Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 6

Nama Anggota:
Syakira Puteri (202021012)
Leo Dipa Aditama (202021026)
Muhammad Nohan Rizky (202021098)
Muh. Reyzha Nur Athillah (202021030)

Kasus Bullying di Kalangan Pelajar


“MS (13), seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
16 Kota Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban bully oleh sejumlah
temannya. Bahkan, dua ruas jari tengah MS terpaksa diamputasi akibat
tindakan teman-temannya. Ia juga kerap menangis akibat syok usai jarinya
diamputasi. Polresta Malang pun menaikkan status dari penyelidikan menjadi
penyidikan. 15 orang saksi diperiksa dalam kasus ini. Kapolresta Malang
Kota Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan, MS pernah diangkat
beramai-ramai. Kemudian tubuh MS dibanting ke lantai paving. “Diangkat
beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi terlentang,”
kata Leonardus. Aksi itu dilakukan saat jam istrirahat sekolah. Oleh teman-
temannya, MS juga pernah dibanting ke pohon dengan cara yang sama.
“Kedua posisinya juga sama, tapi dibanting ke pohon kecil,” ungkapnya.
Mengaku hanya bercanda, 7 orang siswa rekan MS terancam hukuman
pidana.”

Analisa
Dari uraian di atas, sebagai hasil analisa dari kelompok kami dapat dijelaskan
bahwa kasus bullying dianggap sebagai pelanggaran nilai-nilai Pancasila,
terutama sila ke-2 karena hak dan martabat seseorang tidak dihargai, dimana
seorang individu diperlakukan tidak setara karena individu lain menganggap
dirinya lebih baik dalam segi tertentu. Individu tersebut bersikap sewenang-
wenang dan tidak adanya perilaku saling mengasihi antar sesama.

          Dengan adanya sikap kemanusiaan yang adil dan beradab maka


seharusnya akan tercipta kehidupan masyarakat yang saling mengasihi dan
menghormati setiap individu tanpa memandang suku, ras, budaya, dan
agama. Dengan demikian, maka kehidupan masyarakat yang aman dan
tentram dapat terjadi di kehiduapan bermasyarakat ini.
Kasus bullying ini juga tidak sesuai dengan sila ke-5 pancasila, yang mana
diharuskan tegaknya jkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Maraknya
kasus bullying yang saat ini masih terjadi di kalangan pelajar dan masyarakat
mencerminkan bahwa para generasi bangsa dan masyarakat hanya
memahami Pancasila secara harfiah saja, namun belum benar-benar
memahami nilai-nilai Pancasila secara batin yang dibuktikan dengan wujud
perilaku generasi dan masyarakat Indonesia saat ini.

Anda mungkin juga menyukai