Anda di halaman 1dari 5

SOAL UAS SEMESETER GANJIL 2020/2021

KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN KELAS A


Dosen: Prof.Dr.Ir.SYARIFUDDIN KADIR,M.Si
TANGGAL 7 JANUARI 2021
PUKUL 20.10.00-21.10

1. Tulis dan jelaskan komponen prktik yang telak dilaksanakan dan upaya mewujutkan tujuan
pembangunan berkelanjutan terkait kelestarian lingkungan hidup

VEGETATIF
1 Infiltrasi
2 IKTH
3 Analisis vegetasi
4 Identifiskasi tanaman bawah
5 Erosi

SIPIL TEKNIS-MEKANIS

2. Tulis dan jelaskan komponen upaya KSDH pada suatu DAS Bagian Hulu yang mempuyai
tingkat kerawanan banjir dan klasifikasi lahan kritis dan sangat kritis

KETERANGAN
JAWABAN DIKUMPUL PALING LAMBAT PUKUL 21.10
NAMA FILE: S-1 KSDH-A-NIM-NAMA
DI SHARE KE ALAMAT EMAIL: melitania07@gmail.com

JAWABAN :
1. VEGETATIF :
1. Infiltrasi :
Infiltrasi adalah salah satu proses yang sangat penting dalam menjaga kestabilan
lingkungan sekitar. Proses ini berperan besar dalam siklus air, besar pengaruh vegetasi
terhadap laju infiltrasi yang diperoleh dari sifat fisik tanah. Infiltrasi laju menunjukkan
bahwa semakin berat akar vegetasi maka proses laju infiltrasi akan semakin cepat dan
pengisian udara tanah akan semakin tinggi. Berdasarkan yang dilakukan dapat
menunjukkan bahwa pengaruh sifat fisik tanah dan sistem perakaran sangat
mempengaruhi proses laju infiltrasi. Infiltrasi sebagai salah satu faktor dalam siklus
hidrologi memainkan peranan penting dalam mendistribusikan hujan sehingga sangat
berpengaruh terhadap limpasan permukaan, banjir, erosi, ketersediaan air untuk tanaman,
air bawah tanah dan ketersediaan air untuk irigasi di musim kemarau. Infiltrasi secara
umum dipengaruhi oleh berbagai sifat tanah dan vegetasi. Peranan vegetasi terhadap
infiltrasi pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai tipe penggunaan lahan. . Faktor yang
berpengaruh terhadap infiltrasi adalah jenis tanah dan kadar lengas awal menentukan
hisapan kapiter dan konduktivitas hidraulis.

2. IKTH :
Kesehatan Tanaman yang dimaksud disini ialah gangguan atau hama apa saja
yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman, aktivitas hewan, ataupun faktor lain
yang dapat menghambat Kesehatan itu sendiri. Salah satu contoh terkait Kesehatan
tanaman ialah suburnya tanaman, segarnya daun pada tanaman, kokoh nya batang
tanaman. Adapun kerusakan yang terjadi pada tanaman seperti terdapatnya hama atau
penyakit pada tanaman tersebut. Dari jumlah tanaman yang terdapat pada lokasi sebesar
85% bisa dikatakan sakit, dapat dilihat dari macam- macam kerusakan pada tiang
tersebut. Perlindungan hutan sebagai salah satu cabang disiplin ilmu bertujuan
mempelajariupaya-upaya melindungi hutan dari berbagai penyebab kerusakan hutan yang
tidak akanlepas dari segala yang dipelajari dalam ilmu silvikultur. Sejalan dengan hal ini
maka yang juga turut menunjang keberadaan ilmu perlindungan hutan adalah adanya
kesepakatan global tentang persyaratan kelestarian sumberdaya terhadap pengelolaan
sumberdaya alam. Identifikasi Kesehatan Tanaman Hutan, melakukan identifikasi
terhadap kesehatan kesehatan pohon pada lahan MHT2, hasil yang didapat pada
pengamatan kali ini terdapat banyak pohon Jabon putih yang sehat sehat, karena pada
dasarnya pohon Jabon putih yang ada di MH2T sudah dirawat semaksimal mungkin,
namun masih terdapat penyakit - penyakit yang timbul seperti tebangan, luka terbuka
hama dan kerusakan daun.

3. Analisis vegetasi :
Analisis vegetasi Pengetahuan mengenai sebaran berbagai jenis spesies
bermanfaat untuk mengetahui keragaman vegetasi di suatu kawasan dan pengambilan
keputusan tentang program konservasi atau pelestarian yang akan diambil. Pada praktik
kali ini di dapat pada suatu petak dengan luas petak 1 ha dengan jenis tumbuhan jabon
putih sebanyak 500 pohon dengan masing-masing jarak antar pohon 2 meter dan rata-
rata diameter 15,92 dan tinggi rata-ratanya 6 meter dengan bentuk tajuk payung dengan
usia tanam masing- masing kurang lebih 3 tahun.

4. Identifiskasi tanaman bawah :


Tanaman bawah yang terdapat pada lokasi praktek yaitu Jabon Putih
(Neolamarckia Cadamba) . Tanaman jabon yang terdapat disana ditanam antara tanaman
inti yaitu sengon dan meranti. Tanaman bawah yang ditanam adalah tanaman yang tahan
terhadap naungan sehingga tanaman tersebut tidak akan mati dibawah tanaman inti.

5. Erosi :
Tanah mungkin terlihat seperti sumber daya alam yang tidak terbatas dengan
tingkat ketahanan yang tinggi. Kenyataannya, tanah sangatlah rapuh karena proses
pembentukannya memakan ribuan tahun. Tanah lapisan atas yang paling dekat dengan
permukaan mengandung nutrisi yang penting bagi tanaman. Lapisan tanah inilah yang
terancam erosi akibat pergerakan angin dan air. Erosi tanah akan mengurangi kesuburan
tanah, sehingga dapat berdampak buruk pada hasil panen. Erosi juga mengalirkan air
yang mengandung tanah ke hilir, sehingga menumpuk lapisan sedimen tebal yang dapat
menyumbat aliran air di kali dan sungai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan banjir.
Begitu terjadi, erosi tanah kemungkinan besar akan terus terulang.Metode terasering
perlu diterapkan agar pertanian di lereng bukit dapat dikelola dengan lebih baik.
Terasering mencegah erosi dan mampu mengalirkan lebih banyak air untuk tanaman.
Selain itu, lahan pertanian lereng bukit membutuhkan tutupan tanaman untuk membantu
mempertahankan kondisi tanah. Hal ini dapat dilakukan melalui metode tumpangsari,
yaitu menanam dua jenis tanaman bersamaan di ladang yang sama, misalnya menanam
jagung atau kedelai di antara barisan pohon kelapa sawit. Bagi petani kecil, sistem
wanatani dengan berbagai tanaman dan pohon ditanam secara bersamaan juga dapat
menjadi solusi ramah tanah yang efektif. Selain itu, penggunaan pupuk kandang dapat
meningkatkan bahan organik yang terkandung dalam tanah, sehingga mencegah erosi.
Akhirnya, rotasi tanaman berakar dalam dan berakar dangkal dapat memperbaiki struktur
tanah dan pada saat yang sama mengurangi erosi. Secara umum erosi dapatdikatakan
sebagai proses terlepasnyabutiran tanah dari induknya di suatutempat dan terangkutnya
materialtersebut oleh gerakan air atau anginkemudian diikuti dengan
pengendapanmaterial yang terangkut di tempat yanglain (Suripin, 2002). Pada dasarnya
erosiyang paling sering terjadi dengantingkat produksi sedimen (sedimentyield) paling
besar adalah erosi permukaan (sheet erosion) jikadibandingkan dengan beberapa
jeniserosi yang lain yakni erosi alur (rillerosion), erosi parit (gully erosion) danerosi
tebing sungai (stream bankerosion). Secara keseluruhan laju erosiyang terjadi disebabkan
dandipengaruhi oleh lima faktordiantaranya faktor iklim, struktur danjenis tanah,
vegetasi, topografi danfaktor pengelolaan tanah. Faktor iklimyang paling menentukan
laju erosiadalah hujan yang dinyatakan dalam nilai indeks erosivitas hujan.
SIPIL TEKNIS-MEKANIS :
Konservasi sipil teknis-mekanis merupakan suatu kegiatan untuk memperkecil laju
limpasan permukaan sehingga daya rusak berkurang serta menampung limpasan permukaan dan
kemudian mengalirkan melalui bangunan atau saluran tertentu. Salah satu konservasi sipil teknis-
mekanis terdapat di lokasi yaitu pembuatan bendungan dan parit. Kegiatan pembangunan
bendungan adalah upaya konservasi sipil teknis, dimana suatu bendungan memiliki fungsi yang
sangat banyak, seperti dapat menampung air disaat berlebih, saluran irigasi dapat tercukupi,
kebutuhan air bersih terpenuhi, Pembangkit Listrik Tenaga Air dan mampu memenuhi kebutuhan
listrik warga. Sedangkan parit berfungsi agar air yang mengalir pada bendungan tersebut dapat
dialirkan ke parit. Oleh karena itu, pembuatan bendungan dan parit sangat erat kaitannya karena
pembuatan bendungan yang dimaksud adalah agar air dapat dibendung kemudian dialirkan ke
parit-parit.
Konservasi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis dan pembuatan
bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan guna menekan erosi dan
meningkatkan kemampuan tanah mendukung usaha secara berkelanjutan.
Pengendalian erosi dan aliran permukanaan merupakan persyaratan utama untuk mencegah
terjadinya penurunan kualitas lahan.
Bentuk-bentuk Konservasi tanah secara Mekanik:
1. Teras bangku atau teras tangga
Teras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong panjang lereng dan meratakan
tanah di bagian bawahnya, sehingga terjadi deretan bangunan yang berbentuk seperti tangga.
2. Gulud atau Guludan
Gulud adalah barisan guludan yang dilengkapi dengan saluran air di bagian belakang gulud.
Metode ini dikenal pula dengan istilah guludan bersaluran. Bagian-bagian dari teras gulud terdiri
atas guludan, saluran air, dan bidang olah.
3. Teras individu
Teras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman, terutama tanaman tahunan
(lihat gambar). Jenis teras ini biasa dibangun di areal perkebunan atau pertanaman buah-buahan.
4. Teras kebun
Teras kebun adalah jenis teras untuk tanaman tahunan, khususnya tanaman pekebunan dan buah-
buahan. Teras dibuat dengan interval yang bervariasi menurut jarak tanam.
5. Rorak atau lubang resapan air
Rorak merupakan lubang penampungan atau peresapan air, dibuat di bidang olah atau saluran
resapan. Pembuatan rorak bertujuan untuk memperbesar peresapan air ke dalam tanah dan
menampung tanah yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak berfungsi sebagai
tempat pemanen air hujan dan aliran permukaan.

2. DAS bagian hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan
terhadap keseluruhan bagian DAS. Perlindungan ini, antara lain, dari segi fungsi tata air.
Aktivitas perubahan tataguna lahan dan/atau cara bercocok tanam yang dilaksanakan di daerah
hulu dapat memberikan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit air dan
transpor sedimen serta material terlarut lainnya.
Kegiatan pembangunan bendungan adalah upaya konservasi, dimana suatu bendungan memiliki
fungsi yang sangat banyak, seperti dapat menampung air disaat berlebih, saluran irigasi dapat
tercukupi, kebutuhan air bersih terpenuhi, Pembangkit Listrik Tenaga Air dan mampu memenuhi
kebutuhan listrik warga. Sedangkan parit berfungsi agar air yang mengalir pada bendungan
tersebut dapat dialirkan ke parit. Oleh karena itu, pembuatan bendungan dan parit sangat erat
kaitannya karena pembuatan bendungan yang dimaksud adalah agar air dapat dibendung
kemudian dialirkan ke parit-parit. Lahan dengan tingkat kerwanan banjir tinggi dan lahan kritis
dalat tertanggulangi dengan pembangunan tersebut.
Komponen upaya KSDH pada suatu DAS bagian hilir yaitu :
a. Pengerukan sungai
Endapan lumpur sungai akan membuat kedalaman air sungai akan berkurang. Hal ini akan
membuat banjir sering terjadi saat musim hujan karena volume air sungai berkurang. Pengerukan
berkala adalah kegiatan yang harus rutin dilakukan.
b. Aturan pembangunan rumah
Sempadan sungai sejauh 10 m tidak boleh dibangun rumah karena akan mempersempit lebar
sungai. Aturan ini harus dipatuhi agar bencana tidka terjadi di kemudian hari.
c. Aturan buang sampah
Sungai-sungai di hilir kini banyak berfungsi sebagai tong sampah di kota besar. Masyarakat
masih banyak yang tidak peduli dengan hal ini dan ketika banjir terjadi maka yang disalahkan
pasti pemerintah padahal yang buang sampah ke sungai adalah masyarakat
Klasifikasi yang menentukkan lahan kritis atau sangat kritis yaitu
a. Tutupan Lahan
b. Kemiringan Lereng
c. Tingkat Bahaya Erosi
d. Produktifitas
e. Manajemen
Dimana dari klasifikasi diatas semakin tinggi presentase tutupan lahan, kemiringan dan tingkat
Bahaya Erosi maka semakin kritis lahan tersebut

Anda mungkin juga menyukai