Anda di halaman 1dari 18

I.

PENYELIDIKAN TANAH (SOIL EXPLORATION)

Adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik


tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan
tanah/sifat tanah, mengetahui kekuata lapisan tanah dalam rangka
penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan,
dll, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat
korosivitas tanah.

Penyelidikan tanah yang dilakukan dilapangan yaitu bisa Sondir


(DCP), Uji Boring, Uji Penetrasi Test (SPT) dll.
TUJUAN PENYELIDIKAN TANAH ADALAH

 Menetukan sifat-sifat tanah yang terkait dengan perancangan struktur yang dibangun
diatasnya
 Menentukan kapasitas dukung tanah menurut tipe fondasi yang dipilih
 Menentukan tipe dan kedalaman fondasi
 Untuk mengetahui posisi muka air tanah
 Untuk memprediksi besarnya penurunan
 Menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau pangkal
jembatan
 Menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan pada bangunan yang
telah ada sebelumnya
 Pada proyek jalan raya dan irigasi, penyelidikan tanah berguna untuk menentukan
letak-letak ssaluran, gorong-gorong, penentuan lokasi dan macam bahan timbunan.
METODE PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN TANAH

 PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN


 PENGUJIAN LABORATORIUM
 KORELASI EMPIRIS
 DATA SONDIR DAN N-SPT
 ANTAR PARAMETER TANAH
PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN

TUJUAN
 Mengetahui keadaan tanah dan stratifikasinya
 Mendapatkan contoh tanah untuk diuji di laboratorium
 Contoh tak terganggu (undisturbed sample)
 Contoh terganggu (disturbed sampel)

 Mengetahui tinggi muka air tanah


 Mendapatkan properti tanah secara langsung
 Uji insitu
TAHAPAN PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN

 Inspeksi lapangan
 Penyelidikan awal
 Sondir

 Penyelidikan lanjut (detail)


 Boring dan pengambilan contoh
 Standard Penetration Test
 Pressuremeter
 Dilatometer

 Penyelidikan Tambahan
KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH

 Pondasi telapak dan lajur : 3 x lebar pondasi (min. 9m)


 Pondasi rakit : 2 x lebar pondasi
 Pondasi tiang pancang : 2 x lebar tiang
 Pondasi tiang pancang + rakit : 2 x lebar bangunan
 Dinding Penahan Tanah : 0,7 x lebar galian atau 1 x tinggi galian
(terbesar)
 Timbunan Tanah : 2 x lebar timbunan
JUMLAH PENYELIDIKAN TANAH

 Penyelidikan awal :
 Tanah normal : setiap 100 s/d 200 m
 Tanah lunak : setiap 50 s/d 100 m

 Penyelidikan detil :
 Konstruksi persegi : setiap 15 s/d 25 m
 Konstruksi memanjang : setiap 25 s/d 50 m

 Pada posisi kontruksi yang berat dan penting, jumlah penyelidikan tanah
dapat ditambah
PENGUJIAN TANAH
PENGEBORAN PENYELIDIKAN

 PENGEBORAN MANUAL (AUGER BORING)


 PENGEBORAN MESIN
 PENGEBORAN BILAS (WASH BORING)
 PENGEBORAN INTI (CORE DRILLING)
 TEST PIT
PENGEBORAN MANUAL (AUGER BORING)

 Dilakukan dengan cara menekan dan memutar


auger masuk k e dalam tanah dasar
 Kemampuan terbatas hanya cocok untuk
pondasi dangkal (5-10 m)
 Tidak sesuai untuk digunakan untuk
pengeboran di bawah muka air tanah
 Sederhana, mudah dioperasikan dan gangguan
terhadap tanah minimal
PEMBORAN DENGAN MESIN

 Pemboran ini dapat dilakukan sampai kedalaman 50 m


tergantung dari kemampuan alat dan mata bor.
 Motor penggerak alat bor pada umumnya terdiri dari
bagian-bagian berikut :
a. Alat yang dapat mamutar setang bor, dengan
kecepatan yang bisa diatur dan dapat memberikan gaya ke
bawah.
b. Pompa, untuk memompakan air pencuci ke bawah,
melalui bagian dalam setang bor.
c. Roda pemutar (winches) dan derrick atau tripod
untuk menarik dan menurunkan setang-setang dan alat-alt
bor ke dalam lubang.
PENGEBORAN BILAS (WASH BORING)

 Menggunakan mesin bor rotari


 Tanah dikorek dan dibilas dari dasar lubang bor
dengan sirkulasi air
 Tidak dapat untuk mengidentifikasi tanah
 Kurang sesuai untuk pemboran batuan
 Dapat digunakan di semua jenis tanah
 Sangat cocok untuk tanah lunak
 Gangguan terhadap struktur tanah sangat
minimal
PENGEBORAN INTI (CORE DRILLING)

 Menggunakan mesin bor rotari


 Tabung tunggal tanpa sirkulasi air
 Tabung ganda atau triple dengan sirkulasi air
 Dapat digunakan pada batuan
 Dapat mengidentifikasi tanah secara langsung
 Tidak sesuai untuk pengeboran pada tanah lunak
 Dapat mengganggu struktur tanah
TEST PIT

 Dilakukan dengan cara menggali tanah secara


manual
 Untuk kedalaman yang dangkal
 Sulit digunakan pada tanah yang memiliki
muka air tinggi
 Sangat sederhana dan relatif murah
 Identifikasi dapat dilakukan secara langsung
 Jumlah contoh tanah berukuran besar
METODA PENGAMBILAN SAMPLE

CONTOH TANAH TAK TERGANGGU (UNDISTURBED SOIL


SAMPLING)
 Teknik Pengambilan
 Tanah liat (lempung dan lanau) yang sangat lunak – lunak dan sensitif 
tabung tipis + piston
 Tanah liat lunak sampai sedang  tabung tipis (shelby thin wall tube
sampler)
 Tanah liat keras – sangat keras  tabung tebal (thick wall tube sampler)
atau tabung ganda (Denison or Pitcher samplers)
CONTOH TANAH TAK TERGANGGU (UNDISTURBED SOIL SAMPLING)

Persyaratan Pengambilan Teknik Penyimpanan/Perlakuan


benda uji
 Tabung bulat dan tidak penyok, ujung tabung • Tabung harus ditutup dengan lilin
kondisi baik, tajam dan sedikit menguncup parafin
 Tidak boleh mengalami hambatan di • Disimpan di tempat yang teduh
sepanjang lubang bor sebelum pengambilan • Diberi label untuk memudahkan
sample identifikasi
• Selama pengangkutan, tabung
 Tanah lunak – sedang, penekanan dengan
dibungkus busa
kecepatan konstan dan dalam satu kali
• Penyimpanan harus tegak dan dalam
dorongan
ruangan sejuk z Pengujian
 Tanah sedang dan lengket, dilak ukan dengan laboratorium harus dilak ukan
pemukulan tabung dan penetrasi tabung ≤ 6x segera
diameter tabung
CONTOH TANAH TERGANGGU (DISTURBED SOIL SAMPLING)

Teknik Pengambilan dan Perlakuan Benda Uji


 Dapat diperoleh dari core drilling atau tabung SPT
 Harus dibungkus plastik dan disimpan di tempat yang sejuk
 Diberi label untuk memudahkan identifikasi
 Biasanya digunakan untuk keperluan material timbunan
UJI LAPANGAN (INSITU TEST)

UJI LAPANGAN SEDERHANA DAN UMUM


 Uji Penetrasi Standar (Standard Penetration Test/SPT)
 Uji Sondir (Cone Penetration Test/CPT)
UJI LAPANGAN YANG LANGSUNG MEMBERIKAN SIFAT MEKANIS TANAH
 Uji Baling-baling (field vane shear test)  sifat kekuatan tanah
 Uji Tekan Lateral Silinder (PressuremeterTest/Lateral Load Test(LLT))  sifat
deformasi tanah
 Uji Tekan Lateral Pipih (Flat Dilatometer Test)  sifat d e formasi tanah
 Uji Tekan Pelat (Plate Bearing Test)  sifat deformasi tanah

Anda mungkin juga menyukai