Anda di halaman 1dari 8

BERAT JENIS KAYU

Berat jenis dan kerapatan kayu adalah faktor yang menentukan sifat fisika dan mekanika

kayu. Kayu terdiri atas sel-sel dan rangka sel-sel ini adalah dinding sel yang terdiri atas zat kayu.

Karena itu untuk kayu yang kering tanur berat suatu volume tertentu merupakan petunjuk

banyaknya zat kayu (jika variasi adanya ekstrakstif diabaikan) dan juga petunjuk volume udara

yang ada dalam rongga-rongga sel yang kosong. Banyaknya zat merupakan petunjuk tentang:

a. Kekuatan kayu, sifat pengerjaan dan finishingnya

b. Rongga dalam kayu, yang menentukan banyaknya air yang dapat diabsorpsi.

c. Kerapatan kayu, yang menentukan perubahan demensi kayu, sedangkan perubahan-

perubahan dimensi kayu disebabkan karena perubahan kadar airnya.

Berat jenis biasanya dinyatakan sebagai perbandingan berat benda terhadap berat suatu

volume air yang sama dengan volume benda itu disingkat G. Pada kayu digunakan berat kering

tanur sebagai dasar, sedang pembandingnya adalah berat volume air yang didesak. Berat jenis

air dianggap satu, sehingga berat air dalam penyebut sebetulnya sama dengan air/kayu itu. Jika

dipakai sistem metrik, maka berat dan volume untuk air dapat saling mengganti (1 cc air

beratnya 1 g), sehingga berat jenis tidak bersatuan. Volume selalu berubah-ubah tergantung

kadar air kayu. Volume: volume pada kadar air kering tanur, volume pada kadar air tjs dan di

atasnya, dan volume pada sebarang kadar air (kadar air < tjs). Jadi bila menyebutkan berat jenis

harus dinyatakan dalam berat dan volume yang mana.

Berat kayu adalah jumlah dari berat: zat kayu (dinding sel), ekstraktif, dan air di dalam

kayu. Jumlah zat kayu adalah konstan, sebaliknya kadar air berubah-ubah dalam batas-batas

yang lebar. Berat jenis kayu tidak hanya berubah-ubah karena perubahan berat air di dalamnya,

1
melainkan juga karena perubahan volume kayu di bawah kadar air titik jenuh serat karena

perubahan kadar air. Volume kayu minimum jika kering tanur. Teranglah bahwa harga berat

jenis untuk sepotong kayu berbeda-beda tergantung pada kadar airnya. Oleh karena itu

keadaan-keadaan dimana berat jenis itu harus disebutkan.

Umumnya disetujui bahwa berat jenis harus didasarkan kepada berat kayu kering tanur,

kecuali kalau dinyatakan lain. Penentuan berat jenis dengan dasar volume basah dan kering

tanur akan menghasilkan berat jenis yang berbeda. Jika dipakai volume basah hasilnya akan

rendah. Perbedaan ini disebabkan oleh pengerutan kayu waktu mengering sehingga ada

perbedaan volume yang dipakai dalam penyebut persamaan berat jenis. Volume basah adalah

volume terbesar, akan diperoleh berat jenis kecil. Volume kering tanur adalah volume terkecil,

akan diperoleh berat jenis besar.

Berat jenis kayu berdasarkan volume basah disebut berat jenis dasar, angka yang paling

baik dan lazim dipakai. Istilah dasar dipakai disini karena volume kayu dan berat kering tanur

kayu hampir konstan dan mudah diulang penentuannya. Berjenis-jenis kayu mulai dari ringan

sampai berat, berdasar banyaknya rongga, berat jenis kayu bervariasi antara 0,2 sampai 1,3.

Berat jenis zat kayu kering tanur, yaitu berat zat dinding sel kering tanur adalah sekitar

1,5. Untuk pelbagai jenis kayu angka ini agak berbeda sedikit, selama cara penentuannya sama.

Angka 1,5 ini sesuai dengan berat jenis seluruh dinding sel yang dihitung sebagai jumlah berat

jenis dari komponen-komponen dinding sel. Tetapi angka ini kurang sesuai dengan berat jenis

untuk tiap-tiap lapisan dinding sel yang ditentukan secara terpisah, karena banyaknya

komponen dinding sel di tiap lapisan tidak sama.

Pada umumnya berat jenis kayu bergantung pada: besarnya sel, tebalnya dinding sel

dan hubungan antara jumlah sel yang bermacam-macam itu mengenai besar dan tebalnya
2
dinding sel. Serabut-serabut terutama penting pengaruhnya terhadap berat jenis, sebab

penampang melintangnya yang kecil hanya membutuhkan ruang yang sempit untuk

menempatkan jumlah sel yang besar. Jika serabut berdinding tebal dan berongga sempit, maka

jumlah rongga udara adalah kecil dan berat jenisnya akan tinggi.

Sebaliknya jika serabut-serabut berdinding tipis dan atau berongga besar, berat jenis

akan rendah. Kayu-kayu yang sangat ringan seperti balsa adalah contoh tentang hal ini (serabut

berdinding tipis, berongga besar, volume pembuluh rendah). Jika pembuluh banyak, berat jenis

mungkin pula rendah. Di dalam kayu itu juga terdapat zat infiltrasi (ekstraktif) yang terdapat

dalam rongga sel. Zat ini akan menentukan berat jenis kayu, tetapi umumnya sedikit sekali

mempengaruhi penyusutan kayu, oleh karena itu berat jenis merupakan petunjuk yang relatif

dari banyaknya zat dinding sel.

Uraian di atas menganggap semua zat padat dalam kayu adalah suatu bagian dari zat

dinding sel yang mengembang dan menyusut pada perubahan kadar air. Tetapi dalam sel juga

terdapat zat-zat infiltrasi yang ada dalam rongga sel. Bagian ini biasanya tidak memegang

peranan dalam perubahan dimensi pada penyusutan kayu. Oleh karena itu berat jenis kayu

hanya merupakan indeks relatif dari zat dinding sel.

Pengukuran Berat Jenis dalam Praktek

1. Berdasar volume basah (vb):

Kayu dikeringkan dalam tanur pada suhu 100-105 oC. sampai beratnya

konstan, sehingga didapatkan berat kayu kering tanur (Wo). Selanjutka

kayu direndam dalam air (tiga hari) supaya jenuh, sehingga Vmax (Vb).
3
- ditimbang gelas + air = W

- ditimbang gelas + air + kayu = Wk, Vkayu = berat air yang didesak =Wk –

W =Wb=Vb

- Bj = wo/Vb.

2. Berdasar volume kering tanur

1. Kayu dikeringkan dalam tanur hingga didapat Wo

2. Kayu kering tanur dicelup dalam parafin cair (lilin)

- ditimbang gelas + air = W

- ditimbang gelas + air + kayu (kt) = Wko

- Vko = berat air yang didesak =Wko – W= Wo = Vo

- Bj = Wo/Vo

Berat jenis berdasarkan berat kering tanur dan volume basah disebut berat jenis

dasar = basic specific gravity, karena penentuannya mudah diulang, Wo/Vb

digunakan di Amerika -- kecil , Wo/Vo digunakan di Eropa -- besar. Ini adalah

berat jenis kayu dengan rongga-rongga di dalamnya.

Bj = Wo/V- termasuk rongga-rongganya dan zat kayu.

Bj Kayu tanpa rongga = Bj zat kayu = Bj zat kayu kering tanur = 1,5

Kayu yang berat akan mempunyai berat jenis yang mendekati 1,5. Berjenis-jenis

kayu mulai dari ringan sampai berat, berdasar atas banyaknya rongga berat jenis

kayu bervariasi antara 0,2 – 1,3


4
Berat jenis zat kayu kering tanur, yaitu berat zat dinding sel kering tanur,

adalah sekitar 1,5. Untuk pelbagai jenis kayu angka ini agak berbeda sedikit,

selama cara penentuannya sama. Angka 1,5 ini sesuai dengan bj seluruh dinding

sel yang dihitung sebagai jumlah berat jenis dari komponen-komponen dinding

sel. Tetapi angka ini kurang sesuai dengan berat jenis untuk tiap-tiap lapisan

dinding sel yang ditentukan secara terpisah, karena banyaknya komponen dinging

se di tiap lapisan tidak sama.

Kerapatan Kayu

Kerapatan suatu benda yang homogen adalah massa persatuan volume. Perbedaannya

dengan berat yang pokok adalah berat jenis tidak bersatuan. Zat dinding sel sama dengan kayu

tanpa rongga-rongga sama dengan kayu pejal. Rongga-rongga kayu meliputi rongga sel dan

rongga dinding sel di antara mikrofibril. Rongga sel dapat berisi udara dan atau air. Kerapatan

zat kayu dan banyaknya rongga kayu kerap kali kita butuhkan dalam perhitungan-perhitungan :

kadar air maksimum kayu dan peresapan zat pengawet dalam kayu.

Kayu terdiri dari rongga-rongga oleh karena itu untuk mendapatkan volume kayu pejal

maka rongga kayu diisi dengan medium pengganti, biasanya air. Volume zat kayu = volume

kayu dikurangi volume medium pengganti(rongga). Berat jenis zat kayu yang diperoleh dengan

cara ini relatif konstan untuk semua jenis kayu dan bervariasi antara 1,50 – 1,56 (rata-rata

1,53). Berat jenis kayu 0,4, volume rongga besar. Berat jenis kayu 1,2, volume rongga kecil.

Vzat kayu = Vkayu – Vmedium pengganti

5
Menurut Stamm angka ini terlalu tinggi sebab air sebagai medium pengganti dalam kayu

akan mengalami kompressi (tekanan), sehingga menempati volume yang lebih kecil daripa di

udara biasa. Makin tinggi kadar airnya (makin mendekati tjs) maka berat jenis air makin

mendekati 1. Berat jenis inisial air yang diabsorpsi oleh kayu 1,3, berangsur-angsur turun

dengan semakin tingginya kadar air kayu. Pada kadar air maksimum berat jenis air = 1.

Akibatnya volume air yang dipakai sebagai medium pengganti lebih kecil dari

perhitungan sehingga berat jenis air yang diperoleh dengan cara ini lebih tinggi. BJ zat kayu =

W0/Vzk = W0/(1-Vr). Dalam menentukan Vr terlalu tinggi, maka 1-Vr terlalu kecil sehingga

berat jenis zat kayu menjadi lebih tinggi.

Berat jenis zat kayu menjadi lebih tinggi daripada semestinya, karena air dalam kayu

mengalami kompresi (tekanan) maka senyatanya volume air yang diberikan senyatanya lebih

besar dari volume air menurut perhitungan, maka Vr lebih tinggi. Volume air perhitungan lebih

tinggi daripada volume air senyatanya karena air dalam kayu mengalami kompresi/tekanan. 1 –

Vr menjadi lebih kecil, sehingga berat jenis zat kayu = W0/(1-Vr) menjadi lebih besar.

Untuk mengatasi karena adanya kompressi air ini maka digunakan medium pengganti

yaitu gas helium, gas ini sangat edial karena molekul-molekul helium sangat kecil sehingga

dapat menembus semua rongga kayu sampai ke rongga-rongga dinding sel. Berat jenis zat kayu

yang diperoleh 1,46 , angka ini dianggap sangat dekat dengan angka yang sebenarnya. Angka ini

sebaiknya dipakai bila hendak menghitung dengan teliti rongga-rongga di bawah titik jenuh

serat. Meskipun kerapatan zat kayu relatif konstan namun volume kayu balam contoh-contoh

kayu yang berbeda sangat bervariasi tergantung berat jenisnya.

Misal, suatu kayu berat jenisnya = sd (berdasarkan volume kering tanur), mempunyai

Vzk yang dinyatakan dalam persen (%) dari volume total sebagai , Vzk = sd/1,53 x 100%, sd =
6
berat zat kayu (berat jenis zat kayu), 1,53 = berat jenis zata kayu. Kayu dengan berat jenis = sd,

maka 1 cc kayu beratnya = sd = (=Wo). berat 1 cc zat kayu = 1,53 g sehingga volume zat kayu

dari kayu degan berat jenis = sd adalah sd/1,53 x 100 %. dalam perhitungan ini angka 1,46

dapat dipakai sebagai pengganti 1,53 sebab hasilnya merupakan pendekatan dari rumus Vzk =

sd/1,53 x 100% dapat dijabarkan Volume Rongga = (1 – sd/1,53) x 100 %.

Pengaruh Kadar Air Kayu Terhadap Kerapatannya

Berat kayu tergantung pada: beratnya zat kayu, beratnya ekstraktif, dan beratnya air

dalam kayu. Berat zat kayu dalam kayu bervariasi menurut jenisnya, tetapi dalam sepotong

kayu adalah tetap begitu pula banyaknya zat ekstraktif dalam sepotong kayu adalah tetap.

Sebaliknya kadar air kayu berubah-ubah sehingga berat air dalam kayu berubah-ubah pula.

Karena itu berat kayu per satuan volume selalu berubah-ubah tergantung pada kadar air kayu.

Di bawah titik jenuh serat perubahan kadar air kurang pengruhnya terhadap berat kayu

per satuan volume, dibandingkan perubahan yang sama di atas titik jenuh serat, sebab di

bawah titik jenuh serat perubahan kadar air kayu menyebabkan perubahan volume kayu. Di

bawah titik jenuh serat bila kadar air turun, maka berat dan volume kayu turun. Di atas titik

jenuh serat bila kadar kadar air naik, maka berat kayu naik tetapi volume kayu tetap.

Perlu dicatat juga bahwa kadar air dinyatakan dalam persen dari berat kayu kering tanur, maka

dengan kadar air yang sama kayu yang berat lebih banyak mengandung air daripada kayu

ringan. Misal, berat air dalam 1 m3 kayu yang berat jenisnya 0,5 dan kadar airnya 10 % adalah

10/100 x 0,5 x 1000 kg = 50 kg. bila berat jenisnya 0,4 airnya = 10/100 x 0,5 x 1000 kg = 40 kg.

7
Volume rongga dalam kayu = (1-sd/1,53) x 100 %, bila diisi penuh air (kadar air maksimem,

maka Wair = Vr x 1 (bj air =i), bila dinyatakan dalam persen dari berat kayu kering tanur maka

Wair = Vr/Wo x 100 % = kadar air maksimem.

Untuk contoh kayu dengan 1 satuan volume maka Wo = s = berat jenis, kadar air maksimem =

Vr/s Vr = 1 – s/1,53 Ka maks = 1 –s/1,53/ (s) x 100 % = 1,53-s/1,53s x 100%.

Pada kadar air tertentu di bawah kadar air maksimem sebagian rongga udara tidak berisi air

bagi yang tidak terisi air ini bisa disbut vr ini adalah = ranga tak terisi air = Vk-Vzk-Vair.

Dalam sepotong kayu dalam 1 satuan volume (1cc), volume zat kayu = s/1,46 (=untuk di bawah

tjs) s= - berat jenis Wo-Vx = di bawah kadar air maksimem.

Anda mungkin juga menyukai