Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS
“ PEMBANGUNAN DATA SPASIAL PADA PETA RBI ”

Disusun oleh :
Ahmad Dani
20155100012

Dosen Pembimbing :
Fajrin, M.Si

TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Basis data spasial adalah database yang dioptimalkan untuk
menyimpan dan permintaan data yang terkait dengan objek dalam ruang ,
termasuk poin dan baris poligon. Sementara khas database dapat memahami
numerik dan karakter berbagai jenis data, fungsi tambahan perlu ditambahkan
ke database untuk memproses database spasial jenis biasanya geometrik atau
fitur.Fitur yang dimiliki database spasial :
1. Jarak : untuk menentukan jarak atar objek. Seperti poin , area
poligon dll
2. Predikat : untuk mendeskripsikan suatu objek.
3. Observer function : query yang akan mengembalikan informasi
khusus mengenai fitur .
4. Contructor functions : untuk menetapkan jumlah vektor ( tempat
node ) yang dapat membentuk garis .

Database spasial sering dipakai dalam google earth . kita mampu


mencari suatu objek di suatu tempat. Dengan teknologi ini juga sebuah
pemerintah bisa menggunakannya untuk keperluan mereka. Seperti untuk
melakukan perancangan tata kota. Perancangan tata kota menggunakan
database spasial pada dasarnya akan lebih efektif dilakukan daripada foto
udara.

1.2. Tujuan
a Mampu untuk menjelaskaan dan membangun databse Spasial
b Mampu melakukan georeferencing dengan berbagai jenis data spasial.
c Mampu mendigitasi sungai , jalan ,serta kontur.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SIG


Geographic Information System disingkat GIS adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data
yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi
juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk
investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan,
kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana
untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana
alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang
membutuhkan perlindungan dari polusi.

2.2 ArcGIS
ArcGIS merupakan produk software GIS paling mutakhir saat ini dari
ESRI (Environment Science & research Institute) dengan segala
"kecanggihannya". Bagi sebagian praktisi GIS yang sudah lama
berkecimpung dalam "kubangan" pemetaan dan juga mencoba software
ArcGIS tersebut, sebagian beranggapan lebih ribet dan susah dibandingkan
dengan pendahulunya ArcView 3.x, dan sebagian lagi menganggap lebih
baik, bagus, dan lengkap untuk semua jenis kebutuhan pekerjaan GIS,
bahkan jika dibandingkan dengan software GIS dari vendor lain. Terlepas
dari segala kekurangan dan kelebihannya, saya akan sedikit mengupas
tentang ArcGIS secara umum.
Software ArcGIS pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh
ESRI pada tahun 1999, yaitu dengan kode versi 8.0 (ArcGIS 8.0). ArcGIS
merupakan penggabungan, modifikasi dan peningkatan dari 2 software
ESRI yang sudah terkenal sebelumnya yaitu ArcView GIS 3.3 (ArcView
3.3) dan Arc/INFO Workstation 7.2 (terutama untuk tampilannya). Bagi
yang sudah terbiasa dengan kedua software tersebut, maka sedikit lebih
mudah untuk bermigrasi ke ArcGIS. Setelah itu berkembang dan
ditingkatkan terus kemampuan si ArcGIS ini oleh ESRI yaitu berturut turut
ArcGIS 8.1, 8.2, 9.0, 9.1, 9.2, dan terakhir saat ini ArcGIS 9.3 (9.3.1) dan
sekarang sudah ada ArcGIS 10.

2.3 Tahap-tahap pembangunan data


Berikut ini adalah langkah-langkah pembangunan data dari awal sampai
menjadi data spasial:
a. Open aplikasi arcMAP
b. Add data

c. Pilih peta yang akan didigit

d. Ikat peta minimal empat titik


Caranya:
e. Ambil Georeferencing, lalu add control point

f. Setelah muncul tanda + , klik pada masing-masing sudut peta bagian garis
khayal minimal empat titik

g. Georefensi Sistem Koordinat Geografis


Langkah pemasangan georeferensi terhadap peta dasar untuk
system koordinat geografis dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pilih menu raster > properties
2. Pilih spatial reference

3. Lalu pilih WGS 1984


4. Buka file data raster yang akan digunakan sebagai peta dasar dengan cara
klik catalog > open data raster, lalu tarik data raster ke tengak layers.
Dalam latihan ini pilih nanggalo.jpg.

5. Tentukan titik-titik yang akan digunakan sebagai titik ikat pada pratikum
kali ini dilakukan 9 titik ikat
6. Lakukan perbesaran gambar seperlunya untuk menambah akurasi
pemasangan titik ikat.
7. Klik ikon add point untuk membuat titik ikat pada perpotongan tersebut.
8. Klik setepat mungkin pada titik perpotongan koordinat, selanjutnya akan
muncul kotak pengisian kordinat.

9. Setelah itu klik input DMS lon and lat


10. Isikan koordinat titik tersebut dengan memberi jarak spasi antara derajat
dengan menit dan detik. Untuk daerah lintang selatan, gunakan tanda
negative didepan angka derajatnya pada baris Y. untuk daerah lintang
utara, isikan koordinat apa adanya tanpa tanda negatif. Contoh dapat
dilihat pada gambar berikut :

11. Kill ok
12. Sebuah titik merah akan terbentuk pada jendela pada georeferensi
13. Lakukan hal yang sama pada titik lainnya dengan jumlah minimal
sebanyak empat titik dan diusahakan titik tersebut menyebar merata pada
peta dasar.
14. Input koodinat tersebut akan tercatat pada tabel GCP (Ground Control
Point).
15. Klil Georeferensi > rectify, lalu akan muncul jendela seperti dibawah ini :

16. Tentukan sistem transformasi yang akan digunakan pada jendela


transformasi, pilih lah format TIFF.
17. Tentukan lokasi penyimpanan hasil georeferensi pada baris output raster.
18. Klik ok
19. Proses georefensi akan berjalan, dan setelah itu tutuplah jendela georefensi
20. Ketika muncul pertanyaan save GCP, boleh disave dan juga boleh tidak
disave.
Proses georefensi selesai. Cobalah panggil raster hasil proses georeferesi
pada data fram Quantum GIS. Jika proses georefensi benar, maka tampilan
data raster tidak memunculkan kesalahan geometris, serta pada bagian bawah
peta akan muncul koordinat geografis dari posisi kursor seperti gambar berikut
ini :

Seperti terlihat pada gambar diatas, koordinat geografis tersebut akan


dimunculkan dalam satuan desimal degrees.

1.1 Persiapan Digitasi


1.1.1 Membuat Shapefile
Pembuatan shapefile dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Tentukan folder penyimpanan shapefile
2. Dalam folder tersebut klik kanan > new shapefile
3. Akan muncul jendela dibawah ini

4. Yang akan dibuat saat ini adalah kontur, jalan, sungai, rawa,
irigasi, rumah.
5. Untuk feature type untuk bagian kontur, jalan, sunagi, rawa, irigasi
gunakan type polyline tapi jika untuk rumah gunakan polygon.
6. Tentukan kode CRS yang sesuai dengan sistem koordinat yang
digunakan pada peta dasar.
7. Klik edit > Geographic Coordinate System > pilih World > WGS
1984

8. Buatlah field-field atributnya, misalnya : id, status, dan nama. Field


atribut ini merupakan keterangan dari data vektor yang akan
digambar.
9. Dengan cara klik table of contens > open atribut table > add field,
akan muncul jendela dibawah ini :

10. Klik ok.


11. Maka atribut table akan berubah seperti dibawah ini :
12. Untuk membuat shapefile yang lain lakukan dengan langkah kerja
sesuai dengan langkah-langkah diatas.

1.1.2 Memulai Digitasi


Selama proses digitasi, layers harus dalam status editable.
Pengubahan status dilakukan dengan cara berikut :

1. Klik layer Editor .


2. Klik Start Editing
3. Lalu klik Editing Windows, lalu klik Create Features.

4. Akan muncul pada layers sebelah kanan, lalu klik


5. Akan muncul seperti gambar dibawah ini > klik kontur minor
6. Lalu klik line dan mulai lah digitasi.
7. Jika digitasi selesai atau ingin diakhiri klik editor, lalu klik save
editing, setelah itu stop editing.

8. Jika sudah selesai digitasi, jangan lupa untuk mengisi data atribut.
BAB III
KESIMPULAN

Dari langkah-langkah yang telah dijelaskan aplikasi yang digunakan untuk


menyelesaiakan proyek ini yaitu ArcGis 10.3 dengan peta wilayah
Nanggalo Kabupaten Pesisir Selatan. Dengan tujuan melengkapi tugas akademik
mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG). Adapun spasial yang di digitasi
yaitu:
1. Kontur
2. Irigasi
3. Jalan,dan
4. Titik ketinggian

Berikut screenshot tampilan peta yang sudah didigitasi:

Anda mungkin juga menyukai