Anda di halaman 1dari 27

DINAMIKA LITOSFER

Guru pembimbing : Haryani S.Pd

Kelompok 11
Nama:

1.DebyAryanty

2.M.fahrilalfather

3.Ratubalqis
4.Ardiansyah

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan hanya kepada Tuhan Yang


Maha Kuasa,yang telah memberikan rahmat dan
bimbingan-Nya, sehingga kami mampumenyusun
MAKALAH ini untuk memenuhi persyaratan mengikuti mata
pelajaran“ GEOGRAFI” .

Makalah ini kami susun berdasarkan kurikulum terbaru,


engan ringkasanmateri yang menarik beserta kata-kata
yang mudah dipahami dan dimengerti,s e h i n g ga
me mu n g k i n k a n s i s wa u n t u k k r e a t i f d a n t er p a c u
g u n a l e bi h meningkatkan kemampuan daya fikir, senantiasa
kritis, berfikir logis, dan efektifdalam proses kegiatan belajar.

Kami mengharap makalah ini bermanfaat bagi siswa dan guru


dalam proseskegiatan belajar mengajar. Sehingga mampu
meningkatkan kecerdasan bagi siswa.Karena itu, demi
perbaikan MAKALAH ini, segala saran, kritik, tegur
danmasukan yang membangun akan senantiasa kami
terima dengan lapang hati.Semoga makalah ini ada guna
dan manfaatnya, khususnya bagi siswa dan gurupengajarnya.
BAB 1

A.Konservasi Tanah

Konservasi (pengawetan) tanah merupakan upaya pemanfaatan tanah


dan menerapkan kaidah-kaidah pengawetan agar tanah yang gunakan
memberikan hasil optimal dan lestari.

Apa manfaat konservasi tanah?


Kegiatan konservasi yang dilakukan pada tanah bertujuan untuk
mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, dan memelihara serta
meningkatkan produktivitas tanah.

Apa saja bentuk konservasi tanah?


Konservasi Tanah
Konservasi Tanah Metode Vegetatif. Konservasi tanah vegetatif
merupakan cara konservasi dengan memanfaatkan tanaman
sehingga tanah bisa terhindar dari air hujan dan aliran permukaan.
Konservasi Tanah Metode Mekanik.
Konservasi Tanah Metode Kimia.

Manfaat apa saja yang dapat diperoleh dari tanah?


Secara umum, tanah merupakan berfungsi sebagai penyimpanan air dan
nutrisi, sebagai media penyaring dan pengurai limbah yang merugikan
kehidupan, dan sebagai lapisan yang turut serta dalam perputaran
karbon dan elemen lain melalui ekosistem global.

B. Pemanfaatan Tanah dan Pesebaran jenis tanah

Bagaimana cara memanfaatkan tanah?

1. Menjadikannya Area Parkir.


2. Menjadikannya Tempat Budidaya Tanaman atau Peternakan.
3. Membangun Industri Kecil.
4. Menjadikannya Tempat Membuat Sekam Bakar.
5. Menjadikannya Tempat Membuat Pupuk Kompos.
Apa saja jenis jenis tanah?
Berdasarkan bahan dan prose pembentukannya tanah dibedakan
menjadi beberapa jenis antara
lain tanah aluvial/endapan, tanah humus, tanah kapur, tanah vulkanik,
dan tanah gambut.

Persebaran Jenis Tanah di Indonesia


Aluvial: Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua.
Andosol: Sumatera, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi dan
kepulauan Maluku.
Entisol: Jogjakarta dan daerah Jawa lain yang memiliki gunung
berapi.
Grumusol: Demak, Jepara, Pati, Rembang, Ngawi, Madiun, dan Nusa
Tenggara Timur.
BAB 2

A. Pemanfaatan konservasi tanah dan pembentukannya

Konservasi Tanah
Konservasi (pengawetan) tanah merupakan upaya pemanfaatan
tanah dan menerapkan kaidah-kaidah pengawetan agar tanah
yang gunakan memberikan hasil optimal dan lestari.

1. Tujuan konservasi tanah


2. Mencegah kerusakan tanah akibat erosidan aliranpermukaan.
3. Memperbaikitanah yang rusak.
4. Mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar
tercapai produksi yang optimal dalam waktutidak terbatas.
5. Meningkatkanproduktivitas lahan usaha tani.

Metode Konservasi Tanah


MetodeVegetatif
Metode vegetatif adalah suatu cara pengelolaan lahan miring
dengan menggunakan tanaman sebagai sarana konservasi
tanah

Wind Break

Windbreaks, adalah penanaman dengan vegetasi secara


permanen guna melindungi tanah dari terpaan air.
Advertisements

Wind Break

Srtrip Cropping

StripCropping yaitu melakukan penanaman berbagai jenis


tanaman secara berbaris (larikan). Penanaman berbaris tegak
lurus terhadap arah aliran air atau arah angin. Pada daerah yang
hampir datar, jarak tanaman diperbesar. Sedangkan pada daerah
yang kemiringannya lebih dari 8% maka jarak tanamannya
dirapatkan. Fungsinya untuk mengurangi erosi dan
mempertahankan kesuburan .
Strip Cropping

Countour Strip Cropping

CountourStripCropping yaitu menanami lahan searah garis kontur.


Fungsinya untuk menghambat aliran air dan memperbesar
resapan air ke dalam tanah. Cara ini sangat cocok dilakukan
pada lahan dengan kemiringan 3 – 8% .
Advertisements

Counter Strip Cropping


Buffering

Buffering yaitu penanaman lahan dengan tumbuhan keras seperti


pinus, jati, cemara. Fungsinya untuk menghambat penghancuran
tanah permukaan oleh air hujan, memperhambat erosi, dan
memperkaya bahan organik tanah

Buffering

Crop Rotation

CropRotation yaitu penanaman tanaman secara bergantian


(bergilir) dalam satulahan. Jenis tanamannya disesuaikan
dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar kesuburan tanah
tetap terpelihara.
Crop Rotation

Tumpangsari

Sistem bertanam tumpangsari ( ) yaitu penanaman


lebih dari satu jenis tanaman berumur genjah dalam barisan
tanaman yang teratur yang dilakukan secara besamaan pada
lahan yang sama.

Tampang Sari
MetodeMekanik
Cara mekanik adalah cara pengelolaan lahan tegalan (tanah
darat) dengan menggunakan sarana fisik seperti tanah dan batu
sebagai sarana konservasi tanahnya. Tujuannya untuk
memperlambat aliran air di permukaan, mengurangi erosi serta
menampung dan mengalirkan aliran air permukaan

Countour Tillage

CountourTillage merupakan pengolahan tanah sejajar garis kontur.


Fungsinya untuk menghambat aliran air dan memperbesar
resapan air

Counter Tillage

Countour Plowing

, yaitu membajak tanah searah garis kontur,


sehingga terjadilah alur-alur horizontal untuk mencegah
terjadinya erosi
Counter Plowing

Terasering

Terasering yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada


lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk
memperpendek panjang lereng, memperbesar resapan air dan
mengurangi erosi

Terasering
Guludan

Guludan yaitu dalam pembuatan tanggul sejajar dengan kontur.


Fungsinya agar air hujan dapat tertapung dan meresap ke dalam
tanah.

Guludan

Cekdam

Tanggul penghambat atau Cekdam adalah bendungan kecil


dengan konstruksi sederhana (urugan tanah atau batu), dibuat
pada alur jurang atau sungai kecil. Tanggul penghambat
berfungsi untuk mengendalikan sedimen dan aliran permukaan
yang berasal dari daerah tangkapan di sebelah atasnya.
Cekdam

MetodeKimia
Metode kimia dalam usaha pencegahan erosi, yaitu dengan
pemanfaatan soil conditioner atau bahan-bahan pemantap tanah
dalam hal memperbaiki struktur tanah sehingga tanah akan
tetap resisten terhadap eros

Pemupukan

Usaha Konservasi tanah dengan cara memberikan pupuk pada


tanah.
Pemupukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan


Tanah
Ada lima faktor khusus yang mempengaruhi proses pembentukan tanah;

Materi induk
Bahan induk mengacu pada materi padat awal yang membentuk tanah.
Bahan induk mungkin termasuk zat yang terkonsolidasi seperti batuan atau
partikel yang tidak terkonsolidasi seperti endapan air, abu vulkanik, atau
bahan organik.

Komposisi bahan induk mempengaruhi pembentukan tanah karena


menentukan komposisi tanah. Misalnya batuan yang mengandung besi
biasanya menghasilkan tanah yang kaya akan besi yang memiliki pH lebih
tinggi dan warna lebih gelap.

Biasanya bahan induk dikumpulkan melalui angin, air, dan gunung berapi,
sehingga terjadi perbedaan komposisi awal batuan. Pengaruh bahan induk
juga dapat diamati pada tanah yang berdekatan yang sering menunjukkan
profil tanah yang berbeda karena perbedaan bahan induk.

Perubahan bahan induk selama pembentukan tanah dapat terjadi secara


tiba-tiba atau susulan dalam waktu yang lama.

Topografi

Topografi dalam proses pembentukan tanah meliputi faktor-faktor seperti


struktur geologi dari ketinggian di atas permukaan laut, konfigurasi, dan
kemiringan lereng.

Posisi bahan induk atau tanah selama pedogenesis mempengaruhi siklus


hidrologi, transpirasi, dan proses sejenis lainnya. Telah diamati bahwa profil
tanah pada lereng cembung biasanya lebih dangkal dengan sublapisan
yang kurang berbeda dibandingkan dengan tanah di bagian atas lereng
cekung.

Namun, bahan organik tanah di lereng yang lebih rendah lebih tinggi karena
aliran permukaan dibandingkan tanah di lereng yang lebih tinggi. Topografi
mungkin rentan terhadap perubahan dari waktu ke waktu melalui proses
seperti erosi tanah dan gempa bumi, yang kemudian mempengaruhi proses
pembentukan tanah.

Iklim
Iklim sebagai faktor pedogenesis mengacu pada cuaca karena tanah
berkembang dalam skala waktu yang lama. Perubahan iklim ini yang
mempengaruhi di antaranya yaitu curah hujan, suhu, dan pola badai.

Pengaruh langsung iklim terhadap pembentukan tanah adalah melalui air


dan energi matahari. Air merupakan media siklus hidup berbagai organisme
tanah, sedangkan sinar matahari mempengaruhi konsentrasi air di dalam
tanah.

Pengaruh iklim terhadap pembentukan tanah terlihat jelas pada kasus


tanah gurun yang biasanya terdapat di sekitar daerah ekuator dengan
energi matahari dan air yang tinggi. Di daerah beriklim sedang,
bagaimanapun, iklim lembab, yang menghasilkan tanah tropis dengan
kelembaban yang cukup.

Organisme
Proses pembentukan tanah sangat dipengaruhi oleh hewan penghuni,
populasi manusia, dan tumbuhan. Dalam kasus efek yang disebabkan oleh
vegetasi, telah diamati bahwa tanah yang ada di bawah pohon cenderung
lebih asam dan mengandung lebih sedikit humus daripada yang ada di
bawah rumput.

Perbedaan ini terlihat karena perbedaan serasah yang dihasilkan oleh dua
jenis vegetasi yang berbeda. Manusia juga mempengaruhi pedogenesis
baik dengan menghilangkan atau mengubur profil tanah selama pekerjaan
konstruksi atau modifikasi bahan organik dengan pertanian atau irigasi.

Hewan dan mikroorganisme tanah mempengaruhi pembentukan tanah


karena mempengaruhi kandungan organik tanah dan teksturnya karena
aktivitas metabolisme dan fisiknya.

Waktu
Waktu adalah faktor yang tidak bergantung pada fluks aliran properti fisik
dalam ruang, tetapi dapat membawa perubahan signifikan secara tiba-tiba.
Waktu, sebagai faktor independen, bagaimanapun, dianggap sebagai
variabel abstrak yang menunjukkan bahwa evolusi tanah dapat berubah
tanpa adanya masukan dari luar.

Pengaruh waktu terhadap profil tanah dapat diamati dari komposisi tanah
dimana penumpukan lempung dan kapur pada sublapisan terjadi akibat
translokasi ke bawah. Kandungan humus di cakrawala tanah mungkin juga
berbeda dengan penuaan.

Advertisement
5 dari 7 halaman

Proses Pembentukan Tanah


Proses pembentukan tanah dimulai dengan bahan induk yang menentukan
komposisi mineralnya dan banyak memberikan kontribusi terhadap sifat
kimia dan fisik tanah. Ada beberapa cara atau mekanisme yang terlibat
dalam pembentukan tanah, yaitu sebagai berikut:

Pelapukan
Proses pembentukan tanah yang menjadi tahapan penting yaitu tahap
pelapukan. Pelapukan adalah pemecahan batuan dan mineral di atau dekat
permukaan bumi menjadi produk yang menghasilkan keseimbangan
dengan kondisi yang terdapat di lingkungan ini.

Produk pelapukan adalah sumber utama sedimen untuk erosi dan


pengendapan. Proses pelapukan dapat terjadi baik melalui proses
pelapukan fisik, kimiawi, maupun biologis.

Hasil pelapukan fisik dalam pemecahan bahan mineral atau batuan dengan
metode mekanis sepenuhnya yang disebabkan oleh berbagai sebab. Abrasi
batuan besar terjadi ketika beberapa gaya menyebabkan dua permukaan
batuan bersatu, menyebabkan keausan mekanis atau penggilingan
permukaannya.

Pelapukan kimiawi adalah perubahan komposisi kimia dan mineralogi dari


bahan yang lapuk melalui cara kimiawi. Sejumlah proses berbeda, termasuk
hidrolisis, oksidasi, reduksi, hidrasi, karbonasi, dan larutan menghasilkan
pelapukan kimiawi.

Pelapukan biologis melibatkan disintegrasi batuan dan mineral karena


bahan kimia atau fisik suatu organisme. Organisme yang dapat
menyebabkan pelapukan dapat berkisar dari bakteri, tumbuhan hingga
hewan.

Akumulasi material
Material seperti bahan organik dan bahan pembusukan atau material
mineral baru ditambahkan ke tanah oleh kekuatan es, air, atau angin dan
mereka menumpuk seiring waktu.

Dalam kasus tanah dengan drainase yang buruk, material organik


terakumulasi karena genangan air mencegahnya teroksidasi atau rusak
oleh organisme tanah. Namun, dalam kasus tanah yang dikeringkan dengan
baik, akumulasi material terjadi saat sistem akar menahannya.

Deposisi partikel oleh kekuatan angin, air, atau es sama-sama membantu


dalam akumulasi bahan baru. Beberapa tanaman dengan bantuan bakteri
simbiosis mengikat nitrogen di atmosfer dan senyawa amonia ke dalam
tanah sebagai nitrat.
Leaching

Leaching adalah penghilangan komponen larut dari kolom tanah oleh air.
Air yang mengalir melalui tanah membawa basa seperti kalsium, yang
ditahan sebagai ion yang dapat dipertukarkan dalam kompleks tanah
liat-humus, serta pengasaman dengan substitusi ion hidrogen.

Melalui pergerakan air, angin, es, atau oleh serapan bahan yang
terakumulasi oleh tanaman, partikel baru termasuk tanah liat, bahan organik,
tanah liat, lanau, atau senyawa kimia lainnya tercuci dan terkikis atau
diambil oleh tanaman.

Dengan demikian, komposisi fisik dan kimiawi dari material terakumulasi


bersama dengan material induk tanah.

Transformasi
Transformasi adalah pelapukan kimiawi partikel tanah, termasuk mineral
lanau, pasir, dan lempung serta perubahan materi organik menjadi materi
organik tahan degradasi. Setelah transformasi, tanah liat dan material
terakumulasi lainnya dicuci dari lapisan atas dan disimpan di cakrawala
bawah.

Organisme tanah seperti tumbuhan dan hewan juga bertanggung jawab


atas transformasi tanah melalui pemecahan material fisik dan kimiawi.
Tanah mulai terbentuk dengan sendirinya melalui transformasi, yang
meningkatkan kapasitas retensi air dan komposisi hara.

Pengapuran
Pengapuran terjadi ketika pembuangan air melalui evapotranspirasi
melebihi presipitasi yang menyebabkan pergerakan garam alkali terlarut ke
atas dari air tanah. Sedangkan pergerakan air hujan menyebabkan
terjadinya pergerakan garam ke bawah.

Demikian berbagai proses pembentukan tanah yang saling mempengaruhi


satu sama lain dan ragam faktornya.

B.Pemanfaatan tanah dan pesebaran jenis tanah

Tanah:Jenis,Manfaat,Karakteristik,danPersebarannya

Manusia berpijak dan hidup di atas tanahserta memanfaatkandan mengolah


bagian bumi yang paling luar ini untukdapat bertahan hidup. Meskidemikian,
tidak banyak yang memahami serba-serbi tentang tanah,sepertiapasaja
bahan penyusunnya,jenisnya, hingga manfaatmasing-masing jenisnya.

Artikelini akan membahassecara terperincitentang pengertiantanah,


karakteristik, jenis,dan persebarannyadi Indonesia.

PengertianTanah
Menurut EnsiklopediaBritannica, pengertiantanah adalah media berpori yang
aktif secara biologi yang berkembang dilapisan terataskerakbumi. Lapisan ini
tersusundari mineral, bahan organik,gas,cairandan berbagai organismeyang
bersama-sama mendukung kehidupan agardapatbertahandi atasnya.

Secaraumum,tanahmerupakanberfungsi sebagaipenyimpananairdannutrisi,
sebagai media penyaring dan pengurailimbah yang merugikan kehidupan,dan
sebagai lapisanyang turut serta dalam perputaran karbondan elemen lain
melalui ekosistemglobal.

KarakteristikTanah
Tanahsebenarnya merupakan batuan yang telah lapuk dan mengalami proses
pembentukan lebih lanjut. Umumnya,tanah dibentukdaricampuran bahan
organik dan mineralatau nonorganik.

TanahOrganik
Tanahorganik terbentuk akibatpemadatan bahan organik yang sudah terurai.
Warnanya hitamdanmerupakanpembentuk lahan gambut. Seiring dengan
berjalannya waktu,lama-kelamaan jenis tanah ini dapatberubah bentuk
menjadibatu bara.

Tanahini cenderung memilikitingkat keasamantinggidan miskin mineral.


Pasokan mineral utamanya hanyalahdarialiran airatau hasilpembusukan
jaringan makhluk hidup.

Sebenarnya tanahorganikmampumenyimpancukupairkarenakarakterfisiknya
yanggembur. Sayangnya,tingkat keasamannya yang tinggi membuat
kebanyakantanamanpangan yang ditanam di tanah initidak dapat
memberikan hasil yang maksimal.

TanahNonorganik
Tanahnonorganik umumnya didominasiolehmineral yang membentuk partikel
pembentuk tanah. Teksturnya berbeda-beda, tergantung padakomposisi
partikelnya. Biasanya teksturnyadapat berupa pasir, lanau atau debu,
lempung, atau campuran ketiganya.

WarnaTanah
Warnatanahbisasangatbervariasitergantungdaribahanpembentukdan
lokasinya. Beberapa tanah jugadapat memilikilapisan-lapisan yang berbeda
warna pula. Hal ini terjadikarena adanya proses pengasaman atau pencucian
padatanah.

Tanahberwarna gelap atau hitam menunjukkan tingginyabahan organik yang


terkandung. Bahan organik ini terkumpul karena proses pelapukan maupun
pengendapan rawa-rawa.

Warnagelap juga dapatberarti tanah tersebutmengandung mangan, belerang,


atau nitrogen. Sedangkan warna kemerahan atau kekuningan menunjukkan
tingginya oksidasi besi.
Jenis-jenisTanahdiIndonesiadanKegunaannya

jenisTanahdi IndonesiadanKegunaannya

Tanahmemiliki jenisyang berbeda-beda danbiasanya suatu wilayah memiliki


jenis tanah yang berbeda dariwilayahIndonesia. Berikutiniadalahbeberapa
jenis tanah yang ada diIndonesia:

TanahAluvial
Terjadikarena endapan lumpur yang terbawa aliran sungai. Lokasinyaberadadi
daerahhilirataudataranrendah. Warnanya cokelathingga abu-abu. Sifatnya
subur sehingga sangatbaik untuk pertanian seperti padi,palawija,maupun
tembakau.

TanahAndosol
Andosol merupakan tanahyang terbentukkarenaprosesvulkanisgunung
berapi. Warnanya kehitaman dan tinggi kadar organik danair,tetapi memiliki
tingkatkelembapan yang rendah. Samadengan aluvial,andosoljuga subur
dan bagus untuk tanaman.

TanahEntisol
Tanahini terbentukdaripelapukanbahanletusangunungberapi yaitu debu, pasir,
dan lahar. Jadi,tidak mengherankan jika entisol akansering ditemukandi area
yang tidak jauh dari gunung berapi. Umumnyatahan entisol dapatberupa
lapisan tipis dan berbentuk gundukan.
TanahGrumusol
Grumusoltersusun dari batu kapur dan tuffa vulkanikyang sudah mengalami
pelapukan. Karena itulah bahan organik yang adadi dalamnya sangat rendah
sehingga tidakcocok untuk tanaman. Warnatanah ini netral dengan tekstur
yang kering dan mudahpecah terutamapada musimkemarau.

TanahHumus
Tanahhumus terbentuk dari pembusukan tumbuhan sehingga sangat kaya
unsurhara dan mineral. Itulah mengapajenis tanah ini sangatsuburdanbaik
untukbercocoktanaman. Warnanya kehitaman dan banyak ditemukan di
daerah hutan.

TanahInceptisol
Inceptisol terbentuk dari batuan sedimensehingga warnanyacenderung
kecokelatan,kehitaman,dan agak kelabu. Tanah ini juga bisa dimanfaatkan
untuk perkebunanseperti sawit dan karet.

TanahLaterit
Kandungan besi oksidan danaluminium hidroksida tanahlateritsangatlah
tinggi. Biasanyatanah ini dibentuk di daerah lembap dan kesuburannya bisa
sangat bervariasi tergantung dari batuannya. Meskidemikian, laterit
umumnya kering dan tandus karena sudah kehilanganunsur hara
sehingga tidakcocokuntuktanaman.

TanahLiat
Memilikiwarna abu-abu pekat hinggahitam, tanah liat terbuat daricampuran
aluminiumdan silikat. Tanah initerbentuk dariproses pelapukan batuan silika
oleh asam karbonat. Umumnya,tanah liatdigunakan untuk membuat
kerajinan.

TanahPodzolik
Terbentuk karena curah hujan tinggi dan suhu yang rendah. Berwarna merah
atau kuning dengan unsur hara yang sedikit.

TanahPodsol
Memilikitekstur yang bercampur mulai daripasirhingga batuankecil.
Warnanya kuning atau kuning keabuan dan tidak memiliki perkembangan
profil.
TanahPasir
Tanahini berasal dari pelapukan batuanpasirdan banyak ditemukan disekitar
pantai. Teksturnya lemah dan tidak memiliki kandungan mineralmaupun air.

TanahPadas
Bersifatkeras seperti batuan dan tidakmemilikikandungan air. Unsur haradan
kandungan organiknyasangatrendah dan bahkan hampirtidak ada.

Oxisol
Kaya zat besi danaluminium oksida serta memilikitekstur halus seperti tanah
liat. Warnanya merah atau kuning dan umumnya berada di daerah beriklim
tropis basah. Tanah jenis inicocok digunakan sebagailahan perkebunan.

Organosolataugambut
Terjadikarena proses pelapukan bahan organik,serta memiliki unsurhara dan
kelembapan yang rendah. Tanah gambutbanyak terdapat di daerah dengan
iklim basah dan curah hujan tinggi.

TanahMergel
Berasaldari kapur yang bercampur dengan bahan lain seperti pasir dan tanah
liat. Tanah ini mengandung banyakair dan mineral serta seringditemukandi
kawasandataranrendah.

TanahLatosol
Terbentuk dari pelekukan batuan sedimendan metamorf serta berwarna
merahatau kekuningan. Tingkat kesuburannya rendah sehingga tidakcocok
untukbercocoktanam.

TanahLitosol
Terbentuk dari pelapukan batuan bekudan sedimen serta bertekstur kasardan
berkerikil.
PersebaranJenisTanahdiIndonesia

PersebaranJenisTanahdi Indonesia

Berbagaijenis tanah sepertiyang sudah dijelaskandiatas memiliki


persebaran yang berbeda di Indonesia. Berikut ini perincian persebaran jenis
tanah diIndonesia.

Aluvial: Kalimantan,Sulawesi,Jawa,Papua
Andosol: Sumatera,Nusa Tenggara,sebagian Sulawesidan kepulauan
Maluku
Entisol:Jogjakarta dan daerah Jawa lain yang memiliki gunung berapi
Grumusol:Demak,Jepara, Pati,Rembang, Ngawi,Madiun,dan Nusa
Tenggara Timur
Humus: Sumatera,Kalimantan,Jawa,Papua dan sebagian Sulawesi
Inceptisol: Sumatera,Kalimantan,Papua
Laterit:Kalimantan,Lampung,JawaBarat,dan Jawa Timur
Liat:Tersebar di berbagai wilayah di Indonesia
Podzolik: Sumatera,Sulawesi,Papua,Kalimantan,Jawa
Podsol:Kalimantan Utara, Sulawesi Utara,Papua
Pasir: SumatraBarat,Jawa Timur,dan Sulawesi
Padas: Ditemukanmerata di wilayah Indonesia
Oxisol:Sumatera,Sulawesi
Organosol:Sumatera,Papua,Kalimantan,Jawa
Mergel: Ditemukan di dataran rendah
Latosol:Sulawesi,Lampung,Kalimantan,Bali
Litosol: Nusa Tenggara Barat, Jawa
BAB 3

Tanah: Jenis, ManfaatManfaat, KarakteristikKarakteristik, dan


Persebarannya

•Tanah tidak hanya berfungsi sebagai tempat makhluk hidup


berpijak tetapi juga bertahan hidup dengan segala manfaat
dan jenis tanah yang dapat ditawarkannya.

Manusia berpijak dan hidup di atas tanah serta


memanfaatkan dan mengolah bagian bumi yang
paling luar ini untuk dapat bertahan hidup. Meski
demikian, tidak banyak yang memahami
serbaserba-serbi tentang tanah, seperti apa saja bahan
penyusunnya, jenisnya, hingga manfaat
masing-masing jenisnya.
konservasi (pengawetan) tanah merupakan upaya
pemanfaatan tanah dan menerapkan kaidah-kaidah
pengawetan agar tanah yang gunakan memberikan
hasil optimal dan lestari. Tujuan konservasi tanah
mencegak kerusakan tanah akibat erosi dan aliran
permukaan. Memperbaiki tanah yang rusak
mengamankan dan memelihara produktivitas tanah
agar tercapai produksi yang optimal dalam waktu
tidak terbatas meningkatkan produktivitas lahan usaha
tani.
kegiatan konservasi yang dilakukan pada tanah
bertujuan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah
yang rusakrusak, dan memelihara serta meningkatkan
produktivitas tanah.
konservasi tanah
•konservasi tanah metode vegatatif. Konservasi tanah
vegetatif merupakan cara konservasi dengan
memanfaatkan tanaman sehingga tanah bisa
terhindar dari air hujan dandan adan aliran permukaan.
•konservasi tanah metode mekanik.

•konservasi tanah metode kimia.

Anda mungkin juga menyukai