Anda di halaman 1dari 65

MATERI 5

METODA VEGETATIF
FUNGSI METODE VEGETATIF

◼ Kanopi tanaman dapat menahan pukulan langsung butiran


hujan terhadap permukaan tanah.
◼ Batang,perakaran dan serasah tanaman dapat menahan atau
mengurangi aliran permukaan.
◼ Perakaran dan serasah tanaman dapat meningkatkan porositas,
laju infiltrasi dan kapasitas menahan air tanah.
◼ Serasah tanaman dapat memperbaiki struktur tanah,
meningkatkan bahan organik, aktivitas mikrobia serta
kesuburan tanah.
◼ Meningkatnya bahan organik tanah dapat meningkatkan
stabilitas agregat tanah , sehingga tanah lebih tahan terhadap
erosi.
JENIS METODE VEGETATIF
No. Teknik Konservasi
1 Penanaman Tanaman Penutup Tanah (Cover Cropping)
2 Penanaman Rumput (Grass Planting)
3 Penanaman Menurut Kontur (Contour Cropping)
4 Penanaman Dalam Strip (Strip Cropping)
5 Rotasi Tanaman (Crop Rotation)
6 Tumpangsari (Multiple Cropping)
7 Budidaya Lorong (Alley Cropping)
8 Sistem Talun
9 Penghijauan (Regreening)
10 Reboisasi (Reforestation)
11 Wanatani (Agroforestry / Agrosilvyculture)
12 Agrosilvopastura
13 Agrosilvofisheri
14 Agropastura
1.1. Penanaman Tanaman Penutup Tanah
(Cover Cropping)

◼ Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan yang khusus


ditanam menutupi sebagian atau seluruh permukaan tanah
untuk melindungi tanah dari pukulan butiran hujan dan
erosi
◼ Penanaman dilakukan dilakukan dengan menebar biji
secara merata pada permukaan tanah
◼ Jenis tanaman penutup tanah ;
1). Tanaman Penutup Tanah Rendah
2). Tanaman Penutup Tanah Sedang
3).Tanaman Penutup Tanah Tinggi
Aplikasi Tanaman Penutup Tanah
Biji Jenis Tanaman Penutup Tanah
1. Tanaman Penutup Tanah Rendah
(Low Cover Crop)
Contoh Jenis Tanaman
No.
Penutup Tanah Rendah
1 Kalopo (Calopogonium caeruleum)

2 Kacang Asu ( Calopogonium mucunoides)

3 Sentro (Centrosema pubescens)

4 Kacang Ruji ( Pueraria javanica)

5 Kudzu (Pueraria thunbergiana)

6 Kudzu Tropis (Pueraria phaseoloides)


Tanaman Penutup Tanah Rendah

Calopogonium caeruleum Calopogonium mucunoides Centrosema pubescens

Pueraria javanica Pueraria thunbergiana Pueraria phaseoloides


2. Tanaman Penutup Tanah Sedang
(Medium Cover Crop)
Contoh Jenis Tanaman
No.
Penutup Tanah Sedang
1 Lamtoro Merah (Acacia vilosa)
2 Petai Cina (Leucaena glauca)
3 Turi (Sesbania grandiflora)

4 Teprosia (Tephrosia candida)


5 Hahapaan (Flemingia congesta)
6 Orok-orok (Crotalaria juncea)
7 Orok-orok (Crotalaria mucronata)
Tanaman Penutup Tanah Sedang

Acacia villosa Leucaena glauca Sesbania grandiflora Tephrosia candida

Flemingia congesta Crotalaria juncea Crotalaria mucronata


3. Tanaman Penutup Tanah Tinggi
(High Cover Crop)
Contoh Jenis Tanaman
No.
Penutup Tanah Tinggi
1 Sengon Laut (Albizia falcata)
2 Gamal (Griricidia maculata)
3 Gamal (Griricidia sephalum)

4 Gamal (Griricidia notatum)

5 Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)


6 Dadap (Erythrina sp.)
7 Pohon Hujan (Pithecellobium saman)
Tanaman Penutup Tanah Tinggi

Griricidia sp
Leucaena leucocephala
Albizia falcata

Erythrina sp Pithecellobium saman


Tanaman Penutup Tanah Lainnya
1.2. Penanaman Rumput (Grass Planting)

◼ Penanaman rumput adalah tumbuhan yang khusus


ditanam untuk menutupi sebagian atau seluruh permukaan
tanah untuk melindungi tanah, umumnya tanaman famili
gramineae.
◼ Penanaman dengan menebar biji pada permukaan tanah
atau ditanaman dari gebal dan buku tanaman
◼ Penanaman ;
1. Ditebar secara merata pada permukaan tanah
2. Ditanam secara berselingan
3. Ditanaman secara strip searah kontur
Aplikasi Penanaman Rumput
Penerapan Sekat Rumput

Vetiver

Chrysophogon zizanoides Pennisetum purpureum


Teknik Penanaman Rumput

Disebar rapat merata Berselingan

Jalur searah kontur


No Jenis Tanaman Rumput
1 Rumput Lamuran (Polytrias amaura)
2 Rumput Lamuran Menjangan (Andropogon caricosus)

3 Rumput Belulang (Eleusine indica)


4 Jukut Pait (Axonophus compressus)
5 Jawawut (Setaria viridis)
6 Rumput Setaria (Setaria sphacelata)
7 Vetiver (Chrysopogon zizanioides)
8 Rumput BB (Brachiraria brizantha)
9 Rumput BD (Brachiraria decumbens)
10 Rumput Bahia (Paspalum notatum)
11 Kolonjono (Panicum muticum)
12 Rumput Benggala (Panicum maximum)
13 Rumput Australia (Paspalum dilatatum)
14 Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)
Jenis Tanaman Rumput

Polytrias amaura Andropogon caricosus Eleusine indica

Axonophus compressus Setaria viridis Setaria sphacelata Chrysopogon zizanioides


Jenis Tanaman Rumput

Brachiraria brizantha Brachiraria decumbens Paspalum notatum

Panicum muticum Panicum maximum Paspalum dilatatum Pennisetum purpureum


1.3. Penanaman Menurut Kontur
(Contour Cropping)

◼ Sistem penanaman dari jenis tanaman semusim


maupun tahunan yang dilakukan menurut arah garis
kontur / berlawanan arah lereng
◼ Sistem penanaman umumnya dilakukan pada lahan
kering dengan topografi berlereng
◼ Sistem pertanian umumnya bersifat subsisten intensif
dengan komoditas yang banyak terdapat dipasaran
Teknik Penanaman Kontur
1.4. Penanaman Dalam Strip
(Strip Cropping)

◼ Sistem penanaman dari berbagai jenis tanaman yang


dilakukan berdasarkan jalur/strip secara berselingan
antara tanaman pokok / semusim dengan tanaman
keras / tahunan.
◼ Teknik penanaman jalur umumnya merupakan
kombinasi dengan penanaman secara kontur di daerah
berlereng.
◼ Sistem pertanian umumnya bersifat subsisten intensif
dengan komoditas yang banyak terdapat dipasaran
Teknik Penanaman Jalur/Strip
Penanaman Kombinasi Strip Kontur
1.5. Rotasi Tanaman (Crop Rotation)

◼ Rotasi tanaman adalah teknik penanaman berbagai


jenis tanaman secara bergiliran pada satu lahan tanpa
jeda untuk mengurangi erosi.
◼ Sistem ini memberikan manfaat bagi tanah untuk
mengembalikan kesuburan tanah terutama nutrisi N,
karena setelah ditanami jenis serealia langsung
diitanami jenis legum.
◼ Sistem ini juga dapat memutus siklus hama dan
penyakit tanaman.
Teknik Rotasi Tanaman

Padi

Jagung Kedelai
1.6. Tumpangsari (Multiple Cropping)

◼ Tumpangsari adalah suatu bentuk pertanaman


campuran (polykultur) berupa kombinasi dua jenis atau
lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam
waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.
◼ Efektivitas dan efisiensi dalam pemupukan,
penggunaan ruang dan waktu.
◼ Mencegah dan mengurangi pengangguran musim.
◼ Diversifikasi sumber pangan dan gizi.
◼ Jenis Tumpangsari : inter cropping, mixed cropping,
relay cropping dsb.
Teknik Tumpangsari
1.7. Sistem Pertanaman Lorong
(Alley Cropping)

◼ Sistem pertanaman lorong adalah suatu sistem dimana


tanaman pangan ditanam pada lorong (alley) di antara
barisan tanaman pagar.
◼ Pangkasan dari tanaman pagar digunakan sebagai mulsa
yang diharapkan dapat menyumbangkan hara terutama
nitrogen kepada tanaman lorong.
◼ Tanaman yang digunakan untuk tanaman pagar antara lain
adalah lamtoro (Leucaena leucocephala), gliricidia
(Gliricidia sepium), kaliandra (Caliandra calothyrsus) atau
flemingia (Flemingia congesta).
Teknik Pertanaman Lorong

Tanaman Pagar

Bidang Olah
Penerapan Sistem Lorong
1.8. Sistem Talun

◼ Sistem talun atau kebun talun adalah satu pola usahatani


tradisional yg memiliki kearifan lokal berupa penanaman
tanaman keras pada lahan kering dengan kemiringan
lereng 15 - 40 %.
◼ Budidaya talun ; tanpa olah tanah, permukaan tanah
tertutup rapat kanopi tanaman dari bawah sampai atas
(strata kanopi rendah sampai tinggi) seperti ekosistem
hutan.
◼ Jenis kombinasi tanaman keras; buah-buahan, kayu-
kayuan, umbi-umbian, bumbu-bumbuan dan tanaman
industry.
Strata Kanopi Sistem Talun
Kanopi
Kanopi Tinggi
Sedang

Kanopi
Rendah

Sesuai pd lahan sub-optimal


berlereng curam, tanah peka
erosi, lahan kering, kesuburan
terbatas.
Strata Tinggi Kanopi Sistem Talun
Penerapan Sistem Talun
1.9. Penghijauan (Regreening)

◼ Penghijauan adalah penanaman pada lahan milik


rakyat/masyarakat dengan tanaman keras
yang mempunyai nilai ekonomis dan berfungsi
sebagai tanaman konservasi.
◼ Jenis tanaman keras yang ditanam umumnya;

buah-buahan dan kayu-kayuan yg disesuaikan


dengan lingkungan setempat.
Contoh Tanaman Penghijauan
No. Jenis Tanaman
1 Mangga (Mangifera indica)
2 Alpukat (Persea americana)
3 Nangka (Artocarpus integra)
4 Kluwih (Artocarpus communis)
5 Durian (Durio zibethinus)
6 Rambutan (Nephelium lappaceum)
7 Jambu Mete (Anacardium occidentale)
8 Jambu Air (Psidium aquatica)
9 Jambu Batu (Psidium guajava)
10 Coklat (Theobroma cacao)
11 Kopi (Coffea sp)
12 Karet (Hevea braziliensis)
13 Teh (Thea sinensis)
14 Cengkeh (Eugenia aromatica)
15 Petai (Parkia speciosa)
16 Turi (Sesbania grandiflora)
No. Jenis Tanaman
17 Belimbing (Averhoa carambola)
18 Angsana (Pterocarpus indicus)
19 Albasia (Albizia falcata)
20 Gandaria (Bouca macrophylla)
21 Manggis (Garcinia mangostana)
22 Rambutan (Nephelium lappaceum)
23 Sawo (Achras zapota)
24 Dukuh (Lansium parasiticum)
Jenis Tanaman Penghijauan

Mangifera indica Persea americana Artocarpus integra Artocarpus communis

Durio zibethinus Nephelium lappaceum Anacardium occidentale Psidium aquatica


Jenis Tanaman Penghijauan

Psidium guajava Theobroma cacao Coffea sp Hevea braziliensis

Thea sinensis Eugenia aromatica Parkia speciosa Sesbania grandiflora


Jenis Tanaman Penghijauan

Averhoa carambola Pterocarpus indicus Albizia falcata Bouca macrophylla

Garcinia mangostana Nephelium lappaceum Achras zapota Lansium parasiticum


Tanaman Penghijauan Daerah Pantai
Fungsi Tanaman;
- Menahan Abrasi
- Tahan terhadap salinitas
air laut
- Mudah menyesuaikan
thd pasang surut air
1.10. Reboisasi (Reforestation)
◼ Reboisasi adalah usaha penanaman kembali pada lahan-lahan
terbuka milik Pemerintah / Kehutanan dengan budidaya jenis
tanaman kehutanan (silviculture) yang memiliki nilai ekonomis
tinggi berupa hasil kayu dan non-kayu.
◼ Teknik penanaman ;
1. Reboisasi ; penambahan luasan areal penanaman
secara bertahap setiap tahun
2. Percepatan Reboisasi (Speed-up Reforestation);
penambahan luasan areal penanaman lebih
ditingkatkan lg setiap tahun
3. Percepatan Ganda Rebiosasi (Double Speed-up
Reforestation); penanaman seluruh area secara
bersamaan dan serempak.
Aplikasi Reboisasi
No. Jenis Tanaman Reboisasi
1 Puspa ( Schima moronhae)
2 Rasamala (Altingia excelsa)
3 Meranti (Shorea sp.)
4 Damar (Agathis lorantifolia)
5 Akasia (Acacia auriculifurmis)
6 Mahoni Berdaun Besar (Swietenia macrophylla), Berdaun Kecil (Swietenia mahogany)
7 Ekaliptus (Eucalyptus sp.)
8 Mesopsis (Maesopsis eminii)
9 Jati (Tectona grandis)
10 Pinus (Pinus merkusii)
11 Kaliandra (Calliandra sp.)
12 Kemlandingan (Leucaena glauca)
13 Sonokeling (Dalbergia latifolia)
14 Jabon (Anthocepalus cadamba)
15 Jati Putih (Gmelina sp.)
16 Sungkai (Peronema cannescens)
Jenis Tanaman Reboisasi

Schima moronhae Altingia excelsa Shorea sp Agathis lorantifolia

Acacia auriculifurmis Swietenia sp. Eucalyptus sp Maesopsis eminii


Jenis Tanaman Reboisasi

Tectona grandis Pinus merkusii Calliandra sp Leucaena glauca

Anthocepalus Peronema
Dalbergia latifolia cadamba Gmelina sp cannescens
1.11. Agroforestry / Wanatani / Pertanian Kehutanan
(Agrosilvyculture)

◼ Koppelman (1996) mendefinisikan Agroforestry sebagai


bentuk menumbuhkan dengan sengaja dan mengelola
pohon secara bersama-sama dengan tanaman pertanian
dan atau makanan ternak dalam sistem yang bertujuan
menjadi berkelanjutan secara ekologi, sosial dan ekonomi.
◼ Terdapat 2 sistem agroforestry menurut De Foresta dan
Michon (1997), yaitu :
1). Sistem Agroforestri Sederhana
2). Sistem Agroforestri Kompleks
Aplikasi Agroforestry
Sistem Agroforestri Sederhana
➢ Suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam secara
tumpangsari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim.
➢ Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan
tanaman pangan, secara acak dalam petak lahan, atau dengan
pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk
lorong/pagar.
➢ Jenis-jenis pohon yang ditanam juga sangat beragam, bisa yang
bernilai ekonomi tinggi misalnya kelapa, karet, cengkeh, kopi,
kakao (coklat), nangka, melinjo, petai, jati dan mahoni atau
yang bernilai ekonomi rendah seperti dadap, lamtoro dan
kaliandra.
➢ Jenis tanaman semusim biasanya berkisar pada tanaman
pangan yaitu padi (gogo), jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi
kayu, sayur-sayuran dan rerumputan atau jenis-jenis tanaman
lainnya.
Sistem Agroforestri
AF SederhanaSederhana
AF Sederhana
Sistem Agroforestri Kompleks
➢ Suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak
jenis tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja
ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang
lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan
ekosistem menyerupai hutan.
➢ Terdapat beraneka jenis pohon, tanaman perdu, tanaman
memanjat (liana), tanaman musiman dan rerumputan
dalam jumlah besar.
➢ Ciri utama dari sistem agroforestri kompleks adalah
kenampakan fisik dan dinamika di dalamnya yang mirip
dengan ekosistem hutan alam baik hutan primer maupun
hutan sekunder, sistem ini dapat pula disebut sebagai
Agroforestri (Icraf dalam Hairiah et al., 2003).
Komponen Pokok AF (Hariadi, 2015):
kehutanan, pertanian dan peternakan

• Agrisilvikultur = Kombinasi antara


komponen atau kegiatan kehutanan
(pepohonan, perdu, palem, bambu, dll.)
dengan komponen pertanian.
• Silvopastura = Kombinasi antara
komponen atau kegiatan kehutanan
dengan peternakan
• Agrosilvopastura = Kombinasi antara
komponen atau kegiatan pertanian dg
kehutanan dan peternakan/hewan
o Agropastura = Kombinasi antara
komponen atau kegiatan pertanian
dengan peternakan/hewan
AF Kompleks
AF Kompleks
Karakter Sistem Agroforestry
A. Pola AF Menurut Waktu / Temporal
Susunan Waktu Ilustrasi Contoh
Tanaman kopi dengan naungan,
COINCIDENT .......................................... Peternakan di bawah pohon2an

CONCOMITANT Tumpangsari
................

Tan. semusim di bawah kelapa,


INTERMITTENT Penggembalaan musiman di
(dominan ruang)
..... ...... ...... ..... .....
bawah tegakan
INTERPOLATED
(dominan ruang & ....... ....... ....... ....... Kebun/pekarangan
waktu)
.......... .........

OVERLAPPING ______________________________ Tanaman lada dengan karet


___________________________________

___________.................... Pemanfaatan lahan bero bekas


SEPARATE
(dominan waktu) perladangan berpindah
waktu
----------------------------->
______ : Tanaman kayu-kayuan --------- : Tanaman semusim
B. Pola AF Menurut Tata Ruang / Spasial
Secara Horizontal
Tanaman
x x x
x x x kayu-kayuan
x x x x x x x x x x x x x x
x x x
x x x Tanaman x x x x x x x x x x x x
x x x semusim x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x
x x x

Jalur Berselang (Alternate Rows) Kotak /Jarsi (Trees along Border)

x x x x xxxx xxx xxx


x x x x xx xxxx xxx xx
x x x x
x x x x x xxxx xxxx xxx
x x x x xxxx x x x x xx x
x x x x
x x x x x xxxxx xx
x x x x xxx xx

Jalur/Lorong (Alternate Strips Acak (Random Mixture)


/Alley Cropping)
Mosaik AF Berdasarkan Toposekuen
di Ds.Tulungrejo, Kec.Ngantang

Hutan
Alami

AF
Multi-strata AF
Sederhana
Pinus/Mahoni
Monokultur

AF Multi-strata
Lahan PERHUTANI Tanaman
Semusim Padi
Sumber: S.R. Gliessman (2000) Sawah
BPDAS (2017) Lahan MASYARAKAT
Komposisi AF pd Berbagai Kemiringan Lereng
(P3HTA,1987 ; Subagyono dkk., 2003)
Hutan Alami

Belukar
Tan. Semusim
Kopi Campuran
Kopi Monokultur
Kopi Monokultur

Kopi Campuran

Sayuran + Mulsa

Landscape Pertanian di Sumberjaya, Lampung Barat (S.R.Gliessman,2000)


Hutan Alami Hutan Alami

AF Kompleks

Padi Sawah
AF Sederhana

Padi Sawah

Landscape di Ds. Krui, Lampung Barat (World Agroforestry Centre, 2010)


Kombinasi Agroforestry
dengan Teras Bangku
Keterangan:

1. Pinggir teras.
2. Tanaman penutup
tanah (cover crop /
rumput).
3. Tanaman pokok
(tanaman keras/
reboisasi / penghijauan
/buah-buahan).
4. Tanaman sela (padi,
palawija atau sayuran).
5. Saluran dalam teras.
6. Saluran pembuangan
air berumput.

Anda mungkin juga menyukai