Kelompok 11
Nama:
1.DebyAryanty
2.M.fahrilalfather
3.Ratubalqis
4.Ardiansyah
KATA PENGANTAR
A.Konservasi Tanah
Konservasi Tanah
Konservasi (pengawetan) tanah merupakan upaya pemanfaatan
tanah dan menerapkan kaidah-kaidah pengawetan agar tanah
yang gunakan memberikan hasil optimal dan lestari.
Wind Break
Wind Break
Srtrip Cropping
Buffering
Crop Rotation
Tumpangsari
Tampang Sari
MetodeMekanik
Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah
darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu
sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk
memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta
menampung dan mengalirkan aliran air permukaan
Countour Tillage
Counter Tillage
Countour Plowing
Terasering
Terasering
Guludan
Guludan
Cekdam
MetodeKimia
Metode kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan
pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah
dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan
tetap resisten terhadap eros
Pemupukan
Materi induk
Bahan induk mengacu pada materi padat awal yang membentuk tanah.
Bahan induk mungkin termasuk zat yang terkonsolidasi seperti batuan atau
partikel yang tidak terkonsolidasi seperti endapan air, abu vulkanik, atau
bahan organik.
Biasanya bahan induk dikumpulkan melalui angin, air, dan gunung berapi,
sehingga terjadi perbedaan komposisi awal batuan. Pengaruh bahan induk
juga dapat diamati pada tanah yang berdekatan yang sering menunjukkan
profil tanah yang berbeda karena perbedaan bahan induk.
Topografi
Namun, bahan organik tanah di lereng yang lebih rendah lebih tinggi karena
aliran permukaan dibandingkan tanah di lereng yang lebih tinggi. Topografi
mungkin rentan terhadap perubahan dari waktu ke waktu melalui proses
seperti erosi tanah dan gempa bumi, yang kemudian mempengaruhi proses
pembentukan tanah.
Iklim
Iklim sebagai faktor pedogenesis mengacu pada cuaca karena tanah
berkembang dalam skala waktu yang lama. Perubahan iklim ini yang
mempengaruhi di antaranya yaitu curah hujan, suhu, dan pola badai.
Organisme
Proses pembentukan tanah sangat dipengaruhi oleh hewan penghuni,
populasi manusia, dan tumbuhan. Dalam kasus efek yang disebabkan oleh
vegetasi, telah diamati bahwa tanah yang ada di bawah pohon cenderung
lebih asam dan mengandung lebih sedikit humus daripada yang ada di
bawah rumput.
Perbedaan ini terlihat karena perbedaan serasah yang dihasilkan oleh dua
jenis vegetasi yang berbeda. Manusia juga mempengaruhi pedogenesis
baik dengan menghilangkan atau mengubur profil tanah selama pekerjaan
konstruksi atau modifikasi bahan organik dengan pertanian atau irigasi.
Waktu
Waktu adalah faktor yang tidak bergantung pada fluks aliran properti fisik
dalam ruang, tetapi dapat membawa perubahan signifikan secara tiba-tiba.
Waktu, sebagai faktor independen, bagaimanapun, dianggap sebagai
variabel abstrak yang menunjukkan bahwa evolusi tanah dapat berubah
tanpa adanya masukan dari luar.
Pengaruh waktu terhadap profil tanah dapat diamati dari komposisi tanah
dimana penumpukan lempung dan kapur pada sublapisan terjadi akibat
translokasi ke bawah. Kandungan humus di cakrawala tanah mungkin juga
berbeda dengan penuaan.
Advertisement
5 dari 7 halaman
Pelapukan
Proses pembentukan tanah yang menjadi tahapan penting yaitu tahap
pelapukan. Pelapukan adalah pemecahan batuan dan mineral di atau dekat
permukaan bumi menjadi produk yang menghasilkan keseimbangan
dengan kondisi yang terdapat di lingkungan ini.
Hasil pelapukan fisik dalam pemecahan bahan mineral atau batuan dengan
metode mekanis sepenuhnya yang disebabkan oleh berbagai sebab. Abrasi
batuan besar terjadi ketika beberapa gaya menyebabkan dua permukaan
batuan bersatu, menyebabkan keausan mekanis atau penggilingan
permukaannya.
Akumulasi material
Material seperti bahan organik dan bahan pembusukan atau material
mineral baru ditambahkan ke tanah oleh kekuatan es, air, atau angin dan
mereka menumpuk seiring waktu.
Leaching adalah penghilangan komponen larut dari kolom tanah oleh air.
Air yang mengalir melalui tanah membawa basa seperti kalsium, yang
ditahan sebagai ion yang dapat dipertukarkan dalam kompleks tanah
liat-humus, serta pengasaman dengan substitusi ion hidrogen.
Melalui pergerakan air, angin, es, atau oleh serapan bahan yang
terakumulasi oleh tanaman, partikel baru termasuk tanah liat, bahan organik,
tanah liat, lanau, atau senyawa kimia lainnya tercuci dan terkikis atau
diambil oleh tanaman.
Transformasi
Transformasi adalah pelapukan kimiawi partikel tanah, termasuk mineral
lanau, pasir, dan lempung serta perubahan materi organik menjadi materi
organik tahan degradasi. Setelah transformasi, tanah liat dan material
terakumulasi lainnya dicuci dari lapisan atas dan disimpan di cakrawala
bawah.
Pengapuran
Pengapuran terjadi ketika pembuangan air melalui evapotranspirasi
melebihi presipitasi yang menyebabkan pergerakan garam alkali terlarut ke
atas dari air tanah. Sedangkan pergerakan air hujan menyebabkan
terjadinya pergerakan garam ke bawah.
Tanah:Jenis,Manfaat,Karakteristik,danPersebarannya
PengertianTanah
Menurut EnsiklopediaBritannica, pengertiantanah adalah media berpori yang
aktif secara biologi yang berkembang dilapisan terataskerakbumi. Lapisan ini
tersusundari mineral, bahan organik,gas,cairandan berbagai organismeyang
bersama-sama mendukung kehidupan agardapatbertahandi atasnya.
Secaraumum,tanahmerupakanberfungsi sebagaipenyimpananairdannutrisi,
sebagai media penyaring dan pengurailimbah yang merugikan kehidupan,dan
sebagai lapisanyang turut serta dalam perputaran karbondan elemen lain
melalui ekosistemglobal.
KarakteristikTanah
Tanahsebenarnya merupakan batuan yang telah lapuk dan mengalami proses
pembentukan lebih lanjut. Umumnya,tanah dibentukdaricampuran bahan
organik dan mineralatau nonorganik.
TanahOrganik
Tanahorganik terbentuk akibatpemadatan bahan organik yang sudah terurai.
Warnanya hitamdanmerupakanpembentuk lahan gambut. Seiring dengan
berjalannya waktu,lama-kelamaan jenis tanah ini dapatberubah bentuk
menjadibatu bara.
Sebenarnya tanahorganikmampumenyimpancukupairkarenakarakterfisiknya
yanggembur. Sayangnya,tingkat keasamannya yang tinggi membuat
kebanyakantanamanpangan yang ditanam di tanah initidak dapat
memberikan hasil yang maksimal.
TanahNonorganik
Tanahnonorganik umumnya didominasiolehmineral yang membentuk partikel
pembentuk tanah. Teksturnya berbeda-beda, tergantung padakomposisi
partikelnya. Biasanya teksturnyadapat berupa pasir, lanau atau debu,
lempung, atau campuran ketiganya.
WarnaTanah
Warnatanahbisasangatbervariasitergantungdaribahanpembentukdan
lokasinya. Beberapa tanah jugadapat memilikilapisan-lapisan yang berbeda
warna pula. Hal ini terjadikarena adanya proses pengasaman atau pencucian
padatanah.
jenisTanahdi IndonesiadanKegunaannya
TanahAluvial
Terjadikarena endapan lumpur yang terbawa aliran sungai. Lokasinyaberadadi
daerahhilirataudataranrendah. Warnanya cokelathingga abu-abu. Sifatnya
subur sehingga sangatbaik untuk pertanian seperti padi,palawija,maupun
tembakau.
TanahAndosol
Andosol merupakan tanahyang terbentukkarenaprosesvulkanisgunung
berapi. Warnanya kehitaman dan tinggi kadar organik danair,tetapi memiliki
tingkatkelembapan yang rendah. Samadengan aluvial,andosoljuga subur
dan bagus untuk tanaman.
TanahEntisol
Tanahini terbentukdaripelapukanbahanletusangunungberapi yaitu debu, pasir,
dan lahar. Jadi,tidak mengherankan jika entisol akansering ditemukandi area
yang tidak jauh dari gunung berapi. Umumnyatahan entisol dapatberupa
lapisan tipis dan berbentuk gundukan.
TanahGrumusol
Grumusoltersusun dari batu kapur dan tuffa vulkanikyang sudah mengalami
pelapukan. Karena itulah bahan organik yang adadi dalamnya sangat rendah
sehingga tidakcocok untuk tanaman. Warnatanah ini netral dengan tekstur
yang kering dan mudahpecah terutamapada musimkemarau.
TanahHumus
Tanahhumus terbentuk dari pembusukan tumbuhan sehingga sangat kaya
unsurhara dan mineral. Itulah mengapajenis tanah ini sangatsuburdanbaik
untukbercocoktanaman. Warnanya kehitaman dan banyak ditemukan di
daerah hutan.
TanahInceptisol
Inceptisol terbentuk dari batuan sedimensehingga warnanyacenderung
kecokelatan,kehitaman,dan agak kelabu. Tanah ini juga bisa dimanfaatkan
untuk perkebunanseperti sawit dan karet.
TanahLaterit
Kandungan besi oksidan danaluminium hidroksida tanahlateritsangatlah
tinggi. Biasanyatanah ini dibentuk di daerah lembap dan kesuburannya bisa
sangat bervariasi tergantung dari batuannya. Meskidemikian, laterit
umumnya kering dan tandus karena sudah kehilanganunsur hara
sehingga tidakcocokuntuktanaman.
TanahLiat
Memilikiwarna abu-abu pekat hinggahitam, tanah liat terbuat daricampuran
aluminiumdan silikat. Tanah initerbentuk dariproses pelapukan batuan silika
oleh asam karbonat. Umumnya,tanah liatdigunakan untuk membuat
kerajinan.
TanahPodzolik
Terbentuk karena curah hujan tinggi dan suhu yang rendah. Berwarna merah
atau kuning dengan unsur hara yang sedikit.
TanahPodsol
Memilikitekstur yang bercampur mulai daripasirhingga batuankecil.
Warnanya kuning atau kuning keabuan dan tidak memiliki perkembangan
profil.
TanahPasir
Tanahini berasal dari pelapukan batuanpasirdan banyak ditemukan disekitar
pantai. Teksturnya lemah dan tidak memiliki kandungan mineralmaupun air.
TanahPadas
Bersifatkeras seperti batuan dan tidakmemilikikandungan air. Unsur haradan
kandungan organiknyasangatrendah dan bahkan hampirtidak ada.
Oxisol
Kaya zat besi danaluminium oksida serta memilikitekstur halus seperti tanah
liat. Warnanya merah atau kuning dan umumnya berada di daerah beriklim
tropis basah. Tanah jenis inicocok digunakan sebagailahan perkebunan.
Organosolataugambut
Terjadikarena proses pelapukan bahan organik,serta memiliki unsurhara dan
kelembapan yang rendah. Tanah gambutbanyak terdapat di daerah dengan
iklim basah dan curah hujan tinggi.
TanahMergel
Berasaldari kapur yang bercampur dengan bahan lain seperti pasir dan tanah
liat. Tanah ini mengandung banyakair dan mineral serta seringditemukandi
kawasandataranrendah.
TanahLatosol
Terbentuk dari pelekukan batuan sedimendan metamorf serta berwarna
merahatau kekuningan. Tingkat kesuburannya rendah sehingga tidakcocok
untukbercocoktanam.
TanahLitosol
Terbentuk dari pelapukan batuan bekudan sedimen serta bertekstur kasardan
berkerikil.
PersebaranJenisTanahdiIndonesia
PersebaranJenisTanahdi Indonesia
Aluvial: Kalimantan,Sulawesi,Jawa,Papua
Andosol: Sumatera,Nusa Tenggara,sebagian Sulawesidan kepulauan
Maluku
Entisol:Jogjakarta dan daerah Jawa lain yang memiliki gunung berapi
Grumusol:Demak,Jepara, Pati,Rembang, Ngawi,Madiun,dan Nusa
Tenggara Timur
Humus: Sumatera,Kalimantan,Jawa,Papua dan sebagian Sulawesi
Inceptisol: Sumatera,Kalimantan,Papua
Laterit:Kalimantan,Lampung,JawaBarat,dan Jawa Timur
Liat:Tersebar di berbagai wilayah di Indonesia
Podzolik: Sumatera,Sulawesi,Papua,Kalimantan,Jawa
Podsol:Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,Papua
Pasir: SumatraBarat,Jawa Timur,dan Sulawesi
Padas: Ditemukanmerata di wilayah Indonesia
Oxisol:Sumatera,Sulawesi
Organosol:Sumatera,Papua,Kalimantan,Jawa
Mergel: Ditemukan di dataran rendah
Latosol:Sulawesi,Lampung,Kalimantan,Bali
Litosol: Nusa Tenggara Barat, Jawa
BAB 3