Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat
memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi
kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas
buangdari cerobong asap industri berkisar 10-15%. Polutan udara yang berbahaya bagi
kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang
mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen
oksida.Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi,
misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit
paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya
tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara.
Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah
dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu
warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma,
maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujan
langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh
jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam
sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan
saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati
urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga
meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.
B. Tujuan
1. Menilai master plan pabrik aspal PT Selomanunggal Sejati Madiun
2. Menilai sistem cerobong pada pabrik aspal PT Selomanunggal Sejati Madiun
3. Menilaisistem ventilasi yang terdapat pada pabrik aspal PT Selomanunggal
Sejati Madiun.

Penyehatan Udara 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. CEROBONG ASAP
1. Definisi Cerobong Asap
Cerobong asap adalah struktur untuk ventilasi panas gas buang atau asap dari
boiler, kompor, tungku atau perapian ke luar atmosfer. Cerobong asap biasanya
vertikal, atau sedekat mungkin ke vertikal, untuk memastikan bahwa aliran gas
lancar, menarik udara ke dalam pembakaran dalam apa yang dikenal sebagai, atau
cerobong asap, efek stack. Ruang di dalam cerobong asap disebut asap. Cerobong
asap dapat ditemukan pada bangunan, lokomotif uap dan kapal Di Amerika
Serikat, cerobong asap istilah (bahasa sehari-hari, stack) juga digunakan ketika
mengacu pada cerobong asap lokomotif. Istilah saluran umumnya digunakan
untuk 'cerobong asap kapal dan kadang-kadang untuk merujuk cerobong asap
lokomotif. Chimneys yang tinggi untuk meningkatkan menarik mereka udara
untuk pembakaran dan untuk membubarkan polutan dalam gas buang di wilayah
yang lebih besar sehingga mengurangi konsentrasi polutan sesuai dengan batasan
peraturan atau lainnya.

2. Sejarah
Roma menggunakan tabung di dalam tembok untuk menarik asap keluar dari
toko roti tetapi cerobong asap nyata hanya muncul di Eropa utara pada abad ke-
12. cerobong asap industri menjadi umum di akhir abad 18. Contoh yang masih
ada paling awal dari cerobong bahasa Inggris adalah di Conisborough Perlu di
Yorkshire yang berasal dari 1185 AD.
Cerobong asap secara tradisional telah dibangun dari batu bata, baik pada
bangunan kecil dan besar cerobong asap awal adalah sebuah konstruksi bata
sederhana. Kemudian cerobong asap yang dibangun dengan menempatkan batu
bata sekitar liners ubinuntuk mengontrol downdrafts ventilasi topi (sering disebut
pot cerobong) dengan berbagai desain kadang-kadang ditempatkan di bagian atas
cerobong asap.

Penyehatan Udara 2
Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas, metode yang digunakan
untuk mengekstrak memimpin dari bijih yang diproduksi dalam jumlah besar asap
beracun. Di utara Inggris , cerobong asap dekat-horizontal lama dibangun, sering
lebih dari 3 km (2 mi) panjang, yang biasanya diakhiri di cerobong vertikal
pendek di lokasi terpencil di mana asap akan menyebabkan kurang merugikan dan
perak deposito Lead terbentuk pada bagian dalam cerobong asap ini panjang, dan
secara berkala pekerja akan dikirim sepanjang cerobong untuk mengikis dari
deposito ini berharga.
a. Fungsi Cerobong Asap
Adapun fungsi cerobong asap adalah untuk meningkatkan menarik udara
untuk pembakaran dan untuk membubarkan polutan dalam gas buang di wilayah
yang lebih besar sehingga mengurangi konsentrasi polutan sesuai dengan batasan
peraturan atau lainnya.
b. Mekanisme Kerja dalam  Pengendalian Pencemaran Udara Ambien
1) Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, serta pemulihan mutu udara dengan melakukan
inventarisasi mutu udara ambien, pencegahan sumber pencemar, baik dari
sumber bergerak maupun tidak bergerak. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemeritah pusat antara lain:
a) Penetapan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pencemaran
udara seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
b) Penentuan pengelola pengawasan dan penanggungjawab pengendalian
pencemaran udara serta dampaknya, yaitu:
(1). Kementerian Negara Lingkungan Hidup bertanggungjawab terhadap
regulasi emisi dan pemantauan dampak lingkungan yang terjadi;
(2). Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertanggungjawab
terhadap pengawasan dan pengendali mutu bahan bakar;
(3). Departemen Perindustrian bertanggungjawab mengawasi produk
komponen kendaraan yang ramah lingkungan dan mengawasi dan

Penyehatan Udara 3
sertifikasi bengkel dalam rangka meningkatkan kualitas udara di
perkotaan;
(4). Departemen Perhubungan bertanggungjawab pengujian tipe untuk
kendaraan bermotor produksi baru termasuk uji emisi gas buang dan
pengadaan dan pemasangan converter kit;
(5). Pemerintah Daerah bertanggungjawab terhadap pengujian kendaraan
bermotor yang sedang berjalan.

2) Melaksanakan kegiatan pengendalian pencemaran udara antara lain dengan


pencanangan Program Langit Biru.yaitu : Menetapkan regulasi tentang
Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor baik yang sedang
diproduksi maupun kendaraan lama. Regulasi ini mengacu kepada standar
emisi kendaraan EURO-II yang mensyaratkan bahwa kandungan timbal dan
sulfur dalam bahan bakar bensin adalah di bawah angka 500 ppm (parts per-
million).Pengendalian pencemaran udara mencakup kegiatan2 yang
berintikan:
a) Inventarisasi kualitas udara daerah dengan mempertimbangkan berbagai
kriteria yang ada dalam pengendalian pencemaran udara;
b) Penetapan baku mutu udara ambien dan baku mutu emisi yang
digunakan sebagai tolak ukur pengendalian pencemaran udara;
c) Penetapan mutu kualitas udara di suatu daerah termasuk perencanaan
pengalokasian kegiatan yang berdampak mencemari udara;
d) Pemantauan kualitas udara baik ambien dan emisi yang diikuti dengan
evaluasi dan analisis;
e) Pengawasan terhadap penataan peraturan pengendalian pencemaran
udara;
f) Peran masyarakat dalam kepedulian terhadap pengendalian pencemaran
udara;
g) Kebijakan bahan bakar yang diikuti dengan serangkaian kegiatan
terpadu dengan mengacu kepada bahan bakar bersih dan ramah
lingkungan;

Penyehatan Udara 4
h) Penetapan kebijakan dasar baik teknis maupun non teknis dalam
pengendalian pencemaran udara secara nasional.

3) Penanggulangan Pencemaran Udara


Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara
mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan
dan mendispersikan polutan, Penanggulangan pencemaran udara berbentuk
gas.
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok,
pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain
yang dibatasi oleh ruangan. Pencegahan pencemaran udara yang berasal dari
ruangan bisa dipergunakan :
Ventilasi yang sesuai, yaitu :
  Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin.
  Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran.
  Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara
yang masuk ke-ruangan sesuai dengan kebutuhan.

3. Accessoris Cerobong Asap


a. Konstruksi
Karena kemampuan yang terbatas bata untuk menangani beban melintang,
cerobong asap di rumah sering dibangun dalam sebuah "stack", dengan perapian
di setiap lantai rumah berbagi cerobong tunggal, sering dengan seperti stack di
bagian depan dan belakang rumah. Hari pusat pemanas sistem telah membuat
penempatan cerobong kurang penting, dan penggunaan gas non-struktural pipa
ventilasi memungkinkan saluran gas buang untuk diinstal sekitar hambatan dan
melalui dinding.
Bahkan, banyak efisiensi tinggi modern alat-alat pemanas tidak
memerlukan cerobong asap. peralatan tersebut biasanya dipasang dekat dinding
luar, dan dinding bidal noncombustible memungkinkan pipa ventilasi untuk
dijalankan secara langsung melalui dinding luar.

Penyehatan Udara 5
Ukiran bata cerobong asap karakteristik akhir-akhir GothicTudor
bangunan, di Thornbury Castle , 1514.
Cerobong asap industri yang sering disebut sebagai tumpukan gas buang
dan biasanya struktur eksternal, sebagai lawan sedang dibangun ke dalam dinding
bangunan. Mereka umumnya terletak berdekatan dengan sebuah ketel uap yang
menghasilkan atau tungku industri dan gas dilakukan untuk itu membutuhkan
saluran kerja. Saat ini penggunaan bertulang beton telah hampir seluruhnya
diganti batu bata sebagai struktural komponen dalam pembangunan cerobong
asap industri.
Refractory batu bata yang sering digunakan sebagai alas, terutama jika
jenis bahan bakar yang dibakar menghasilkan gas buang yang mengandung asam.
cerobong asap industri modern kadang-kadang terdiri dari beton kaca depan
dengan sejumlah flues di dalam 300 meter cerobong asap di Sasol Tiga terdiri
dari kaca depan dengan diameter 26 meter dengan empat 4,6 beton diameter flues
meter yang dilapisi dengan bata tahan api dibangun di cincin corbels berjarak
pada interval 10 meter. Beton bertulang dapat dicetak oleh bekisting
konvensional atau bekisting geser. tinggi adalah untuk memastikan polutan
tersebar di wilayah yang lebih luas untuk memenuhi persyaratan legislatif atau
keselamatan.
b. Pot Cerobong
Sebuah panci cerobong asap ditempatkan di atas cerobong untuk murah
memperpanjang panjang cerobong, dan untuk memperbaiki rancangan cerobong
itu. Sebuah cerobong dengan lebih dari satu panci di atas ini menunjukkan
bahwa ada lebih dari satu perapian di lantai yang berbeda berbagi cerobong
asap.
Sebuah cerobong biarawan ditempatkan di atas cerobong asap untuk
mencegah burung dan tupai dari bersarang di cerobong asap. Mereka sering
menampilkan penjaga hujan terus turun hujan dari cerobong asap. Sebuah mesh
kawat logam sering digunakan sebagai spark arrestor untuk meminimalkan
puing-puing terbakar dari meningkatnya keluar dari cerobong asap dan
membuatnya ke atapMeskipun batu di dalam cerobong dapat menyerap sejumlah
besar air yang kemudian menguap, air hujan dapat mengumpulkan di dasar

Penyehatan Udara 6
cerobong asap. Kadang-kadang menangis lubang ditempatkan di bagian bawah
cerobong untuk mengalirkan keluar air yang dikumpulkan.
Conquistador Spanyol gaya arah angin cowl ditemukan pada banyak rumah
di sepanjang berangin Oregon pantai.
Seorang biarawan cerobong atau angin tutup directional tutup cerobong
berbentuk helm yang berputar untuk menyesuaikan dengan angin dan mencegah
backdraft asap dan angin kembali ke cerobong asap.
An-gaya topi H (kerudung) adalah puncak cerobong asap yang dibangun dari
pipa cerobong berbentuk seperti huruf H. Ini adalah metode usia tua untuk
mengatur rancangan dalam situasi di mana angin yang berlaku atau turbulen
menyebabkan down draft dan backpuffingMeskipun topi H memiliki
keunggulan khas atas downdraft topi lainnya, itu jatuh dari nikmat karena
terlihat besar tersebut. Hal ini ditemukan terutama digunakan laut tetapi telah
mendapatkan popularitas lagi karena fungsi hemat energi. H-topi menstabilkan
draft dan bukan meningkatkannya. Lain topi draft bawah didasarkan pada efek
Venturi , memecahkan masalah downdraft dengan meningkatkan draft Facebook
terus-menerus mengakibatkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi banyak.
Sebuah damper cerobong asap adalah musim semi logam pintu ditempatkan
di bagian atas cerobong dengan rantai besi panjang yang memungkinkan Anda
untuk membuka dan menutup cerobong asap dari perapian.
Pada akhir Abad Pertengahan di Eropa Barat desain gagak-melangkahGables
muncul untuk memungkinkan akses pemeliharaan ke puncak cerobong asap,
terutama untuk struktur tinggi seperti benteng dan besar rumah-rumah
bangsawan .
c. Draft Cerobong Atau Draft
Tumpukan efek dalam cerobong asap: merupakan alat pengukur tekanan
udara mutlak dan aliran udara yang ditandai dengan panah abu-abu terang
Memanggil mengukur bergerak searah jarum jam dengan meningkatnya
tekanan.
Bila batu bara, minyak, gas alam, kayu atau bahan bakar lainnya dibakar
dalam kompor, oven, perapian, boiler air panas atau tungku industri, gas-gas
produk panas pembakaran yang terbentuk disebut gas buang Mereka umumnya

Penyehatan Udara 7
habis gas ke udara ambien luar melalui cerobong asap atau industri tumpukan
gas buang (kadang-kadang disebut sebagai cerobong asap).
Gas buang pembakaran dalam cerobong atau tumpukan jauh lebih panas dari
luar udara ambien dan karenanya kurang padat dibandingkan udara ambien.
Yang menyebabkan bagian bawah kolom vertikal gas buang panas untuk
memiliki yang lebih rendah tekanan dari tekanan di bagian bawah kolom yang
sesuai dari udara luar. Bahwa tekanan tinggi di luar cerobong asap adalah
kekuatan pendorong yang menggerakkan udara pembakaran yang diperlukan ke
dalam zona pembakaran dan juga bergerak gas buang dan keluar dari cerobong
asap. Bahwa gerakan atau aliran udara pembakaran dan gas buang disebut
"natural draft / konsep", "ventilasi alami" , "efek cerobong asap", atau "efek
stack". Yang lebih tinggi tumpukan, semakin draft atau rancangan yang dibuat.
Ada dapat kasus hasil yang menurun: jika tumpukan terlalu tinggi dalam
hubungannya dengan panas yang dikirim keluar dari stack, gas buang dapat
dingin sebelum mencapai puncak cerobong asap. Kondisi ini dapat
mengakibatkan penyusunan miskin, dan dalam hal peralatan pembakaran kayu,
pendinginan gas sebelum keluar dari cerobong asap dapat menyebabkan kreosot
untuk menyingkat dekat bagian atas cerobong asap. kreosot bisa membatasi
keluar gas buang dan dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
Merancang cerobong asap dan tumpukan untuk memberikan jumlah yang
benar natural draft atau rancangan melibatkan faktor desain nomor, banyak yang
memerlukan metode trial-and-error yg berulang-ulang.
Sebagai yang pertama kira "pendekatan", persamaan berikut dapat digunakan
untuk memperkirakan rancangan alam / draft laju alir dengan mengasumsikan
bahwa massa molekul (yaitu, berat molekul) dari gas buang dan udara eksternal
adalah sama dan bahwa tekanan gesekan dan kerugian panas dapat diabaikan:

Q = Draft cerobong / draft laju alir, m³ / s


= Cross-sectional area cerobong, m² (asumsi memiliki silang konstan-
A
bagian)
C = Koefisien debit (biasanya dianggap 0,65-0,70)
G = percepatan gravitasi , 9,807 m / s ²

Penyehatan Udara 8
H = Tinggi cerobong, m
Ti = Rata-rata suhu di dalam cerobong asap, K
Te = Temperatur udara luar, K.

d. Filtrasi
Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk
menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengan-dung polutan
dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang
polutan-nyaatau disebut bebas polutan.
PLB (Program Langit Biru) adalah suatu program pengendalian pencemaran
udara dari kegiatan sumber bergerak (kendaraan bermotor) dan sumber tidak
bergerak (industri). Program itu bertujuan untuk menciptakan mekanisme kerja,
dalam pengendalian pencemaran udara yang berdaya guna dan berhasil guna, serta
terkendalinya pencemaran udara. Kemudian, tercapainya  kualitas udara ambien
yang diperlukan untuk kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya serta
terwujudnya perilaku manusia sadar lingkungan.
Upaya sadar lingkungan dalam menunjang PLB, antara lain menurunkan
beban emisi pencemaran industri, melaksanakan penghijauan melalui program
penghutanan kota yang diselenggarakan pemda maupun masyarakat di lingkungan
rumah, perkantoran dan industri.
Sedangkan untuk mengurangi pencemaran udara di lingkungan perumahan,
perkantoran dan industri, pihak Bapedalda (Badan Penelitian Dampak Lingkungan
Daereh) mengimbau kepada pemilik kendaraan, agar merawat kendaraannya
dengan baik. Karena kendaraan yang kurang terawat berpotensi mencemari udara.
Selain itu, lahan yang tersedia di sekitar rumah, kantor dan pabrik agar
dimanfaatkan untuk penghijauan. Karena, setiap pohon di samping menghasilkan
oksigen juga berfungsi sebagai penyaring udara.

B. Pengambilan Sampel Emisi


1. Prinsip Dasar

Penyehatan Udara 9
Untuk melakukan pemantauan kualitas udara emisi dari cerobong pabrik/industri,
perlu suatu perangkat peralatan khusus yang dapat mengambil sample debu emisi
secara Isokinetik. Alat pengambil sample debu emisi tersebut dinamakan Stack
DustSampler,dan kini telah dapat dibuat di dalam negeri. Stack Dust Sampler adalah
suatu perangkat peralatan yang berguna untuk pengambilan sample debu atau
partikulat yang mengandung logam-logam berat seperti Pb, Cd, As, Sb, Zn, Cr dan Tl
(Tellurium) yang keluar dari cerobong pabrik (stack/chimney). Sistem pengambilan
debu/partikulat tersebut berdasarkan kepada sistem filtrasi oleh kertas penangkap debu
emisi,. Konsentrasi/kadar debu dapat ditentukan secara gravimetri dan konsentrasi
masingmasing logam berat tersebut di atas dapat ditentukan menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) setelah debu yang ada di kertas filter
dilarutkan dalam asam mineral seperti HNO3 pekat. Adapun teknik pengambilan
sample debu/partikulat emisi tersebut di atas terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a. Sebelum melakukan sampling debu/partikulat emisi, terlebih dahulu kertas
penangkap debu emisi tersebut dipanaskan dalam oven listrik pada suhu 1050C
selama 2 jam, kemudian setelah dingin dimasukkan ke dalam desikator.
Timbang kertas penangkap debu sebelum digunakan dalam sampling debu
emisi. Ulangi sampai penimbangan berat konstan
b. Pengambilan sample debu emisi dilakukan secara Isokinetik dengan suatu alat
sampling yaitu DustCollector yang berisikan kertas penangkap debu emisi.
Dimana kecepatan pompa hisap yang digunakan harus sama dengan laju alir flue
gas yang keluar dari crobong pabrik. Pompa hisap tersebut harus mempunyai
kekuatan hisap 0 – 30 L/menit, debu/partikulat emisi akan tertangkap/terkoleksi
pada kertas tersebut.
c. Debu/partikulat emisi pada kertas saring, kemudian disimpan untuk dikeringkan
dalam desikator. Selanjutnya kertas penangkap debu tersebut ditimbang
menggunakan neraca analitis, setelah dikeringkan pada 1050C.
d. Untuk menghitung kadar debu emisi yang berasal cerobong pabrik, perlu juga
diketahui beberapa hal yaitu : kadar air flue gas yang keluar dari cerobong
pabrik, suhu udara ambient, tekanan udara ambient dan jumlah gas emisi (Liter)
yang disampling

Penyehatan Udara 10
e. Sedangkan untuk penentuan konsentrasi logam-logam berat dalam debu emisi
tersebut, maka kertas penangkap debu beserta debu yang ada di dalamnya
didestruksi menggunakan asam nitrat pekat sampai seluruh debu larut.
Konsentrasi logam-logam berat dari debu emisi dapat ditentukan dengan metode
AAS nyala/flame atau hidrida ataupun grafit furnace.
f. Besaran kadar debu emisi yang ditentukan ini dinyatakan dalam bentuk satuan :
mg/m3.

2. Komponen Peralatan
Peralatan Stack Dust Sampler ini secara keseluruhan terdiri dari :
a. Dust Holder : terbuat dari bahan stainless steel. Alat ini dihubungkan dengan
pipa stainless steel yang mempunyai panjang 1,5 meter.
b. Botol sampling uap air sebanyak empat (4) unit botol
c. Flowmeter : alat ini digunakan sebagai pengukur kecepatan gas emisi yang
dihisap. Kecepatan gas yang dapat diukur dengan flowmeter ini adalah 0,3 - 17
L/menit (float dari stainless steel),
d. Bergantung jenis bahan float yang digunakan seperti float dari stainless steel
atau bahan gelas.
e. Moisture adsorber : tabung ini berisi bahan penyerap uap air (silica gel), selain
berguna untuk melindungi flowmeter juga melindungi external/internal pump
dari kerusakan sewaktu proses sampling dilaksanakan.
f. Pengukur tekanan udara : alat ini untuk mengetahui berapa tekanan udara luar
saat sampling dilakukan, agar dapat diketahui jumlah volume koreksi gas emisi
(liter) yang disampling.
g. Pengukur suhu stack : berupa sensor suhu (thermocouple) yang dilindungi
dengan pipa stainless steel dan dihubungkan ke Thermo Display (penunjuk suhu
stack). Peralatan ini diperlukan untuk mengetahui suhu stack sebenarnya saat
sampling akan dilakukan. Peralatan pengukur suhu stack ini bersifat portable
sehingga dapat dibawa-bawa ke tempat pengambilan sample gas/debu stack.
h. Timer : untuk mengatur lamanya proses sampling debu emisi yang dilakukan
sehingga dapat mencegah terjadinya kealpaan petugas sampling.

Penyehatan Udara 11
i. Botol penyimpan kertas penangkap debu : terdiri enam (6) buah botol yang
berisikan 6 kertas penangkap debu stack, sehingga debu emisi dapat terhindar
dari hal-hal yang tidak dinginkan seperti tumpah, kontak dengan impurities lain
dsb.
j. Pompa Sampling Gas Emisi : untuk mengambil gas emisi dari stack dan dapat
diatur kecepatan Samplingnya.

3. Spesifikasi Peralatan
Keenam ( 6 ) komponen utama di atas dirakit dalam satu kesatuan yang kompak
dan portable dengan rangkaian yang mudah difahami dan praktis dalam
pemakaiannya. Adapun spesifikasi peralatan ini adalah :
Spesifikasi : Chasis perangkat alat ini dari aluminium dengan ketebalan 2 mm
serta dicat oven.
1. Dimensi Chasis: 450 (L) x 300 (W) x 360 (H) mm
2. Dust Probe dari bahan stainless steel (untuk suhu stack < 8000C ) : 90 (L) x 45
(OD) mm.
3. Pintu samping dari aluminium 2 mm : 250 (L) x 180 (W) mm
4. Temperatur maks. operasional : 1210C
5. Floats : Gelas
6. Panjang keseluruhan : 150 mm
7. Barometer : 710 - 800 mm Hg
8. Timer : 60 menit
9. Voltage : 220 Volt/50/60 Hz.
10. Berat keseluruhan : 15 kg.

Perlengkapan Tambahan (sudah termasuk) :


a. Thermo Display beserta sensor suhu : 0 - 12000C
b. Thermometer untuk menentukan suhu udara yang disampling dari : 25 s/d 1000C
c. Botol penyimpan filter microfibre beserta filter microfibre sebanyak 6 unit
d. Botol sampling uap air sebanyak 4 unit.

Aplikasi Stack Dust Sampler

Penyehatan Udara 12
Dengan adanya peralatan stack dust sampler ini, maka debu emisi dan logam-
logam berat yang terkandung dalam debu emisi dapat ditentukan sebagaimana baku
mutu udara emisi Kep. MENLH. No. 03/MENLH/1995.

Penyehatan Udara 13
C. Sistem Ventilasi
Persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri
1. Suhu dan kelembaban
0
- Suhu : 18 – 28 C
- Kelembaban : 40 % - 60 %
2. Debu
Kandungan debu maksimal
didalam udara ruangan
KONSENTRASI
dalam pengukuran rata-rata JENIS DEBU
MAKSIMAL
8 jam adalah sebagai berikut
: No.
1. Debu total 3
0,15 mg/m
5 serat/ml udara
2. Asbes bebas dengan panjang serat
5 u (Mikron)
0
a) Bila suhu udara luar < 18 C perlu menggunakan pemanas ruang.
b) Bila kelembaban udara ruang kerja > 60 % perlu menggunakan alat
dehumidifier.
c) Bila kelmbaban udara ruang kerja < 40 % perlu menggunakan humidifier
(misalnya : mesin pembentuk aerosol).
2) Debu
Agar kandungan debu di dalam udara ruang kerja perkantoran memenuhi
persyaratan kesehatan maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a) Kegiatan membersihkan ruang kerja perkantoran dilakukan pada pagi dan
sore hari dengan menggunakan kain pel basah atau pompa hampa (vacum
pump).
b) Pembersihan dinding dilakukan secara periodik 2 kali/tahun dan dicat ulang
1 kali setahun.
c) Sistem ventilasi yang memenuhi syarat.

Penyehatan Udara 14
3) Pertukaran udara
Agar pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik maka perlu
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :
a) Untuk ruangan kerja yang tidak ber AC harus memiliki lubang ventilasi
minimal 15% dari luas lantai dengan menerapkan sistem ventilasi silang.
b) Ruang yang menggunakan AC secara periodik harus dimatikan dan
diupayakan mendapat pergantian udara secara alamiah dengan cara
membuka seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin.
c) Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai ketentuan
pabrik.
4) Gas pencemar
Agar kandungan gas pencemar dalam udara ruang kerja perkantoran tidak
melebihi konsentrasi maksimum perlu dilakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut :
a) Pertukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik.
b) Ruang kerja tidak berhubungan langsung dengan dapur.
c) Dilarang merokok didalam ruang kerja.
d) Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang
menyengat.
5) Mikroba
Agar angka kuman di dalam udara ruang tidak melebihi batas persyaratan maka
perlu dilakukan beberapa tindakan sebagai berikut :
a) Karyawan yang sedang menderita penyakit yang ditularkan melalui udara
untuk sementara waktu tidak boleh berkerja.
b) Lantai dibersihkan dengan antiseptik.
c) Memelihara sistem ventilasi agar berfungsi dengan baik.
d) Memelihara sistem AC sentral.

Penyehatan Udara 15
Pencahayaan Di Ruangan
A. Persyaratan
Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.
B. Tata Cara
1. Pengertian
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
2. Tata cara pelaksanaan
Agar pencahayaan memenuhi persyaratan kesehatan perlu dilakukan tindakan
sebagai berikut :
a. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan
kesilauan dan memilki intensitas sesuai dengan peruntukannya.
b. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan
bola lampu sering dibersihkan.
c. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.
Kebisingan Di Ruangan
A. Persyaratan
Tingkat kebisingan di ruang kerja maksimal 85 dBA
B. Tata Cara
1. Pengertian
Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga
mengganggu atau membahayakan kesehatan.
2. Tata cara pelaksanaan
Agar kebisingan tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu
diambil tindakan sebagai berikut :
A. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar tidak menimbulkan
kebisingan.
B. Sumber bising dapat dikendalikan dengan cara antara lain : meredam,
menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, membuat bukit
buatan, dan lain-lain.

Penyehatan Udara 16
Getaran Di Ruangan
A. Persyaratan
Tingkat getaran maksimal untuk
kenyamanan dan kesehatan karyawan Tingkat getaran maksimal
Frekuensi
harus memenuhi syarat sebagai berikut : –6
(dalam mikron = 10 m)
No.
1 4 < 100
2 5 < 80
3 6,3 < 70
B. Tata Cara
a) Pengertian
Getaran adalah gerakan bolak balik suatu massa melalui keadaan seimbang
terhadap suatu titik acuan.
Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan
kegiatan manusia.
b) Tata cara pelaksanaan
Agar getaran tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil
tindakan sebagai berikut :
a. Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar.
b. Memperbaiki/memelihara sistem penahan getaran.
c. Mengurangi getaran pada sumber, misalnya dengan memberi bantalan pada
sumber getaran.

Ruang Dan Bangunan


A. Persyaratan
1. Bangunan kuat, terpelihara, bersih dan tidak memungkinkan terjadinya
gangguan kesehatan dan kecelakaan.
2. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin dan
bersih.
3
3. Setiap karyawan mendapatkan ruang udara minimal 10 m / karyawan.
4. Dinding bersih dan berwarna terang, permukaan dinding yang selalu terkena
percikan air terbuat dari bahan yang kedap air.

Penyehatan Udara 17
5. Langit-langit kuat, bersih, berwarna terang, ketinggian minimal 2,50 m dari
lantai.
6. Atap kuat dan tidak bocor.
7. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya minimal
1/6 kali luas lantai.

Penyehatan Udara 18
BAB III
HASIL KAJIAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Pabrik Aspal


PT. Selomanunggal Sejati Madiun terletak di Jalan Raya Madiun Ponorogo
KM 7, pabrik yang memproduksi aspal dan penghalusan pasir. Pabrik tersebut
didirikan pada tahun dan dikepalai oleh Bapak Daroini. Pabrik tersebut mempunyai
luas kurang lebih 2 ha dan tempat produksi di ruang terbuka dengan ventilasi alami
tanpa ventilasi buatan. Pabrik tersebut memiliki 55 orang pekerja, baik pekerja aspal
maupun pasir. Pekerjaan membuat aspal dilakukan apabila ada pemesanan saja tidak
setiap hari memproduksi. Lokasi kawasan pabrik sangat panas dan gersang karena
hanya terdapat beberapa tanaman saja.
B. Aplikasi Cerobong Asap Pabrik
1. Nama Perusahaan : PT Selomanunggal Sejati Madiun
2. Jenis Usaha : Memproduksi aspal
3. Alamat : Jln. Raya Madiun Ponorogo Km 7
4. Jenis/Tipe Cerobong : Cerobong pembakaran
5. Sistem Cerobong : Air dipompa disemburkan ke cerobong,
asap naik dan keluar
6. Mekanisme Cerobong : Batu bara hasil penyelepan masuk ke
tungku pembakaran, asap yang dihasilkan
disedotdengan blower dan asap dikeluarkan oleh
cerobong dengan di sembur air yang dipompa
disaring filter sehigga asap yang keluar dari
cerobong steril.
7. Tinggi Cerobong : 17 m
8. Diameter Atas : 80 cm
9. Diameter Bawah : 100 cm
10. Asesoris Cerobong : (-) tidak ada
11. Jarak Jatuhan : Kurang lebih 200 m
12. Arah Angin pada Saat Pendataan :Ke utara
13. Bahasan

Penyehatan Udara 19
C. Pembahasan
1. Peraturan UU
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemeritah pusat untuk pengendalian pencemaran
udara antara lain:
A. Penetapan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pencemaran
udara seperti Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
B. Penentuan pengelola pengawasan dan penanggungjawab pengendalian
pencemaran udara serta dampaknya, yaitu:
 Kementerian Negara Lingkungan Hidup bertanggungjawab terhadap
regulasi emisi dan pemantauan dampak lingkungan yang terjadi;
 Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral bertanggungjawab terhadap
pengawasan dan pengendali mutu bahan bakar;
 Departemen Perindustrian bertanggungjawab mengawasi produk
komponen kendaraan yang ramah lingkungan dan mengawasi dan
sertifikasi bengkel dalam rangka meningkatkan kualitas udara di
perkotaan;
 Departemen Perhubungan bertanggungjawab pengujian tipe untuk
kendaraan bermotor produksi baru termasuk uji emisi gas buang dan
pengadaan dan pemasangan converter kit;
 Pemerintah Daerah bertanggungjawab terhadap pengujian kendaraan
bermotor yang sedang berjalan.

2. Sistem Cerobong PT Selomanunggal Sejati Madiun


Cerobong yang digunakan oleh PT Selomanunggal Sejati Madiun dalam
pengolahan aspal mempunyai ketinggian 17 m cerobong terbuat dari besi dan
berbentuk bulat tanpa asesoris apapun.Sementara cerobong asap seharusnya
mempunyai asesoris cerobong seperti : pot cerobong, draf yang berfungsi
untuk mencegah hewan-hewan bersarang di dalam cerobong dan untuk
mengatur suhu dan kelembaban mutlak.

Penyehatan Udara 20
2) Sistem Ventilasi PT Selomanunggal Sejati Madiun
Sistem ventilasi yang ada di PT Selomanunggal Sejati Madiun
menggunakan ventilasi buatan dan alami. Sistem ventilasi buatan terdapat pada
kantor, sedangkan ventilasi alami terdapat pada tempat prodiksi. Tempat
produksi aspal adalah ruang terbuka dan berlantai tanah.
Menurut Kepmenkes RI No.829 / Menkes / SK /VII/1999
Ventilasi yang baik dalam ruangan harus memenuhi syarat diantaranya :
(a). Luas lubang ventilasi minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan
luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%.
Jumlah keduanya menjadi 10 % dari luas lantai
(b).U da ra ya ng ma s u k ha ru s ud ar a b er s i h, ti da k di ce ma ri ol eh
as ap da ri sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-
lain
(c). Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang
hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan, aliran udara jangan sampai
terhalang oleh barang-barang besar.
Penghawaan alam
Penghawaan alam mengandalkan pergerakan udara bebas (angin),
temperatur udara luar dan kelembabannya. Selain melalui jendela, pintu
dan lubang hawa, maka penghawaan alampun dapat diperoleh dari
pergerakan udara sebagai hasil sifat poreus dinding ruangan, atap dan
lantai. Lubang ventilasi sebaiknya tidak terlalu rendah, maksimal 80 cm
dari langit-langit. Tinggi jendela yang dapat dibuka(ditutup) dari lantai
minimal 80 Cm. jarak dari langt-langit terhadap jendela minimal 30 cm,
untuk mencegah gangguan binatang sebaiknya dipasang kasa nyamuk.
Penghawaan buatan antara lain :
(1). Fan (kipas angin) Perputaran baling-baling kipas menghasilkan
pergerakan udarake depan. Udara yang digerakkan tetap udara daalm
ruangan itusendiri, sehingga tidak ada pertukaran udara
(2). Ex ha us te r   Ba li ng - b al in gp en ye do t ud ar a di da la m at au
d ar i l ua r r ua ng an un tu k me ng ga nt i u da ra ya ng te la h

Penyehatan Udara 21
t er pa ka i. P ad a p em ak ai a n Exhauster harus diimbangi dengan
penempatan lubang ventilasiyang berseberangan dengan alat tersebut.
3) RTH
Syarat luas RTH menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun
1988Tentang : Penataan Ruang Terbuka Hijau dalam suatu kawasan adalah
minimal 30%, sementara di pabrik aspal tersebut kurang dari 30% sangat sedikit
penghijauannya, kawasannya sangat panas dan berdebu. UU No. 26 Tahun 2007
tentang RTH yang mensyaratkan bahwa proporsi RTH pada suatu wilayah kota
paling seikit sebesar 30% dari luas kota tersebut masih terus digencarkan. Maka
pabrik tersebut belum memenuhi aturan di atas. Seharusnya untuk menyehatkan
udara kawasan pabrik dilakukan penghijauan dengan jenis tanaman yang sesuai
untuk mengurangi udara emisi, ambien dan debu.

Penyehatan Udara 22
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Konstruksi cerobong asap yang digunakan oleh PT Selomanunggal Sejati dalam
memproduksi aspal masih kokoh dan kuat, tetapi konstruksi cerobong kurang
lengkap, seperti pot dan draft cerobong tidak ada.
2. Sistem ventilasi yang menggunakan ventilasi alami di tempat produksi tanpa
dinding penutup (di halaman terbuka) kurang sesuai apabila udara terlalu panas
dan terlalu dingin, apalagi jika ada angin debu berterbangan yang dapat
mengganggu kesehatan para pekerja.
3. RTH kawasan pabrik masih kurang dari kriteria 30% karena tanamannya masih
sedikit.
B. Saran
1. Pihak pabrik seharusnya melengkapi konstruksi cerobong, agar udara emisi tidak
melebihi NAB.
2. Melakukan penanaman tanaman yang sesuai untuk mencegah polusi udara
3. Menyediakan APD untuk para pekerja.

Penyehatan Udara 23
4. MASTER PLAN PT. SELO MANUNGGAL SEJATIMADIUN

14
13 12

9
11
10
8

6 5
4
7

Pintu Masuk
1 2 3

Jl. Raya Madiun-Ponorogo

Keterangan :

1. Pos satpam
2. Kantin
3. Tempat parkir sepeda motor
4. Kantor TU
5. Tempat parkir mobil
6. Penyimpanan aspal jadi
7. Tempat perbaikan truk
8. Tempat parkir truk pengangkut aspal
9. Tempat pengolahan aspal
10. Pos penimbangan
11. Tempat parkir truk pengangkut aspal jadi
12. Tempat penggilingan batu
13. Pusat cerobong
14. Cerobong kecil

Penyehatan Udara 24
DAFTAR PUSTAKA

http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_kepmenkes/KMK%20No.%201405%20ttg
%20Persyaratan%20Kesehatan%20Lingkungan%20Kerja%20Perkantoran
%20Dan%20Industri.pdf

http://keslingpalucom.blogspot.com/2011/05/cerobong-asap.html

http://balitbang.pu.go.id/sni/pdf/SNI%2003-6572-2001.pdf

http://www.google.co.id/search?q=peraturan+tentang+cerobong+asap&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

Penyehatan Udara 25
LAMPIRAN

Penyehatan Udara 26
Penyehatan Udara 27
Penyehatan Udara 28
Penyehatan Udara 29

Anda mungkin juga menyukai