Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muhammad Syahrul Aziz

NIM: 12120072

Geologi Struktur

Geologi struktur merupakan suatu ilmu yang di dalamnya memuat bentuk dan arsitektur kerak
bumi serta proses/gejala-gejala geologi yang menyebabkan terjadinya deformasi pada batuan.

Deformasi batuan: perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari suatu batuan. Deformasi secara
definisi dapat dibagi menjadi :

• Distortion, yaitu perubahan bentuk.


• Dilatation, yaitu perubahan volume.
• Rotation, yaitu perubahan orientasi.
• Translation, yaitu perubahan posisi.

Lalu, pada tahun 1977, Spenser menyatakan bahwa geologi struktur juga meliputi struktur primer
dan struktur sekunder.

Struktur primer : struktur pada batuan yang terbentuk selama proses pembentukan batuan, seperti
struktur sedimen pada batuan sedimen serta struktur foliasi pada batuan metamorf.

Struktur sekunder : struktur pada batuan yang terbentuk setelah proses pembentukan batuan
terjadi. Hal ini dapat terjadi akibat adanya gaya eksternal yang bekerja selama atau setelah proses
pembentukan pada batuan selesai. Contoh: kekar, sesar, dan lipatan.

Berikut ini merupakan tujuan mempelajari geologi struktur:

• Memberikan pemahaman terkait prinsip-prinsip fundamental pada deformasi pada batuan


• Memberikan pemahaman terait jenis dan mekanisme pembentukan struktur geologi dan
tektonik yang terlibat dalam kasus deformasi batuan
• Memberikan pemahaman terkait konsep tektonik lempeng sebagai sumber gaya utama
terjadinya deformasi pada batuan
Stress & Strain

Stress (tegangan) merupakan rasio gaya eksternal terhadap luas penampang yang dapat
menyebabkan deformasi pada batuan apabila nilai strength pada batuan telah terlampaui.

𝐹
𝑆𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠 =
𝐴

Dengan F merupakan gaya eksternal dan A merupakan luas penampang.

Stress dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu:

• Shear Stress (tegak lurus dengan sistem)


• Normal Stress (paralel dengan sistem)

Strain (regangan) merupakan perubahan yang terjadi, baik dalam wujud bentuk maupun volume
pada batuan yang diakibatkan oleh adanya stress yang bekerja pada batuan.

𝛥𝐿
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑖𝑛 =
𝐿𝑖

Dengan 𝛥𝐿 merupakan perubahan panjang batuan dan 𝐿𝑖 merupakan panjang awal batuan.

Strain akan disebut homogen jika perubahan ukuran dan bentuk dari setiap bagian kecil benda
sama dan sebanding dengan perubahan ukuran dan bentuk dari benda secara keseluruhan. Strain
akan disebut inhomogen jika perubahan ukuran dan bentuk dari setiap bagian kecil benda
berbeda dan tidak sebanding dengan perubahan ukuran dan bentuk dari benda secara
keseluruhan. Hal tersebut dibahas dengan hanya melihat strain pada awal dan akhir deformasi,
tanpa memperhatikan keadaan-keadaan strain yang berkembang selama proses deformasi
berlangsung.
Diagram Mohr

Diagram Mohr merupakan diagram yang dapat memvisualisasikan keadaan tegangan pada suatu
sistem dengan menggunakan dua buah sumbu. Sumbu absis digunakan untuk menggambarkan
tegangan-tegangan normal (normal stress), dan sumbu ordinat digunakan untuk menggambarkan
tegangan-tegangan geser (shear stress). Persamaan transformasi untuk tegangan bidang dapat
direpresentasikan dalam bentuk grafik dengan plot yang dikenal sebagai Lingkaran Mohr.
Representasi grafis ini sangat bermanfaat karena dapat memvisualisasikan hubungan antara
tegangan normal dan tegangan geser yang bekerja pada berbagai bidang miring pada suatu titik
dalam benda yang tertekan. Dengan menggunakan Lingkaran Mohr juga dapat menghitung
tegangan utama, tegangan geser maksimum, dan tegangan pada bidang miring.

Deformasi Brittle dan Ductile

Deformasi merupakan pergerakan suatu titik pada suatu benda secara absolut maupun relatif.
Deformasi terjadi pada suatu materi yang memiliki 2 sifat. Pertama, elastis; materi mengalami
deformasi akan kembali ke bentuk semula setelah gaya deformasinya tidak bekerja pada materi
tersebut. Kedua, plastik; materi yang mengalami deformasi tidak akan kembali ke bentuk awal
setelah adanya deformasi karena efek-efek yang terjadi menempel pada materi terdeformasi.

Berdasarkan jenisnya deformasi dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu :


1. Translasi materi yang bersifat kaku, yaitu perpindahan materi tanpa mengalami perubahan
bentuk sesuai acuan.

2. Rotasi, yaitu perubahan posisi materi tanpa mengalami perubahan bentuk yang membentuk
perubahan sudut terhadap koordinat acuan.

3. Regangan normal, yaitu perbandingan perubahan panjang terhadap panjang asalnya.

4. Regangan geser/regangan menyilang, yaitu perubahan sudut dalam benda padat ketika
terdeformasi.

Adapun faktor-faktor yang mengontrol terjadinya deformasi suatu materi adalah :

1 Temperatur dan tekanan ke semua arah; pada temperatur dan tekanan yang rendah akan
lebih cepat terjadi patahan, pada temperatur dan tekanan yang tinggi akan terjadi lenturan
atau bahkan lelehan.
2 Kecepatan gerakan yang disebabkan oleh gaya yang diberikan; gerakan yang cepat dapat
menyebabkan patahan, sedangkan gerakan yang lambat dapat menimbulkan lenturan,
tergantung dari bahan yang bersangkutan dan dari keadaan-keadaan lain.
3 Sifat material, yang bisa lebih rapuh atau lebih lentur.

Tahapan Deformasi

1. Elastic deformation

Elastic deformation adalah deformasi batuan yang bersifat sementara atau tidak permanen. jadi
ketika tekanan yang diberikan pada batuan tersebut dihilangkan, maka bentuk batuan tersebut akan
kembali seperti semula. Elastisitas ini memiliki batas yang disebut elastic limit. Apabila batas
elastisitas ini dilampaui, maka bentuk batuan tidak akan kembali seperti semula.

1. Ductile deformation

Ductile deformation merupakan tahapan deformasi setelah elastic limit dilampaui dan perubahan
bentuk dan volume batuan tidak kembali.

1. Fracture deformation

Fracture deformation merupakan tahapan deformasi yang tejadi setelah batas atau limit elastic
deformation danductile deformation dilampaui

Anda mungkin juga menyukai