Anda di halaman 1dari 16

PENGELOAAN TANAH

PUCUK / TOPSOIL








❑ Tanah pucuk (top soil) adalah lapisan
horison tanah yang mengandung unsur
hara, menutupi secara insitu mineral dan
atau batubara.
❑ Toposoil yang dikupas akan dipindahkan
ke tempat penyimpanan sementara atau
langsung di pindahkan ke disposal
❑ Topsoil biasanya digunakan kembali
sebagai media tumbuhnya tanaman pada ttps://tgc.lk.ipb.ac.id/2020/04/16/
kegiatan reklamasi
https://www.youtube.com/watch?v=U_-sR_FEDUQ
❑ Berada di lapisan tanah yang teratas
❑ Merupakan tanah yang subur
Proses pelapukan bahan-bahan organic seperti dedaunan atau ranting-ranting kayu yang
membusuk yang telah tercampur dengan bahan organic atau mikroorganisme lainnya
dalam jumlah yang banyak.
Sehingga tanahnya banyak mengandung bahan organic dan terlihat lebih gembur.

❑ Warna nya berbeda dengan OB


❑ Terbentuk dari bebatuan yang telah
hancur
tanah top soil ini juga kaya akan mineral yang berasal dari bebatuan yang
ttps://tgc.lk.ipb.ac.id/2020/04/16/
telah hancur tersebut
❑ Topsoil mengandung bahan-bahan organik, humus dan
bahan-bahan alami lainnya yang sifatnya akan
menyuburkan tanah tersebut sehingga sangat baik bila
digunakan untuk pertumbuhan tanaman.
❑ Memperbaiki struktur tanah
❑ Dapat digunakan sebagai media persemaian.
❑ Memperbaiki udara yang berada di dalam tanah. Karena
kandungan yang dimiliki tanah top soil seperti pasir, silt,
loam, sehingga mampu membantu pengudaraan di dalam
tanah
ttps://tgc.lk.ipb.ac.id/2020/04/16/
❑ Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi dalam melakukan penimbunan
tanah/batuan penutup mengutamakan pengisian kembali lubang bekas tambang dengan
mempertimbangkan aspek konservasi mineral dan Batubara.

❑ Melakukan penimbunan batuan penutup berdasarkan kajian:


a) Geoteknik
b) Geokimia batuan penutup
c) Hidrologi yang termasuk di dalamnya pengendalian erosi dan sedimentasi
d) Kajian jarak aman terhadap bangunan perumahan penduduk, fasilitas umum,
badan perairan umum, lahan pertanian dan perkebunan sesuai dengan ketentuan UU

❑ Sebelum dilakukan penimbunan tanah/batuan penutup di area penimbunan,


dilaksanakan tahapan :
a. Pembersihan vegetasi, dan
b. Pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran.
✓ Pengupasan tanah pucuk / topsoil dilakukan sebelum pengupasan lapisan
batuan/tanah penutup (OB);
✓ Dalam rangka pemanfaatan tanah pucuk dilakukan pendataan ketersedian dan
kebutuhan setiap tahun;

✓ penempatan tanah pucuk dilakukan dengan cara:


❖ tidak boleh ditempatkan di area yang terdapat cadangan mineral atau batubara,
kecuali dimanfaatkan sebelum penggalian pada area tersebut;
❖ tidak menimbulkan longsor
❖ material dasar tempat penyimpanan memiliki daya dukung yang memadai
✓ Kepala Inspektur Tambang harus memperoleh data kajian teknis mengenai
Penanganan Tanah Pucuk dari KTT setempat dengan data :
memuat Luasan Tanah Pucuk, jumlah dan kualitas cadangan, rencana
pemanfaatan tanah pucuk, dan rencana penambangan;

✓ Mengkaji saluran penyaliran / pengelolaan air tambang yang ada di area


penanganan dan penempatan tanah pucuk
a. Pengamatan profil tanah dan mengidentifikasi per lapisan tanah tersebut sampai
endapan bahan galian.

b. Pengupasan tanah berdasarkan lapisan-lapisan tanah dan ditempatkan pada tempat


sesuai tingkat lapisannya dan timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2 meter.

c. Pembentukan lahan sesuai dengan susunan lapisan tanah semula, tanah pucuk
ditempatkan paling atas
d. Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang mengandung racun dianjurkan
lebih tebal dari yang tidak beracun atau dilakukan perlakuan khusus dengan cara
mengisolasi dan memisahkannya.

e. Pengupasan tanah sebaiknya jangan dilakukan dalam keadaan basah untuk


menghindari pemadatan dan rusaknya struktur tanah.
❑ Menghindari tercampurnya subsoil yang mengandung unsur atau
senyawa beracun, seperti pirit, dengan tanah pucuk, dengan cara
mengenali sifat-sifat lapisan tanah sebelum penggalian dilakukan.

❑Menggali tanah pucuk sampai lapisan yang memenuhi persyaratan


untuk tumbuh tanaman

❑Menempatkan galian tanah pucuk pada areal yang aman dari erosi
dan penimbunan bahan galian lainnya,

❑Menanam legum yang cepat tumbuh pada tumpukan tanah pucuk


untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah.
((Legume Cover Crop (LCC) biasa dijadikan sebagai tanaman rehabilitasi untuk penutup tanah karena dapat mengikat
Nitrogen dan cepat tumbuh, sehingga menghasilkan bahan organik dan pupuk hijau))
❑ Penentuan daerah prioritas yaitu daerah yang sangat peka terhadap erosi, perlu segera
dilakukan penanganan konservasi tanah dan penanaman tanaman.

❑ Penempatan tanah pucuk pada jalur penanaman, atau dengan sistem pot.

❑ Percampuran tanah pucuk dengan tanah lain seperti tanah bawah/sub soil,

❑ Hal-hal yang perlu dihindarkan dalam memanfaatkan tanah pucuk adalah apabila :
1) sangat berpasir (> 70 % pasir atau kerikil);
2) sangat berlempung (> 60 % lempung);
3) mempunyai pH < 5.00 atau > 8.00;
4) mengandung khlorida 3 %;
5) mempunyai electrical conductivity (ec) 400 milisiemens/meter;

❑ Dilakukan penanaman langsung dengan tanaman penutup (cover crop) yang cepat tumbuh
dan menutup permukaan tanah.
❑ Dalam melaksanakan kegiatan penambangan, Pemegang IUP Operasi-Produksi dan IUPK
Operasi produksi wajib melakukan Pengelolaan Lingkungan Hidup pertambangan sesuai
dengan dokumen lingkungan hidup dengan tujuan untuk pencegahan dan
penanggulangan pencemran dan atau perusakan lingkungan hidup.
❑ Dalam melakukan pembukaan lahan untuk kegiatan penambangan, Pemegang IUP
Operasi Produksi dan IUPK Operasi produksi melakukan tahapan kegiatan :
1). Identifikasi jenis-jenis tanaman.
2). Pembersihan vegetasi.
3). Pengupasan dan pengelolaan lapisan tanah zona pengakaran.
❑ Pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi produksi mempertimbangkan
kecukupan volume tanah zona perakaran untuk perencanaan kegiatan reklamasi hingga
akhir umur tambang.
❑ Tanah zona perakaran sedapat mungkin langsung digunakan untuk revegetasi.
❑ Dalam hal tanah zona perakaran tidak dapat langsung digunakan, maka dilakukan
penyimpanan pada lokasi yang dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan lingkungan untuk
menghindari terjadinya kontaminasi, erosi, genangan, serta dilakukan upaya untuk
menjaga kualitas tanah zona pengakaran yang disimpan.
PILIH SALAH SATU :

❑ JELASKAN MATERI APA SAJA YANG TELAH ANDA DAPATKAN PADA


PERTEMUAN INI ?

ATAU

❑ JELASKAN FAKTOR APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN


DALAM PENEMPATAN TANAH PUCUK ?

Anda mungkin juga menyukai