1.

PERHITUNGAN MODAL PETANI JAGUNG

Kebutuhan modal untuk petani jagung tergantung luas lahan
Untuk lahan 1 HA modal yang dibutuhkan sebagai berikut
1. Bienih jagung 20 kg Rp 2 100 000
2. Pupuk 20 sak X 150 000 Rp 3 000 000
3. Calaris 1 dus Rp 300 000
4. Buruh persiapan lahan 20 oramg Rp 2 000 000
5. Buru Tanam 15 orang RP 1 500 000
6. Buruh pupuk 8 orang Rp 8 00 000
7. Buruh spray 4 orang Rp 6 00 000
Total Rp 10 300 000
Total kebutuhan modal petani setiap 1 Ha luas tanah adalah sebesar RP 10 300 000
a. Waktu pemberian modal

Pemberian modal kepada petani secara bertahap dengan 2 kali pencairan

1. Pencairan pertama hanya di berikan biaya untuk persiapan lahan, pupuk dan benih
2. Perncairan keduan untuk upah buruh kerja

Pencairan pertama hanya untu biaya persiapan lahan , pupuk dan benih di berikan awal bulan juli dan
untuk pencairan kedua di berikan di bulan September karna waktu nanam di bulan November

b. Pengembalian modal
Pengembalian modal dilakukan setelah panen dengan bunga 20%

Misalkan pinjam Rp 10 000 000 X 20% = Rp 12 000 000

c. Hasil panen

Hasil penen maksimal untuk luas tanah 1 Ha dan bibit 20 kg adalah 10 Ton jagung

2. MESIN PEMIPIL JAGUNG

Mesin pemipil jagung perlu disiapkan untuk menunjang jumlah penjualan
Misalkan di kelompok tani yang menggunakan modal KUR itu bisa kita masuk dengan menyediakan mesin pemipil
dan jagungnya bisa kita beli

Mesin pemipil jagung dengan kapasitas 20 ton per hari

Biaya pemipil Rp 130 /kg
Hitungannya 20 000 X 130 = Rp 2 600 000
Pengeluaran
Buruh 6 0rang X 150 000 Rp 900 000
Solar 15 liter Rp 150 000
Sarapan Rp 100 000
Pemeliharan alat Rp 100 000
Total pengeluaran Rp 1 250 000

Keuntungan
Pendapatan – penngeluaran
Rp 2 600 000 – Rp 1 250 000 = Rp 1 350 000
keuntungan mesin pemipil per hari adalah Rp 1 350 000
3. Penjualan jagung

Penjualan jagung ke gudang

Muat 10 Ton setiap hari kecuali hari minggu libur
Keuntungan penjualan
Rp 100 / kg untuk gudang di kabupaten Bima 100 X 10 000 = 1 000 000
Rp 70/ kg untuk gudang di Kabupaten Dompu 70 X 10 000 = 700 000