2. Pemindahan
a. Drainage gas sebelum penambangan
Gas metana sebelum proses peledakan harus terlebih dahulu dipindahkan agar
tidak terjadi overpower peledakan dari rancangan peledakan.
b. Penggunaan ventilasi isap lokal dengan kipas
Gas dapat dipindahkan dengan memasang exhaust fan sehingga gas-gas
berbahaya dapat terisap dan berpindah ke tempat lain.
3. Absorbsi
a. Penggunaan reaksi kimia terhadap gas buangan mesin
b. Memercikan air terhadap gas hasil peledakan
Gas-gas hasil peledakan seperti CO2 harus dipercikan dengan air agar terserap
dan tidak membahayakan manusia.
4. Isolasi
a. Memberikan sekat terhadap daerah kerja yang terbakar
Pembakaran umumnya menghasilkan produk CO2 yang dapat membahayakan
nyawa manusia jika melebihi batas ambangnya. Oleh sebab itu, perlu diberikan
sekat sebelum akhirnya gas CO2 diabsorbsi atau dilakukan smoke clearing.
b. Penggunaan waktu-waktu peledakan pada saat pergantian gilir
Proses peledakan sangat disarankan dilakukan pada saat pergantian shift pekerja
agar meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan.
5. Pelarutan
a. Pelarutan lokal dengan ventilasi lokal
b. Pelarutan dengan aliran udara utama
Pengendalian gas sangat diperlukan guna meminimalisasi terjadinya risiko kecelakaan kerja
akibat gas-gas beracun yang mungkin saja ada di tambang bawah tanah.