Anda di halaman 1dari 3

ELVIS MAHARANI (2113023036)

Kajian Masalah Pendidikan dan Kejahatan Seksual dari Aspek


Sosiologis Pendidikan
Pada kesempatan kali ini, saya mengangkat berita mengenai kasus kejahatan seksual di lingkungan
Pendidikan yang tengah marak diperbincangkan di tanah air. Bagaimana tidak, kasus tersebut telah
membuat seluruh kalangan geram dan tidak habis pikir. Di tempat menimba ilmu saja, kejahatan
yang paling sadis pun dapat terjadi.

Ditinjau dari aspek sosiologi pendidikan, yang mempelajari hubungan antar manusia, kasus
tersebut telah menunjukkan rendahnya moral masyarakat terhadap orang lain. Kejahatan yang
telah merenggut Hak Asasi Manusia, dan telah menginjak harga diri perempuan. Kasus tersebut
menunjukkan telah matinya rasa kemanusiaan, dengan menjatuhkan harga diri orang lain.

Padahal pendidikan merupakan tempat terbentuknya moral yang baik. Bagaimana bisa tempat
yang sesuci itu dijadikan sebagai tempat melakukan aksi keji. Tempat yang pastinya akan
mengisakan trauma mendalam bagi korban, dan mungkin bagi kita yang menyaksikan berita
tersebut.

Hal-hal yang perlu kita perhatikan dari kasus tersebut, untuk dijadikan sebagai pengalaman adalah,

- Orang tua harus lebih teliti dan waspada dalam melepaskan anaknya ke lingkungan pendidikan.
Sebagai orang tua, kita harus selalu mengawasi anak kita, apakah lingkungan pendidikan yang kita
pilih itu mendatangkan hal yang positif, atau malah sebaliknya malah menimbulkan hal yang
negatif.

- Setiap anak harus terbuka dan tidak boleh takut untuk mengadukan hal negatif yang pernah terjadi
padanya, baik itu kekerasan seksual, maupun kekerasan lain seperti bullying. Oleh karena itu, kita
sebagai orang tua harus menjalin komunikasi yang baik dengan anak.

- Undang-undang mengenai kekerasan seksual harus dipertegas dan diberatkan lagi, agar para
pelaku merasa jera dan tidak mau mengulangi nya lagi.
Sumber : kontan.co.id (10 Desember 2021)

PESANTREN URUTAN KEDUA LINGKUNGAN PENDIDIKAN DENGAN KASUS


KEKERASAN SEKSUAL

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyesalkan


terjadinya kembali kekerasan seksual di lingkungan pendidikan berbasis pesantren atau
pendidikan berbasis agama Islam.

Diketahui, seorang guru pesantren MH di Bandung, Jawa Barat yaitu Herry Wirawan (36)
melakukan tindakan pemerkosaan pada 12 santriwati.

Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mengatakan, pesantren menempati urutan
kedua dalam hal kasus kekerasan seksual dalam periode 2015-2020.

“Data kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang diadukan ke Komnas Perempuan
untuk 2015-2020, pesantren menempati urutan kedua setelah universitas,” kata Siti
kepada Kompas.com, Jumat (10/12/2021).

Dilihat dalam laporan Komnas Perempuan per 27 Oktober 2021, sepanjang 2015-2020 ada
sebanyak 51 aduan kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan yang diterima Komnas
Perempuan.

Dalam laporan itu, Komnas Perempuan mengungkap bahwa kasus kekerasan seksual paling
banyak terjadi di universitas dengan angka 27 persen.

Kemudian, 19 persen terjadi di pesantren atau pendidikan berbasis agama Islam, 15 persen
terjadi di tingkat SMU/SMK, 7 persen terjadi di tingkat SMP, dan 3 persen masing-masing di
TK, SD, SLB, dan pendidikan berbasis agama Kristen.

Jumlah tersebut adalah angka yang diadukan KE Komnas Perempuan, karena banyak kasus
kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah namun tidak dilaporkan.
“Kasus yang diadukan tentunya merupakan puncak gunung es, karena umumnya kasus-kasus
kekerasan di lingkungan pendidikan tidak diadukan/dilaporkan,” tulis Komnas Perempuan dalam
laporannya.

Terkait kasus yang terjadi di pesantren MH, Bandung, Siti mendorong agar Kementerian Agama
membuat mekanisme terkait pengawasan di pesantren.

Selain itu, ia meminta pelaku dapat diberikan hukuman maksimal. “Kami memberikan apresiasi
atas aparat penegak hukum yang bekerjasama dengan lembaga layanan korban dalam memproses
dan menegakan hukum,” imbuhnya.

Daftar Pustaka

Anonim. (2021, Desember 10). Pesantren urutan kedua lingkungan pendidikan dengan kasus
kekerasan seksual. Diambil kembali dari kontan.co.id:
https://nasional.kontan.co.id/news/pesantren-urutan-kedua-lingkungan-pendidikan-
dengan-kasus-kekerasan-seksual

Anda mungkin juga menyukai