Anda di halaman 1dari 2

Doni Septian Pratama

150510210082
Agroekologi (D)

Apa yang harus dilakukan pada lokasi dengan kemiringan lahan seperti ini , agar terhindar
dari bahaya erosi dan longsor ?

Jawab : Erosi adalah salah satu faktor penyebab tanah longsor. Erosi disebabkan oleh aliran air
permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut, yang menggerus kaki lereng hingga
bertambah curam. Upaya dalam pencegahan bahaya erosi dan longsor sendiri dapat dilakukan dengan
beberapa poin berikut,
• Reboisasi, Reboisasi yaitu penanaman hutan kembali atau langkah penghijauan yang
dilakukan pada hutan yang gundul. Reboisasi dapat mencegah longsor karena akarakar
pohon yang ditanam akan menyebar dan saling bersinggungan yang akan membuat kondisi
tanah kuat dan stabil sehingga dapat membantu tanah agar tidak terjadi longsor.
• Tidak melakukan penebangan sembarangan pada lahan yang miring, penebangan
semabranagan dapat mengakibatkan tanah miring kekurangan banyak pohon. Pohon sendiri
memiliki manfaat untuk memperkuat dan memperkokoh tanah.
• Konservasi lahan, Konservasi lahan atau konservasi tanah adalah upaya untuk memperbaiki,
meningkatkan dan mempertahankan kondisi lahan agar dapat berfungsi secara optimal.
(RRL,[1993] dalam Nugraha, RI, & Utomowati, 2013). Konservasi lahan ini merupakan
tindakan preventif agar tidak terjadi longsor. Contohnya dengan cara mengecek retakan
pada tanah, jika ditemukan maka retakan tersebut bisa ditutup celahnya dengan tanah
lempung agar tidak banyak air masuk kedalam celah retakan tersebut.
• Menerapkan sistem pertanian terasering, sistem pertanian terasering dapat mengurangi
kecepatan aliran air pada permukaan tanah (Runoff) dan memperbesar resapan air sehingga
mengurangi pergerakan tanah (erosi).

Sistem pertanian apa yang sebaiknya ditanam pada kemiringan lahan (lereng)?
Jawab : Melihat kondisi lahan yang miring, sebenarnya banyak sistem pertanian yang dapat
digunakan pada kondisi lahan miring (lereng). Namun sistem pertanian terasering dianggap paling
efektif untuk dilakukan pada lereng. Terasering adalah bangunan konservasi tanah dan air secara
mekanis yang dibuat untuk memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng
dengan jalan penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng. (Sukartaatmadja, 2004). Pembuatan
teras ini berfungsi untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan (Run off) dan mengurangi
kehilangan tanah dengan memperbesar peresapan air. Terasering juga memiliki beberapa fungsi dan
manfaat yang efektif bagi lereng, diantaranya adalah,
• Mengurangi run off atau kecepatan aliran air di permukaan tanah
• Mempermudah perawatan atau konservasi lereng
• Mengurangi panjang lereng atau memperkecil tingkat kemiringan lereng.
•Mengendalikan arah aliran air menuju ke daerah yang lebih rendah sehingga tidak terkonsentrasi
pada satu tempat.
• Menampung dan menahan air pada lahan miring.

Daftar Pustaka

Pramudo, L. T., Djarwanti, N., & Surjandari, N. S. (2016, Juni ). ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN
TERASERING DI DESA. e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL, 470-475.

Rosari, M. M. (2020). TERASERING. Jakarta: cybext.pertanian.go.id. Retrieved from


http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/94891/TERASERING/

Azizah, K. (2020, Januari 13). Penyebab Tanah Longsor, Pencegahan dan Tanaman Pengendalinya.
Retrieved from Merdeka: https://www.merdeka.com/trending/penyebab-tanah-longsor-
pencegahan-dantanaman-pengendalinya-kln.html

Anda mungkin juga menyukai