Anda di halaman 1dari 90

Modul Persiapan Lahan

 Mengerti dan memahami


defenisi, tujuan, jenis-jenis
LC/LP, dan aktivitasnya

Modul Persiapan Lahan


Adalah kegiatan pembukaan dan
pengolahan lahan hingga siap
ditanami kelapa sawit

Film
LC
Modul Persiapan Lahan
Tujuan :
Menyiapkan areal siap tanam
untuk menunjang pertumbuhan
tanaman dan memudahkan
pengelolaan kebun
Modul Persiapan Lahan
1. LAHAN BARU 2. REPLANTING

L. DATAR K. SAWIT TUA

KONVERSI
L. BERGELOMBANG
KOMODITAS LAIN

L.
RENDAHAN/BASAH

L. GAMBUT

Modul Persiapan Lahan


A. PERIJINAN DAN STUDI KELAYAKAN
B. PENYUSUNAN TATA RUANG
C. RINTIS - BLOCKING
D. PEMBUATAN JALAN
E. PEMBUKAAN LAHAN
A. EKS-HUTAN MINERAL/GAMBUT
1. Imas
2. Tumbang
3. Perun Mekanis
4. Rumpuk
B. LALANG Film
C. REPLANTING Blocking
, Jl

Modul Persiapan Lahan


PERIJINAN
 Hal paling penting dalam pembukaan lahan
adalah Hak Guna Usaha (HGU) dari bupati
◦ Perizinan tersebut meliputi:
 Izin Prinsip
 Izin Lokasi
 Izin mendirikan bangunan
 Peta (Peta rupa bumi, peta desa, peta geologi
peta tanah, peta satuan lahan)
 Peta Kelayakan Lahan
 Kesesuaian Lahan (s1, s2, s3, N1, N2)
 Akses jalan
 Kondisi vegetasi (Hutan Primer, Hutan
Sekunder, Semak Belukar, Rawa, lalang)
 Sumber Air
 Infrastruktur
 Potensi Masalah Sosial
 Sosialisasi dan Pembebasan lahan
1. Jaringan jalan terutama untuk jalan penghubung keluar dan
masuk lokasi.
2. Batas kebun dan batas kerja kontraktor.
3. Lokasi bibitan.
4. Outlet drain berdasarkan kondisi lahan (darat, rawa, bukit
dan sungai).
5. Rencana pembagian blok
6. Pembagian blok berdasarkan kondisi lahan. Luas setiap blok
30 ha untuk inti dan 40 ha untuk KKPA/plasma,
7. Lokasi pemukiman karyawan dan bangunan lainnya.
8. Rencana lokasi pabrik dan kantor
9. Lokasi quari material penimbunan dan pengerasan jalan.

Modul Persiapan Lahan


 Membuat desain blok
◦ Pengukuran oleh Surveyor dan Pemilik
Lahan
◦ Pembayaran Ganti Rugi (GR)
 Penyusunan Master Plan
 Batas Kebun
 Kondisi Lahan ; Darat, Rawa, Bukit
(termasuk pembuatan outlet)
 Jaringan Jalan dan dermaga
 Penentuan MR dan CR
 Rencana Pembagian Blok dan Luas
Blok
 Lokasi bibitan
 Rencana lokasi pemukiman
 Rencana lokasi perkantoran dan
pabrik (bila ada)
 Lokasi sumber material
penimbunan dan pengerasan jalan
Kompas Suunto

Meteran

Theodolite

Global Positioning
System (GPS)
RINTIS

BLOCKING

300 m

1000 m
Pedoman dalam pembuatan blok dan jalan di areal datar :
I. Berdasarkan peta rencana blok, dilakukan kegiatan rintis
MR (Main Road) arah Timur - Barat dan CR (Collecting
Road) arah Utara – Selatan dengan menggunakan
theodolite oleh PMNP.
II. Jarak titik pancang antar as MR adalah 1.012,25 m dan
antar as CR adalah 308,2 m.
I. Lebar blok 301,2 m dan panjang 1.003,25 m.
II. Lebar MR 9 m dan CR 7 m.
III. Khusus untuk areal berbukit dilakukan imas tumbang
terlebih dahulu sebelum pembuatan jalan dan blocking.
IV. Blocking ditentukan berdasarkan batas jalan dan luasnya
tidak harus 30 ha.

Modul Persiapan Lahan


Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Pembuatan infrastruktur ( Jalan dan Jembatan ),
merupakan prasarana untuk memudahkan
penanaman terutama dalam pengangkutan
bibit, alat-alat dan tenaga kerja serta
pengawasan pekerjaan di lapangan

Modul Persiapan Lahan


•1. Main Road :
1 7 1

Jalan Utama adalah jalan yang menghubungkan Kantor Besar,Pabrik


dengan akses jalan luar
Peruntukan Jalan :
Transportasi Ligistik Perusahaan (Pupuk, Material dll)
Transportasi Produk Pabrik (CPO,Kernel, Cangkang dll)
 Jalur TBS dari afdeling ke Pabrik

Lebar : Badan Jalan : 7 meter


Bahu Jalan : 2 x 1 meter

Perlakuan : Perkerasan Badan Jalan : Tasirtu 15 cm


Aspal Jalan : Hotmix/ Manual

Pemeliharaan : Greding Jalan rotasi 2x sebulan


•2. Transport Road :
1 5 1

Adalah jalan yang diperuntukkan menerima arus dari beberapa jalan


colection atau untuk mensupply ke beberapa jalan colection
Peruntukan Jalan :
Transportasi Ligistik dari Gudang ke Afdeling (Pupuk, Material dll)
Distribusi Karyawan ke blok-blok
Menghubungkan beberapa Jalan Collection

Panjang : ± 300 meter

Lebar : Badan Jalan : 5 meter


Bahu Jalan : 2 x 1 meter

Perlakuan : Perkerasan Badan Jalan : Tasirtu 15 cm

Pemeliharaan : Greding Jalan rotasi 1 x sebulan


•3. Collection Road :
1 4 1

Adalah jalan yang diperuntukkan mengumpulkan dan meng-evakuasi


hasil blok-blok kebun untuk dibawa ke pabrik atau tempat menurunkan
logistik (Pupuk, tangkos) untuk diaplikasikan ke Blok-blok

Peruntukan Jalan :
Tempat Pengumpulan Hasil Panen untuk di muat alat angkut
Distribusi Karyawan ke blok-blok
Penurunan bahan logistik untuk diplikasikan ke blok-blok

Panjang : ± 1000 meter

Lebar : Badan Jalan : 4 meter


Bahu Jalan : 2 x 1 meter

Perlakuan : Perkerasan Badan Jalan : Tasirtu 15 cm

Pemeliharaan : Greding Jalan rotasi 2 bulan sekali


•3. Penghubung Road :

Adalah jalan yang ada/ diadakan karena adanya hambatan / tidak dapat
untuk membuat jalan collection/transport

Jenis Jalan : 1 3 1

Jalan Rolling/Contur
Jalan Punggung

Panjang : …………..meter

Lebar : Badan Jalan : 3 meter


Bahu Jalan : 1 x 1 meter

Perlakuan : Perkerasan Badan Jalan : Tasirtu 15 cm

Pemeliharaan : Greding Jalan rotasi 2 bulan sekali


Standar :
 Panjang jalan minimal 40 m per Ha
 Jalan Utama ( Main Road ) lebar minimal 8 – 9 m,
panjang jalan 5% dari total panjang jalan
 Jalan Transport ( Transport Road ) lebar minimal
6 m, panjang jalan 25% dari total panjang jalan
 Jalan Pengumpul ( Collecting Road ) lebar
minimal 4 m, panjang jalan 70% dari total
panjang jalan
 Setiap sungai / parit harus dipasang jembatan /
gorong-gorong
 Jalan harus sudah dibuat sebelum penanaman

Modul Persiapan Lahan


Pembuatan Jalan

Modul Persiapan Lahan


Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
KONDISI SEBELUM PERBAIKAN

PROSES PELAPISAN

SESUDAH PROJECT
SELAMA PROJECT
PEMBUATAN JALAN
ROAD TRACING
Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Kegiatan Dosis/Ha Waktu
Semprot total 6 l /ha blanket Awal pembukaan areal
Spoot spraying 1 6 l/ha & vol % 3 minggu setelah semprot total
Spoot spraying 2 6 l/ha & vol % 4 minggu setelah spoot spraying 1
Initial wiping 0,05 l/ha/rotasi 4 minggu setelah spot spraying 2
Follouw-up wiping 0,05 l/ha/rotasi Dilanjutkan 2 rotasi lagi dengan jarak 4
minggu per rotasi

Routine wiping 0,05 l/ha/rotasi Dilakukan setelah follow up wiping rotasi


ke 2 dengan rotasi 3 bulan sekali.

Modul Persiapan Lahan


Modul Persiapan Lahan
1. Imas
Tujuan Imas adalah:
Standar :
1. memberikan jalan kepada pekerja
yang akan
- Semua melakukan
kayu-kayu pekerjaan
kecil dengan
tumbang
diameterdan
< 15perun
cm harus ditebang habis
- Bekas tebangan haruspenumbangan
2. memudahkan mepet
dengandan
pohon permukaan tanah ( maks.
pelaksanaan 20
perun
cm )
mekanis.
Modul Persiapan Lahan
1. Adalah memotong kayu-kayu kecil ( dengan
diameter < 15 cm )
2. Areal semak belukar tidak perlu diimas, langsung
dilakukan perun mekanis
3. Vegetasi areal sepanjang aliran sungai harus
dipertahankan dengan jarak 50 m dari bibir
sungai kecil dan 100 m dari sungai besar
(Sempadan sungai)

Modul Persiapan Lahan


 Tujuan Tumbang adalah
2. Tumbang memotong kayu yang
besar mepet dengan
tanah, untuk ditanami
Kelapa Sawit

Modul Persiapan Lahan


 Adalah penebangan kayu yang berukuran
besar ( dengan diameter > 15 cm )

 Standar :
- Semua kayu harus ditumbang ( tidak boleh
ada pohon kayu yang masih tegak )
- Bebas tebangan maksimum adalah 125 cm
dari permukaan tanah
- Dilakukan setelah imas selesai

Modul Persiapan Lahan


Diameter batang Ditebang dari permukaan tanah maksimum
> 10 – 15 cm 15 cm (serapat mungkin dengan tanah)
16 – 30 cm 25 cm
16 – 30 cm 50 cm
76 – 150 cm 100 cm
> 150 cm Ditebang pada batas antara akar penguat
dengan batang utama

Modul Persiapan Lahan


 Hasil tumbangan tidak dibenarkan melintang di
atas alur air dan jalan.
 Harus dilakukan secara tuntas sehingga tidak
ada pohon yang setengah tumbang maupun
pohon yang ditumbuhi tanaman menjalar.
 Pohon yang masih tegak tetapi sudah mati tidak
perlu ditumbang sampai pada waktu dilakukan
perumpukan (perun mekanis).
 Penumbangan di lahan gambut dilakukan
setelah minimum 6 bulan selesai pembuatan
outlet dan main drain serta telah terjadi
penurunan permukaan tanah.
Modul Persiapan Lahan
Defenisi :

Adalah merencek
( memotong ) kayu-kayu
yang sudah ditumbang dan
mengumpulkannya pada
gawangan mati dg Arah T-
B
Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Posisi
Jenis alat Vegetasi Topografi Kerapatan kayu
rumpukan
Bulldozer Hutan Gelombang, 4:1 Sedang- rendah
sekunder, darat, datar
semak belukar
Bulldozer Hutan sekunder Datar, 2:1 Tinggi
gelombang
Bulldozer dan Hutan Bukit, Antar teras Tinggi- rendah
Excavator sekunder, gelombang
semak belukar
Excavator Hutan Rendahan, 2:1 Tinggi- rendah
sekunder, gambut
semak belukar
Modul Persiapan Lahan
 Pancang jalur rumpukan dipasang di jalur rencana
rumpukan batang dan berada di gawang mati.
 Tinggi pancang 4 m dan harus dipasang bendera putih
supaya mudah dilihat oleh operator
excavator/bulldozer.
 Setiap jarak ± 50 meter diberikan pancang pembantu
sehingga terdapat 6 – 8 pancang pembantu dalam
jaluran.
 Pada jarak 150 (inti) atau 200 (plasma/KKPA) meter
dibuat tanda tidak boleh dirumpuk karena akan
digunakan sebagai jalan control dengan lebar ± 4m,
demikian juga dari pinggir jalan tidak ada rumpukan
dengan lebar ± 4 m.

Modul Persiapan Lahan


 Posisi bulldozer atau excavator berada di
gawangan hidup,
 kegiatan pengumpulan atau perumpukan
kayu-kayu di atur dalam gawangan mati
sejauh ± 2,5 m dari radius pohon sawit dan
harus diletakkan rata dipermukaan tanah.
 Top soil diusahakan seminimal mungkin
terkikis oleh pisau bulldozer, posisi pisau
diatur ± 10 cm di atas permukaan tanah
dan/atau pisau dipasang gigi
Modul Persiapan Lahan
Jelaskan

Film LC
mekanis,
Semi Mek
Modul Persiapan Lahan
 Definisi :
Teras adalah tempat dudukan tanaman kelapa
sawit yang dibuat pada areal
berbukit/bergelombang

 Tujuan Antara lain agar :


 tanaman mempunyai ruang tempat tumbuh yang
baik,
 mengurangi erosi tanah,
 mempermudan dan meningkatkan efektivitas
rawat tanaman dan panen

Modul Persiapan Lahan


Jenis Teras :
- Teras Individu / Tapak Kuda ( flatform )
- Teras Bersambung / Teras Kontur ( kontinyu )

Pekerjaan pembuatan teras, baik Tapak Kuda maupun


Teras Kontur dapat dilakukan dengan manual ataupun
mekanis

Standar :
- Dibuat bila areal berbukit dengan kemiringan > 5
derajat
- Ukuran Tapak Kuda 4 x 3,5 cm
- Lantai Tapak Kuda harus rata dan sedikit miring kedalam

Modul Persiapan Lahan


Gambar Tapak
Kuda :

A. Samping
B. Atas

Modul Persiapan Lahan


Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
Jelaskan
Maks
kelerengan
40%

Modul Persiapan Lahan


Modul Persiapan Lahan
Menghitung Populasi
dengan jarak tanam segitiga sama
sisi

Modul Persiapan Lahan


PANCANG BERIGADE

PANCANG TITIK TANAM

TANAM
Modul Persiapan Lahan
Populasi = Luas lahan
Jarak tanam X Tinggi

Contoh soal : PT. SPKS mempunyai lahan seluas 1000 HA,akan


ditanami kelapa sawit dengan jarak tanam 9x9.Berapa jumlah
populasi sawit yang dibutuhkan?

Jawab : Populasi = Luas lahan


Jarak tanam X Tinggi

= 10.000.000
9 x (sin 60 x 9)

= 10.000.000
70,2

= 142.415

=
Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
SOAL LATIHAN STUDI KASUS DI PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
DIKERJAKAN PADA JAM I (100’), DIDISKUSIKAN PADA JAM KE II (100’)
DIKERJAKAN KELOMPOK (SETIAP KELOMPOK 3 MHS)
KETUA KELAS MEMBAGI KELOMPOK DENGAN BERHITUNG 1 SD 3.

1. Apabila anda menjadi asisten dan bertanggung jawab terhadap lahan seluas 750 ha, buat lah rancangan
bila satu blok seluas 30 ha
a. Jumlah Blok berapa, dan digambar yang jelas? Pakai program excell
b. Berapakah Panjang MR, CR
c. Berapakah Luas MR, CR
d. Berapakah ratio CR terhadap panjang jalan, (%)
e. Berapakah ratio MR terhadap panjang jalan (%)
f. Apabila ketebalan jalan 20 cm, berapakah kebutuhan laterit/Tsirtu utk timbun jalan tsb.
g. Apabila 1 truk sebanyak 5 m3 dan per 5 m3 seharga 500.000,- berapakah kebutuhan biaya
penimbunan jalan
2. Gambarlah satu blok seluas 30 ha dan hitunglah:
a. Apabila jarak tanam 9,2 x 9,2 x 9,2 m (segitiga sama sisi. Berapakah populasi tanaman per ha.
b. Berapakah efisiensi lahan dengan jarak tanam segitiga sama sisi dibanding segi empat
c. Berapakah jumlah tanaman per baris?
d. Berapakah jumlah baris tanaman per ha?
e. Berapakah jumlah baris tanaman per blok?
f. Berapakah jumlah pasar pikul per ha, per blok
g. Berapakah panjang pasar pikul per ha, per blok
h. Lebar pasar pikul 1,5 m, maka berapakah luas pasar pikul per ha, per blok?
i. Jari-jari piringan 2 m, berapakah luas piringan per pokok, per ha, per blok?

Dikerjakan Dengan Baik Modul Persiapan Lahan


Modul Persiapan Lahan
Modul Persiapan Lahan
PENGELOLAAN KEPALA
SAWIT
Dosen : Sri Gunawan, SP.MP

Oleh :
Arif Sulistiawan (14708)
SPKS G
2013
Apabila menjadi Asisten dan bertanggung jawab terhadap
lahan seluas 750 ha, buatlah rancangan bila satu blok
seluas 30 ha !
1. Jumlah Blok berapa, dan digambar dengan jelas !

Diketahui : Luas Lahan = 750 ha = 7500000 m2


Luas perblok = 30 ha = 300000 m2
Ditanya : Jumlah Blok ?
Jawab :

= 25 blok
Jadi, jumlah blok dalam lahan seluas 750 ha adalah 25
blok. Akan tetapi jumlah itu belum termasuk sarana dan
prasarana lain. Sehingga untuk membuat sarana dan
prasarana tersebut, harus mengambil lahan seluas 300000
m2( mengambil 1 blok).

Jumlah blok = 25 – 1 = 24 blok


Design Perkebunan Kelapa Sawit
L. Parit = 1 m
L. CR = 7 m,
L.CR+L.Parit=7m+1m=8m
1000m

L.MR = 9m,
L. MR+L.parit=9m+1m=10m
300m

S
2. Panjang MR, CR ?

• Panjang 1 MR = 300 x 6 + 48 + 7 = 1855m


3 MR = 1855 x 3 = 5565m
Jadi, panjang total MR adalah 5565m

• Panjang 1 CR = 1000m
Panjang 28 CR = 1000m x 28 = 28000m
Jadi, panjang total CR = 28000m
• Panjang parit
Panjang parit pd CR = 1000m x 28 = 28000m
Panjang parit pd MR = 300m x 18 = 5400 m
Panjang total parit = 28000 + 5400 =33400m

Jadi, panjang jalan total adalah 33565 m


3. Luas MR, CR ?
• L. MR = p x l = 1855m x 9m = 16695 m2
L. MR total = 16695 m2 x 3 = 50085 m2
• L. CR = p x l = 1000m x 7m = 7000 m2
L.CR total = 7000 m2 x 28 = 196000 m2
• L. Parit CR = 1000m x 1 m = 1000 m2
1000 m2 x 24 = 24000 m2
L.Parit MR = 300m x 1m x 6 = 1800 m2
1800 m2 x 3 = 5400 m2

Lahan Sisa = 300000 m2 – 50085 m2 – 196000 m2 – 24000 m2 – 5400 m2


= 300000 m2 -275485 m2 = 24515 m2
Lahan seluas 24515 m2 ini di gunakan untuk membuat Mes karyawan beserta
fasilitas lain
4. Ratio CR dan MR terhadap jalan (%) !
6. Apbila ketebalan jalan 20 cm, berapakah kebutuhan laterit/tsirtu
untuk timbun jln tsb?
Kebutuhan tsirtu = L. Jalan x tinggi = 246085 m2 x 0,2 m
= 49217 m3
Jadi, kebutuhan total tsirtu untuk menimbun jln yaitu 49217 m3

7. Apabila 1 truk sebnyak 5 m3 & per 5 m3 seharga Rp.500.000,


berapakah kebutuhan biaya penimbunan jalan ?
Gambarlah 1 blok seluas 30 ha dan hitunglah !
8. Apabila jarak tanam 9,2x9,2x9,2 m(segitiga sama sisi). Berapa
populasi tanaman per ha ?
L. Segitiga = a x t
= 9,2 x 8
= 73,6 m2

9,2m

Tinggi segitiga
9. Berapa efisiensi lahan dengan jarak segitiga sama sisi di
banding segi empat ?

L segi empat = sisi x sisi


9,2 m = 9,2 x 9,2
= 84,64 m2

9,2 m

Jadi, lebih efisien menggunakan jarak tanam segitiga sama sisi


daripada segi empat. Karena jumlah populasi pd segitiga sama
sisi adalah 136 populasi sedangkan pd segi empat hanya 118
populasi.
10. Berapakah jumlah tanaman perbaris ?

294 m

Lebar awal lahan=300m


P.Jarak sela tepi = 3 m x 2 = 6 m
Lebar akhir lahan = 300 m – 6 m
= 294 m

11. Jumlah baris tanaman perHa ?

992 m
P. Lhn awal = 1000 m
P. Jarak sela tpi = 4 m x 2
=8m
P. Akhir lhn= 1000 m – 8
m
= 992 m
12. Berapakah jumlah baris tanaman perblok ?

Jmlah baris tnamnan perblok = 124 baris(telah di jelaskan pda


No.11)
Jmlah baris tnaman dalm 24 blok = 124 x 24 = 2976 baris

13. Berapakah jumlah pasar pikul perHa, perblok ?


14. Berapakah panjang pasar pikul perHa, perblok ?
Jmlh pasar pikul 1 ha = 2
Panjang 1 pasar pikul = 300 m,
Panjang pasar pikul 1 ha = 300m x 2 = 600 m

Jmlh pasar pikul 1 blok = 62


Panjang pasar pikul 1 blok = 62 x 300 m = 18600 m

Jadi, panjang pasar pikul 1 ha adalah 600 m, sedangkan


panjang pasar pikul dalam 1 blok adalah 18600 m
15. Lebar pasar pikul 1,5 m, maka luas pasar pikul perHa, perblok ?
p Pasar pikul = 300 m
l Pasar pikul = 1,5 m

L pasar pikul = p x l = 300 m x 1,5 m = 450 m2


L pasar pikul perHa = 450 m2 x 2 = 900 m2

L pasar pikul perblok = 450 m2 x 62 = 27900 m2


Jadi, L pasar pikul perha = 900 m2, perblok = 27900 m2
16. jari-jari piringan 2 m, berapakah luas piringan perpokok, perHa,
perblok ?

2m

Luas piringan perpokok = 12,56 m2

Luas piringan perHa = 12,56 m2 x 136


Jari-jari piringan = 2 m = 1708,16 m2

Luas piringan perblok = 12,56 m2 x 4080


= 51244,8 m2

Jadi, luas piringan perpokok = 12,56 m2, luas piringan perHa= 1708
m2, dan luas piringan perblok = 51245 m2
Modul Persiapan Lahan

Anda mungkin juga menyukai