Lusiyanan Pratiwi
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam mencegah terjadinya
kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, (2) Faktor yang
menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian
ini yaitu: 5 orang tua yang mempunyai anak remaja berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang berumur 14
sampai 21 tahun, dan 5 tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini meliputi: peran orang tua dan faktor yang menyebabkan
kenakalan remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) orang tua di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo
sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, peran sebagai pendorong, peran sebagai teman, peran sebagai
konselor, dan peran sebagai komunikator tetapi orang tua masih belum bisa menjalankan perannya sebagai
panutan dikarenakan orang tua belum bisa menjalankan ibadah bersama anaknya dan belum bisa menjadi
teladan untuk anak, dan sebagai pengawas karena orang tua belum bisa memantau aktivitas bersama teman-
temannya. (2) faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang
Kabupaten Purworejo adalah karena faktor diri sendiri karena remaja masih mempunyai kontrol diri yang
lemah, faktor rumah tangga bahwa lingkungan keluarga yang dialami oleh remaja yang menyimpang
dikarenakan kondisi ekonomi dan kesibukan orang tua sehingga mempengaruhi tingkat emosional anak,
faktor masyarakat dikarenakan pergaulan sangat rentan dan cenderung ke hal negatif dan faktor sekolah
bahwa banyaknya teman ditemui di lingkungan sekolah yang memiliki latar belakang berbeda-beda
menyebabkan remaja mudah terpengaruh dengan perilaku menyimpang yang dilakukan temannya.
Abstract
This research aimed to describe: (1) the roles of parents in preventing juvenile delinquency, and (2)
factors caused juvenile delinquency in Gintungan Village, Gebang District, Purworejo Regency. This
research was a descriptive research which used a qualitative approach. The participants in this research
were five parents who had adolescent children between the ages 14 to 21 years old, five adolescents between
the ages 14 to 21 years old, and five community leaders who lived on Gintungan Village, Gebang District,
Purworejo Regency. The objects of this research were the roles of parents and factors caused juvenile
delinquency. The data were collected through conducting observation, interview, and documentation. The
technic used in analyzing the data were doing data reduction, data display, and making conclusion. Data
triangulations used to explain data validity were sources and method triangulation. This research showed
that: (1) the parents in Gintungan Village, Gebang District, Purworejo Regency had accomplished their
roles as an educator, supporter, friend, counselor, and communicator. However, the parents had not
accomplished their roles as a role model because the parents had not been able to pray together with their
children and be a model to their children, and an observer because the parents had not been able to observe
their children’s activities with their friends, and (2) factors caused juvenile delinquency in Gintungan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 76
Lusiyanan Pratiwi
Village, Gebang District, Purworejo Regency were adolescent factors in which adolescents have low self-
control, family factors in which adolescents lived in deviant family environment and dealt with parents who
are busy which influenced adolescents’ emotional feeling, society factors in which the society tended to do
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 77
Anggrita Kusumaninggar
negative things, and school factors in which adolescents met their friends who came from different family
background and influenced them to do juvenile delinquency.
Keywords: the roles of parents, juvenile delinquency
sebagai sahabat sendiri dengan selalu masih ada orang tua sudah bisa menjalankan
mencurahkan perhatian dan memberikan peranya. Orang tua dapat menahan amarahnya
tanggung jawab ke anak secara penuh, dapat ketika sedang marah kepada anaknya dengan
berdialog dengan hangat kepada anak dan tidak menghakimi anaknya dengan main
ketika anak mengungkapkan masalahnya tangan sendiri ketika anak melakukan
orang tua langsung merespon dengan baik kesalahan, anak remaja sudah bisa bercerita
dengan menanyakan yang apa yang menjadi secara terbuka mengenai masalah yang
masalah anaknya dan mencari jalan keluar dihadapinya serta orang tua sudah dapat
yang terbaik untuk anaknya. menyimpan rahasia anak dan melakukan
f. Peran Sebagai Konselor komunikasi kepada anak dari percakapan
Peran orang tua sebagai konselor di kecil atau sederhana menjadi percakapan yang
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, serius, bicara selayaknya orang tua dan anak
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalankan tidak ada batasan.
peran sebagai konselor karena sudah dapat 2. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan
memberikan gambaran dan pertimbangan Remaja Desa Gintungan Kecamatan Gebang
nilai positif dan negatif, sehingga mereka Kabupaten Purworejo.
mampu belajar mengambil keputusan yang a. Faktor dari Dalam Diri Sendiri
terbaik. Sebagai konselor orang tua tidak Faktor-faktor dari diri sendiri
dituntut untuk menghakimi remaja tersebut, menyebabkan remaja melakukan kenakalan
namun merangkul mereka yang bermasalah remaja. Remaja di Desa Gintungan,
walaupun pernah menghukum anaknya ketika Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo
anaknya melakukan kesalahan tetapi masih melakukan kenakalan remaja dikarenakan
dalam batas kewajaran tidak sampai hukuman adalah melakukan kenakalan remaja atas
fisik atau penyiksaan, berbagai macam kemauan diri sendiri juga, adalah remaja
hukuman orang tua ketika anak telah mempunyai kontrol diri yang lemah saat
melakukan kenakalan remaja contohnya tidak sedang marah ataupun dibuat marah dan
memberikan uang saku, tidak menyapa, dan rayuan teman senjata utama menjadi alasan
mengunci pintu rumah agar anak sadar atas saya melakukan apapun, pernah melakukan
kesalahan yang dia lakukan. kenakalan remaja membolos sekolah,
g. Peran Sebagai Komunikator mecontek dan sampai tindakan kriminalitas
Peran orang tua sebagai komunikator mencuri, minum miras, melakukan seks
di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, bebas, adalah setelah melakukan kesalahan
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalankan merasa menyesal karena melakukan
peranya sebagai komunikator dikarenakan kenakalan remaja, ibarat nasi sudah menjadi
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 81
Anggrita Kusumaninggar
bubur kalau penyesalah di akhir tiada guna. minum-minuman keras, merokok dan suka
Seharusnya remaja sadar akan tindakannya menawari remaja yang lain, pada awalnya
akan merugikan diri sendiri dan orang lain. hanya ditawari lama kelamaan ketagihan,
Ketika melangkah harus dipertimbangkan hubungan dengan warga sekitar rumah baik-
terlebih dahulu, bisa memilah yang baik dan baik saja, tempat melakukan kenakalan
benar. remaja dan alasan mereka melakukan
b. Faktor Rumah Tangga kenakalan remaja adalah di sekolah, di
Faktor-faktor rumah tangga lingkungan rumah, karena emosi yang tinggi
menyebabkan remaja melakukan kenakalan dan tidak bisa mengontrol emosi jadi
remaja. Remaja di Desa Gintungan, langsung memukul temannya sendiri, karena
Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo pertemanan juga salah satu faktor penyebab
melakukan kenakalan remaja dikarenakan melakukan kenakalan remaja karena merasa
oleh masalah keluarga dari kondisi ekonomi temanya direndahkan sedangkan teman yang
orang tua, orang tua mempunyai teman wanita lain tidak rela temanya direndahkan, sehingga
atau teman pria, hubungan dengan keluarga terjadilah perkelahian tersebut.
yang baik tetapi anak sering dimarahi d. Faktor dari Sekolah
dirumah sehingga anak tidak merasa betah Faktor masyarakat menyebabkan
berada di rumah, dan kesibukan orang tua remaja melakukan kenakalan remaja. Remaja
bekerja juga dapat mempengaruhi anak di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
melakukan kenakalan remaja. Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan
c. Faktor Masyarakat remaja juga dari faktor lingkungan sekolah,
Faktor masyarakat menyebabkan karena bertemu dengan teman-teman baru
remaja melakukan kenakalan remaja. Remaja dari lingkungan dan latar belakang yang
di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, berbeda, mereka diajak oleh teman untuk
Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan melakukan kenakala remaja karena merasa
remaja karena faktor lingkungan masyarakat solidaritas antar teman dengan dilakukan
yang pada awalnya melihat saja, lama secara bersama-sama karena menyenangkan,
kelamaan ditawari, dengan ditawari dan dan bentuk kenakalan remaja yang diperbuat
diajak merokok atau menenggak miras remaja di sekolah adalah, mencontek, berkelahi di
susah menolak, kenakalan yang pernah di lingkungan sekolah, melanggar tata tertib
perbuat di lingkungan masyarakat adalah, sekolah, mencuri, dan merokok di sekolah.
berkelahi, merokok, minum minuman keras, KESIMPULAN DAN SARAN
mencuri, terdapat pengaruh dari lingkungan Simpulan
rumah dengan orang yang suka berjudi,
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 82
Anggrita Kusumaninggar
Orang tua memiliki beberapa peran sekaligus sahabat oleh anaknya sendiri, orang
dalam mencegah kenakalan remaja di Desa tua dan anak dapat menciptakan dialog yang
Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten hangat dan akrab dengan berbincang-bincang
Purworejo, sesuai dengan hasil penelitian dan serta saling menceritakan masalah yang
pembahasan dapat disimpulkan bahwa sedang terjadi; (f) sebagai konselor bahwa
beberapa peran tersebut antara lain: (a) orang tua sudah memberikan gambaran dan
sebagai pendidik dapat dijelaskan bahwa pertimbangan nilai positif dan negatif
orang tua sudah bisa mendidik anak-anaknya sehingga mereka mampu belajar mengambil
(remaja) sejak dini dengan memperhatikan keputusan yang terbaik; (g) peran
perubahan fisik maupun psikisnya dan komunikator bahwa orang tua sudah dapat
membimbing/ mengajarkan tentang nilai-nilai menahan amarahnya ketika sedang marah
agama, sopan santun serta norma yang kepada anaknya dengan tidak main tangan,
berlaku di lingkungan keluarga dan serta anak sudah bisa bercerita secara terbuka
masyarakat; (b) sebagai pendorong bahwa mengenai masalah yang dihadapinya, sebagai
orang tua sudah bisa menjalankan perannya orang tua sudah dapat menyimpan rahasia
sebagai pendorong dengan mendorong atau anak dan orang tua melakukan komunikasi
memotivasi anaknya untuk menanamkan kepada anak dari percakapan kecil atau
keberanian, berperilaku baik, menjaga sopan sederhana menjadi percakapan yang serius,
santun dan memiliki rasa percaya diri untuk bicara selayaknya orang tua dan anak tidak
menjalani kehidupan di masyarakat; (c) ada batasan.
sebagai panutan bahwa belum semua orang Kenakalan remaja dapat berasal dari
tua di Desa Gintungan menjalankan perannya beberapa faktor, dari hasil penelitian dan
sebagai panutan bagi anak-anaknya pembahasan dapat disimpulkan bahwa faktor-
dikarenakan orang tua masih belum bisa faktor tersebut antara lain: (a) faktor dari
menjalankan beribadah bersama-sama di dalam diri sendiri bahwa remaja masih
rumah, menjadi teladan dan panutan yang mempunyai kontrol diri yang lemah sehingga
baik untuk anak-anaknya di rumah; (d) orang mudah terhasut oleh rayuan orang lain untuk
tua belum menjalakankan perannya sebagai melakukan hal-hal yang melanggar nilai dan
pengawas dengan cara orang tua dikarenakan norma yang berlaku; (b) faktor rumah tangga
orang tua belum bisa mengawasi pergaulan atau keluarga bahwa lingkungan keluarga
anak-anaknya dengan memantau aktivitas di yang dialami oleh remaja yang menyimpang
luar rumah kepada teman-temannya dan dikarenakan kondisi ekonomi sehingga
lingkungan sekitar; (e) sebagai teman bahwa mempengaruhi tingkat emosional yang di
orang tua sudah dianggap sebagai teman alami orang tua dan anak, dan kesibukan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 83
Anggrita Kusumaninggar
orang tua dalam bekerja sehingga waktu Sarlito W. S. (2006). Psikologi Remaja.
dengan anak hanya sedikit; (c) faktor dari Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
masyarakat bahwa pergaulan yang dialami
Lexy, J Moeloeng. (2005). Metodelogi
oleh remaja sangat rentan cenderung ke hal
Penelitian Kualitatif. Bandung:
negatif karena terpengaruh oleh lingkungan
Remaja Rosdakarya.
dan pergaulan dengan teman sebaya baik dan
buruk serta ditambah dengan sistem kontrol
diri yang lemah; (d) faktor dari sekolah bahwa
banyaknya teman ditemui di lingkungan
sekolah yang memiliki latar belakang
berbeda-beda menyebabkan remaja mudah
terpengaruh dengan perilaku menyimpang
yang dilakukan temannya.
Saran
1. Bagi pemerintah
Perhatian pemerintah terhadap remaja
perlu ditingkatkan terkait jumlah
kenakalan remaja yang semakin meningkat
dan perlu adanya pengarahan atau
sosialisasi untuk remaja.
2. Bagi orang tua
Agar dapat meningkatkan peranya untuk
membimbing anak untuk mencegah
terjadinya kenakalan remaja.
3. Bagi masyarakat
Peran aktif masyarakat sekitar perlu
ditingkatkan terkait kegiatan yang
melibatkan remaja terkait gotong-royong
dan kegiatan keagamaan maupun materi
untuk mendukung kegiatan remaja.
DAFTAR PUSTAKA