Anda di halaman 1dari 17

Latihan Soal Perkelompok

Disusun Oleh :

Nurul Ramadhani 150510160043

Ilham Syahrul Pratama 150510160058

Elinda Dwi Utari 150510160068

Gandira Geraldi R 150510160207

Kelompok : 5

Fakultas Pertanian 2017

Universitas Padjadjaran
Bagian 1

1. Warna batang pada tanaman Mirabilis jalapa diketahui dikendalikan secara sitoplasmik.
Lengkapilah table persilangan dibawah ini :
Tabel persilangan 1
Tetua Betina X Tetua Jantan Keturunan
a) Hijau Hijau Hijau
Putih Variegata b) Putih
Variegata Putih c) Hijau putih variegate
d) Variegata Putih Hijau putih variegate
Putih e) Warna apapun Putih

Tabel 2
a. Tanaman Hijau X Tanaman Variegata = Tanaman Hijau
b. Tanaman Putih X Tanaman Variegata = Tanaman Putih
c. Tanaman Variegata X Tanaman Variegata = Tanaman Hijau putih
variegata
d. Tanaman Hijau X Tanaman Hijau = Tanaman Hijau
e. Tanaman Putih X Tanaman Hijau = Tanaman Putih
f. Tanaman Variegata X Tanaman Hijau =Tanaman Hijau putih
variegata
g. Tanaman Hijau X Tanaman Putih = Tanaman Hijau
h. Tanaman Putih X Tanaman Putih = Tanaman Putih
i. Tanaman Variegata X Tanaman Putih = Tanaman Hijau putih
variegata

Tabel 3
a. Tanaman Variegata X Tanaman Hijau =Tanaman Hijau
putih variegata
b. Tanaman Variegata X Tanaman Putih =Tanaman Hijau
putih variegata
c. Tanaman Variegata X Tanaman Variegata =Tanaman Hijau
putih variegata
d. Tanaman Hijau X Tanaman Hijau = Tanaman Hijau
e. Tanaman Hijau X Tanaman Putih = Tanaman Hijau
f. Tanaman Hijau X Tanaman Variegata = Tanaman Hijau
g. Tanaman Putih X Tanaman Hijau = Tanaman Putih
h. Tanaman Putih X Tanaman Putih = Tanaman Putih
i. Tanaman Putih X Tanaman variegate = Tanaman Putih

2. Pada tanaman jagung karakter mandul jantan dikendalikan secara sitoplasmik genetic
yang berarti ada interaksi antara gen di sitoplasma (ms) dengan gen-gen yang ada
didalam inti (rfrf). Bagaimana konsituisi genetic untuk tanaman normal (fertile)?

3. Bagaimana bagan persilangan untuk menghasilkan keturunan yang normal?

4. Bagaimana bagan persilangan untuk melestarikan turunan mandul jantan?


Bagian 2
1. Pada tanaman Anthirrhinum majus (snap dragon / bibir macan). Homosigos untuk warna
bunga merah dan putih, heterosigos merah muda (pink). Daun lebar dan sempit homosigos
sedangkan daun sedang heterosigos. Persilangan tanaman berbunga merah, daun lebar dengan
daun putih, sempit, keturunan F2 sebagai berikut :
10 merah lebar, 20 merah sedang, 10 merah sempit, 20 pink lebar, 40 pink sedang, 20 pink
sempit, 10 putih lebar, 20 putih sedang dan 10 putih sempit.
a. Berapa pasang gen terlibat dan aksi gen apa yang berperan?
b. Fenotip F2 mana saja yang genotipnya homosigos?

MM : Merah LL : Lebar
Mm : Merah muda Ll : Sedang
mm : Putih ll : Kecil
F2 Genotipe
10 Merah lebar MMLL
20 Merah sedang MMLl
10 Merah sempit MMll
20 Pink lebar MmLL
40 Pink sedang MmLl
20 Pink sedang Mmll
10 Putih lebar mmLL
20 Putih sedang mmLl
10 Putih sempit mmll
Ditemukan bahwa rasionya adalah 1 : 2 : 1 . Karena ini adalah hokum mendel dengan dominan
tidak sempurna
a. 2 pasang gen yang berperan
b. Genotipe heterozigot :
MMLL : Merah Lebar
MMl : Merah Kecil
mmLL : Putih Lebar
mmll : Putih Kecil
2. Pada kelinci, warna bulu dikendalikan oleh alil ganda. Warna bulu kelinci tipe liar (agouti)
adalah abu-abu (C+); chinchilla (Cch) kelabu perak; himalayan (Ch)putih pada ujung hidung,
telinga, dan ekor berwarna hitam. Dan kelinci putih/albino (C). Hubungan dominansinya C+
> Cch > Ch > C.
a. Persilangan chinchilla dengan himalayan menghasilkan keturunan 1 himalayan, 2
chinchilla dan albino. Bagaimana genotip parental dan keturunnya.
b. Apakah mungkin persilangan antara 2 kelinci agouti akan menghasilkan anak chinchilla
dan himalayan.
c. Bila punya 1 tetua agouti disilangkan 1 chinchilla, bagaimana genotip tetuanya bila ingin
keturunan yang himalayan.

C+ > Cch > Ch > C

P1 Kelinci chincilla X Kelinci himalayan

Genotipe Cch C Ch C

Gamet Cch,C Ch,C

F1

Ch C
Cch Cch Ch Cch C
C Cch C CC

Rasio Genotipe

CchCh : 25%

CchC : 25%

Ch C : 25%

CC : 25%
Rasio genotipe

Ch _ : Cch_ : CC

1 Himalayan : 2 Chinchilla : 1 Albino

Ditemukan bahwa tetua memiliki genotipe Ch C dan Cch C, sehingga F1 memenuhi perbandingan.
Tetua memiliki genotipe Ch C dan Cch C.

a. Persilangan antardua kelinci agouti tidak akan menghasilkan anak chinchilla karena gen
penyusun agouti merupakan gen yang dominasinya paling rendah. Oleh karena itu,
genotipe kelinci agouti adalah homozigot resesif.

P1 kelinci agouti X kelinci agouti


Genotipe CC CC
Gamet C C
F1 CC
Keturunan 100% merupakan kelinci agouti

b. Kelinci himalayan memiliki kemungkinan genotipe ChCh dan ChC. Oleh karena itu salah
satu dari tetua harus memiliki gen Ch , gen Ch hanya dapat dimiliki oleh tetua chincilla
karena gen himalayan lebih resesif dari gen chincilla. Gen himalayan tidak dapat dimiliki
tetua agouti karena gen tersebut memiliki dominasi lebih kuat daripada gen agouti.

P1 Kelinci chinchilla X Kelinci Agouti

Genotipe CchCh CC

Gamet Cch,Ch C

Tabel Persilangan F1

Cch Ch
C C Cch Ch C

Ch C merupakan kelinci himalayan heterozigot dengan rasio 25%.


3. Buah dari Capsella bursapastaris biasanya berbentuk hati dan agak pipih, tetapi kadang-
kadang ada yang berbentuk avoid yang dikontrol oleh dua pasang gen. Persilangan antar
galur yang berbentuk hati dengan yang berbentuk avoid menghasilkan F1 berbentuk hati
seluruhnya. Persilangan sendiri tanaman F1 menghasilkan tanaman F2 dengan buah berbentuk
hati sebanyak 96 %.
a. bagaimana kira-kira rasio fenotipik yang diperlihatkan F2 tersebut,
b. tipeinteraksiapa yang terjadi ?
c. tulis genotipe F2 bentuk hati ?

P1 Capsella sp. bentuk hati galur murni (homozigot dominan) X Capsella sp. bentuk ovoid

Genotipe H1H1H2H2 h1h1h2h2

Gamet H1H2 h1h2

F1 H1h1H2h2

Capsella sp berbentuk hati heterozigot dengan rasio 100%

P2 Capsella sp berbentuk hati heterozigot X Capsella sp berbentuk hati heterozigot

Genotipe H1h1H2h2 H1h1H2h2

Gamet H1H2, H1h2, h1H2, h1h2 H1H2, H1h2, h1H2, h1h2

Tabel persilangan F2

H1H2 H1h2 h1H2 h1h2


H1H2 H1H1H2H2 H1H1H2h2 H1h1H2H2 H1h1H2h2
H1h2 H1H1H2h2 H1H1h2h2 H1h1H2h2 H1h1h2h2
h1H2 H1h1H2H2 H1h1H2h2 h1h1H2H2 h1h1H2h2
h1h2 H1h1H2h2 H1h1h2h2 h1h1H2h2 h1h1h2h2

a. Rasio fenoptopik yang diperlihatkan F2


H1_H2_ : 9 (bentuk hati sempurna) dengan rasio 56,25%.
H1_h2h2 : 3 (bentuk hati sedang) dengan rasio 18,75%.
h1h1H2_ : 3 (mirip bentuk hati) dengan rasio 18,75%.
h1h1h2h2 : 1 (bentuk ovoid) dengan rasio 6,25%.
Maka total rasio yang berbentuk hati adalah 93,75% sedangkan rasio yang berbentuk
ovoid adalah 6,25%.
b. Rasio fenoptopik yang diperlihatkan F2
H1_H2_ : 9 (bentuk hati sempurna) dengan rasio 56,25%.
H1_h2h2 : 3 (bentuk hati sedang) dengan rasio 18,75%.
h1h1H2_ : 3 (mirip bentuk hati) dengan rasio 18,75%.
h1h1h2h2 : 1 (bentuk ovoid) dengan rasio 6,25%.
Maka total rasio yang berbentuk hati adalah 93,75% sedangkan rasio yang berbentuk
ovoid adalah 6,25%.
c. Tipe reaksei yang terjadi adalah polimeri dimana H1 atau pun H2 yang memiliki sifat
bentuk hati menutup seluruh sifat resesif yaitu bentuk ovoid.
H1H1H2H2 : 1 (1)
H1H1H2h2 : 2 (2,5)
H1h1H2h2 : 4 (4,7,10, 13)
H1H1h2h2 : 1 (6)
H1h1h2h2 : 2 (8,4)
h1h1H2H2 : 1 (11)
h1h1H2h2 : 2 (12,15)

4. Dua pasang alil menentukan warna umbi bawang. Tanaman dengan warna umbi kuning
disilangkan secara acak dan diantara F1 ditemukan bawang yang terdiri dari 260 umbi
merah, 81 umbi kuning, dan 119 putih. Ujilah menggunakan chi square, tentukan
hipitesis dan buat kesimpulan dari hasil uji saudara

H0: Persilangan tersebut bukan merupakan epistasis resesif yang memiliki nilai X2 hitung
sama dengan X2 tabel.

H1: Perislangan tersebut merupakan epsistasis resesif yang memiliki nilai X2 hitung lebih
kecil dari X2 tabel.
Merah : Kuning : Putih

260 : 81 : 246

Merah : Kuning : Putih

9 : 3 : 4

Jumlah total penyederhanaan dan pembulatan bilangan perbandingan berjumlah 16.


Kemudian akan dibuat ke dalam betuk persen dan dikalikan kepada jumlah keseluruhan
sampel yaitu 460 untuk mengetahui nila Expected (E).

Merah : Kuning : Putih


9 3 4
𝑥100% : 𝑥100% : 100%
16 16 16

56,25% : 18,75% : 25%

Merah : Kuning : Putih

56,25% x 260 : 18,75% x 81 : 25% x 119

Merah (E1) : Kuning(E2) : Putih(E3)

258,75 : 86,25 : 115,00

X2 tabel dengan derajat bebas (3-1) dan taraf 5% adalah 5,99.

Nilai E (perbandingan yang diharapkan).

Merah (E1) = 258,75

Kuning (E2) = 86,25

Putih (E3) = 115,00

Nilai O (perbandingan yang didapatkan dari hasil percobaan).

Merah (O1) = 260

Kuning (O2) =81

Putih (O3) = 119


3
2
(𝑂1 − 𝐸1 )2
𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑
𝐸1
1

(𝑂1 − 𝐸1 )2 (𝑂2 − 𝐸2 )2 (𝑂3 − 𝐸3 )2


𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = + +
𝐸1 𝐸3 𝐸3

(1,25)2 (−5,25)2 (4)2


𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = + +
258,75 86,25 115

1,5625 27,5625 16
𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = + +
258,75 86,25 115

𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,464

Kesimpulan H1 diterima dan H0 ditolak karena 𝑋 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Terbukti bahwa
persilangan bawang merupakan peristiwa epistasis resesif dimana salah satu gen resesif
menutupi sifat gen dominan apabila gen resesif tersebut memiliki pasangan homozigot.

A-bb : sifat dominan A tertutup bb.

5. Tanaman tomat dengan bentuk buah bulat (B) dominan terhadap bentuk buah lonjong (b) dan
kulit buah halus (H) dominan terhadap kulit buah berkapur (peach) (h). Testcross terhadap
individu heterozigous (F1) dari pasangan-pasangan alil tersebut menghasilkan keturunan
sebagai berikut :
Halus – bulat : 245
Halus – lonjong : 24
Peach – bulat : 25
Peach – lonjong : 246
Jika kedua gen tersebut terpaut, apakah dalam kondisi coupling atau repulsion? Hitunglah
berapa % rekombinasi yang terjadi? Bagaimana genotip tetua?
BbHh >< bbhh

Halus bulat : 245


Halus lonjong : 24
Peach bulat : 25
Peach lonjong :246
Jumlah total 540
Pada persilangan test cross diatas apabila gen B dan H adalah segregasi bebas maka harus
memiliki rasio 1:1:1:1. Dari rogeni testcross ternyata memiliki rasio menyimpang dari
segregasi bebas, maka kedua gen B dan H dinyatakan linkage.

6. Warna batang pada tanaman Mirabilis jalapa diketahui dikendalikan secara sitoplasmik.
Lengkapilah tabel persilangan di bawah ini:
a. Tanaman Hijau X Tanaman Variegata = Tanaman Hijau
b. Tanaman Putih X Tanaman Variegata = Tanaman Putih
c. Tanaman VariegataX Tanaman Variegata = Tanaman Hijau putih variegate
d. Tanaman Hijau X Tanaman Hijau = Tanaman Hijau
e. Tanaman Putih X Tanaman Hijau = Tanaman Putih
f. Tanaman Variegata X Tanaman Hijau = Tanaman Hijau putih variegata
g. Tanaman Hijau X Tanaman Putih = Tanaman Hijau
h. Tanaman Putih X Tanaman Putih = Tanaman Putih
i. Tanaman Variegata X Tanaman Putih = Tanaman Hijau putih variegata

7. Warna batang pada tanaman Mirabilis jalapa diketahui dikendalikan secara sitoplasmik.
Bagaimana keturunan/progeny dari persilangan antara :
-tanaman berwarna hijau dengan variegate = tanaman berwarna Hijau
-tanaman berwarna variegata dengan hijau = tanaman berwarna Hijau, putih dan
variegata
-tanaman berwarna putih dengan variegate = tanaman berwarna Putih
-tanaman variegata dengan variegate = tanaman berwarna Hijau, putih dan variegata
8. Pada tanaman jagung, karakter mandul jantan dikendalikan secara sitoplasmik-genetik, yang
berarti ada interaksi antara gen di sitoplasma (ms) dengan gen-gen yang ada di dalam inti
(rfrf). Bagaimana konstitusi genetik untuk tanaman yang normal (fertil) !

Ms

RfRf

9. Genotipe A berbuah dengan bobot rata-rata 300 g, sedangkan rata-rata bobot buah genotipe B
900 g. Kedua genotype tersebut digunakan sebagai tetua persilangan. Rata-rata bobot buah
F1-nya sebesar 600 g. Pada generasi F2 ternyata masing-masing sebanyak 1/268-nya
memiliki bobot buah 200 g dan 1000 g.
a. Berapa gen pengendali karakter bobot buah tersebut !
b. Berapa gram bobot buah dasar.
c. Berapa gram sumbangan setiap alil efektif terhadap bobot buah ?
d. Tuliskan kelas frekuensi dan kelas bobot buah ?
Tuliskan genotipe-genotipe tetuanya.

Jawab :
P: A X B
300 g 900 g
F1: AB
600 g
F2: 1/268 = 200 g dan 1000 g
a.1/268 ≈1/264 = (1/4)4
maka ada 4 pasang gen pengendali,bobot buah = 8 gen/alil pengendali bobot buah.
b.Bobot dasar buah 200g
c.Sumbangan setiap alil efektif
1000 g – 200 g
= 8
=100 g
d.Frekuensi bobot buah:
1 8 28 56 70 56 28 8 1
: : : : : : : :
264 264 264 264 264 264 264 264 264

Bobot buah :
100g:200g:300g:400g:500g:600g:700g:800g:900g

300 – 200
e. Genotif A = = 1 alil efektif
100
900 – 200
Genotif B= = 7 alil efektif
100

Kemungkinan genotif tetua A


 AAbbccdd
 aaBBccdd
 aabbCCdd
 aabbccDD
Kemungkinan genotif tetua B
 aaBBCCDD
 AAbbCCDD
 AABBccDD
 AABBCCdd

10. Dari hasil persilangan dua galur murni tanaman cabai yang berbeda tingginya diperoleh
keturunan F1 yang tingginya 36 cm. Dari 1790 tanaman F2 terdapat masing-masing 7
tanaman yang tingginya sama dengan tetuanya. Diketahui pula bahwa sumbangan setiap alil
efektif terhadap penambahan tinggi adalah sebesar 4 cm.
a. Berapa jumlah gen yang terlibat untuk sifat tinggi ini ?
b. Berapa tinggi masing-masing tetua ?
c. Berapa alil efektif yang terdapat pada tanaman yang tingginya 44 cm ?
d. Berapa jumlah tanaman populasi F2 yang mempunyai 3 alil efektif ?
Jawab :
P: A X B
aabbccdd ABBCCDD
F1: AB
(AaBbCcDd)
36cm
a. F2: ada 7 tanaman seperti masing – masing tetua dari 1790 tanaman
F2 =7/1790
= 1/255,71
=1/256
=1/44
Rumus: (¼)n = 1/256 = (¼)4
n (pasangan gen) =4
Jadi jumlah gen yang telibat dalam sifat tinggi tersebut adalah 4 pasang gen pengendali/8gen/alil.
b.Sumbangan setiap alil efektif 4 cm
Genotip AaBbCcDd
36cm (memiliki 4 alil efektif) = tinggi dasar + (4 x alil efektif)
36cm =x+(4x4)cm
Tinggi dasar=(36-16)=20cm
Tinggi tetuaA=20cm
Tinggi tetuaB=20cm +(8x4)=52cm
c.Alil efektif pengendali pada tanaman yang tingginya 44 cm
44 cm − 20 cm
Alil Efektif = 4

=6
d.Rasio fenotipik= 1: 8: 28 : 56 : 70 : 56 : 28: 8: 1
Alilefektif = 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah tanamannya dengan 3 alil efektif
56
=264x1790

=380 tanaman
11. Pada tanaman padi gen-gen b (bulir), r (jumlah rumpun) dan d (bentuk daun) semuanya
terletak pada satu kromosom progeny test cross sebagai berikut :

+ + + : 155
+ + d : 140
+ r + : 489
+ r d : 61
b + + : 57
b + d : 500
b r + : 133
b r d : 165
Total 1700

a. Susunan gen yang benar !


b. Berapa jarak antar gen dan gambarkan petanya !
c. Berapa nilai koinsidensinya!

Untuk menentukan susunan gen yang benar, ditentukan dari tipe parental kemudian di DCO –
kan hasilnya harus sama dengan susunan gen pada DCO di atas (+ r d dan b + +).

a. susunan gen yang benar adalah : d ditengah


b. jarak r-d = SCO r-d + DCO x 100%
1700
= (155 + 165 + 61 + 57) x 100%
1700
= 25,77%
jarak d-b = SCO d-b + DCO x 100%
1700
= (140 + 133 + 61 + 57) x 100%
1700
= 23%

Gambar peta = r d b
25,77% 23,00%

12. Pada jagung gen-gen an (tongkol anther), br (brachytis), dan f (bergarishalus/fine stripe)
semuanya terletak pada satu kromosom. Dari data R. A. Emerson yang diberikan di bawah
ini, coba tentukan :
a. Susunan gen yang benar !
b. Berapa jarak antar gen dan gambarkan petanya !
c. Berapa nilai koinsidensinya!

Progeni testcross sebagai berikut :


+ + + : 105
+ + f : 11
+ br + : 439
+ br f : 83
an + + : 90
an + f : 450
an br + : 7
an br f : 115
_________________________
jumlah : 1300

Untuk menentukan susunan gen yang benar, ditentukan dari tipe parental kemudian di DCO
kan hasilnya harus sama dengan susunan gen pada DCO di atas (+ + f dan an br +).

a. susunan gen yang benar adalah : an ditengah


b. jarak br-an = SCO br-an + DCO x 100%
1700
= (105 + 115 + 7 + 11) x 100%
1300
= 18,3%
jarak an-f = SCO an-f + DCO x 100%
1700
= (83 + 90 + 7 + 11) x 100%
1300
= 14,7%
Gambar peta = br an f

18,3% 14,7%

Anda mungkin juga menyukai