NPM : 150510210060
- Apa yang harus dilakukan pada lokasi dengan kemiringan lahan agar terhindar dari
bahaya erosi dan longsor ?
- Sistem pertanian apa yang sebaiknya ditanam pada berbagai kemiringan lahan
(lereng)?
Jawab:
Tanah dan air sangat mudah mengalami kerusakan atau degradasi yang berdampak
pada penurunan tingkat produktivitas. Hal yang berkaitan dengan konservasi tanah dan air
ialah menerapkan sistem Terasering. Teras merupakan sebuah konstruksi bangunan dalam
konservasi tanah dan air yang dibuat dengan digali dan pengurungan tanah (pemetakan
tanah), yang membentuk seperti bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran
air yang mengikuti kontur lereng. Terasering adalah kegiatan penanaman dengan membuat
teras-teras bertingkat Tujuan pembuatan terasering antara lain ialah untuk menahan air,
mengurangi tingkat kecepatan aliran permukaan (run off) air dan memperbesar areal
resapan air, sehingga potensi erosi tanah akan berkurang.
Terasering dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada tingkat kemiringan lahan,
yaitu:
1. Terasering Datar
Terasering datar dibuat pada tanah di lahan dengan kemiringan < (kurang dari) 3%
yang bertujuan untuk memperbaiki pengaliran aliran air dan pembasahan tanah.
Terasering datar dibuat dengan cara menggali tanah menurut garis tinggi tanah dan
sisa galiannya ditimbunkan ke tepi luar seperti pagar sehingga air tertahan dan
tepiannya ditanami rumput.
2. Teras Kredit
Dibuat pada kontur tanah yang landai dengan tingkat kemiringan 3-10%, yang
bertujuan untuk mempertahankan tingkat kesuburan dalam tanah. Terasering kredit
dimulai dengan membuat jalur penguat teras sejajar yang tinggi.
3. Teras Gulud
Dibuat pada kontur tanah yang dengan tingkat kemiringan 10-50% bertujuan untuk
menahan dan mencegah hilangnya lapisan-lapisan tanah.
4. Teras Bangku
Dibuat pada kontur tanah yang dengan tingkat kemiringan 10-30% bertujuan untuk
mencegah terjadinya erosi tanah, di tepiannya biasanya ditanami tanaman-tanaman
jenis palawija.
5. Teras Individu
Dibuat pada kontur tanah yang dengan tingkat kemiringan 30-50% yang
direncanakan untuk areal yang curah hujannya terbatas dan penutup tanahnya cukup
baik.
6. Teras Kebun
Dibuat pada kontur tanah yang dengan tingkat kemiringan 30-50% yang ditujukan
untuk penanaman tanaman perkebunan . pembuatan teras kebun hanya dilakukan
pada jalur tanaman saja dan biasanya ditutupi oleh vegetasi penutup tanah. Pada
pembuatan teras kebun, lahan yang terletak di antara dua teras yang berdampingan
dibiarkan tidak diolah.
7. Teras Saluran
Teras saluran adalah suatu teknik konservasi tanah dan air berupa pembuatan lubang-
lubang buntu yang dibuat untuk meresapkan air ke dalam tanah serta menampung
sedimen-sedimen (endapan) dari bidang yang diolah.
8. Teras Batu
Penggunaan media batu untuk membuat dinding dengan jarak sesuai kontur pada areal
yang miring. Biasanya batu yang digunakan adalah batu sungai.
Sumber Referensi
Atmojo, S. W. (2008). Peran Agroforestri dalam Menanggulangi Banjir Dan Longsor DAS.
Seminar Nasional Pendidikan Agroforestry Sebagai Strategi Menghadapi Pemanasan
Global Di Fakultas Pertanian, UNS., 1(1), 1–15. http://suntoro.staff.uns.ac.id/files/2009
Wardana, I. (2011). Pengaruh Perubahan Muka Air Tanah Dan Terasering Terhadap
Perubahan Kestabilan Lereng. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 15(1), 83–92.
http://disbun.jabarprov.go.id/post/view/133-id-terasering-salah-satu-usaha-konservasi-tanah-
dan-air-pada-lahan-perkebunan