TINJAUAN PUSTAKA
hidrologi, bahkan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan
1
Menurut Raya (2010) Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam membuka
lahan yaitu kondisi lahan sekitar, kemiringan lahan, penduduk dan proses
produksi seperti pupuk dan hasil panen. Untuk memudahkan pengangkutan, pilih
lahan dengan kemiringan maksimal 22º. Adat istiadat masyarakat juga perlu
Pada pembukaan lahan kebun kelapa sawit dilakukan batas – batas blok
bersamaan dengan pekerjaan ini telah dirancang bagian jalan yang akan dibangun
seiring dengan pekerjaan imas dan tumbang. Hal ini sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan 2 jalan yang dibuat masih dengan cara manual yaitu mengorek
seluruh pinggir jalan agar air pada saat hujan tidak tergenang (Solidaridad, 2009).
1. Penataan kebun
jaringan jalan, saluran air, kantor, pabrik dan lain – lain sesuai kebutuhan.
2
Tabel 2. Luas Tata Kebun
Uraian Kebun kecil Kebun besar
Besar Luas (ha) ± 5.000 ha 10.000 ha
Besar Luas I Afdeling 750 – 1000 ha 750 – 1000 ha
Luas I blok 16 – 25 ha 16 – 25 ha
Jumlahh Afdeling 7-May 10 – 14
Pembukaan Areal I 3.000 ha I. 3.000 ha
II 2.000 ha II. 3.000 ha
III. 2.000 ha
IV. 2000 ha
Kapasitas Pabrik 30 ton TBS/jam 60 ton TBS/jam (2 tahap)
Sumber : Tim Pengembangan Materi LPP
Penggunaan areal (%) secara umum untuk kebun besar. Dapat dilihat pada
3
2. Desain kebun
Menurut Purba dkk, (2006). Bentuk dan ukuran blok pada areal datar
adalah bentuk dan ukuran tidak biasanya bujur sangkar atau empat persegi
panjang dengan ukuran 500m x 500m. Batas blok pada areal datar atau
berombak harus berupa jalan yang harus bisa dilalui kenderaan roda empat.
Bentuk blok pada areal bergelombang berbukit biasanya tidak harus dengan luas
yang serangam.
Batas blok pada areal bergelombang berbukit biasanya tidak harus lurus
tapi bisa berupa badan jalan yang dapat dilalui kenderaan roda empat atau jalan
setapak. Sehingga juga jaringan jalan yang memadai yang dapt dilalui kenderaan.
Lokasi Bibit yang mencukupi dan mudah dijangkau oleh berbagai macam
kenderaan. Kondisi lahan yang meliputi darat, rawa, bukit dan sungai yang dapat
B. Fasilitas Jalan
keperluan bahan, dan tenaga kerja. Jaringan jalan harus terjangkau ke seluruh
terdiri dari badan jalan, bahu jalan, parit kanan kiri jalan dan kali lima.
Jaringan jalan dengan kondisi yang dapat dilalui setiap saat dan
menjangkau seluruh areal merupakan hal penting pada perkebunan kelapa sawit.
4
Jalan akan dipakai untuk pengangkutan bahan – bahan seperti pupuk, tenga kerja,
bibit, pengangkutan hasil, pengawasan dan lain – lain. Beberapa jalan penting
sifat fisik tanah dan cuaca. Jaringan jalan pada areal datar berombak umumnya
lurus dan cukup mudah dibagun dan dapat berfungsi sebagi batas blok. Pada areal
bergelombang berbukit, jalan akan lebih panjang perhektarnya dan harus dibentuk
sesuai dengan keadaan topografi, pada kondisi seperti ini biasanya jalan tidak
C. Jenis Jalan
pabrik, emplasmenn dan keluar kebun. pada jalan penting ini lebar badan dan
kenderaan berat 5 - 6 ton atau lebih. Badan jalan ini dibangun dengan alat berat
Permukaan jalan tengah lebih tinggi dengan kemiringan 2,5 % (Lubis, 2008).
5
atau batu belah 5/7 dengan tebal 7 cm. Pembuatannya dengan menggunakan
Rotasi perawatan jalan utama adalah 1 x 3 bulan. Perawatan dengan cara manual
Kontruksi jalan dikeraskan dengan sirtu batu belah 5/7 dengan tebal 7 cm.
utama 40 – 50 m/ha.
Jalan produksi disebut juga sub road atau secondary road, merupakan
cabang dari jalan utama yang menghubungkan areal produksi dan berfungsi
Jalan produksi merupakan jalan tanah yang diperkeras dengan batu dengan
lebar 6-8 cm. Norma panjang sekitar 12-20m/ha. Pembuatan secara mekanis
dengan norma 45m/JKT. Parit jalan berukuran lebar atas = 0,5 m, lebar bawah
panen produksi dengan jalan utama, yang dibuat ditengah blok tegak terhadap
barisan tanaman. Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) diletakkan ditepi jalan ini.
6
Jalan ini lebih kecil dari jalan utama dengan lebar 5-6 m pada beberapa tempat
ini menjadi sangat penting setelah panen karena akan dilalui tiap minggu sekali
jalan koleksi secara manual adalah 5 m/Hk dan pembuatan parit 10 m/HK.
Perawatan jalan koleksi dengan rotasi 1 x 4 bulan dengan tenaga manual 120
m//HK.
4. Jalan Kontrol
Jalan kontrol adalah jalan untuk pemeriksaan yang diperlukan oleh asisten,
asisten kepala, Manager dan lain-lain. Biasanya merupakan batas blok atau batas
pinggiran kebun. jalan ini lebarnya 4-5 m dan tiap hektar membutuhhkan 20 m.
sebelum jalan dibuat haruslah dibuat perencanaan pada peta kuntur (Lubis, 2008).
Parit jalan sering tidak ada tetapi dibuat dengan melandaiakan bahu jalan kearah
pinggir jalan sehingga daerah milik jalan makin sempit. (Purba, dkk, 2006).
rumput yang tumbuh, dan mempertahankan bentuk seperti semula. Selama masa
7
Jembatan atau titi kecil dan gorong-gorong yang belum ada harus di
bangun dan jalan sementara yang dipakai untuk penanaman ditutup. Jalan batas
blok juga harus dibuat. Parit primer, skunder, dan tertier harus dirawat dan dicuci
yang berliku-liku diluruskan, demikian juga yang kurang dalam perlu diperdalam
dengan ekscavator.
musim hujan tiba. Hal ini perlu dilakukan agar aliran air lancar, tidak
parit-parit kecil biasanya masih banyak tertutup dan tersumbat alirannya oleh
parit yang cepat sering dijumpai akibat kondisi lapangan masih gundul sehingga
tingkat erosi masih tinggi. Perawatan parit ini dilakukan sebulan sekali secara
teratur.
meningkat. Jalan ini digunakan oleh truk berkapasitas 5-6 ton minimal sekali
pekerja dan lainnya. Jalan produksi dengan arah Timur Barat mempunyai peranan
penting terutama pada musim hujan agar cepat kering dan musim ini adalah masa
panen puncak.
8
Sementara itu, pada daerah berbukit pemeliharaan jalan akan menjadi
lebih penting dan mahal bukan saja panjangnya tetapi juga kemiringanya dan
kekerasannya. Demikian pula halnya pada areal yang terlalu tergenang atau tanah
gambut. Badan jalan harus lebih tinggi, benteng jalan dan rorak perlu
diperbanyak dengan baik pada areal perbukitan yang akan berfungsi mengisap air
dari jalan agar cepat kering, disamping sebagai penyimpanan air yang akan
Fungsi Cangkul untuk meratakan jalan dengan menarik batu yang tercecer di
pinggir jalan dan Fungsi Babat untuk menebang kayu-kayu yang menghalangi
jalan Pemakaian tenaga juga perlu agar lebih efektif tenaga manual untuk
9
Sedangkan untuk masa tanaman menghasilkan cara manual dengan
membabat kaki lima. Cara manual 0,2 - 0,4 Hk/ha, dengan rotasi 1 x /bulan.
a. Pemeliharaan jalan/jembatan.
2. Pengerasan jalan.
Pada prinsipnya keadaan jalan yang telah ada harus dirawat sehingga
keadaannya mencapai bentuk dan lapisan permukaan seperti yang telah dibuat.
3. Pengerasan jalan.
Pada prinsipnya keadaan jalan yang telah ada harus dirawat sehingga
keadaannya mencapai bentuk dan lapisan permukaan seperti yang telah dibuat
10
pada masa tanaman ulang, tanaman baru. Hal – hal penting di dalam perwatan
jalan:
musim kemarau.
mempergunakan jenis tanah yang cocok, bila mungkin dicampur dengan pasir
atau kerikil.
6. Tanah humus ataupun tanah lembek yang mengandung bahan – bahan organik
(daun – daun dan ranting – ranting kecil busuk) sama sekali tidak boleh
Jalan utama dipelihara dengan baik, terutama parit kiri – kanan jalan.
Rumput – rumput yang ada dipermukaan jalan harus digaruk dan dikumpulkan
pada dua jalur di atas bekas tapak ban motor. Bentuk badan jalan agar dibuat
ditimbun dan diratakan dimusim kemarau, pada musim hujan hanya dibenarkan
11
Pemeliharaan jalan utama dapat dilakukan dengan manual ataupun
m/hk.
3. Jalan diusahakan senantiasa cembung dan antara tiap 5 – 10 meter pada setiap
benteng jalan dibuat saluran air yang dapat mengalirkan air ke dalam parit.
c. Pemeliharaan jembatan.
yang dapat menyebabkan kerusakan badan jalan dan tidak dapat dilalui oleh
1. Pemeliharaan teras.
memperbaiki teras yang rusak. Pada masa – masa selanjutnya perbaikan teras
yang terdiri memperbaiki kembali permukaannya dengan sudut miring 10º dan
12
ukuran semula pemeliharaan 1 tahun sebanyak 25% per tahun, prestasi 30 m/hk
(rotasi 1 x 4 tahun).
Timbunan – timbunan pasir/tanah dan lain – lain dikeluarkan dan dalam rorak dan
sampai kedalam semula serta membersihkan parit dari penghalang lainnya. Pada
areal yang sering terendam dimana terdapat endapan tanah pada parit – parit
tersebut yang berakibat menghalangi pengaliran air, maka pencucian parit dapat
rumput – rumput di tebing parit serta menaikkan sampah ke atas parit dari hilir ke
tahun.
13
2) Pemeliharaan parit sekunder (Collector).
Jalan parit dikerjakan sesuai dengan pada Field drain. Kacangan yang
menjalar pada tebing parit dibabat tandas bersama rerumput lainnya dan sampah –
sampah dinaikkan ke atas parit. Rotasi 1 x 1 tahun, 100% dari inventaris parit.
pasir/tanah dan lain – lain dikeluarkan dari dalam rorak dan ditimbunkan ke
14
4) Pemeliharaan parit jalan.
parit Field drain. Parit merupakan kunci agar jalan awet karena jika air mengalir
lewat badan Jalan maka Jalan akan cepat rusak. Dalam pembuatan Parit Drainase
berfungsi : Untuk pembuangan air dari dalam kebun ke luar kebun. Ada beberapa
jenis parit. ( Buku saku seri 23, Pusat penelitian kelapa sawit, 2006).
15