Anda di halaman 1dari 5

Penanganan Buah Pasca pengunduhan Ni Kade Ayu D.Aryani, S.Hut.,M.Sc.

ACARA IV,V DAN VI

PENANGANAN BUAH/BENIH PASCA PENGUNDUHAN


(SORTASI BUAH, EKSTRAKSI DAN PEMBERSIHAN BENIH,
PENYIMPANAN BENIH SEMENTARA)

A. Kompetensi :
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa akan mampu :
1. Mengetahui dan melakukan sortasi buah dengan baik dan benar.
2. Mengetahui dan melakukan ekstraksi buah/benih dengan baik dan benar.
3. Mengetahui dan melakukan pembersihan benih dengan baik dan benar.
4. Mengetahui dan melakukan penyimpanan benih dengan baik dan benar.
B. Dasar Teori
Dalam rangka meningkatkan keberhasilan penanaman maka dibutuhkan benih
yan berkualitas. Untuk memperoleh benih yang berkualitas, tepat waktu dan
dalam jumlah yang cukup, tidaklah begitu mudah. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, agar diperoleh benih yang berkualitas antara lain adalah:
cara penanganan benih dan penyimpanannya. Cara penanganan benih yang
benar dan penyimpanan sementara yang tepat dan aman merupakan hal
penting yang harus diperhatikan agar benih yang digunakan untuk pembuatan
bibit mempunyai kualitas yang baik. Adapun kegiatan yang harus dilakukan
setelah pengunduhan buah/bnih adalah penanganan benih yang meliputi
kegiatan:
1. Sortasi buah
Sortasi buah adalah pembuangan/pemisahan sebagian besar benda seperti
daun, cabang, ranting, dan buah kosong. Selain itu sortasi juga dilakukan
untuk memisahkan buah yang sudah masak dan belum masak, dimana
buah yang belum masak bisa diperam terlebih dahulu jika diperlukan.

Penuntun Praktikum Teknologi Benih untuk Program Studi MSDH-POLITANI


Kupang
Penanganan Buah Pasca pengunduhan Ni Kade Ayu D.Aryani, S.Hut.,M.Sc.

2. Ekstraksi benih
Ekstraksi benih adalah proses mengeluarkan benih dari buah. Pada proses
ini benih dikeluarkan dari buah kemudian dipisahka dari kulit buah,
tangkai, dan bagian buah lainnya. Ekstraksi benih dilakukan dengan 2
cara, yaitu ektraksi kering dan ekstraksi basah. Cara ekstraksi berbeda-
beda tergantung jenis pohon. Ada benih yang akan keluar dengan
sedirinya bila sudah kering (misalnya kaliandra), ada benih yang harus
dikeringkan dan dipukul-pukul (misalnya gamal),ada yang digosok
dengan abu (misalnya cendana, ada yang digosok dan dicuci (misalnya
gmelina), ada yang dibelah (misalnya mahoni), dan sebagainya.

3. Pembersihan benih
Setelah memalui proses ekstrasi, lot benih biasanya banyak mengandung
campuran benih dengan bahan lainnya seperti cabang, daun, pecahan
buah, partikel tanah, benih kosong, benih asing, debu dan sebagainya.
Idealnya lot benih yang bersih berisi benih-benih dari jenis yang
dikehendaki dan bebas dari setiap bahan lainnya. oleh karenanya
pembersihan benih untuk memisahkan benih dengan bahan-bahan
Penuntun Praktikum Teknologi Benih untuk Program Studi MSDH-POLITANI
Kupang
Penanganan Buah Pasca pengunduhan Ni Kade Ayu D.Aryani, S.Hut.,M.Sc.

lainnya sangat penting dilakukan dalam kegiatan penanganan benih.


Adapun cara pembersihan benih dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan tampi.

4. Pengeringan benih
Benih yang baru diekstraksi masih mengandung kadar air yang cukup
tinggi sehingga tidak baik untuk disimpan. Sebelum disimpan benih
harus dikeringkan. Tetapi tidak semua benih dapat dikeringkan. Ada
benih yang dapat dikeringkan sampai kadar air rendah sehingga dapat
disimpan dalam jangka waktu yang lama. Benih seperti ini disebut benih
ortodoks, contohnya ampupu, akasia, dan gamal. Benih ortodoks kalau
dikeringkan akan bersifat dorman (tidur), dan akan berkecambah bila
diberi kondisi yang baik untuk berkecambah. Sebaliknya ada benih yang
tidak dapat dikeringkan dan sehingga tidak bisa disimpan lama, misalnya
meranti, mimba, dan mahoni. Benih seperti ini disebut benih rekalsitrans.
Benih jenis rekalsitrans akan mati bila dikeringkan sampai kadar air yang
rendah. Pengeringan biji dapat dilakukan dengan cara penjemuran
dengan sinar matahari. Penjemuran selama 2-3 hari pada hari yang cerah
cukup untuk mendapatkan biji yang kering. Pada jenis tertentu cukup
dengan kering udara
5. Penyimpanan sementara
Penyimpanan benih dilakukan terhadap benih yang telah diuji dan diberi
label dengan maksud mempertahankan viabilitas benih, menghindari

Penuntun Praktikum Teknologi Benih untuk Program Studi MSDH-POLITANI


Kupang
Penanganan Buah Pasca pengunduhan Ni Kade Ayu D.Aryani, S.Hut.,M.Sc.

serangan hama dan penyakit serta menjaga agar benih tidak berkecambah
diruang penyimpanan. Penyimpanan benih merupakan sesuatu yang tidak
dapat dihindarkan, karena benih biasanya tidak langsung ditanam.
Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan wadah yang mudah
didapat tetapi cukup baik untuk penyimpanan benih, misalnya karung
kain, ember, kaleng, toples kaca atau plastik. Namun perlu diingat kalau
menyimpan benih dalam toples, usahakan agar toples penuh (tidak ada
ruang udara). Bila toples tidak penuh, tutup dengan bahan yang bisa
menyerap uap air, misalnya arang, kertas koran, atau sekam padi. Wadah
ditempatkan di ruangan yang tersedia asalkan sirkulasi udara baik dan
tidak lembab.

C. Organisasi Kegiatan Praktikum


Mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Tiap kelompok
terdiri dari 5-6 orang. Setiap kelompok menyiapkan peralatan dan bahan
masing sesuai topik praktikum, selanjutnya melakukan kegiatan praktek sesuai
arahan dan petunjuk yang diberikan. Hasil praktek dibuat dalam bentuk
laporan sementara untuk disahkan oleh pembimbing praktikum. Laporan
lengkap praktikum dibuat sesuai sistematika laporan praktikum yang diberikan
dan diserahkan pada pertemuan praktek berikutnya. Selesai praktikum,
mahasiswa membersihkan dan mengatur kembali bahan dan peralatan yang
telah digunakan

D. Alat dan Bahan


Alat :
 Wadah buah
 Alat pemecah buah
 pisau
 Parang

Penuntun Praktikum Teknologi Benih untuk Program Studi MSDH-POLITANI


Kupang
Penanganan Buah Pasca pengunduhan Ni Kade Ayu D.Aryani, S.Hut.,M.Sc.

 Timbangan
 Tampi
 Label sortasi
 Wadah ektraksi
 Label ekstraksi
 Kantong plastik
 Ruang penyimpanan
 Label penyimpanan
 Alat tulis menulis

Bahan :
Buah atau benih hasil pengunduhan buah

E. Prosedur Kerja
1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2. Menetapkan buah yang akan disortasi dan diekstraksi
3. Melakukan sortasi dan ekstraksi sesuai dengan metode yang telah
ditentukan
4. Benih hasil sortasi dan ekstraksi dibersihkan menggunakan tampi dan
dimasukkan dalam wadah/kantong plastik
5. Tiap wadah ditimbang
6. Tiap wadah diberi label sesuai ketentuan
7. melakukan penyimpanan benih sementara sesuai dengan syarat-syarat
penyimpanan
8. mendokumentasikan semua proses kegiatan penanganan benih.

F. Evaluasi
1. Jelaskan cara sortasi dan ekstrasi dari buah/benih tanaman kehutanan
2. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam kegiatan penyimpanan
benih
Penuntun Praktikum Teknologi Benih untuk Program Studi MSDH-POLITANI
Kupang

Anda mungkin juga menyukai