Anda di halaman 1dari 7

Tugas Guiding Question 2B

Nama : Stanislaus Adhi Pramudya


NPM : 150510210060

1. Apa perbedaan antara sifat kualitatif dan kuantitatif ? Berikan beberapa contoh sifat
kualitatif dan kuantitatif !
Jawab :

Sifat kuantitatif adalah sifat-sifat yang dapat diukur yang dipengaruhi oleh
banyaknya pasangan gen dan lingkungan dan bisa dijelaskan sesuai aturan hukum
mendel Sifat ini lebih kepada populasi yang mengarah kepada pemuliaan genetika.,
prosesnya perlu pengukuran ,dikontrol oleh banyak gen dan bersifat minor
,segregasinya bersifat kumulatif (kontinu) dan sangat dipengaruhi faktor lingkungan.
Contoh : tinggi tanaman, bobot kering dan bobot basah, hasil panen, jumlah helai daun,
diameter batang, panjang tongkol, diameter tongkol, diameter bunga, jumlah bunga

Sifat Kualitatif merupakan sifat – sifat dimana individu – individu dapat


diklasifikasikan ke dalam satu dari dua kelompok atau lebih dan pengklasifikasian ini
berbeda jelas antara satu sama lain. Sifat ini lebih kepada individu yang mengarah
kepada pemuliaan genetika. Prosesnya perlu perhitungan, dikontrol oleh sedikit gen dan
bersifat major ,segregasinya bersifat alternative, dan sedikit dipengaruhi faktor
lingkungan.
Contoh : warna, bentuk daun, resistensi terhadap OPT, umur, kandungan lemak, dan
kandungan protein di dalam biji.

2. Bagaimana ciri-ciri kuantitatif ini dijelaskan dalam kelompok individu? Apa itu
distribusi normal? Diskusikan kurva ini sehubungan dengan sifat-sifat kuantitatif dalam
sebuah populasi. ?
Jawab :

Ciri sifat kuantitatif merupakan ciri ciri yang ada pada individu pada suatu kelompok
yang dikendalikan oleh banyak gen (poligenik) dan bersifat minor berpengaruh pada
tingkat variasi individu. Sifat kuantitatif ini dapat diukur dan dijelaskan secara numerik
(angka-angka) yang akan mempengaruhi tinggi,bobot, jumlah dan diameter individu
dalam kelompok.
Distribusi normal adalah salah satu jenis variabel acak kontinu dan sebagai suatu fungsi
probabilitas yang menunjukkan distribusi atau penyebaran suatu variabel yang bisa
ditunjukkan oleh sebuah grafik simetris yang biasa disebut kurva lonceng dan segitiga
pascal. Distribusi normal dapat diprediksi dan dihitung berapa besaran presentasinya
dari sekelompok nilai yang berada pada nilai batas.
3. Apa itu pewarisan poligenik? Diskusikan isu-isu yang membuat pewarisan poligenik
sulit dipelajari.?
Jawab :
Poligen adalah kumpulan dari banyak gen yang secara kolektif memiliki tugas untuk
mengontrol fenotipe pada setiap individu. Pewarisan poligenik (multifactorial) adalah
pewarisan kuantitatif yang mengarah pada satu sifat fenotip tunggal yang dikendalikan
oleh dua atau lebih gen yang berbeda. Sifat sifat pewarisan gen poligenik dapat
menampilkan serangkaian kemungkinan fenotipe yang ditentukan oleh jumlah gen
yang berbeda dan interaksi di antara mereka. Dominasi pada poligenik tidak lengkap
sehingga fenotip yang diperlihatkan pada keturunannya adalah campuran dari fenotipe
yang ditampilkan oleh orang tuanya. Setiap gen yang memiliki pengaruh yang sama
dan masing – masing alel memiliki efek aditif pada hasil fenotipe. Sifat fisik yang
dipengaruhi oleh pewarisan sifat ialah warna,tinggi,umur dan masih banyak variasi
lainnya.

4. Apa itu lokus sifat kuantitatif (QTL)? Apakah QTL mengandung satu gen atau banyak
gen? Teknik apa yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi QTL?
Jawab :
Bagian – bagian yang terdapat didalam sebuah genom yang mengendalikan sifat
kuantitatif disebut QTL (Quantitative Trait Locus) . QTL merupakan bagian atau
wilayah DNA yang dikaitkan pada sifat fenotipik tertentu yang bisa saja derajatnya
bervariasi dan dapat dikaitkan dengan efek poligen. QTL ini sering dijumpai pada
kromosom-kromosom yang berbeda. Sifat fenotipik yang tunggal biasanya ditentukan
oleh banyak gen. Sehingga banyak QTL yang dikaitkan pada satu sifat. QTL juga
berfungsi dalam mengidentifikasi gen kandiddat yang mendasari suatu sifat. Teknik
yang digunakan untuk megidentifikasi QTL yaitu teknik pemetaan interval. Teknik
pemetaan interval ini digunakan untuk mengidentifikasi QTL pada persilangan
eksperimental.

5. Varietas gandum berbiji merah (genotipe A’A’ B’B’) disilangkan dengan varietas
berbiji putih (genotipe AA BB). F1 disilangkan untuk menghasilkan F2 Jika masing-
masing alel prima meningkatkan jumlah pigmen dalam kernel dengan jumlah yang
sama, fenotipe apa yang diharapkan pada F2? Dengan asumsi bahwa lokus A dan B
berpasangan independen, berapa frekuensi fenotipnya?
Jawab :
P1 : Berbiji merah >< Berbiji Putih
G1 : A’A’ B’B’ >< AABB
F1 : A’ B’ AB
P2 : Berbiji Pink >< Berbiji Pink
A’A B’B’ >< A’A B’B’
G1 : A’B’, A’B, A B’, AB >< A’B’, A’B, A B’, AB
F2 :
A’B’ A’B A B’ AB
A’B’ A’A’B’B’ A’A’B’B A’A B’B’ A’A B’B
Merah Pink gelap Pink gelap Pink

A’B A’A’B’B A’A’BB A’AB’B A’A BB


Pink gelap Pink Pink terang

A B’ A’A B’B A’AB’B AAB’B’ AA B’B


Pink gelap Pink Pink Pink terang

AB A’AB’B A’A BB AAB’B AABB


Pink Pink terang Pink terang Putih

Fenotipe = merah : pink gelap : pink : pink terang : putih


1 : 4 : 6 : 4 : 1

6. Ketinggian kepala biji gandum pada saat jatuh tempo ditentukan oleh beberapa gen.
Dalam satu varietas, kepala hanya 9 inci di atas tanah; di tempat lain, itu adalah 33 inci
di atas tanah. Tanaman varietas 9 inci disilangkan dengan tanaman varietas 33 inci. Di
antara F1, kepala benih berada 21 inci di atas tanah. Setelah diri fertilisasi, tanaman F1
menghasilkan populasi F2 dimana masing-masing tanaman berukuran 9 inci dan 33 inci
muncul dengan frekuensi 1/256.
(a) Berapa banyak gen yang terlibat dalampenentuan tinggi kepala benih pada galur
gandum ini?
(b) Berapa kontribusi masing-masing alel gen ini terhadap tinggi kepala benih?
(c) Jika pabrik F2 berukuran 21 inci disilangkan ke tanaman 9 inci, seberapa sering
Anda mengharapkan gandum 18 inci terjadi pada keturunannya?
Jawab :
a. Pada F2 populasi tanaman 9 inch dengan frekuensi 1/256 = 1/44 = 4 gen yang
terlibat

b. Tanaman tinggi 32 inch >< 9 inch


A1 A1 A2 A2 A3 A3 A4 A4 a1 a1 a2 a2 a a3 a4 a4

(alel yang berkotribusi = 8) (alel yang berkotribusi = 0)

F1 Progeni
A1 a1 A2 a2 A3 a3 A4 a4
Kontribusi alel = 24
1 Kontribusi alel = 24/8 = 3 inch
c. Frekuensinya 1/4

7. Tumbuhan homozigot dengan bunga berdiameter 20 cm disilangkan dengan tumbuhan


homozigot dari spesies yang sama yang memiliki bunga berdiameter 40 cm. Tumbuhan
F1 semuanya berbunga berdiameter 30cm. Pada generasi F2 512 tanaman, 2 tanaman
memiliki bunga berdiameter 20 cm, 2 tanaman memiliki bunga berdiameter 40 cm, dan
sisanya 508 tanaman memiliki bunga dengan berbagai ukuran di antaranya.
(a) Dengan asumsi bahwa semua alel yang terlibat bertindak aditif, berapa banyak gen
yang mengontrol ukuran bunga di tanaman ini?
(b) Berapa frekuensinya? distribusi diameter bunga yang Anda harapkan akan Anda
lihat pada keturunan persilangan balik antara tanaman F1 dan tetua berbunga besar?
Jawab :
a. 1/4n = rasio individu pada F2 yang menyatakan ekstrim 2/512 = 1/256
¼ (4)n = 1/256
n=4
b. Dikarenakan ada 8 alel pada persilangan , namun perbedaan sekitar 20 cm pada F2
yang dihasilkan tersebut dapat diketahui bahwa setiap alel akan mengontrol yang
2,5 cm. Sehingga pada saat menyilangkan F1 AaBbCcDd dengan indukan yang
AABBCCDD 40 cm, maka akan didapatkan 5 fenotip dari 30 cm menjadi 40 cm
yang meningkat dalam peningkatan 2,5 cm dengan perbandingan 1 : 4 : 6 : 4 : 1
8. Bobot benih pada spesies tumbuhan tertentu ditentukan oleh pasangan alel pada dua
lokus (a+ a− dan b+ b−) yang bersifat aditif dan efeknya sama. Tumbuhan dengan
genotipe a−a− b− b− memiliki biji dengan berat rata-rata 1 g, sedangkan tanaman
dengan genotipe a+ a+ b+ b+ memiliki biji dengan berat rata-rata 3,4 g. Tumbuhan
dengan genotipe a− a− b− b− disilangkan dengan tanaman genotipe a+ a+ b+ b+.
a. Berapa prediksi bobot benih dari keturunan F1 persilangan ini?
b. Jika tanaman F1 disilangkan, berapa bobot benih yang diharapkan dan
proporsi tanaman F2?
Jawab :
a.
P1 : a-a-b-b- >< a+a+b+b+

G1 : a-b- a+a+

F1 : a+a-b+b-

Gram yang diprosuksi oleh alel positif. Kemudian nilai gram terendah (1gr) ke nilai gram
tertinggi.  3,4 gr-1 gr = 2,4 gr

Kemudian bagi nilai tersebut dengan 3,4 gr untuk mengetahui berapa banyak gram yang
diproduksi oleh satu alel positif  2,4/3,4 = 0,7gr

Pada a+ a−b+ b− memiliki dua alel positif, jadi hasil nilai sebelumnya dikali dengan
2  0,7gr x 2 = 1,4gr
Tambahkan dengan alel negatif 1,4gr + 1gr = 2,4gr

Jadi berat benih F1(a+ a−b+ b−) yaitu 2,4 gram

b. P1 : a+a-b+b- >< a+a-b+b-

G1 :
a+b+ a+b+
a+b- a+b-
a-b+ a-b+
a-b- a-b-
F1 :

a+b+ a+b- a-b+ a-b-


a+b+ a+a+b+b+ a+a+b+b- a+a-b+b+ a+a-b+b-

a+b- a+a+b+b- a+a+b-b- a+a-b+b- a+a-b-b-

a-b+ a+a-b+b+ a+a-b+b- a-a-b+b+ a-a-b+b-

a-b- a+a-b+b- a+a-b-b- a-a-b+b- a-a-b-b-

0 alel positif : 1 gram :1


1 alel positif : 1,7 gram :4
2 alel positif : 2,4 gram :6
3 alel positif : 3,1 gram :4
4 alel positif : 3,4 gram :1

9. Jelaskan perbedaan antara heterosis dan segregasi transgresif. Fenomena apa yang
paling banyak digunakan dalam pengembangan kultivar hibrida?
Jawab :
- Heterosis merupakan efek perubahan penampilan keturunan (blaster) yang secara
konsisten berbeda dari penampilan dari kedua induknya. Heterosis ini bukan
mengacu pada penggabungan dua buah sifat dari kedua induknya kepada keturunan
hasil persilangan, melainkan pada penyimpangan penampilan yang diharapakan
dari penggabungan kedua sifat induk.
- Segregasi transgresif adalah proses pembentukan fenotip ekstrim atau fenotip
transgresif yang dilihat pada populasi hibrida yang terpisah dibandingkan fenotip
yang diamati pada garis induk. Kemunculan fenotip transgresif ini bisa positif
ataupun negative dalam hal kebugaran. Jika alel-alel yang menguntungkan bersatu,
maka akan menghasilkan hibrida yang memiliki kebugaran lebih tinggi daripada
kedua induknya. Spesies hibrida akan memperlihatkan lebih banyak variasi genetik
dan variasi ekspresi gen daripada induknya. Pemisahan secara transgresif ini
memungkinkan spesies hibrida akan menempati lingkungan yang berbeda, yaitu
dimana spesies induknya tidak tinggal disana atau juga bersaing dengan spesies
induk di linngkungan yang ada.

- Jadi dapat disimpulkan bahwa sifat pada heterosis lebih menguntungkan dari segi
ekonomi, dimana akan memberikan dampak pada petani untuk membeli benih atau
bibit baru ke perusahaan untuk mendapatkan hasil yang sifatnya sama dengan F1
nya yang dianggap berkualitas baik ,sehingga sifat heterosis ini lebih banyak
diapakai dalam kultivar hibrida

10. Ahli genetika kuantitatif menggunakan varians sebagai ukuran penyebaran dalam
sampel data; mereka menghitung statistik ini dengan rata-rata kuadrat deviasi antara
masing-masing pengukuran dan rata-rata sampel. Jelaskan dengan kata-kata Anda dan
berikan contoh: mean, varians, dan standar deviasi?
Jawab :
Mean merupakan ukuran statistik yang cenderung terpusat yang nilainya mewakili
sekumpulan data data. Nilai rata-rata umumnya digunakan sebagai pusat distribusi atau
penyebaran nilai lainnya. Nilai rata-rata ini kemudian akan menentukan lokasi titik
puncak dalam suatu kurva lonceng, sementara nilai – nilai lainnya sengaja dibuat
menyebar mengikuti rata-rata. Titik pada kurva bell berada pada nilai rata-rata. Nilai
rata-rata ini terletak tepat di tengah kurva tergantung pada pertemuan perpotongan
garis.
Varians merupakan rata –rata dari kuadrat selisih data terhadap mean atau bisa dibilang
varians adalah standar deviasi dari mean. Dengan varians , kita dapat melihat ukuran
statistik mengenai penyebaran titik-titik data dalam suatu sampel atau kumpulan data.
Standar deviasi merupakan suatu nilai statistik yang sering dipakai untuk menentukan
kedekatan sebaran data yang ada di dalam sampel dan seberapa dekat titik data individu
dengan mean atau rata –rata nilai dari suatu data
Tidak adanya variasi mengakibatkan pemuliaan selektif tidak mungkin dilakukan, Cara
yang biasa dilakukan untuk memperbaiki variasi dalam suatu populasi adalah dengan
statistik yang disebut varians, yang merupakan ukuran variasi di sekitar mean. Varians
adalah jumlah rata –rata dari kuadrat selisih data terhadap mean. Variansnya sangat
penting dalam analisis sifat kuantitatif karena mereka aditif dalam kondisi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai