Anda di halaman 1dari 14

SIFAT MEKANIKA KAYU

PENGERTIAN :
Sifat mekanika kayu sebagai kekuatan atau
kemampuan kayu untuk menahan gaya‑gaya
atau beban dari luar yang mengenainya. Yang
dimaksud dengan gaya/beban dari luar adalah
setiap gaya/beban di luar benda tersebut yang
cenderung untuk mengubah bentuk dan
ukurannya.
• Sifat‑.sifat mekanika kayu yang harus dipelajari
dan diperhatikan dalam berbagai penggunaan
meliputi :
• 1. keteguhan tarik
• 2. keteguhan tekan
• 3. keteguhan sorong/geser
• 4. keteguhan lengkung
• 5. kekakuan
• 6. keuletan
• 7. kekerasan
• 8. keteguhan belah.
• Gaya adalah setiap usaha yang cenderung
untuk menggerakkan benda yang diam, atau
mengubah bentuk dan ukurannya, atau
mengubah arah dan kecepatan benda yang
bergerak. Di bawah pengaruh gaya luar yang
akan mengubah bentuk dan ukurannya, benda
yang diam akan memberikan perlawanan.
Perlawanan ini disebut tegangan atau
tegangan dalam (stress = σ). Tegangan ini
sama dengan gaya luar apabila benda berada
dalam keseimbangan. Tegangan berarti gaya
luar per satuan luas.
• Ada beberapa macam gaya yang dapat bekerja pada
benda yang disebut gaya primer yaitu :
1. Gaya yang mengakibatkan pemendekan ukuran atau
memperkecil volume benda disebut gaya tekan
(compressive stress)
2. Gaya yang cenderung untuk menambah dimensi atau
volume benda disebut gaya tarik (tensile stress)
3. Gaya yang mengakibatkan satu bagian benda
bergeser terhadap bagian benda yang lain disebut
gaya geser (shearing stress)
4. Gaya lengkung (bending stress) adalah hasil
kombinasi semua gaya primer yang menyebabkan
terjadinya pelengkungan
• Gaya lengkung merupakan kombinasi ketiga
gaya primer tersebut, karena pada bagian
yang cekung (bagian atas) dari kayu yang
dilengkungkan bekerja gaya tekan, pada
bagian yang cembung (bagian bawah) bekerja
gaya tarik, sedangkan di bagian tengah (bidang
netral) bekerja gaya geser
• Mekanika kayu mempelajari sifat-sifat
kekakuan kayu terhadap gaya-gaya yang
mengenainya.
• Gaya itu disebut stress, yaitu pengaruh timbal
balik antara gaya luar dan gaya dalam.
Besarnya gaya luar selalu seimbang dengan
gaya dalam jika benda dalam keadaan
seimbang
• Dalam semua benda, gaya‑gaya (stress = σ) yang
bekerja padanya menimbulkan perubahan bentuk
dan ukuran. Perubahan bentuk yang disebabkan
oleh gaya ini disebut regangan atau deformasi (Strain
= ε). Regangan dinyatakan dalam deformasi per
satuan luas atau volume. Sebagai contoh, regangan
tekan adalah pengurangan panjang suatu bagian
kayu yang dibebani tekanan dibagi panjang bagian
keseluruhan sebelum dibebani tekanan. Setiap
tegangan yang berbeda menimbulkan regangan yang
sesuai, jadi ada regangan tekan, tarik, atau lengkung
seperti halnya pada tegangan.
• Contoh :
• Panjang sepotong kayu sebelum mendapat
tekanan 10 cm, setelah mendapat tekanan
panjangnya menjadi 9,99 cm, maka strain total
0,01 cm, sehingga strain per satuan panjang
• 0,01 = 0,001 cm
• 10
• Strees di ukur dalam satuan berat kg atau
Newton per satuan luas
P
A
P = muatan/beban,
A = luas bagian yang menerima baban
• Contoh :
• Jika muatan P = 20.000 N, disanggan oleh
tiang dengan luas A = 400 mm²,
• Maka strees = 20.000 N/mm²,
• 400
• = 50 N/mm²
• Hubungan stress dan strain (seperti gambar)
• Jika muatan ditambah sedikit demi sedikit maka
strain akan bertambah pula sedikit demi sedikit
• Regangan yang timbul pada sepotong kayu sebanding
dengan tegangan (strees) yang diberikan. Apabila
tegangan ini kecil, regangan (strain) dapat dipulihkan
(artinya kayu kembali ke bentuk semula/elastis) apabila
lamanya pemberian tegangan hanya singkat dan
regangannya tetap kecil. Perilaku kayu serupa ini
diuraikan oleh Robert Hooke (1678), dan hubungan
antara tegangan dan regangan (atau beban dan
deformasi) ini dinyatakan dalam persamaan: σ = k.ε.
Konstante kesebandingan (k) yang menghubungkan
disebut Modulus Elastisitas (Modulus of Elasticity=MoE)
atau k = σ/ε. MoE untuk tegangan tekan dan tarik
disebut Modulus Young sedangkan MoE untuk tegangan
lengkung disimbolkan dengan E.
• Di atas batas proporsi beban dan deformasi tidak
lagi berbanding lurus di mana deformasi naik
lebih cepat daripada beban sehingga kurvanya
tidak lagi lurus tetapi lengkung. Sekali batas
proporsi ini dilampaui, deformasi total tidak lagi
dapat dipulihkan (kayu tidak akan kembali ke
bentuk semula walaupun beban dihilangkan)
sehingga terjadilah perubahan bentuk permanen
(plastis/permanent set) pada spesimen kayu
tersebut. Pada beberapa jenis kayu hampir tidak
ada batas dari akhir garis elastis sehingga batas
proporsi sulit ditentukan.
• Keteguhan tekan maksimum (maximum crushing
strength) adalah kemampuan kayu untuk
menahan beban tekanan sejajar serat sampai
rusak. Dalam keteguhan lengkung besarnya
beban yang dibutuhkan untuk menimbulkan
kerusakan disebut modulus patah (Modulus of
Rupture = MoR). Bentuk kurva hubungan
beban‑deformasi dalam keteguhan lengkung
ditentukan oleh keuletan kayu jika dilengkungkan.
Kurvanya akan berakhir secara mendadak apabila
kayunya getas dan akan turun secara bertahap
apabila kayunya ulet

Anda mungkin juga menyukai