Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH

MODIFIKASI JENIS
TERAS TERHADAP
EFEKTIVITAS TERAS

Kelompok 4
Anggota Kelompok

NADHIYA LUQYANA - 150510210189


YUANDIKA SURYA - 150510210224
NUR FITRI DEWI - 150510210230
MUHAMMAD AL FAATIH - 150510210238
SHERYL VALENTINA - 150510210241
GARNESA LUSIAMDA - 150510210246
YUNUS SETIAWAN - 150510210251
APA SAJA TEKNIK
KONSERVASI TANAH?
TEKNIK KONSERVASI TANAH DIBEDAKAN MENJADI 3, YAITU :
Vegetatif = penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa-sisannya
1.
untuk mengurangi kerusakan akibat tekanan air hujan

2. Kimia = penggunaan preparat kimia sintetis atau alami.

Mekanik = semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan


3.
terhadap tanah

Sheryl Valentina - 150510210241


TUJUANNYA APA?
1. MEMPERLAMBAT ALIRAN
PERMUKAAN
2. MENAMPUNG DAN MENYALURKAN
ALIRAN PERMUKAAN
3. MEMPERBAIKI INFILTRASI
4. PENYEDIAAN AIR BAGI TANAMAN

Sheryl Valentina - 150510210241


APA ITU TERAS?
Metode konservasi yang bertujuan untuk :
Mengurangi panjang lereng
Mengurangi kemiringan lahan
Menahan air
Mengurangi kecepatan dan jumlah aliran
permukaan
Memperbesar peluang penyerapan air oleh
tanah.

Sheryl Valentina - 150510210241


TERAS BANGKU ATAU TERAS TANGGA
(BENCH TERRACE)
Termasuk teknik konservasi tertua
Dibuat dengan cara memotong panjang lereng dan
meratakan tanah di bagian bawahnya, hingga terbentuk
deretan yang bentuknya seperti tangga
Fungsinya:
1. Memperlambat aliran permukaan
2. Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan
kekuatan yang tidak merusak
3. Meningkatkan laju infiltrasi
4. Mempermudah pengolahan tanah

Garnesa Lusiamda S. - 150510210246


TERAS BANGKU ATAU TERAS TANGGA
(BENCH TERRACE)
Tipe teras bangku:
Teras bangku datar, teras bangku miring ke luar, teras
bangku miring ke dalam, dan teras irigasi
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan teras
bangku:
1. Diterapkan pada kemiringan lahan 10%-40%
2. Tidak cocok pada tanah dangkal (<60 cm) dan lahan
yang menggunakan mesin pertanian
3. Tidak dianjurkan pada tanah dengan kandungan AL dan
Sumber: Sketsa P3HTA, 1990
Fe tinggi, serta tanah mudah longsor

Garnesa Lusiamda S. - 150510210246


TERAS GULUD
Teras Gulud (Contour Ridges/Ridges Terrace)
Barisan guludan yang dilengkapi dengan saluran air di bagian belakang
guludnya. Metode ini dikenal pula dengan istilah guludan bersaluran.
Bagian-bagian dari teras gulud terdiri atas guludan, saluran air, dan
bidang olah.
Fungsi dari teras gulud yaitu untuk menahan laju aliran permukaan dan
meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah.
Teras gulud cocok untuk kemiringan lahan antara 10-40%, dapat juga
diterapkan pada kemiringan 40-60%, namun relatif kurang efektif.
Pada tanah yang permeabilitasnya tinggi, guludan dapat dibuat tepat
menurut arah garis kontur. Sedangkan pada tanah yang
permeabilitasnya rendah, guludan dibuat miring terhadap kontur sebesar
tidak lebih dari satu persen menuju ke arah saluran pembuangan. Hal ini
ditujukan agar air yang tidak segera masuk ke dalam tanah dapat
disalurkan dengan kecepatan rendah keluar lapangan.

Yuandika Surya - 150510210224


TERAS KREDIT
Teras kredit (gradual terrace) adalah teras yang terbentuk secara
bertahap karena tertahannya partikel-partikel tanah yang tererosi
oleh barisan tanaman yang ditanam secara rapat seperti tanaman
pagar atau strip rumput yang ditanam searah kontur.
Teras kredit biasanya dibuat pada tempat dengan kemiringan lahan 5-
40%, dengan cara membuat jalur tanaman penguat teras yang
ditanam mengikuti kontur. Jarak antara larikan 5-12 meter.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses pembentukan teras relatif lama
yaitu sekitar 2-5 tahun.
Syarat yang harus dipenuhi dalam aplikasi teras kredit adalah:
1. Kemiringan lahan 5-40%.
2. Struktur tanah remah dan permeabilitasnya tinggi.
3. Dapat diterapkan pada tanah dangkal (40 cm).
4. Tidak sesuai diterapkan pada tanah rawan longsor.

Nur Fitri Dewi - 150510210230


TERAS INDIVIDU
Teras yang dibuat pada setiap individu tanaman terutama tanaman tahunan
Biasa diterapkan pada areal perkebunan atau tanaman buah-buahan
Jajaran teras individu tidak perlu searah kontur, tetapi menurut arah yang

paling cocok untuk penanaman tanaman


Kisaran ukuran antara 50-100 cm untuk panjang dan lebar serta 10-30 cm

untuk kedalamannya.
Pada bagian lain, lahan dibiarkan tertutup oleh rumput atau Legum Cover Crop

Fungsi
Mengurangi laju erosi
Meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman tahunan (Agus dan Widianto)
Memfasilitasi pemeliharaan tanaman tahunan

Nadhiya Luqyana - 150510210189


TERAS INDIVIDU

Persyaratan Teknis :
Kemiringan lereng : 10 - 15%
Kedalaman tanah : 10 - 30 cm
Jenis Erosi : Erosi Permukaan
Penggunaan lahan : Tanaman kayu
dengan tanaman penutup tanah
(Priyono, et al. 2002)

Nadhiya Luqyana - 150510210189


TERAS KEBUN
Merupakan teras yang ditanami tanaman
tahunan, terutama tanaman perkebunan.
Teras dibuat sesuai interval variasi jarak
tanam dan sebagai jalur tanaman perkebunan.
Lahan yang tidak diteras ditanami tanaman
penutup tanah.
Teras kebun cocok untuk lahan dengan kemiringan lereng antara 10-50%

Tujuan dibuatnya teras kebun:


1. Meningkatkan efisiensi penerapan teknik konservasi tanah
2. Memfasilitasi pengelolaan lahan
TERAS KEBUN

Penampang teras kebun


Lahan sebelum Teras kebun
diteras yang sudah
ditanami
STUDI KASUS Muhammad Al Faatih-150510210238
RANCANG BANGUN MODEL USAHA TANI KONSERVASI
SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN
Bahan - bahan penelitian : KERING
- peta lokasi
- benih tanaman konservasi
- benih tanaman kacang
hijau
- pupuk kandang

Alat - alat :
- Bingkau A - Sekop
- Penyipat datar - Loup Perlakuan Penelitian

- abney hand level - Pacul


- ring sampel - Parang
- Alat analisis tanah
Muhammad Al Faatih-150510210238

HASIL DAN PEMBAHASAN


Nilai erosi dalam percobaan ini dihitung dengan menggunakan
metode USLE.
Hasil percobaan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata
tingkat erosi yang terjadi pada ketiga model teras yang
diuji memberikan respons yang signifikan dan berbeda-beda.
Perbedaan nilai tingkat erosi pada ketiga model ini diduga
karena karakteristik dari ketiga model teras berbeda-beda.
Table 1 terlihat bahwa aplikasi teras bangku cukup efektif
dalam mengendalikan erosi permukaan yaitu sebesar 3,56
ton/ha/tahun. Nilai erosi yang terjadi pada teras bangku Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa perlakuan model B
ini sudah sangat kecil dan berada dibawah nilai erosi yang (teras gulud),
diperkenankan sebesar 5 ton/ha/tahun. Erosi yang terjadi nilai erosi yang terjadi masih cukup besar yaitu
pada teras bangku biasanya hanya terjadi longsoran pada sebesar 7,05 ton/ha/tahun dan
tampingan teras akibat aliran air yang tidak terkendali. berada diatas nilai erosi yang diperbolehkan.
KESIMPULAN
Penggunaan teras merupakan salah satu
Teknik konservasi
contoh konservasi tanah yang termasuk Penggunaan teras
tanah terbagi ke
ke dalam metode mekanik. dapat disesuaikan
dalam 3 metode,
Teras terbagi ke dalam 5 jenis, yaitu : dengan aspek budidaya,
yaitu : Teras bangku (teras tangga) seperti kemiringan
Vegetatif Teras gulud lahan dan jenis
Kimia Teras kredit tanaman yang akan

Mekanik Teras individu ditanam

Teras kebun
DAFTAR PUSTAKA
Dariah, A., Haryati, U., & Budhyastoro, T. (2004). Teknologi konservasi tanah mekanik. Teknolologi Konservasi
Tanah pada Lahan Kering Berlereng; Kurnia, U., Rachman, A., Dariah, A., Eds, 103-126.

Dumanski, J. 2001. Sustainable Land Management Estern cereal and soilseede Reasearch Centre. Canada

Haryati, U., Haryono, dan A. Abdurachman. (1995). Pengendalian Erosi dan Aliran Permukaan Serta Produksi
Tanaman Pangan dengan Berbagai Teknik Konservasi pada Tanah Typic Eutropept di Ungaran, Jawa Tengah.
Pemberitaan Penelitian Tanah dan Pupuk 13: 40-50.

Hawkins, R; H. Sembiring; D. Lubis; dan Suwardjo. 1991. The Potensial of Alleyr Copping in the Uplands of East
and Central Java. Upland and Agricultura and Conservation Project – Farming System Research. Agency for
Agriculture Research and Devolopment. Salatiga

Sukartaatmadja, S. (2004). Konservasi Tanah dan Air, Laboratorium Teknik Tanah dan Air IPB, Bogor.
THANK YOU
FOR
PAYING
ATTENTION :)

Anda mungkin juga menyukai