Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FISIKA

Aplikasi Fisiska Untuk Pertanian

Dosen pengampu : Linda sekar utami S.Pd,M.Pfis

Disusun Oleh:

M. FAUZI

PRODI TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung bagi
perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi. Kontribusi fisika dalam disiplin
ilmu lain mendorong laju perkembangan ilmu – ilmu baru, bahkan sampai menyentuh sendi –
sendi ilmu pertanian.
Berbicara tentang fisika tentu tidak bisa lepas dari fenomena-
f e n o m e n a a l a m y a n g terjadi di sekitar manusia, sebab fisika merupakan salah satu
cabang dari ilmu sains. Kita telah mengetahui bahwa sains adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari dunia di sekitar  manusia, dengan kata lain fisika merupakan bagian dari
ilmu yang mempelajari manusia dan dunia di sekitarnya.
Sejak jaman dahulu berbagai macam aplikasi ilmu fisiska telah diterapkan dalam
kehidupan manusia. Dimulai dari konsep –  konsep yang sederhana hingga konsep
– konsep yang membutuhkan pemikiran yang lebih jeli dan teliti. Selama ini fisika sering di
identikan dengan rumus-rumus dan konsep-konsep yang membingungkan, padahal
sebenarnya tanpa kita sadari ilmu  fisika sering kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Fisika yang masih sering ditakuti oleh sebagian orang, khususnya kalangan
pelajar, ternyata justru selalu mengikuti fenomena – fenomena yang terjadi di sekitar kita.
Dalam bidang pertanian, fisika sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi, seperti halnya
yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu pengaplikasian bidang miring dalam pertanian.
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan,bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidup.
1.2. Rumusan masalah
a. Bagaimana pengaruh bidang miring terhadap dunia pertanian?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui penerapan ilmu fisika di bidang ilmu pertanian.
b. Untuk menambah pemahaman tentang pentingnya bidang miring dalam dunia pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teras adalah bangunan konserfasi tanah dan air secara mekanis yang dibuat
untuk memperpendek pangajng lereng dan atau memperkecil kemiringanm lereng
dengan jalan penggalian dan pengurangan tanah melintang lereng.tujuan pembuatan
penggalian dan pengurugan tanah melintang lereng.tujuan pembuatan teras adalah untuk mengur
angiangi kecepatan aliran permukaan (run off) dan memperbesar peresapan air, sehingga
kehilangan tanah berkurang &(Sukartaatmaja,2004).
Teras sering adalah suatu konsep yang digunakan untuk meletakkan tanaman
dengan sistem yang bertingkat tingkat. Lahan yang paling cocok dan pas digunakan
untuk teras sering adalah lahan yang bentuknya miring. Lahan seperti ini biasanya
di temukan di daerah perbukitan. Bentuk tanah atau lahan yang miring akan
memudahkan kita untuk membuat konsep penataan ,karena tinggal menyusaikan derajat
kemiringan tersebut, namun demikian bukan berarti lahan yang bentuknya datar tidak
bisa digunakan untuk membuat teras sering. ada banyak keutungan jika menggunakan
konsep seperti ini (rsyad,S.1986).
Tanah merupakan suatu hasil proses alam yang terdiri dari fase padat, cair dan gas
dengan ketebalan berfariasi dari beberapa cm hingga beberapa m yang menyelimuti
permukaan bumi. tanah juga merupakan sumberdaya alam yang berperan sangat penting
bagi kehidupan manusia seperti tempat berpijak, mendirikan bangunan serta memenuhi berbagai
kebutuhan manusia seperti misalnya kebutuhan yang berasal dari flora dan fauna yang hidup
diatasnya untuk memenuhi kebuhuan pangan, sandang, bahan baku industri, obat-obatan,
perumahan,dan lain-lain.
BAB III

PEMBAHASAN

Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan
sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. penerapan bidang miring dapat mengatasi
hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang
lebih jauh, dari pada jika beban itu diangkat fertikal. Dalam istilah teknik sipil, kemiringan
(rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring adalah salah
satu pesawat sederhana yang umum dikenal.

Pengertian simbol

M : masa
G : grafitasi
N : gaya normalSudut antara bidang miring
Keterangan:
Pengaplikasian konsep bidang miring dalam dunia pertanian sangat keterkaitan erat.
Pengaplikasian tersebut berupa pengaturan lahan pertanian yang berbentuk bidang miring yang
sering kita kenal dengan terasering. Dengan menerapkan terasering dirasa sangat
menguntungkan para petani karena terasering dapat di manfaatkan pada daerah pegunungan yang
kita tahu bahwa permukaan lahannya perlu dibuat penataan agar dapat ditanami.
Terasering merupakan bangunan konservasi tanah teras teras yang dibuat sejajar dengan
garis kontur alam yang dilengkapi dengan saluran peresapan, saluran pembuangan air, da
tanaman penguat teras yang berfungsi sebagai pengendali erosi.
Ancaman erosi ini bukan hanya mengancam sumber pangan dan kekayaan alam
melainkan juga keselamatan manusia. itu sebabnya guna mencegah erosi terutama di daerah
dengan kemiringan tertentu atau daerah yang punya aliran sungai penduduk umumnya
mengonservasi tanah dengan sistem terasering.

Adapun jenis-jenis terasering:


a) Teras Datar (level terrace)
Teras datar dibuat pada tanah dengan kemiringan kurang dari 2% dengan tujuan
memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah teras datar dibuat dengan jalan menggali
tanah menurut garis tinggi dan tanah galiannya ditimbulkan ke tepi luar,sehingga air dapat
bertahan dan berkumpul pematangan yang terjadi di tanami dengan rumput
b) Teras Kridit (ridge terrace)
Teras kredit dibuat pada tanah yang landai dengan kemiringan 3 -10% bertujuan untuk
mempertahankan kesuburan tanah.pembuatan teras kredit dimulai dengan membuat jalur penguat
terasa sejajar garis tinggi dan ditanami dengan tanaman seperti calindra.
c) Teras Gulud
Terus gulut adalah guludan yang dilengkapi dengan rumput penguat dan saluran air pada
bagian lereng atasnya. Teras gulud dapat difungsikan sebagai pengendalian erosi dan
penangkapan aliran permukaan dari permukaan bidang olah aliran permukaan diresepkan ke
dalam tanah di dalam saluran air sedangkan air yang tidak meresap dialirkan ke saluran
pembuangan air atau (SPA).

a. Persyaratan
 Cocok untuk kemiringan lahan antara 10-40 %, dapat juga digunakan pada
kemiringan 40-60 %, namu kurang efektif.
 Dapata dibuat pada tanah-tanah agak dangkal (> 20cm). Tetapi mampu
meresapkan air dengan cepat.
d) teras bangku
Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan
tanah di bidang olah sehingga terjadi suatu deretan berbentuk tangga ada tiga jenis teras bangku
datar miring keluar miring ke dalam dan teras irigasi.

Teras bangku datar adalah teras bangku yang bidang olahnya datar membentuk sudut Oo
dengan bidang horizontal).
Teras bangku miring ke luar adalah teras bangku yang bidang olahnya miring ke arah
lereng asli, namun kemiringannya sudah berkurang dari kemiringan lereng asli.

Teras bangku miring ke dalam (gulir kampak) adalah teras bangku yang bidang olahnya
miring ke arah yang berlawanan dengan lereng asli. Air aliran permu- kaan dari setiap bidang
olah mengalir dari bibir teras ke saluran teras dan terus ke SPA sehingga hampir tidak pernah
terjadi pengiriman air aliran permukaan dari satu teras ke teras yang di bawahnya. Teras bangku
gulir kampak memerlukan biaya yang mahal karena lebih banyak penggalian bidang olah. Selain
itu bagian bidang olah di sekitar saluran teras merupakan bagian yang kurang/tidak subur karena
merupakan bagian lapisan tanah bawah (subsoil) yang tersingkap di permukaan tanah. Namun
jika dibuat dengan benar, teras bangku gulir kampak sangat efektif mengurangi erosi.

Teras irigasi biasanya diterapkan pada lahan sawah, karena terdapat tanggul penahan air.
a. Persyaratan
 Tanah mempunyai solum dalam dan kemiringan 10-60%. Solum tanah > 90 cm
untuk lereng 60% dan >40 cm kalau lereng 10%.
 Tanah stabil, tidak mudah longsor.
 Tanah tidak mengandung bahan beracun seperti aluminium dan besi dengan
konsentrasi tinggi. Tanah Oxisols, Ultisols, dan sebagian Inceptisols yang
berwarna merah atau kuning (podsolik merah kuning) biasanya mengandung
aluminium dan atau besi tinggi.
 Ketersediaan tenaga kerja cukup untuk pembuatan dan pemeliharaan teras.
 Memerlukan kerjasama antar petani yang memiliki lahan di sepanjang SPA.
b. Pemeliharaan
Pemeliharaan saluran teras meliputi, memindahkan/mengeluarkan sedimen dari dalam
saluran dan dari rorak ke bidang olah, menyulam tanaman tampingan dan bibir teras yang
mati, memangkas rumput yang tumbuh pada saluran, tampingan dan bibir teras untuk
dijadikan pakan ternak.
Jadi secara garis besar terasering adalah kondisi lereng yang dibuat bertangga-tangga
yang dapat digunakan pada tumbuhan atau galian yang tinggi berfungsi untuk:
1. Menambah stabilitas lereng
Sebuah permukaan tanah yang terbuka yang berdiri membentuk sudut tertentu
terhadap horizontal dikatakan sebagai sebuah lereng tanpa perkuatan, dengan
digunakannya terasering maka tingkat kekuatan tanah akan lebih kokoh dengan
penyokong timbunan timbunan tersebut.
2. Memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng
Apabila lereng yang awalnya memiliki tingkat kemiringan yang tinggi dengan
jalan penggalian dan pengurugan tanah untuk dibuat timbunan maka tingkat
kemiringannya dapat diminimalkan.
3. Memudahkan dalam perawatan (Konservasi Lereng)
Pemudahan perawatan bersinambungan dengan tingkat kemiringan lereng
tersebut, semakin miring lereng tersebut maka perawatan lahan akan mengalami kesulitan
karena faktor medan.
4. Mengurangi kecepatan aliran permukaan (Run off) dan memperpanjang daerah resapan
air, sehingga mengurangi panjang lereng dan menaha air, sehingga mengurangi kecepatan
dan jumlah aliran permukaan, dan memungkinkan penyerapan air oleh tanah. Dengan
demikian erosi berkurang memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan menampung
dan mengendalikan kecepatan dan arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih
rendah secara aman.
5. Dapat digunakan untuk landscaping
Landscaping itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya pengolahan
lahan. Lahan yang awalnya terbeng kalai apabila dilakukan pengolahan lahan mampu
memberikan manfaat baik untuk alam sendiri ataupun makhluk hidup khusunya manusia

.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu fisika dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk bidang
pertanian, sebagai contoh adalah penerapan konsep bidang miring dalam pengolahan
lahan pertanian. Fungsi dari penerapan konsep tersebut adalah menambah stabilitas
lereng, memudahkan dalam perawatan (konservasi lereng), memperpanjang daerah
resapan air, memperpendek panjang lereng dan atau memperkecil kemiringan lereng,
mengurangi kecepatan aliran permukaan (Run off), dan dapat digunakan untuk
landscaping.
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata sempurna, semoga makalah ini bisa bermafaat bagi
pembaca dan penulis.

Anda mungkin juga menyukai