Berat jenis dan kerapatan kayu adalah faktor yang menentukan sifat fisika dan mekanika
kayu. Kayu terdiri atas sel-sel dan rangka sel-sel ini adalah dinding sel yang terdiri atas zat kayu.
Karena itu untuk kayu yang kering tanur berat suatu volume tertentu merupakan petunjuk
banyaknya zat kayu (jika variasi adanya ekstrakstif diabaikan) dan juga petunjuk volume udara
yang ada dalam rongga-rongga sel yang kosong. Banyaknya zat merupakan petunjuk tentang:
b. Rongga dalam kayu, yang menentukan banyaknya air yang dapat diabsorpsi.
Berat jenis biasanya dinyatakan sebagai perbandingan berat benda terhadap berat suatu
volume air yang sama dengan volume benda itu disingkat G. Pada kayu digunakan berat kering
tanur sebagai dasar, sedang pembandingnya adalah berat volume air yang didesak. Berat jenis
air dianggap satu, sehingga berat air dalam penyebut sebetulnya sama dengan air/kayu itu. Jika
dipakai sistem metrik, maka berat dan volume untuk air dapat saling mengganti (1 cc air
beratnya 1 g), sehingga berat jenis tidak bersatuan. Volume selalu berubah-ubah tergantung
kadar air kayu. Volume: volume pada kadar air kering tanur, volume pada kadar air tjs dan di
atasnya, dan volume pada sebarang kadar air (kadar air < tjs). Jadi bila menyebutkan berat jenis
Berat kayu adalah jumlah dari berat: zat kayu (dinding sel), ekstraktif, dan air di dalam
kayu. Jumlah zat kayu adalah konstan, sebaliknya kadar air berubah-ubah dalam batas-batas
yang lebar. Berat jenis kayu tidak hanya berubah-ubah karena perubahan berat air di dalamnya,
1
melainkan juga karena perubahan volume kayu di bawah kadar air titik jenuh serat karena
perubahan kadar air. Volume kayu minimum jika kering tanur. Teranglah bahwa harga berat
jenis untuk sepotong kayu berbeda-beda tergantung pada kadar airnya. Oleh karena itu
Umumnya disetujui bahwa berat jenis harus didasarkan kepada berat kayu kering tanur,
kecuali kalau dinyatakan lain. Penentuan berat jenis dengan dasar volume basah dan kering
tanur akan menghasilkan berat jenis yang berbeda. Jika dipakai volume basah hasilnya akan
rendah. Perbedaan ini disebabkan oleh pengerutan kayu waktu mengering sehingga ada
perbedaan volume yang dipakai dalam penyebut persamaan berat jenis. Volume basah adalah
volume terbesar, akan diperoleh berat jenis kecil. Volume kering tanur adalah volume terkecil,
Berat jenis kayu berdasarkan volume basah disebut berat jenis dasar, angka yang paling
baik dan lazim dipakai. Istilah dasar dipakai disini karena volume kayu dan berat kering tanur
kayu hampir konstan dan mudah diulang penentuannya. Berjenis-jenis kayu mulai dari ringan
sampai berat, berdasar banyaknya rongga, berat jenis kayu bervariasi antara 0,2 sampai 1,3.
Berat jenis zat kayu kering tanur, yaitu berat zat dinding sel kering tanur adalah sekitar
1,5. Untuk pelbagai jenis kayu angka ini agak berbeda sedikit, selama cara penentuannya sama.
Angka 1,5 ini sesuai dengan berat jenis seluruh dinding sel yang dihitung sebagai jumlah berat
jenis dari komponen-komponen dinding sel. Tetapi angka ini kurang sesuai dengan berat jenis
untuk tiap-tiap lapisan dinding sel yang ditentukan secara terpisah, karena banyaknya
Pada umumnya berat jenis kayu bergantung pada: besarnya sel, tebalnya dinding sel
dan hubungan antara jumlah sel yang bermacam-macam itu mengenai besar dan tebalnya
2
dinding sel. Serabut-serabut terutama penting pengaruhnya terhadap berat jenis, sebab
penampang melintangnya yang kecil hanya membutuhkan ruang yang sempit untuk
menempatkan jumlah sel yang besar. Jika serabut berdinding tebal dan berongga sempit, maka
jumlah rongga udara adalah kecil dan berat jenisnya akan tinggi.
Sebaliknya jika serabut-serabut berdinding tipis dan atau berongga besar, berat jenis
akan rendah. Kayu-kayu yang sangat ringan seperti balsa adalah contoh tentang hal ini (serabut
berdinding tipis, berongga besar, volume pembuluh rendah). Jika pembuluh banyak, berat jenis
mungkin pula rendah. Di dalam kayu itu juga terdapat zat infiltrasi (ekstraktif) yang terdapat
dalam rongga sel. Zat ini akan menentukan berat jenis kayu, tetapi umumnya sedikit sekali
mempengaruhi penyusutan kayu, oleh karena itu berat jenis merupakan petunjuk yang relatif
Uraian di atas menganggap semua zat padat dalam kayu adalah suatu bagian dari zat
dinding sel yang mengembang dan menyusut pada perubahan kadar air. Tetapi dalam sel juga
terdapat zat-zat infiltrasi yang ada dalam rongga sel. Bagian ini biasanya tidak memegang
peranan dalam perubahan dimensi pada penyusutan kayu. Oleh karena itu berat jenis kayu
Kayu dikeringkan dalam tanur pada suhu 100-105 oC. sampai beratnya
kayu direndam dalam air (tiga hari) supaya jenuh, sehingga Vmax (Vb).
3
- ditimbang gelas + air = W
- ditimbang gelas + air + kayu = Wk, Vkayu = berat air yang didesak =Wk –
W =Wb=Vb
- Bj = wo/Vb.
- Bj = Wo/Vo
Berat jenis berdasarkan berat kering tanur dan volume basah disebut berat jenis
digunakan di Amerika -- kecil , Wo/Vo digunakan di Eropa -- besar. Ini adalah
Bj Kayu tanpa rongga = Bj zat kayu = Bj zat kayu kering tanur = 1,5
Kayu yang berat akan mempunyai berat jenis yang mendekati 1,5. Berjenis-jenis
kayu mulai dari ringan sampai berat, berdasar atas banyaknya rongga berat jenis
adalah sekitar 1,5. Untuk pelbagai jenis kayu angka ini agak berbeda sedikit,
selama cara penentuannya sama. Angka 1,5 ini sesuai dengan bj seluruh dinding
sel yang dihitung sebagai jumlah berat jenis dari komponen-komponen dinding
sel. Tetapi angka ini kurang sesuai dengan berat jenis untuk tiap-tiap lapisan
dinding sel yang ditentukan secara terpisah, karena banyaknya komponen dinging
Kerapatan Kayu
Kerapatan suatu benda yang homogen adalah massa persatuan volume. Perbedaannya
dengan berat yang pokok adalah berat jenis tidak bersatuan. Zat dinding sel sama dengan kayu
tanpa rongga-rongga sama dengan kayu pejal. Rongga-rongga kayu meliputi rongga sel dan
rongga dinding sel di antara mikrofibril. Rongga sel dapat berisi udara dan atau air. Kerapatan
zat kayu dan banyaknya rongga kayu kerap kali kita butuhkan dalam perhitungan-perhitungan :
kadar air maksimum kayu dan peresapan zat pengawet dalam kayu.
Kayu terdiri dari rongga-rongga oleh karena itu untuk mendapatkan volume kayu pejal
maka rongga kayu diisi dengan medium pengganti, biasanya air. Volume zat kayu = volume
kayu dikurangi volume medium pengganti(rongga). Berat jenis zat kayu yang diperoleh dengan
cara ini relatif konstan untuk semua jenis kayu dan bervariasi antara 1,50 – 1,56 (rata-rata
1,53). Berat jenis kayu 0,4, volume rongga besar. Berat jenis kayu 1,2, volume rongga kecil.
5
Menurut Stamm angka ini terlalu tinggi sebab air sebagai medium pengganti dalam kayu
akan mengalami kompressi (tekanan), sehingga menempati volume yang lebih kecil daripa di
udara biasa. Makin tinggi kadar airnya (makin mendekati tjs) maka berat jenis air makin
mendekati 1. Berat jenis inisial air yang diabsorpsi oleh kayu 1,3, berangsur-angsur turun
dengan semakin tingginya kadar air kayu. Pada kadar air maksimum berat jenis air = 1.
Akibatnya volume air yang dipakai sebagai medium pengganti lebih kecil dari
perhitungan sehingga berat jenis air yang diperoleh dengan cara ini lebih tinggi. BJ zat kayu =
W0/Vzk = W0/(1-Vr). Dalam menentukan Vr terlalu tinggi, maka 1-Vr terlalu kecil sehingga
Berat jenis zat kayu menjadi lebih tinggi daripada semestinya, karena air dalam kayu
mengalami kompresi (tekanan) maka senyatanya volume air yang diberikan senyatanya lebih
besar dari volume air menurut perhitungan, maka Vr lebih tinggi. Volume air perhitungan lebih
tinggi daripada volume air senyatanya karena air dalam kayu mengalami kompresi/tekanan. 1 –
Vr menjadi lebih kecil, sehingga berat jenis zat kayu = W0/(1-Vr) menjadi lebih besar.
Untuk mengatasi karena adanya kompressi air ini maka digunakan medium pengganti
yaitu gas helium, gas ini sangat edial karena molekul-molekul helium sangat kecil sehingga
dapat menembus semua rongga kayu sampai ke rongga-rongga dinding sel. Berat jenis zat kayu
yang diperoleh 1,46 , angka ini dianggap sangat dekat dengan angka yang sebenarnya. Angka ini
sebaiknya dipakai bila hendak menghitung dengan teliti rongga-rongga di bawah titik jenuh
serat. Meskipun kerapatan zat kayu relatif konstan namun volume kayu balam contoh-contoh
Misal, suatu kayu berat jenisnya = sd (berdasarkan volume kering tanur), mempunyai
Vzk yang dinyatakan dalam persen (%) dari volume total sebagai , Vzk = sd/1,53 x 100%, sd =
6
berat zat kayu (berat jenis zat kayu), 1,53 = berat jenis zata kayu. Kayu dengan berat jenis = sd,
maka 1 cc kayu beratnya = sd = (=Wo). berat 1 cc zat kayu = 1,53 g sehingga volume zat kayu
dari kayu degan berat jenis = sd adalah sd/1,53 x 100 %. dalam perhitungan ini angka 1,46
dapat dipakai sebagai pengganti 1,53 sebab hasilnya merupakan pendekatan dari rumus Vzk =
Berat kayu tergantung pada: beratnya zat kayu, beratnya ekstraktif, dan beratnya air
dalam kayu. Berat zat kayu dalam kayu bervariasi menurut jenisnya, tetapi dalam sepotong
kayu adalah tetap begitu pula banyaknya zat ekstraktif dalam sepotong kayu adalah tetap.
Sebaliknya kadar air kayu berubah-ubah sehingga berat air dalam kayu berubah-ubah pula.
Karena itu berat kayu per satuan volume selalu berubah-ubah tergantung pada kadar air kayu.
Di bawah titik jenuh serat perubahan kadar air kurang pengruhnya terhadap berat kayu
per satuan volume, dibandingkan perubahan yang sama di atas titik jenuh serat, sebab di
bawah titik jenuh serat perubahan kadar air kayu menyebabkan perubahan volume kayu. Di
bawah titik jenuh serat bila kadar air turun, maka berat dan volume kayu turun. Di atas titik
jenuh serat bila kadar kadar air naik, maka berat kayu naik tetapi volume kayu tetap.
Perlu dicatat juga bahwa kadar air dinyatakan dalam persen dari berat kayu kering tanur, maka
dengan kadar air yang sama kayu yang berat lebih banyak mengandung air daripada kayu
ringan. Misal, berat air dalam 1 m3 kayu yang berat jenisnya 0,5 dan kadar airnya 10 % adalah
10/100 x 0,5 x 1000 kg = 50 kg. bila berat jenisnya 0,4 airnya = 10/100 x 0,5 x 1000 kg = 40 kg.
7
Volume rongga dalam kayu = (1-sd/1,53) x 100 %, bila diisi penuh air (kadar air maksimem,
maka Wair = Vr x 1 (bj air =i), bila dinyatakan dalam persen dari berat kayu kering tanur maka
Untuk contoh kayu dengan 1 satuan volume maka Wo = s = berat jenis, kadar air maksimem =
Pada kadar air tertentu di bawah kadar air maksimem sebagian rongga udara tidak berisi air
bagi yang tidak terisi air ini bisa disbut vr ini adalah = ranga tak terisi air = Vk-Vzk-Vair.
Dalam sepotong kayu dalam 1 satuan volume (1cc), volume zat kayu = s/1,46 (=untuk di bawah