4. Pemilihan Lokasi
a. Keadaan Muka Air Tanah
Sumur resapan di buat pada awal
daerah aliran yang dapat ditentukan
dengan mengukur kedalaman dari
permukaan air tanah ke permukaan
tanah di sumur sekitarnya pada musim
hujan.
b. Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah yang dapat
dipergunakan untuk sumur resapan dibagi
tiga kelas sebagai berikut :
1) Permeabilitas tanah sedang
(geluh/lanau; 2,0 – 6,5 cm/jam)
2) Permeabilitas tanah agak cepat (pasir
halus; 6,5 – 12,5 cm/jam)
3) Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar;
lebih besar dari 12,5 cm/jam)
c. Jarak Antar Bangunan
Sumur Resapan Air Hujan yang ditempatkan di
lahan pekarangan dengan persyaratan jarak
terhadap tangki septik, bidang resapan tangki
septik/cubluk/saluran air limbah, sumur air
bersih dan sumur resapan air hujan lainnya
dapat dilihat pada tabel berikut.
NO JENIS BANGUNAN JARAK DARI
SUMUR
RESAPAN (m)
1. Tangki septik 2
2. Resapan tangki septik, cubluk, saluran 5
air limbah, pembuangan sampah
3. Sumur resapan air hujan/sumur air 2
bersih
> 3 meter
PERMEABILITAS
< 2 cm/jam
TANAH
≥ 2 cm/jam
Memenuhi syarat
SUMUR RESAPAN
SISTEM PENAMPUNGAN
AIR HUJAN
AIR HUJAN TERPUSAT
(WADUK, DLL)
e. Penentuan Jumlah SRAH
Penentuan jumlah SRAH di lahan pekarangan
berdasarkan curah hujan maksimum,
permeabilitas tanah dan luas bidang tadah dengan
rumus :
i. Untuk SRAH dengan bagian sisi sumur kedap
H = D.I.Atadah – D.k. Asumur
Asumur