Anda di halaman 1dari 6

Artikel Penelitian

Dampak Kekerasan Seksual Pada


Remaja Putri dalam Proses
Pembelajaran di SMPS PSM Kota
Bukittinggi

Kartika Mariyona1 MIKIA:


1
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat,
Indonesia Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak
kartikamaryona3@gmail.com (Maternal And Neonatal Health Journal)

Abstrak
Kasus kekerasan seksual mengalami peningkatan setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menggali
lebih dalam dampak kekerasan seksual pada remaja putri pada proses pembelajaran. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Partisipan ditentukan dengan teknik purposive sampling. Partisipan
penelitian sebanyak 4 orang, yaitu sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi, kepala sekolah, guru
BK dan ketua osis. Teknik wawancara mendalam dilakukan menggunakan alat perekam dan panduan
wawancara terstruktur, serta catatan lapangan. Analisa data menggunakan qualitative content analysis
dengan pendekatan collaizi. Kekerasan seksual remaja putri berdampak buruk pada proses
pembelajaran, seperti nilai akan menurun, psikologis remaja akan terganggu, malas ke sekolah, dan
menjauh dari teman–temanya. Guru melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak kekerasan
seksual pada remaja putri, dimulai dengan melakukan pedekatan kepada korban, melakukan kegiatan
kerohanian, dan bimbingan konseling masuk dalam mata pelajaran. Kegiatan bimbingan konseling
merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi mengenai kekerasan seksual pada remaja dan
dampaknya, sehingga remaja memahami upaya pencegahan yang dapat dilakukan.
Kata kunci: Dampak Kekerasan Seksual, Remaja Putri, Proses Pembelajaran

Abstract
Sexual violence cases have increased every year. This study aims to dig deeper into the impact of
sexual violence on young women in the learning process. This research is qualitative. Participants
were determined by purposive sampling technique. The research participants were 4 people, namely
the secretary of the Bukittinggi City Education Office, the principal, the counseling teacher, and the
student council president. The in-depth interview technique was carried out using a recording device
and a structured interview guide, as well as field notes. Data analysis used qualitative content
analysis with a collaizi approach. Sexual violence of young women has a negative impact on the
learning process, such as decreasing grades, psychologically disturbing adolescents, being lazy to go
to school, and staying away from their friends. Teachers make various efforts to reduce the impact of
sexual violence on young women, starting with approaching victims, carrying out spiritual activities,
and entering counseling into subjects. Counseling activities are a form of conveying information about
sexual violence against adolescents and its effects so that adolescents understand what preventive
measures can be taken.
Keywords: Impact of Sexual Violence, Young Women, Learning Process

PENDAHULUAN korban merasa malu karena menganggap


Kekerasan seksual terhadap anak kekerasan yang terjadi sebagai sebuah aib
dikenal dengan istilah child sexual abuse. yang harus disembunyikan atau merasa
Kejadian, kasus kekerasan seksual terhadap takut akan ancaman pelaku. Keengganan
anak sering tidak dilaporkan oleh korban pihak keluarga melaporkan kasus kekerasan
kepada ke polisi. Kasus tersebut cenderung seksual pada anak yang dialami, bisa jadi
dirahasiakan, bahkan jarang dibicarakan merupakan salah satu sebab kasus tersebut
baik oleh pelaku maupun korban. Para terjadi seperti fenomena gunung es, yang

Publisher: Ocean Learning Center (OLC), www.mikiajournal.com 16


MIKIA Maternal and Neonatal Health Journal | November – 2020 | Volume 4, Nomor 2 | Hal: 16 – 21

tampak hanya sebagian kecil saja, juga kekerasan secara seksual. Kekerasan
sedangkan sebagian besar tidak tampak. seksual terhadap anak yaitu setiap
Kasus kekerasan seksual di Indonesia perbuatan yang cenderung memaksakan
dari data Komisi Perlindungan Anak hubungan seksual dengan tidak wajar dan
Indonesia (KPAI) menunjukkan pada tahun tidak disukai.. Berdasarkan penelitian yang
2015 kasus kekerasan 2.898 kasus di mana dilakukan oleh Ermaya Sari Bayu Ningsih
59,3% merupakan kekerasan seksual pada (2018), kekerasan seksual pada anak di picu
anak dan 1000 kasus kekerasan seksual oleh adanya disorientasi seksual pada orang
pada tahun 2016. Pada tahun 2017 terjadi dewasa, kurangnya pengawasan orangtua
peningkatan, yaitu sebanyak 2.737 kasus terhadap anak, tidak terkontrolnya sumber
kekerasan terhadap anak, 52% diantaranya informasi dan faktor sosial budaya yang
merupakan kasus kekerasan seksual (KPAI, masih tabu dengan pendidikan seks usia
2017). Sementara di Sumatera Barat tahun dini. Tujuan penelitian ini adalah Untuk
2016 tercatat 108 kasus kekerasan seksual mengetahui dampak kekerasan seksual pada
pada anak, 116 kasus di tahun 2017 dan 58 remaja putri.
kasus di tahun 2018. Kekerasan ini tersebar
di beberapa kota dan kabupaten dengan METODE PENELITIAN
angka tertinggi yaitu Kota Padang, Kota Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam yang bertujuan untuk menggambarkan,
dan Kabupaten Lima Puluh Kota (KPPPA, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
2018). situasi, yang menjadi objek penelitian,
Hasil survei yang dilakukan Anisa dengan pendekatan studi kasus. Penelitian
Fitriani (2018) menunjukkan bahwa masih ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020.
cukup banyak orangtua yang belum Penelitian ini dilakukan di dinas pendidikan
memahami bagaimana cara yang tepat kota Bukittinggi dan SMPS PSM kota
untuk bersikap saat anak menjadi korban Bukittinggi. Informan ditentukan dengan
kejahatan seksual. Orangtua merasa malu teknik purposive sampling yang berjumlah
untuk memberikan penjelasan dan arahan empat orang terdiri dari sekretaris Dinas
pada anak karena persoalan tersebut terkait Pendidikan, kepala sekolah, guru BK dan
dengan perilaku seksual yang seharusnya ketua osis. Teknik wawancara mendalam
menjadi bagian dari pendidikan seksual. dilakukan menggunakan alat perekam dan
Sebanyak 52% orangtua menganggap panduan wawancara terstruktur, serta
bahwa pendidikan seksual seharusnya catatan lapangan. Analisa data
diberikan saat anak sudah dewasa atau menggunakan qualitative content analysis
sudah menikah, dan 48% sudah mengetahui dengan pendekatan collaizi. Validitas data
bahwa pendidikan seksual sebaiknya dilakukan dengan dua langkah yaitu: 1)
diberikan sejak dini. triangulasi sumber dilakukan melalui
Kekerasan kepada anak merupakan wawancara kepada Kepala Dinas
perbuatan yang disengaja dan dapat Pendidikan dan salah satu siswa di tempat
menimbulkan kerugian bagi korbannya penelitian, dan 2) triangulasi data dengan
yang merupakan anak-anak baik secara cara menggali kebenaran informasi tertentu
fisik dan juga secara emosional. Terdapat melalui berbagai metode dan sumber
berbagai bentuk kekerasan terhadap anak perolehan data. selain melalui wawancara
yaitu kekerasan fisik, psikologi, sosial dan

Publisher: Ocean Learning Center (OLC), www.mikiajournal.com 17


Kartika Mariyona| Dampak Kekerasan Seksual Pada Remaja Putri dalam Proses Pembelajaran di SMPS PSM Kota Bukittinggi

dan observasi, menggunakan observasi Pandangan tentang dampak dari


terlibat (participant obervation). kekerasan seksual.
Dampaknya sudah jelas buruk dan
HASIL PENELITIAN berdampak negatif, apalagi dengan
Berdasarkan hasil wawancara sikorban, sudah jelas sangat depresi,
mendalam tentang dampak keekrasan trauma,dan berupa fobia. Sangat merusak
seksual pada remaja putri pada 4 orang generasi, baik yang datang dari keluarga,
informan diklasifikasikan dalam tema tema
lingkungan, dan media sosial dan sangat
sebagai berikut
berdampak buruk pada si anak, baik dari
Dampak kekerasan seksual remaja segi psikis dan proses pembelajaran.
dalam proses pembelajaran Terkadang dari faktor lingkungan dan
Dampaknya psikis yang terjadi pada media sosial juga sangat berpengaruh
remaja: malu, minder dan takut bertemu membawa anak anak ke hal-hal negatif.
banyak orange (dalam keramaian) Pada Berikut hasil wawancaranya:
proses pembelajaran memberikan dampak: “Dampaknya sudah jelas buruk dan
malas untuk datang kesekolah dan suka berdampak negatif, apalagi dengan
menyendiri, terganggu dan tidak fokus sikorban, sudah jelas sangat depresi,
dalam belajar, jika teman temannya trauma,dan berupa fobia.” (Informan 1)
mengetahui hal tersebut, dan anak menjadi “Sangat merusak generasi, baik yang
murung, kurang ceria dan menjauhi diri dari datang dari keluarga, lingkungan, dan
teman temannya dan perolehan nilai pada media sosial dan sangat berdampak buruk
proses pembelajaran menurun. Berikut hasil pada si anak, baik dari segi psikis dan
wawancaranya: proses pembelajaran” (Informan 2)
“Dampaknya sangat berpengaruh
pada diri remaja itu sendiri, seperti malu, Pendekatan yang dilakukan untuk
minder dan takut bertemu orang ramai, mengatasi dampak kekerasan seksual
yang jelas utama sekali berdampak pada dalam proses pembelajaran
psikis anak tersebut.” (Informan 1) Tindakan kepala sekolah untuk
”Berdampak sangat buruk pada si mengatasi dampak dari kerasan seksual
anak, apalagi dalam proses pembelajaran. antara lain: sekolah akan memanggil anak
Si anak akan malas untuk datang ke dan bercerita berdua di satu ruangan dan
sekolah, ada suka menyendiri.” disampaiakn ke anak kalau rahasianya akan
(Informan 2) terjaga dengan baik dan mencarikan solusi
“Dalam proses pembelajaran sudah terbaik. Melakukan pendekatan (konseling
sangat jelas terganggu dan tidak fokus individual) selalu memberikan motivasi dan
dalam belajar, apalagi kalau teman semangat, serta mengajak anak tersebut
temannya mengetahui hal tersebut dan si mendekatkan diri kepada Allah SWT. Guru
anak akan jadi suka murung, kurang BK melakukan perannya dengan cara:
ceria dan menjahi diri dari teman dalam 1 jam mata pelajaran, pada saat
temannya. Nilai menurun.” (Informan 3) itulah di beritahukan sedikit demi sedikit
tentang menjaga diri dari hal-hal negatif
atau merusak, selalu diingatkan saat mata
pelajran BK berlangsng tentang bahaya
apabila terjadi hal-hal yang dapat merusak

Publisher: Ocean Learning Center (OLC), www.mikiajournal.com 18


MIKIA Maternal and Neonatal Health Journal | November – 2020 | Volume 4, Nomor 2 | Hal: 16 – 21

diri siswa.mengontrol media sosial dan Ivo Noviana (2015) mengatakan bahwa
selalu mendekatkan diri kepada allah SWT. Berbagai faktor penyebab sehingga
Kita mulai dari diri kita sendiri sebagai terjadinya kasus kekerasan seksual
contoh untuk siswa dan siswi kita, lalu kita terhadap anak dan dampak yang
juga selalu mengingatkan orangtua saat ada dirasakan oleh anak sebagai korban baik
pertemuan dengan orangtua siswa. Dan secara fisik, psikologis dan sosial. Trauma
selalu mengingat di saat apel pagi untuk pada anak yang mengalami kekerasan
menghindari hal-hal negatif yang dapat seksual akan mereka alami seumur
merugikan diri sendiri, keluarga, sekolah hidupnya. Luka fisik mungkin saja bisa
dan orang terdekat. Pada pendekatan sembuh, tapi luka yang tersimpan
kegiatan ekstrakurikuler: memanafaatkan dalam pikiran belum tentu hilang dengan
kegiatan saat rohis dan pesantren kilat saat mudah. Hal itu harus menjadi perhatian
bulan puasa. Berikut hasil wawancaranya: karena anak-anak.. Menurut Hadiarni
“Disini kita (khusus saya selaku (2017) Kekerasan pada anak merupakan
kepala sekolah) memanggil anak dan suatu tindakan menyakiti anak, baik
bercerita berdua di satu ruangan dan secara fisik, psikis, moril maupun materil.
dibilang ke anak kalau rahasianya akan Tindakan kekerasan ini dapat berdampak
terjaga dengan baik dan mencarikan trauma berkepanjangan yang pada akhirnya
solusi terbaik untuk si anak. (Informan 2) berakibat terhadap kesehatan mental anak.
“Selalu diingatkan saat mata pelajran Anak-anak korban kekerasan dapat
BK berlangsung tentang bahaya apabila mengalami depresi, Post Traumatic Stress
terjadi hal – hal yang dapat merusak diri Disorder (PTSD) serta gangguan psikis
siswa.mengontrol media sosial dan selalu lainnya yang berdampak terhadap aktifitas
mendekatkan diri kepada allah SWT.” dan prestasi belajar mereka. Untuk itu,
(Informan 3) anak-anak korban kekerasan perlu dibantu
Hal yang sama juga dilakukan oleh agar mereka kembali memiliki mental yang
informan 4 dengan memberikan dukungan. sehat. Adapun upaya yang dapat dilakukan
“Tetap memberi motivasi, memberi untuk merekonstruksi kesehatan mental
semangat dan tidak mengucilkannya.”
anak antara lain: memperlakukan anak
(informan 4)
sebagai individu, membiarkan mereka
DISKUSI bermain dan bersosialisasi, dan mengkritik
Kasus kekerasan seksual terhadap anak perilaku anak; bukan si anak itu sendiri.
masih menjadi fenomena gunung es. Selanjutnya, orangtua atau guru dapat
Kekerasan seksual pada remaja sangat membina kasih sayang, membentuk budi
berdampak untuk kesharian remaja. pekerti serta membantu mencerdaskan
Berdasarkan hasil penelitian yang perasaan anak, sehingga anak memiliki
didapatkan dari hasil wawancara kepada 4 motivasi yang tinggi, ketekunan dan
orang informant bahwa kekerasan seksual empati.
pada remaja sangat berdampak, seperti Berdasarkan hasil wawancara yang
terganggunya proses pembelajaran dilakukan di dinas pendidikan mengatakan
disekolah, depresi, murung, menjauh dari bahwa dampaknya sangat berpengaruh pada
teman-teman dan kurang ceria. Hasil diri remaja itu sendiri, seperti malu, minder
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dan takut bertemu orang ramai, yang jelas
utama sekali berdampak pada psikis anak

Publisher: Ocean Learning Center (OLC), www.mikiajournal.com 19


Kartika Mariyona| Dampak Kekerasan Seksual Pada Remaja Putri dalam Proses Pembelajaran di SMPS PSM Kota Bukittinggi

tersebut dan hasil wawancara di SMPS enggan korban kekerasan seksual untuk
PSM dengan kepala sekolah. Guru BK dan mengungkapkan kejadian yang dialaminya
ketua osis mengatakan bahwa kekerasan kepada orang lain, bisa diakibatkan dari
seksual pada remaja sangat berdampak dampak kekerasan seksual adalah
buruk pada remaja tersebut. Kepala sekolah munculnya rasa powerlessness yaitu
mengatakan dampak yang sangat kelihatan dimana korban merasa tidak berdaya dan
adalah saat proses pembelajaran, dimana tersiksa ketika mengungkap peristiwa
remaja tidak fokus, malas untuk datang pelecehan seksual tersebut (Indaryani,
kesekolah dan suka menyendiri. Sedangkan 2018)
guru bk mengatakan dampak kekerasan Menurut Weber dan Smith (2010)
seksual pada remaja juga sangat mengungkapkan dampak jangka panjang
berpengaruh, seperti remaja tersebut akan kekerasan seksual terhadap anak yaitu anak
murung, menjauh dari teman-temannya, yang menjadi korban kekerasan seksual
kurang ceria, dan otomatis nilai remaja pada masa kanak-kanak memiliki potensi
tersebut akan menurun. untuk menjadi pelaku kekerasan seksual di
Hasil penelitian yang dilakukan oleh kemudian hari. Ketidakberdayaan korban
Ullum Kusumaningtyas (2013) mengatakan saat menghadapi tindakan kekerasan
pertumbuhan dan aktualisasi diri korban seksual di masa kanakkanak, tanpa disadari
yaitu semua korban pertumbuhan dan digeneralisasi dalam persepsi mereka
aktualisasi dirinya masih rendah karena bahwa tindakan atau perilaku seksual bisa
korban melihat kejadianyang dialaminya dilakukan kepada figur yang lemah atau
tersebut sebagai aib dan korban merasa tidak berdaya.
malu dengan lingkungan sekitarnya karena Upaya dalam mengurangi dampak
ada yang mencemooh informan, sehingga kekerasan seksual pada remaja putri guru
aktivitas informan menjadi terganggu. selalu melakukan pedekatan kepada semua
Relasi interpersonal korban dengan siswi apalagi guru BK, peran guru bk
lingkungan sosialnya secara keseluruhan sangat penting salah satunya untuk
kurang baik. Tujuan hidup korban yaitu membantu siswa dala mengatasi masalah
semua korban kekerasan seksual ini yang di hadapi oleh siswa disekolah
mempunyai tujuan hidup yang ingin tersebut serta mencarikan jalan keluar atau
dicapainya seperti ingin menjadi dokter, bertanggung jawab dalam membantu
guru, dan menjadi orang yang sukses menyelesaikan masalah siswa siswa
Upaya sekolah dalam melakukan disekolah tersbut. setiap minggu sekolah
pendekatan kepada remaja tersebut adalah melakukan rohis, dan guru BK
dengan melakukan pendekatan dan mendapatkan 1 mata pelajaran di kelas
berbicara dari hati ke hati di satu ruangan disetiap minggunya yang bertujuan untuk
yang memang khusus untuk remaja ini. pendekatan dam memberikan edukasi
Disini lah kepala sekolah maupun guru bk edukasi kepada siswa tersebut. Melalui
melakukan pendekatan, menanyakan apa kegiatan ini, informasi mengenai hal-hal
yang sebenarnya terjadi, dan sangat menyimpang yang dapat merugikan atau
diharapkan remaja menjawab dengan jujur, berdampak buruk terhadap siswa dapat
dan di ruangan ini pula kepala sekolah diberikan, sehingga siswa paham dan
maupun guru BK memberikan masukan, menjauhi hal hal yang dapat merugikan
nasehat dan suport kepada remaja. Rasa dirinya, keluarga dan sekolah.

Publisher: Ocean Learning Center (OLC), www.mikiajournal.com 20


MIKIA Maternal and Neonatal Health Journal | November – 2020 | Volume 4, Nomor 2 | Hal: 16 – 21

Pada penelitian ini jumlah partisipan Indaryani, Sri. 2018. Dinamika Psikososial
hanya 4 orang, sehingga kurang untuk Remaja Korban Kekerasan Seksual.
menggambarkan fenomena yang terjadi. Jurnal Psikologi Perseptual.
jurnal.umk.
Selain itu, dalam proses wawancara
Ningsih, Ermaya Sari Bayu. 2018.
mendalam masih banyak informasi yang Kekerasan Seksual Pada Anak Di
belum lengkap didapatkan. Hal tersebut Kabupaten Karawang. Jurnal Bidan
karena keterbatasan waktu dan akses “Midwife Journal” Volume 4 No. 02,
dengan adanya pandemi Covid-19. Peneliti Juli 2018
selanjutnya diharapkan dapat memperluas Noviana, Ivo. 2015. Kekerasan Seksual
batasan kriteria subjek, sehingga subjek Terhadap Anak: Dampak Dan
Penanganannya. Pusat Penelitian dan
yang diambil dalam penelitian semakin
Pengembangan Kesejahteraan Sosial,
beragam dan semakin memperkaya data Kementerian Sosial RI.
yang akan digali, serta dapat membahas Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
tema yang sama, namun dengan konteks 2017. Jakarta: Komnas Perlindungan
yang lebih spesifik sehingga bahasan yang Anak Indonesia.
didapatkan lebih mendalam dan akurat. Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak. Pedoman
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
PENUTUP Masyarakat. Jakarta: KEMENPPPA;
Kekerasan seksual yang terjadi pada 2018
remaja memberikan dampak fisik dan psikis Kusumaningtyas, Ullum. 2013. Dampak
pada remaja. Selain itu, kekerasan seksual Kesehatan Mental Pada Anak Korban
yang terjadi juga berdampak pada proses Kekerasan Seksual : Artikel Ilmiah
pembelajaran, yaitu remaja tidak fokus saat Hasil Penelitian Mahasiswa 2013.
proses pembelajaran yang mengakibatkan Setiani, Febrinika Tuta, S.Handayani,
nilai remaja tersebut menurun, remaja Warsiti. 2017. Dinamika Pengalaman
menjauhkan diri dari teman-teman dan Terjadinya Kekerasan Seksual dan
merasa malu. Remaja dapat lebih cermat Dampaknya pada anak Perempuan di
dalam memilah teman dan menggunakan Kabupaten Wonosobo. Naskah
media social. Kegiatan bimbingan Publikasi. Diakses dari:
konseling merupakan salah satu bentuk http://digilib.unisayogya.ac.id/2399/1/
penyampaian informasi mengenai NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
kekerasan seksual pada remaja dan Weber, Mark Reese., Smith, Dana M. 2010.
dampaknya, sehingga remaja memahami Outcomes of Child Sexual Abuse as
upaya pencegahan yang dapat dilakukan. Predictors of laters Sexual
Victimization. Journal of International
DAFTAR PUSTAKA
Violence. (Online). 26 (9): 1899-1905.
Fitriani, Anisa. 2018. Studi Kasus
Kejahatan Seksual Pada Anak Di Desa
X Sebagai Upaya Penyusunan
Intervensi Berbasis Komunitas.
Prosiding Seminar Nasional Psikologi
Unissula 2018
Hadiarni. 2017. Child Abuse: Rekonstruksi
Ke Arah Kesehatan Mental. 2nd
International Seminar on Education
2017. Empowering Local Wisdom on
Education for Global Issue

Publisher: Ocean Learning Center (OLC), www.mikiajournal.com 21

Anda mungkin juga menyukai