DEFINISI GAMBUT Tanah gambut merupakan jenis jenis tanah yang merupakan penumpukan sisa tumbuhan yang setengah busuk/dekomposisi yang tak sempurna dan mempunyai kandungan bahan organik yang tinggi. Tanah gambut kebanyakan berada pada lahan yang basah atau jenuh air seperti cekungan, pantai, rawa. Tanah gambut sebagian besar masih berupa hutan gambut yang di dalamnya terdapat bermacam spesies hewan dan tumbuhan TEKSTUR
Banyak terbentuk pada wilayah rawa
Kurang subur, basah, lembek atau lunak
Berwarna gelap
Memiliki sifat asam.
STRUKTURAL KONSISTENSI 1. Lakukan Pembakaran Lahan Secara Benar Jika ingin mengelola lahan gambut,cara sederhana dan sering dilakukan petani di kalimantan yaitu dengan cara membakarnya.Karena dengan membakar lahan maka abu dari hasil pembakaran akan sangat membantu menurunkan keasaman tanah dan dapat menyuburkan tanah. Namun membakar lahan gambut tidak boleh dilakukan sembarangan perlu diingat bahwa tidak semua lahan gambut boleh dibakar,ada kriteriia tertentu yang mana tanah gambut tersebut boleh untuk dibakar 2. Membuat saluran air
ketika kita sudah memutuskan untuk mengelola lahan
gambut,maka sistem pengelolaan saluran air sangat penting. Salah satunya adalah dengan membuat saluran irigasi,drainase serta menggenangi lahan secara benar. 3. memberikan pupuk
Pemberian pupuk pada tanah gambut sangat penting
sekali,karena lahan gambut sangat minim unsur hara.Dengan memberikan pupuk secara tepat akan membuat lahan gambut menjadi subur 4. Menjaga Kelestarian Lingkungan
Selalu menjaga kelestarian lingkungan itu adalah hal
yang sangat penting ketika anda mengolah tanah gambut menjadi lahan pertanian.Karena kelestarian alam membuat semua elemen yang terkandung pada lahan gambut akan tetap terjaga. KADAR LENGAS TANAH
Kadar lengas tanah adalah kandungan uap air yang terdapat
dalam pori-pori tanah. Kadar lengas gambut (peat moisture) ditentukan oleh kematangan gambut. Pada gambut alami kadar lengas gambut sangat tinggi mencapai 500-1.000 % bobot, sedangkan yang telah mengalami dekomposisi berkisar antara 200-600 % bobot. Kadar lengas gambut fibrik lebih besar dari gambut hemik dan saprik. Kemampuan menyerap air gambut fibrik lebih besar dari gambut sapris dan hemist, namun kemampuan fibris memegang air lebih lemah dari gambut hemik dan saprist (Noor, 2001). Tingginya kemampuan gambut menyerap air menyebabkan tingginya volume pori-pori gambut, mengakibatkan rendahnya kerapatan lindak dan daya dukung gambut (Mutalib et al, 1991). SEKIAN