Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKOMPOSIT

Oleh

ANNEIZAR YUNALDI

1810611310017

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan biokomposit dapat
penulis selesaikan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan, bimbingan


serta dorongan petunjuk penyusun laporan ini khususnya kepada

1. Ir. H. Gt. AR Thamrin, M.P.


2. Ir. M. Faisal Mahdie, M.P.
3. Yuniarti, S.Hut, M.Si

Penulis berharap dengan selesainya laporan ini dapat menambah ilmu dan
wawasan yang bermanfaat kepada para pembaca. Namun penulis juga menyadari
bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini.

Banjarbaru, Januari 2021

Anneizar Yunaldi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .......................................................................................1
B.     Tujuan ...................................................................................................2 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat ...............................................................................
B. Alat dan Bahan .....................................................................................
C. Cara Kerja ............................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .....................................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. iii
LAMPIRAN...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan
karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Secara umum bahan
pembentuk dari komposit dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
1. Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih
rigid serta lebih kuat, dalam laporan ini penguat komposit yang digunakan
yaitu dari serat alam.
2. Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi)
dari kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar,
umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah.
Papan partikel adalah salah satu jenis kayu pabrikan. Papan partikel terbuat
dari campuran keping kayu (wood chips) yang dicampur dengan lem resin sintetis
dan dipres atau ditekan menjadi lembaran-lembaran keras dalam ketebalan tertentu.
Selain keping kayu, rami juga sering digunakan sebagai bahan baku dan
menghasilkan papan yang disebut sebagai flex board.
Papan partikel cenderung lebih berat dari kebanyakan material kayu lainnya
karena konten lemnya cenderung lebih banyak; lebih jauh lagi, papan partikel
memiliki serat yang panjang dan karenanya memiliki kekuatan pengikat yang lemah
dan cenderung mudah remuk di ujungnya apabila diperlakukan dengan kasar.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum biokomposit ini adalah :
Untuk mengetahui cara pembuatan papan komposit menggunakan alat press
dongkrak 6 ton dengan ukuran 25 x 25 x 1 cm.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Papan partikel adalah papan buatan yang terbuat dari serpihan kayu dengan
bantuan perekat sintetis kemudian mengalami kempa panas sehingga memilikisifat
seperti kayu, tahan api dan merupakan bahan isolasi serta bahan akustik yang baik
(Dumanauw, 2006).
Menurut Badan Standar Nasional Indonesia (1996) papan partikel adalah
produk kayu yang dihasilkan dari pengempaan panas antara campuran partikel kayu
atau bahan berlignoselulosa lainnya dengan perekat organik serta bahan perekat
lainnya yang dibuat dengan cara pengempaan mendatar dengan dua lempeng datar.
Tipe –tipe papan partikel yang banyak itu sangat berbeda dalam hal ukuran dan
bentuk partikel, jumlah resin (perekat) yang digunakan dan kerapatan panil yang
dihasilkan.
Sifat papan partikel dipengaruhi oleh bahan baku pembentuknya, perekat dan
formulasi yang digunakan serta proses pembuatan papan partikel tersebut mulai dari
persipaan bahan baku kayu, pembentukan partikel sampai proses kempa dan
penyelesaiannya. Penggunaan papan partikel yang tepat akan berpengaruh terhadap
lama dan pemanfaatannya yang diperoleh dari papan partikel yang digunakan. Sifat
bahan baku yang berpengaruh terhadap sifat papan partikel antara lain yaitu jenis dan
kerapatan kayu, bentuk dan ukuran bahan baku kayu yang digunakan, kadar air kayu,
ukuran dan geometri partikel kayu, tipe dan penggunaan kulit kayu (Hadi 1998,
dalam Hesty 2009).
BAB III

METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum biokomposit dilakukan pada hari senin, 21 desember 2020 pukul 08.00
WITA sampai dengan 12.00 WITA. Bertempat di Workshop Fakultas Kehutanan, Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum biokomposit ini, adalah :


1. Timbangan
2. Cetakan kayu ukuran 25 x 25 x 1 cm
3. Baskom
4. Alat press dongkrak
5. Alat pengukur kadar air (Moisturemeter)
6. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini, yaitu :
7. Perekat TPAC

Bahan yang digunakan pada praktikum biokomposit ini adalah :


1. Serbuk kayu sungkai

C. Cara Kerja
Cara kerja pada praktikum biokomposit ini adalah:

1. Siapkan serbuk kayu sengon yang akan di ayak (serbuk harus lolos 40 mesh
dan tertahan di 60 mesh.
2. Setelah itu, rendam serbuk selama 24 jam lalu dikeringkan.
3. Setelah kering, timbang serbuk tersebut sesuai banyaknya serbuk yang
diperlukan untuk membuat papan komposit
4. Ukur kadar air serbuk kayu tersebut menggunakan alat moisturemeter.
5. Timbang perekat TPAC sesuai dengan hasil dari perbandingan dengan
banyaknya serbuk kayu.
6. Campurkan serbuk dengan perekat TPAC didalam baskom
7. Setelah tercampur rata, masukkan bahan tersebut kedalam cetakan kayu
ukuran 25 x 25 x 1 cm.
8. Kemudian, masukkan cetakkan tersebut kedalam alat press 6 ton
9. Tunggu proses pengepressan tersebut selama 24 jam.
10. Setelah di press selama 24 jam, cetakan dikeluarkan dari alat press dan
dikering udarakan selama 1 minggu.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
B. Pembahasan
Komposit adalah terobosan baru dalam ilmu bahan sebagai bahan konstruksi
selain logam (metal). Komposit merupakan bahan yang dihasilkan dari gabungan dua
atau lebih bahan dasar yang disusun sehingga mendapatkan bahan yang baru..
Material komposit tersusun atas dua tipe material penyusun yakni matriks dan fiber
(reinforcement). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, fiber berfungsi sebagai
material rangka yang menyusun komposit, sedangkan matriks berfungsi untuk
merekatkan fiber dan menjaganya agar tidak berubah posisi. Campuran keduanya
akan menghasilkan material yang keras, kuat, namun ringan.
Papan partikel merupakan salah satu jenis produk komposit atau panel kayu
yang terbuat dari partikelpartikel kayu atau bahan-bahan berlignoselulosa lainnya,
yang diikat dengan perekat atau bahan pengikat lain kemudian dikempa panas.
Dibandingkan dengan kayu asalnya, papan partikel mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya yaitu papan partikel bebas mata kayu, ukuran dan kerapatannya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan, tebal dan kerapatannya seragam serta mudah
dikerjakan, mempunyai sifat isotropis, kemudian sifat dan kualitasnya dapat diatur.
Praktikum pembuatan komposit kali ini menggunakan serbuk kayu sungkai
dan perekat TPAC dengan menggunakan cetakan kayu ukuran 25 x 25 x 1 cm. Kayu
sungkai termasuk kelas awet III dan kelas kuat II-III, memiliki berat jenis 0,52–0,73.
Kayu gubalnya berwarna putih yang dalam keadaan kering berubah menjadi
kekuning-kuningan dan kayu terasnya mempunyai warna hampir menyerupai bagian
gubal, daya retak tinggi dan sifat pengeringan yang mudah. Kayu teras berwarna
krem atau kuning muda, warna kayu gubal sukar dibedakan dengan kayu teras.
Tekstur kayu kasar dan tidak merata. Arah serat lurus, kadang-kadang agak
bergelombang. Permukaan kayu agak mengkilap. Sungkai memiliki berat jenis 0,63
(0,52-0,73) dan termasuk kelas kuat II-III. Memiliki sifat kimia, kadar selulosa 48,6
%, lignin nol, Pentosan 16,5 %, Abu 1,6 % dan silika 0,4 %. Kayu sungkai termasuk
kelas awet III dan daya tahan kayu terhadap rayap kayu kering Cryptotermes
cynocephalus Light termasuk kelas III.
Pada komposit tidak semua yang dibuat atau diproduksi sesuai apa yang
diharapkan tidak terkecuali adanya kegagalan-kegagalan dalam pembuatannya
ataupun dalam pemiihan bahan-bahan pembuatannya. Fatik merupakan ketahanan
suatu material menerima pembebanan dnamik. Benda yang tidak tahan terhadap fatik
akan mengalami kegagalan pada kondisi pembebanan dinamik. Mengalami kegagalan
pada tegangan jauh dibawah tegangan yang diperlukan untu membuatnya patah pada
pembebanan tunggal (statis). Kegagalan fatik biasanya terjadi pada tempat yang
konsentrasi tegangannya besar, seperti pada ujung yang tajam. Tidak ada indikasi
awal terjadinya patah fatik yang terjadi bersifat halus, maka patah fatik sulit dideteksi
dari awal.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum biokomposit kali ini yaitu biokomposit adalah
bahan komposit yang berbasis bio atau berasal dari alam yang dapat diuraikan oleh
dekomposer dan dapat diperbarui (Renewable). Pada praktikum ini menghasilkan
papan biokomposit dengan ukuran 25 x 25 x 1 cm.

B. Saran
Semoga kedepannya lebih baik lagi dan diharapkan praktikan agar lebih
memperhatikan dalam praktik pembuatan papan partikel. Diharapkan praktikan agar
lebih banyak membawa bahan serbuk. Hal ini agar tidak kekurangan serbuk saat
praktik pembuatan papan partikel nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Dumanauw, J. F. 1990. Mengenal Kayu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.


[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2006. SNI 03-2105-2006 (Revisi SNI 03-
2105-1996) Mutu Papan Partikel. BSN. JakartaHaygreen, J.G., J.L. Bowyer.
1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Diterjemahkan Sutjipto, A.H dan
Prawirohat M.S. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Hadi, Y.S. 1998. Pengaruh Rendaman Panas Partikel Kayu Terhadap Dimensi Papan
Partikel Meranti Merah. Buletin Jurusan Teknik Hasil Hutan. 1 : 16-23.
Djalal, M. A 1989. Pengaruh Orientasi Partikel dan Kadar Perekat Terhadap
Sifat-sifat Papan Partikel. Fakultas Pertanian Unand. Padang. 9 hal
Kasim, A. 2004. Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Gambir Sebagai Bahan
Baku Perekat pada Industri Kayu Lapis dan Papan Partikel. Se.Nas.
Tumbuhan Tanaman Obat Indonesia XXVI. Padang 7-8 September 2004.

Anda mungkin juga menyukai