BAB III
PROGRAM REKLAMASI
3.4 REVEGETASI
Revegetasi dimulai dengan secepatnya menanam tanaman penutup
tanah dari jenis cover creops. Penanaman dilakukan secara larikan yang
diharapkan dalam waktu yang tidak lama ± 4 bulan sudah dapat menutup
permukaan tanah. Setelah tanaman penutup tanah tertanam dengan baik
(berhasil menutup tanah). Pelaksanaan reklamasi di areal bekas tambang
pada prinsipnya mengikuti urutan penataan lahan, pembuatan bangunan
konservasi untuk mengendalikan erosi dan sedimentasi, serta revegetasi.
3.4.1 Pengendalian erosi dan sedimentasi
Agar tanah pucuk yang telah ditebar tidak hanyut terangkut oleh air
(erosi) maka bersamaan dengan kegiatan penataan lahan harus pula
dilakukan pengendalian erosi dan sedimentasi. Upaya-upaya yang dilakukan
yaitu mengkombinasikan cara vegetatif dan sipil teknis.
Beberapa kegiatan pengendalian erosi dan sedimentasi yang akan
dilakukan meliputi: pembuatan teras, saluran drainase, pembuatan guludan
dan penanaman tanaman penutup tanah (cover crops).Pembuatan guludan
Gambar 3.1.
Sketsa Penampang Guludan
Manfaat guludan adalah mengurangi kecepatan aliran permukaan
sehingga daya kikis terhadap tanah dan erosi diperkecil, memperbesar
peresapan air ke dalam tanah dan menampung dan mengendalikan kecepatan dan
arah aliran permukaan menuju ke tempat yang lebih rendah secaraaman.
Penenanaman tanaman penguat teras pada guludan, dapat berupa jenis kayu-
kayuan yang ditanam dengan jarak 50 cm bila menggunakan stek / stump,
atau ditabur jika menggunakan benih/biji, dan jarak tanam 30 – 50 cm jika
menggunakan jenis rumput. Pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap teras
guludan yang dibuat adalah: (a) mengeruk tanah akibat erosi yang menimbun
selokan teras untuk digunakan memperbaiki guludan, (b) memperbaiki
guludan dan memelihara tanaman penguat teras.
3.4.2 Revegetasi
Revegetasi merupakan kegiatan penanaman area bekas tambang
dengan tanaman sengon. Oleh sebab itu, hal yangperlu mendapatkan
perhatian lebih pada revegetasi adalah pengadaan bibit dan penanaman.
tanah jenis tanaman perintis, sedang cara mekanis yang akan dilakukan
adalah membuat bangunan pengendali erosi.
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini bagian yang terpenting adalah memilih waktu
tanam dan penyiapan bibit. Waktu tanam yang tepat adalah saat awal
musim penghujan, sehingga pada saat rumput telah ditanam dilapangan
tidak mengalami kekeringan. Adapun penyiapan bibit dapat dimulai 2
bulan sampai 3 bulan sebelum pelaksanaan penanaman dilakukan. Bibit
yang dipilih adalah rumput yang dapat tumbuh dengan baik yang ada
disekitar lokasi kegiatan.
2. Tahap penanaman
Penanaman dilaksanakan dilapangan dengan cara menanam dengan
sistem larikan. Untuk itu penanaman dapat dilakukan dengan biji atau
tunas akar. Penanaman ini dilakukan supaya cepat tumbuh.
3. Tahap perawatan
Setelah tanaman ditanam dilapangan diperlukan perawatan tanaman agar
rumput dapat tumbuh rapat, karena dengan rapatnya rumput tersebut,
maka akar yang berkembang dapat berfungsi sebagai pencegah erosi.
Perawatan yang perlu dilakukan adalah pemupukan dan penyulaman.
Pemupukan dilakukan untuk memastikan tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Adapun pupuk yang diperlukan adalah pupuk
NPK. Penyulaman dilakukan untuk mengganti rumput yang tidak tumbuh
pada bagian-bagian tertentu. Penyulaman dapat dilaksanakan setiap 3
bulan selama 6 tahun. Lokasi penyulaman adalah tempat dimana rumput
tidak dapat tumbuh atau mengalami kematian.
berlanjut mengikuti hasil penimbunan tanah penutup pada waste dump tiap
tahunnya. Berikut perkiraan perhitungan untuk reklamasi :
a. Penanaman Tanaman Kayu
Penanaman pohon kayu dengan jenis pohon Sengon ditanam dengan
jarak tanam 2 x 2 meter sebanyak 2.175 batang/Hektar dengan harga
Rp. 2.000,-/batang.
b. Pemantauan Air
Kegiatan penunjang dari reklamasi itu sendiri tidak terlepas dari air
yang berada pada sekitar area waste dump. Untuk itu, perlu adanya
pemantauan terhadap air dimana pada area ini diuji pada 2 titik
dengan pemantauan 2 bulan sekali.
Gambar 3.2.
Pola Pohon Pembatas (Trees Along Border)
Random mixers adalah suatu pola tanam dimana pohon sebagai
stratum paling atas ditanam pada jarak tanam yang tidak teratur pada suatu
area dan tanaman semusim/perkebunan ditanam pada startum di bawahnya.
Gambar 3.3.
Pola Campur (Random Mixers)
Pengembangan teknik penanaman juga penting diupayakan untuk
mengendalikan kerawanan terhadap erosi dan longsor. Vegetasi dapat
berfungsi sebagai tanaman konservasi longsor, antara lain dengan upaya:
1. Menggunakan tanaman sebagai upaya konservasi, seperti tanaman
penguat tanggul teras. Tanaman yang dapat digunakan untuk penguat
tanggul adalah rerumputan, seperti rumput gajah, tanaman lamtoro atau
tanaman buah-buahan.
2. Melaksanakan teknik konservasi, yaitu dengan menerapkan pola
bercocok tanam dengan jenis tanaman yang sesuai, mengatur pola tanam
yang sesuai dengan musim, dan menggunakan cara bercocok tanam yang
Guludan
Saluran
Lahan Olahan
TAMPAK SAMPING
Lahan Olahan
Lahan
Lahan Olahan TAMPAK ATAS
Olahan
Gambar 3.4.
Konstruksi Konservasi Vegetatif Sistem Teras Bangku
Lahan Olahan
Saluran
Lahan Olahan
Gambar 3.5.
Konstruksi Konservasi Vegetatif Pada Lahan Miring