1. Umum:
a. dibuat di lahan yang lulus air dan tahan longsor
b. bebas dari kontaminasi/pencemaran limbah
c. air yg masuk = air hujan
d. untuk daerah dengan sanitasi lingkungan buruk:
sumur resapan air hujan hanya menampung air
yang berasal dari atap dan disalurkan melalui talang
e. mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi,
dan hidrologi
Persyaratan Teknik
Sumur Resapan
(lanj’)
2. Pemilihan lokasi:
a. Keadaan m.a.t: sumur resapan dibuat pada awal daerah
aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman
permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur
sekitarnya pada musim hujan
b. Permeabilitas tanah: yang dapat digunakan untuk
resapan adalah
# tanah sedang (geluh/lanau = 2.0-6.5 cm/jam)
# tanah agak cepat (pasir halus = 6.5-12.5 cm/jam)
# tanah cepat (pasir kasar > 12.5 cm/jam)
c. Penempatan: harus berjarak terhadap tangki
septik/cubluk/saluran air limbah, sumur air bersih/air hujan
lain
Jarak Minimum Sumur Resapan dengan
Bangunan Lainnya
>3m
≥ 2 cm/jam
memenuhi
Sistem Penampungan
Air Hujan Terpusat
Sumur Resapan
(waduk, dll.)
Penempatan sumur resapan dangkal
dan sumur resapan dalam
Dimensi Sumur Resapan
PU 1990
D.I . Aatap D.K . Asumur
H
Asumur D = T = durasi hujan (jam)
lapisan kedap Aatap= atap/daerah tangkapan hujan (m2)
Asumur = luas penampang sumur (m2)
K = koef. permeabilitas tanah (m/jam)
D.I . Aatap D.K . Asumur I = intensitas hujan (m/jam)
H L = keliling sumur (m)
Asumur D.K .L
lapisan porous
Dimensi (lanj’) Sumur Resapan
Q F . K .T
2
H 1 e .R
F .K
H = tinggi muka air dalam sumur (m)
Q = debit air masuk (m3/dt) = Qlimpasan
F = faktor geometrik (m)
Debit Resapan
Sumur Resapan
(Sunjoto, 1988)
Persamaan Umum :
Q0 F K H