Anda di halaman 1dari 21

BUDIDAYA TAN PAKAN

PENGHASIL BIJI
BUDIDAYA TAN PAKAN PENGHASIL BIJI

 
FAKTOR UTAMA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
1. LAHAN
2. IKLIM
LAHAN

1. Sebaiknya datar (kalau miring buat terrasering)


2. bebas dari genangan
3. drainase baik
4. lahan gembur
IKLIM

PERTUMBUHAN VEGETATIF (CAHAYA,


TEMPERATUR, CURAH HUJAN) INDUKSI DAN
INISIASI (LAMA FOTOSINTESA, PANJANG
GELOMBANG CAHAYA, PANJANG HARI)
PANJANG HARI

 tan. hari pendek (short day plant)


 tan. netral (day neutral plant = intermediate plant)
 tan. hari panjang: (long day plant)
TAN. HARI PENDEK (SHORT DAY PLANT)
Tanaman berbunga bila mengalami siang yang
pendek dari panjang siang yang kritis:

Contoh:
Andropogon gayanus, Brachiaria mutica, Centrosema pubescens, Chloris gayana,
Desmodium intortum, Desmodium uncinatum, Neotononis wightii, Hyparrheria rufa,
Indigo hirsute, Macroptilium atropurpureum, Paspalum plicatulum, Pennisetum
purpupoides, Pennisetum purpureum cv Taiwan, Sylosanthes guyanensis, Stylosanthes
humilis, Lab-lab purpureus dan Melinis minutiflora.
TAN. NETRAL (DAY NEUTRAL PLANT =
INTERMEDIATE PLANT)

Tanaman yang berbunga pada kondisi semua panjang


hari

Contoh:
Jagung, Kedelai, Adropogon nodosus, Cenchrus cilliaris,
Sylosanthes humata, Padi, Panicum maximum, Eleusine
indica, Euchlaena mexicana, Axonophus compressus,
Pennisetum purpureum cv Hawaii dan cv Afrika, Setaria
spachelata dll
TAN. HARI PANJANG (LONG DAY PLANT)
Tanaman berbunga bila mengalami siang yang panjang dari
panjang siang yang kritis

Contoh:
Medicago sativa, Trifolium repens, Diditaria decumbens, Axonophus
effinis, Paspalum dilatatum, Paspalum notatum, Setaria splendida, dll
BUDIDAYA TAN PAKAN PHSL BIJI
 Persiapan Lahan
 Penyiapan Benih

 Penanaman

 Pemeliharaan: Pemupukan, Pengairan. Pengendalian


Gulma, Pengendalian Penyakit
 Pemanenan dan Pengolahan Biji
PERSIAPAN LAHAN

 Lahan diolah,
 digaru/dihaluskan,

 diberi pupuk dasar,

 diberi kapur kalau pH masam

 Tanah diinkubasi selama 15 – 30 hari.

 
PENYIAPAN BENIH
Pemilihan biji
 hasil biji persatuan luas tinggi

 tanggap terhadap pemupukan


 produksi tinggi
 toleran dan tahan hama penyakit
 daya adaptasi tinggi
 tegap dan tahan rebah
 biji bernas dan keras
 kandungan protein biji tinggi
 karangan bunga dapat melindungi dan memegang biji dengan baik
CIRI-CIRI BIJI BAIK
 bentuk, ukuran dan warna seragam
 kulit bersih dan mengkilat
 biji tidak tercampur dengan biji hampa, pecah dan kotoran
 kadar air rendah
 sudah mengalami masa istirahat yang cukup
 telah disertifikasi.
 
PENANAMAN
a. Biji yang sudah dikecambahkan dibenamkan dalam tanah sedalam
3 – 5 cm (untuk legume), 2-3 cm untuk rumput-rumputan.
b. Penanaman sebaiknya memakai jalur agar mudah pemupukan,
penyiangan, penanganan dan penentuan kerapatannya.

Tujuan penanaman dalam baris dan jalur:


a. biji tidak banyak terbuang
b. pengamatan serta pemberantasan gulma dan pengamatan tanaman
mudah
c. semua lahan dapat ditanami
d. ketersediaan pupuk dan air mudah dikelola
e. kelebatan tajuk merata sehingga produksi biji juga merata
PEMUPUKAN
Pemberian Pupuk P dan K lebih banyak dibandingkan penghasil hijauan.

Unsur hara lain:


 Boron : untuk pembentukan karangan bunga, meningkatkan produksi madu, germinasi tepung
sari, penyerbukan, metabolisme senyawa peptic dalam sel. Diberikan 10 – 20 kg Borax/ha
melalui tanah atau disemprot melalui daun dengan memberikan 0.5% larutan Borax.
 Kalsium (Ca); untuk merangsang germinasi dan menetralisir Boron bila toxic

 Tembaga (Cu), untuk merangsang produksi biji

 Molibdenum (Mo), pembentukan protein dalam enzim

Dosis Pupuk. Secara umum ; 200; 150 dan 100 kg/ha N,P dan K.
Andropogon = 300, 250 dan 250 kg/ha.
Rumput Gajah 200, 150 dan 150 kg/ha
PENGAIRAN
 Pada masa pertumbuhan germinatif, vegetatif dan awal
generatif (awal pembentukan bunga) sangat dibutuhkan air
yang banyak.
 Saat perkembangan bunga, buah dan biji tidak perlu diairi lagi,
cukup air yang ada dalam tanah saja (bila diairi buah dan biji
rontok dari karangan bunga),
 Saat akan panen hormone ABA akan mudah terbentuk sehingga
biji yang dipanen mudah terlepas dari karangan bunga.
 
PENGENDALIAN GULMA
Sangat perlu dibandingkan dengan penghasil hijauan,
Pengendalian gulma dilakukan dengan:

 mencukupi unsure hara


 Penyemprotan herbisida
 Menggunakan biji yang murni
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
a. Penyemprotan jamur
b. Menanam biji yang tahan penyakit
c. Penyemprotan Lannate terhadap larva serngga
 
 
PEMANENAN & PENGOLAHAN BIJI
12 – 3 minggu sebelum panen irigasi dan penyiraman
dihentikan sama sekali
Untuk menyamakan masak biji diberi ZPT (IBA, Ethrel)
untuk menaga tanaman jangan rebah.

Teknik Panen:
a. TPBP (Teknik Potong, Banting dan Pengeringan)
b. TPPB (Teknik Potong, Pengeringan dan Banting)
c. TPG (Teknik Pukul dan Gosok)
d. THS (Teknik Hisap dan Sapu
PENGOLAHAN BIJI
Pengeringan Biji
 Setelah panen, dibersihkan dari kotoran, kemudian dikeringkan karena
KA setelah panen = 40%, harus disimpan pada KA = 6-16% (rata-rata
12%).
 Pengeringan secara alami ataupun buatan.

 
Pengemasan Biji
 Biji yang akan disimpan (untuk pemasaran atau stok bibit) sebaiknya KA
= 8 – 10%.
 Kemudian disemprot dengan fungisida dan insektidida spt: Dithane M-45,
Agrosan, Ceresan, Gardons dan Sevin.
 Disimpan dalam tempat yang impermeable (kantong kertas multiwall)
dengan laminasi Alumunium atau plastik dengan ketebalan 0.5 – 0.8 mm
atau botol, kaleng, kantong kertas, poly etylen dll.
 Setelah dikemas diberi label sertifikat.
PENYIMPANAN BENIH
 temperature,
 kelembaban dan

 KA biji

 Penyimpanan 1 – 9 bln (t 30oC, k 50% dan ka12%) R


dan (20oC, 50% dan 8%) untuk L.
 Penyimpanan 3 – 9 tahun (10oC, 45%, 10 – 12%)

 Penyimpanan 5 – 15 tahun (0 – 5oC, 30 – 40%, 8 – 10%)


SELESAI

Anda mungkin juga menyukai