Anda di halaman 1dari 16

Pendahuluan Sumur Resapan

Mengurangi limpasan permukaan yang sangat


berlebihan/banjir dan sekaligus menambah
potensi air tanah
Pendahuluan
Sumur Resapan
(cont’d)

• Drainase ramah lingkungan


• Konservasi air tanah sistem infiltrasi
(konsep pengisian air tanah buatan)
• Untuk pemukiman efisiensi tinggi, dampak
negatif minimum
• Membuat tampungan air/reservoir tanpa
merelokasi pemukiman
Persyaratan Teknik Sumur Resapan

1. Umum:
a. dibuat di lahan yang lulus air dan tahan longsor
b. bebas dari kontaminasi/pencemaran limbah
c. air yg masuk = air hujan
d. untuk daerah dengan sanitasi lingkungan buruk:
sumur resapan air hujan hanya menampung air
yang berasal dari atap dan disalurkan melalui talang
e. mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi,
dan hidrologi
Persyaratan Teknik
Sumur Resapan
(lanj’)

2. Pemilihan lokasi:
a. Keadaan m.a.t: sumur resapan dibuat pada awal daerah
aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman
permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur
sekitarnya pada musim hujan
b. Permeabilitas tanah: yang dapat digunakan untuk
resapan adalah
# tanah sedang (geluh/lanau = 2.0-6.5 cm/jam)
# tanah agak cepat (pasir halus = 6.5-12.5 cm/jam)
# tanah cepat (pasir kasar > 12.5 cm/jam)
c. Penempatan: harus berjarak terhadap tangki
septik/cubluk/saluran air limbah, sumur air bersih/air hujan
lain
Jarak Minimum Sumur Resapan dengan
Bangunan Lainnya

Bangunan Jarak (m)


1. Septic tank 2
2. Resapan tangki septik, saluran 5
limbah, pembuangan sampah
3. Sumur resapan air bersih/air hujan 2

Jarak diukur dari tepi ke tepi bangunan


Contoh Tata Letak Sumur Resapan
Contoh Tata Letak Sumur Resapan
Konstruksi kolam resapan dipadukan
dengan pertamanan
Langkah Perencanaan Sumur Resapan

Pemerikasaan Tinggi M.A.T <3m

>3m

Permeabilitas Tanah < 2 cm/jam

≥ 2 cm/jam

Persyaratan Jarak Tidak memenuhi

memenuhi
Sistem Penampungan
Air Hujan Terpusat
Sumur Resapan
(waduk, dll.)
Penempatan sumur resapan dangkal
dan sumur resapan dalam
Dimensi Sumur Resapan

 PU 1990
D.I . Aatap  D.K . Asumur
H
Asumur D = T = durasi hujan (jam)
 lapisan kedap Aatap= atap/daerah tangkapan hujan (m2)
Asumur = luas penampang sumur (m2)
K = koef. permeabilitas tanah (m/jam)
D.I . Aatap  D.K . Asumur I = intensitas hujan (m/jam)
H L = keliling sumur (m)
Asumur  D.K .L
 lapisan porous
Dimensi (lanj’) Sumur Resapan

• Prinsip: volume dan efisiensi sumur resapan dapat


dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk
ke dalam sumur dan air yang meresap ke dalam
tanah
 Sunjoto (1988)

Q     F . K .T 
 2 

H  1  e  .R  
F .K  

H = tinggi muka air dalam sumur (m)
Q = debit air masuk (m3/dt) = Qlimpasan
F = faktor geometrik (m)
Debit Resapan
Sumur Resapan
(Sunjoto, 1988)

Persamaan Umum :

Q0  F  K  H

Q0  Qmasuk ke dalam tanah


Notasi Sumur Resapan

H = tinggi muka air dalam sumur (m)


F = faktor geometrik (m)
Q = debit air masuk (m3/detik)
T = waktu pengaliran = durasi hujan (detik)
R = jari-jari sumur (m)
K = koefisien permeabilitas tanah (m/detik)
Pemeriksaan Sumur Resapan

Pemeriksaan dilakukan secara periodik setiap 6 bulan


sekali, meliputi:
• Aliran masuk
• bak kontrol
• Kondisi sumur resapan

Anda mungkin juga menyukai