PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak adalah investasi dan harapan masa depan bangsa serta sebagai
selain krusial juga pada masa itu anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang
dari orang tua atau keluarga sehingga secara mendasar hak dan kebutuhan anak
dapat terpenuhi secara baik. Tidak hanya itu faktor eksternal yang berasal dari
menyatakan bahwa kekerasan pada anak terjadi peningkatan. Dari 2.898 kasus
meningkat dari tahun 2014 yaitu sebanyak 2.737 laporan kasus dan tidak jarang
sebanyak 14% dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 406.178 kasus. Bentuk
1
terdapat 116 kasus (Setyawan, 2017:96). Di sisi lain, fenomena pelecehan
seksual
2
3
yang terjadi diberbagai tempat, mulai dari rumah, sekolah, kampus, sampai
Perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Muaro Jambi ada 48 kasus yang
terhitung 37 kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur dan 11 kasus terjadi
pada perempuan, Sedangkan di awal tahun 2023, hingga bulan februari ini,
Dinas PPPA Kabupaten Muaro Jambi sudah menerima 7 laporan yang terdiri
dari kekerasan seksual, fisik dan rumah tangga (Kantor Berita Radio Nasional
Jambi, 2023).
masyarakat yang secara sosial ekonomi miskin (Teja, 2016:113). Sebagian besar
korban pelecehan seksual adalah anak dan remaja perempuan yang berusia di
bawah 18 tahun, masih berstatus sebagai pelajar, dengan status sosial ekonomi
dari latar belakang yang berbeda-beda baik dari segi usia, pendidikan, pekerjaan,
status sosial ekonomi, dan tempat tinggal. Pelaku tindakan pelecehan seksual
tidak mengenal perbedaan status, pangkat, jabatan, dan sebagainya, dan semua
telah memenuhi hampir seluruh parameter tersebut, yaitu perilaku tidak biasa,
tidak dapat diterima dan melanggar norma, perilaku yang maladaptif karena
4
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tentram serta perlindungan
Hak untuk memperoleh rasa aman ini dijamin oleh Konstitusi Republik
sejumlah kebijakan yang menjamin rasa aman, namun hal tersebut tidak dapat
memberikan rasa aman seperti sekolah, tempat kerja dan tempat ibadah, sering
oleh orang yang tidak dikenal, komentar yang tidak diinginkan, seperti “mau
kemana cantik? mau ditemenin, nggak?”, “jangan galak-galak nanti dicium ya!”,
diamati tubuhnya oleh orang asing hingga rabaan yang tidak diharapkan
merupakan kejadian yang memunculkan rasa tidak aman, yang sering ditemui
tapi luput dari perhatian karena dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Rasa tidak
aman ini biasa dialami sehari-hari, baik di Indonesia maupun di negara lain
nampaknya kecil ini merupakan rutinitas dari negosisasi ruang publik dan ruang
hidup mereka. 1 Perbuatan yang menimbulkan rasa tidak aman ini, seperti yang
perilaku pencegahan child sexual abuse oleh orang tua pada anak usia sekolah
perilaku pencegahan child sexual abuse pada anak usia 6-8 tahun mempunyai
hubungan dengan faktor usia ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan
ibu dan sikap ibu dalam melakukan perilaku pencegahan child sexual abuse
penyebab terjadinya kasus pelecehan seksual pada anak di Kota Denpasar media
sosial sangat mempengaruhi prilaku seseorang, hal ini dapat dilihat melalui
pelaku dari kasus pelecehan seksual pada anak di Kota Denpasar memanfaatkan
media sosial untuk mencari situs-situs negatif. Melalui hasil tontonan tersebut
pelaku merasa terangsang untuk melakukan hal tersebut (Maharani Raijaya &
Sudibia, 2017:15).
candaan, pujian atau pelecehan seksual mendapatkan hasil survei online yang
merasa dengan adanya aturan maka masyarakat akan merasa aman dan
6
yang dilarang baik dari segi norma yang ada di masyarakat maupun hukum.
dipegang tangan tiba-tiba oleh lawan jenis ataupun mendapatkan sentuhan secara
tidak sengaja dari lawan jenis saat berada disekolah ataupun diluar sekolah.
B. Masalah Penelitian
Perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Muaro Jambi ada 48 kasus yang
terhitung 37 kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur dan 11 kasus terjadi
pada perempuan, Sedangkan di awal tahun 2023, hingga bulan februari ini,
Dinas PPPA Kabupaten Muaro Jambi sudah menerima 7 laporan yang terdiri
dari kekerasan seksual, fisik dan rumah tangga (Kantor Berita Radio Nasional
Muaro Jambi, 2023). Jadi masalah pada penelitian ini masih ada remaja yang
perhatian, agar orang tua ataupun remaja itu sendiri lebih sadar agar terhindar
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2023.
2023.
8
2023.
D. Manfaat
Jurusan Kebidanan.
sezual abuse
9
E. Ruang Lingkup
Negeri 10 Muaro Jambi tahun 2023. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
mengenai sexual abuse. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di SMK
sampel. Pada penelitian ini peneliti hanya memberikan 1 kali kuesioner dan
langsung dilakukan tabulasi setelah itu akan dilakukan analisis data. Analisis
A. Konsep Remaja
1. Pengertian Remaja
RI, 2015).
dimana secara fisik ia mengalami perubahan fisik yang spesifik dan secara
psikologis akan mulai mencari jati diri. Dalam pencarian identitas diri ini
9
10
RI
10
(2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang sangat
(Pradana, 2015).
c. Definisi remaja dalam kriteria sosial ekonomi adalah suatu masa ketika
masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa
a. Remaja awal atau early adolescent (12-14 tahun) Pada masa remaja awal
ditandai dengan :
sebayanya.
cara berpakaian.
5) Ingin bebas dan mulai mencari orang lain yang disayangi selain orang
teman baru.
5) Ada keinginan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis dan atau
2010).
c. Remaja akhir atau late adolescent (18-21 tahun) Periode late adolescent
dimulai pada usia 18 tahun dan ditandai oleh tercapainya maturitas fisik
konsisten.
dicapainya.
cinta.
2010).
Selain konsep tentang remaja, batasan usia untuk remaja juga tidak
individu yang dikatakan remaja ialah individu yang berusia 11-18 tahun dan
13
Seorang yang sudah menikah, pada usia berapa pun di anggap dan
rentang usia remaja dapat bervariasi terkait dengan lingkungan, budaya dan
remaja tersebut menjadi periode awal dan periode akhir. Masa remaja awal
pertama atau sekolah menengah akhir dan pubertas besar terjadi pada masa
ini. Masa remaja akhir (late adolescence) kurang lebih terjadi pada
dan eksplorasi identitas sering kali lebih menonjol di masa remaja akhir
keperluan penelitian ini dapat disimpulkan untuk batas usia remaja yakni,
remaja merupakan individu yang tergolong dalam masa remaja akhir atau
meliputi :
1) Remaja Putri
rangsangan
c) Menarche, dapat terjadi pada remaja usia 8 tahun dan tidak sampai
usia 16 tahun.
2) Remaja Putra
b. Perubahan psikologis
15
pengharapan masyarakat.
a. Ciri-ciri seks primer Ciri-ciri seks primer pada remaja menurut Depkes
(2002), yaitu:
1) Remaja Putri
b) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori
lebih aktif.
2) Remaja Putra
b) Testis membesar.
dan kaki.
5. Karakteristik Remaja
a. Aspek fisik
b. Aspek psikomotor
c. Aspek Bahasa
d. Aspek sosial
kelompok sebaya.
e. Perilaku Kognitif
f. Moralitas
2) Memiliki sikap dan cara berfikir yang kritis dengan mulai mengkaji
g. Perilaku keagamaan
dirinya.
kepribadiannya.
B. Konsep Perilaku
1. Pengertian Perilaku
dapat diamati langsung atau yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
terhadap stimulus (rangsangan dari luar) Perilaku ini terjadi melalui proses
19
kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus
tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon ini
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik yang dapat dilihat oleh
orang lain.
perilaku seseorang.
a. Pengetahuan (Knowledge)
behaviour).
antara lain :
1) Tahu (Know)
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
suatu objek ke dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya
(Notoatmodjo 2012).
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
22
b. Sikap (Attitude)
antara lain :
1) Menerima (Receiving).
2) Merespons (Responding).
3) Menghargai (Valving).
2) Mekanisme (Mechanism)
3) Adopsi (Adoption)
C. Sexual Abuse
biasa, tidak dapat diterima dan melanggar norma, perilaku yang maladaptif
seksual adalah perilaku yang tidak diinginkan dan bersifat memaksa terkait
munculnya perilaku seksual yang diarahkan pada pihak yang tidak memiliki
relasi dan kekuatan yang setara (Joseph, 2015). Ada tiga indikator atau
berikut :
candaan.
“gek”, “ganteng” atau “cantik” oleh orang yang tidak dikenal, komentar
orang asing hingga rabaan yang tidak diharapkan merupakan kejadian yang
memunculkan rasa tidak aman, yang sering ditemui tapi luput dari perhatian
karena dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Rasa tidak aman ini biasa
ini merupakan rutinitas dari negosisasi ruang publik dan ruang semi publik
berikut :
25
wanita lain.
b. Lelucon, komentar, atau gosip yang bersifat ofensif dan diarahkan pada
responden
responden.
nyaman.
Bagan 2.1
Kerangka Teori
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini tidak akan mengambil keseluruhan variabel dari setiap faktor
yang diteliti. Adapun faktor yang diteliti yakni pengetahuan, sikap dan tindakan
tentang perilaku sexual abuse. Faktor lain seperti lingkungan tidak termasuk
cakupannya sangat luas dan tidak menetap. Peneliti akan melakukan penelitian
sexual abuse pada remaja putri ataupun putra yang ada di SMK Negeri 10
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Pengetahuan tentang
sexual abuse
28
29
B. Defenisi Operasional
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
C. Hipotesis
A. Rancangan Penelitian
dalam penelitian ini adalah gambaran sexual abuse yang di dapatkan oleh remaja
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri dan putra yang ada di
SMK Negeri 10 Muaro Jambi dari kelas X, XI, dan XII yang berjumlah 352
remaja.
30
31
2. Sampel
populasi yang digunakan dalam penelitian. Sampel dari penelitian ini adalah
remaja putra dan putri di SMK Negeri 10 Muaro Jambi (Hidayat, 2011).
2018).
Tabel 4.1
Distribusi Remaja Putri dan Putra Kelas X, XI dan XII
SMK Negeri 10 Muaro Jambi
N Remaja Remaja
Kelas
o Putri Putra
1 X 50 88
2 XI 55 78
3 XII 29 52
134 218
Total
352
Keterangan :
N = besar populasi
Jawaban :
352
n=
352 ( 0,0025 ) +1
352
n=
1,88
n = 187 orang
D. Pengumpulan Data
1. Jenis Data
2. Instrumen
sikap tentang sexual abuse dan kuesioner perilaku tentang sexual abuse.
Jambi dan telah mendapatkan izin dari SMK Negeri 10 Muaro Jambi untuk
penelitian.
33
1. Editing
2. Coding
peneliti memberi kode (coding) pada data untuk dan mengolah data serta
mengambil kesimpulan.
bercerita).
3. Scoring
diberi kode, dan selanjutnya memberikan nilai dan bobot pada data tersebut.
4. Entry
5. Cleaning
F. Analisis Data
1. Analisis Univariabel
2. Analisis Bivariabel
95% Pedoman dalam menerima hipotesis apabila nilai probabilitas p < 0,05
berarti H0 gagal ditolak, ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna