Anda di halaman 1dari 9

Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 75

Lusiyanan Pratiwi

PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA


DESA GINTUNGAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO
THE ROLES OF PARENTS IN PREVENTING JUVENILE DELINQUENCY IN
GINTUNGAN VILLAGE, GEBANG DISTRICT, PURWOREJO REGENCY

Oleh : lusiyana pratiwi, pendidikan luar sekolah,universitas negeri yogyakarta, lusiyana21@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam mencegah terjadinya
kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, (2) Faktor yang
menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian
ini yaitu: 5 orang tua yang mempunyai anak remaja berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang berumur 14
sampai 21 tahun, dan 5 tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini meliputi: peran orang tua dan faktor yang menyebabkan
kenakalan remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) orang tua di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo
sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, peran sebagai pendorong, peran sebagai teman, peran sebagai
konselor, dan peran sebagai komunikator tetapi orang tua masih belum bisa menjalankan perannya sebagai
panutan dikarenakan orang tua belum bisa menjalankan ibadah bersama anaknya dan belum bisa menjadi
teladan untuk anak, dan sebagai pengawas karena orang tua belum bisa memantau aktivitas bersama teman-
temannya. (2) faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang
Kabupaten Purworejo adalah karena faktor diri sendiri karena remaja masih mempunyai kontrol diri yang
lemah, faktor rumah tangga bahwa lingkungan keluarga yang dialami oleh remaja yang menyimpang
dikarenakan kondisi ekonomi dan kesibukan orang tua sehingga mempengaruhi tingkat emosional anak,
faktor masyarakat dikarenakan pergaulan sangat rentan dan cenderung ke hal negatif dan faktor sekolah
bahwa banyaknya teman ditemui di lingkungan sekolah yang memiliki latar belakang berbeda-beda
menyebabkan remaja mudah terpengaruh dengan perilaku menyimpang yang dilakukan temannya.

Kata kunci: Peran orang tua, Kenakalan Remaja

Abstract
This research aimed to describe: (1) the roles of parents in preventing juvenile delinquency, and (2)
factors caused juvenile delinquency in Gintungan Village, Gebang District, Purworejo Regency. This
research was a descriptive research which used a qualitative approach. The participants in this research
were five parents who had adolescent children between the ages 14 to 21 years old, five adolescents between
the ages 14 to 21 years old, and five community leaders who lived on Gintungan Village, Gebang District,
Purworejo Regency. The objects of this research were the roles of parents and factors caused juvenile
delinquency. The data were collected through conducting observation, interview, and documentation. The
technic used in analyzing the data were doing data reduction, data display, and making conclusion. Data
triangulations used to explain data validity were sources and method triangulation. This research showed
that: (1) the parents in Gintungan Village, Gebang District, Purworejo Regency had accomplished their
roles as an educator, supporter, friend, counselor, and communicator. However, the parents had not
accomplished their roles as a role model because the parents had not been able to pray together with their
children and be a model to their children, and an observer because the parents had not been able to observe
their children’s activities with their friends, and (2) factors caused juvenile delinquency in Gintungan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 76
Lusiyanan Pratiwi

Village, Gebang District, Purworejo Regency were adolescent factors in which adolescents have low self-
control, family factors in which adolescents lived in deviant family environment and dealt with parents who
are busy which influenced adolescents’ emotional feeling, society factors in which the society tended to do
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 77
Anggrita Kusumaninggar

negative things, and school factors in which adolescents met their friends who came from different family
background and influenced them to do juvenile delinquency.
Keywords: the roles of parents, juvenile delinquency

PENDAHULUAN dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal


Kenakalan remaja dalam studi dalam menjalani proses-proses perkembangan
masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada
periaku menyimpang. Dalam prespektif masa kanak-kanaknya. Dimana masa kanak-
perilaku menyimpang masalah sosial terjadi kanak dan masa remaja berlangsung begitu
karena terdapat penyimpangan perilaku dari singkat, dengan perkembangan fisik, psikis,
berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari dan emosi yang begitu cepat.
nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku Orang tua mempunyai peranan di
menyimpang dapat dianggap sebagai sumber dalam pertumbuhan dan perkembangan
masalah karena sangat dapat membahayakan pribadi seorang anak. Sebab keluarga
tegaknya sistem sosial. Jensen (Sarlito W. merupakan lingkungan pertama dari tempat
Sarwono, 2002:256) membagi kenakalan kehadiranya dan mempunyai fungsi untuk
remaja menjadi empat jenis, antara lain: menerima, merawat, dan mendidik seorang
1. Kenakalan remaja yang menimbulkan anak. Jelaslah keluarga menjadi tempat
korban fisik pada orang lain: perkelahian, pendidikan yang pertama yang dibutuhkan
pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, setiap anak, sebab pendidikan itu pada
dan lain-lain. prinsipnya adalah untuk meletakan dasar dan
2. Kenakalan yang menimbulkan korban arah bagi bagi seorang anak tersebut. Anak
materi, contohnya perusakan, pencurian, dapat menjadi mandiri, penuh tanggung jawab
pencopetan, pemerasan. terhadap tugas dan kewajibanya,
3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan menghormati sesama manusia dan hidup
korban pihak orang lain: pelacuran, sesuai martabat dan critanya. Sebaliknya
penyalahgunaan obat, hubungan seks pendidikan yang salah dapat membawa akibat
bebas. yang tidak baik bagi perkembangan pribadi
4. Kenakalan yang melawan status, misalnya anak.
m engingkari status anak sebagai pelajar Secara psikologis, kenakalan remaja
dengan cara membolos, minggat dari merupakan wujud dari konflik-konflik yang
rumah, membantah perintah mereka dan tidak terselesaikan dengan baik pada masa
sebagainya. kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.
Pada saat ini semakin berkembang Menurut Aristoteles (Sarlito 2006:21)
bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan mengatakan jika umur 14-21 tahun masuk
oleh remaja. Kenakalan remaja biasa masa dewasa muda (young manbood).
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 78
Anggrita Kusumaninggar

Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh bertujuan untuk: (1) Untuk mendiskripsikan


remaja dibawah usia 17 tahun sangat beragam peran orang tua dalam mencegah terjadinya
mulai dari perbuatan yang amoral dan anti kenakalan remaja di Desa Gintungan
sosial. Kenakalan remaja ini sering dilakukan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
oleh remaja yang kebutuhan ekonominya METODE PENELITIAN
kurang sehingga mereka melakukan Terkait dengan judul dan
kenakalan bahkan bukan hanya kenakalan permasalahan yang diangkat maka penelitian
saja tetapi tindakannya sudah termasuk ini berkisar pada permasalahan yang diangkat
kejahatan kriminal atau pidana. maka penelitian ini berkisar pada
Mengingat remaja sebagai generasi permasalahan manusia dan konteksnya. Untuk
muda yang merupakan sumber daya manusia itu penelitian ini akan mengungkap peristiwa,
yang sangat potensial sebagai penerus cita- suatu keadaan yang berhubungan dengan
cita bangsa, yang memiliki peranan yang manusia dengan mendeskripsikan,
sangat penting. Mereka memerlukan menguraikan dan menggambarkan “Faktor-
perlindungan dan pembinaan serta bimbingan faktor yang Mempengaruhi Kenakalan
untuk menjamin kebutuhan fisik, mental, dan Remaja Desa Gintungan Kecamatan Gebang
spiritual secara utuh. Dalam memberikan Kabupaten Purworejo”. Untuk mengungkap
perlindungan dan bimbingan kepada remaja, permasalahan dan penyebabnya harus
diperlukan dukungan yang positif, partisipasi dilakukan melalui suatu penelitian yang
aktif dari semua semua pihak terutama orang membahas konteks sosial dengan tepat bisa
tua. Dalam hal ini orang tua perlu membina dilakukan dengan pendekatan kualitatif.
mentalitas anak remaja dengan menanamkan Moleong, (2005:4) mendefinisikan metode
nilai agama. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
Adapun rumusan masalah yang di kaji menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: tertulis atau lisan dari orang-orang dan
(1) Bagaimana peran orang tua dalam perilaku yang dapat diamati.
mencegah terjadinya kenakalan remaja di Penelitian dilakukan selama bulan
Desa Gintungan Kecamatan Gebang Februari hingga Mei 2016 di Desa Gintungan,
Kabupaten Purworejo? (2) Apa faktor yang Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.
menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Desa Gintungan Kecamatan Gebang in adalah kualitatif dengan metode deskriptif.
Kabupaten Purworejo?. Teknik penentuan subjek dilakukan degan
Sesuai dengan permasalahan yang teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah
dikemukakan di atas, maka penelitian ini 5 orang tua yang mempunyai anak remaja
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 79
Anggrita Kusumaninggar

berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang dapat memberikan dorongan dalam


berumur 14 sampai 21 tahun, dan 5 tokoh menghadapi masalah, dorongan untuk
masyarakat yang mengetahui tentang berperilaku baik, mendorong menjaga sopan
kenakalan remaja dan bertempat tinggal di santun, menanamkan percaya diri dalam
Desa Gintungan Kecamatan Gebang menghadapi masalah orang tua, dan orang tua
Kabupaten Purworejo. Setting penelitian tidak membela anaknya ketika melakukan
dilakukan di rumah penelitian adalah di kesalahan.
rumah orang tua yang memiliki anak usia 14- c. Peran Sebagai Panutan
21 tahun, pada saat orang tua sedang Peran orang tua sebagai panutan di
melakukan pola asuh dengan anaknya. Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Metode pengumpulan data menggunakan Kabupaten Purworejo sebagian orang tua
wawancara, observasi dan dokumentasi. bisa menjalankan peranya sebagai panutan
Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dan dan masih ada orang tua yang belum bisa
dibantu pedoman dokumentasi, observasi dan menjalakan peranya sebagai panutan,
wawancara. Uji keabsahan data menggunakan dikarenakan orang tua masih belum bisa
trianggulasi sumber dan metode. menjalankan beribadah bersama-sama
HASIL.PENELITIAN.DAN dirumah dan menjadi teladan dan panutan
PEMBAHASAN yang baik untuk anak-anaknya dirumah.
1. Peran Orang Tua Dalam Mencegah d. Peran Sebagai Pengawas
Kenakalan Remaja Peran orang tua sebagai pengawas di
a. Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Peran orang tua sebagai pendidik di Kabupaten Purworejo bahwa orang tua belum
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, bisa menjalankan peranya sebagai pengawas
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalakan karena belum bisa mengawasi sikap dan
perannya sebagai pendidik karena orang tua perilaku anaknya secara penuh, ketika anak
sudah bisa mengetahui perubahan fisik dan keluar dari rumah orang tua susah untuk
psikis pada anak, orang tua sudah bisa memantau anak-anaknya dan orang tua tidak
menanamkan nilai- nilai agama dan sopan mengenal teman dari anak-anaknya.
santun pada anak. e. Peran Sebagai Teman
b. Peran Sebagai Pendorong Peran orang tua sebagai teman di
Peran orang tua sebagai pendorong di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo orang tua sudah bisa
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalakan menjalankan perannya sebagai teman yaitu
peranya sebagai pendorong karena orang tua orang tua sudah bisa menjadikan anak
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 80
Anggrita Kusumaninggar

sebagai sahabat sendiri dengan selalu masih ada orang tua sudah bisa menjalankan
mencurahkan perhatian dan memberikan peranya. Orang tua dapat menahan amarahnya
tanggung jawab ke anak secara penuh, dapat ketika sedang marah kepada anaknya dengan
berdialog dengan hangat kepada anak dan tidak menghakimi anaknya dengan main
ketika anak mengungkapkan masalahnya tangan sendiri ketika anak melakukan
orang tua langsung merespon dengan baik kesalahan, anak remaja sudah bisa bercerita
dengan menanyakan yang apa yang menjadi secara terbuka mengenai masalah yang
masalah anaknya dan mencari jalan keluar dihadapinya serta orang tua sudah dapat
yang terbaik untuk anaknya. menyimpan rahasia anak dan melakukan
f. Peran Sebagai Konselor komunikasi kepada anak dari percakapan
Peran orang tua sebagai konselor di kecil atau sederhana menjadi percakapan yang
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, serius, bicara selayaknya orang tua dan anak
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalankan tidak ada batasan.
peran sebagai konselor karena sudah dapat 2. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan
memberikan gambaran dan pertimbangan Remaja Desa Gintungan Kecamatan Gebang
nilai positif dan negatif, sehingga mereka Kabupaten Purworejo.
mampu belajar mengambil keputusan yang a. Faktor dari Dalam Diri Sendiri
terbaik. Sebagai konselor orang tua tidak Faktor-faktor dari diri sendiri
dituntut untuk menghakimi remaja tersebut, menyebabkan remaja melakukan kenakalan
namun merangkul mereka yang bermasalah remaja. Remaja di Desa Gintungan,
walaupun pernah menghukum anaknya ketika Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo
anaknya melakukan kesalahan tetapi masih melakukan kenakalan remaja dikarenakan
dalam batas kewajaran tidak sampai hukuman adalah melakukan kenakalan remaja atas
fisik atau penyiksaan, berbagai macam kemauan diri sendiri juga, adalah remaja
hukuman orang tua ketika anak telah mempunyai kontrol diri yang lemah saat
melakukan kenakalan remaja contohnya tidak sedang marah ataupun dibuat marah dan
memberikan uang saku, tidak menyapa, dan rayuan teman senjata utama menjadi alasan
mengunci pintu rumah agar anak sadar atas saya melakukan apapun, pernah melakukan
kesalahan yang dia lakukan. kenakalan remaja membolos sekolah,
g. Peran Sebagai Komunikator mecontek dan sampai tindakan kriminalitas
Peran orang tua sebagai komunikator mencuri, minum miras, melakukan seks
di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, bebas, adalah setelah melakukan kesalahan
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalankan merasa menyesal karena melakukan
peranya sebagai komunikator dikarenakan kenakalan remaja, ibarat nasi sudah menjadi
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 81
Anggrita Kusumaninggar

bubur kalau penyesalah di akhir tiada guna. minum-minuman keras, merokok dan suka
Seharusnya remaja sadar akan tindakannya menawari remaja yang lain, pada awalnya
akan merugikan diri sendiri dan orang lain. hanya ditawari lama kelamaan ketagihan,
Ketika melangkah harus dipertimbangkan hubungan dengan warga sekitar rumah baik-
terlebih dahulu, bisa memilah yang baik dan baik saja, tempat melakukan kenakalan
benar. remaja dan alasan mereka melakukan
b. Faktor Rumah Tangga kenakalan remaja adalah di sekolah, di
Faktor-faktor rumah tangga lingkungan rumah, karena emosi yang tinggi
menyebabkan remaja melakukan kenakalan dan tidak bisa mengontrol emosi jadi
remaja. Remaja di Desa Gintungan, langsung memukul temannya sendiri, karena
Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo pertemanan juga salah satu faktor penyebab
melakukan kenakalan remaja dikarenakan melakukan kenakalan remaja karena merasa
oleh masalah keluarga dari kondisi ekonomi temanya direndahkan sedangkan teman yang
orang tua, orang tua mempunyai teman wanita lain tidak rela temanya direndahkan, sehingga
atau teman pria, hubungan dengan keluarga terjadilah perkelahian tersebut.
yang baik tetapi anak sering dimarahi d. Faktor dari Sekolah
dirumah sehingga anak tidak merasa betah Faktor masyarakat menyebabkan
berada di rumah, dan kesibukan orang tua remaja melakukan kenakalan remaja. Remaja
bekerja juga dapat mempengaruhi anak di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
melakukan kenakalan remaja. Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan
c. Faktor Masyarakat remaja juga dari faktor lingkungan sekolah,
Faktor masyarakat menyebabkan karena bertemu dengan teman-teman baru
remaja melakukan kenakalan remaja. Remaja dari lingkungan dan latar belakang yang
di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, berbeda, mereka diajak oleh teman untuk
Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan melakukan kenakala remaja karena merasa
remaja karena faktor lingkungan masyarakat solidaritas antar teman dengan dilakukan
yang pada awalnya melihat saja, lama secara bersama-sama karena menyenangkan,
kelamaan ditawari, dengan ditawari dan dan bentuk kenakalan remaja yang diperbuat
diajak merokok atau menenggak miras remaja di sekolah adalah, mencontek, berkelahi di
susah menolak, kenakalan yang pernah di lingkungan sekolah, melanggar tata tertib
perbuat di lingkungan masyarakat adalah, sekolah, mencuri, dan merokok di sekolah.
berkelahi, merokok, minum minuman keras, KESIMPULAN DAN SARAN
mencuri, terdapat pengaruh dari lingkungan Simpulan
rumah dengan orang yang suka berjudi,
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 82
Anggrita Kusumaninggar

Orang tua memiliki beberapa peran sekaligus sahabat oleh anaknya sendiri, orang
dalam mencegah kenakalan remaja di Desa tua dan anak dapat menciptakan dialog yang
Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten hangat dan akrab dengan berbincang-bincang
Purworejo, sesuai dengan hasil penelitian dan serta saling menceritakan masalah yang
pembahasan dapat disimpulkan bahwa sedang terjadi; (f) sebagai konselor bahwa
beberapa peran tersebut antara lain: (a) orang tua sudah memberikan gambaran dan
sebagai pendidik dapat dijelaskan bahwa pertimbangan nilai positif dan negatif
orang tua sudah bisa mendidik anak-anaknya sehingga mereka mampu belajar mengambil
(remaja) sejak dini dengan memperhatikan keputusan yang terbaik; (g) peran
perubahan fisik maupun psikisnya dan komunikator bahwa orang tua sudah dapat
membimbing/ mengajarkan tentang nilai-nilai menahan amarahnya ketika sedang marah
agama, sopan santun serta norma yang kepada anaknya dengan tidak main tangan,
berlaku di lingkungan keluarga dan serta anak sudah bisa bercerita secara terbuka
masyarakat; (b) sebagai pendorong bahwa mengenai masalah yang dihadapinya, sebagai
orang tua sudah bisa menjalankan perannya orang tua sudah dapat menyimpan rahasia
sebagai pendorong dengan mendorong atau anak dan orang tua melakukan komunikasi
memotivasi anaknya untuk menanamkan kepada anak dari percakapan kecil atau
keberanian, berperilaku baik, menjaga sopan sederhana menjadi percakapan yang serius,
santun dan memiliki rasa percaya diri untuk bicara selayaknya orang tua dan anak tidak
menjalani kehidupan di masyarakat; (c) ada batasan.
sebagai panutan bahwa belum semua orang Kenakalan remaja dapat berasal dari
tua di Desa Gintungan menjalankan perannya beberapa faktor, dari hasil penelitian dan
sebagai panutan bagi anak-anaknya pembahasan dapat disimpulkan bahwa faktor-
dikarenakan orang tua masih belum bisa faktor tersebut antara lain: (a) faktor dari
menjalankan beribadah bersama-sama di dalam diri sendiri bahwa remaja masih
rumah, menjadi teladan dan panutan yang mempunyai kontrol diri yang lemah sehingga
baik untuk anak-anaknya di rumah; (d) orang mudah terhasut oleh rayuan orang lain untuk
tua belum menjalakankan perannya sebagai melakukan hal-hal yang melanggar nilai dan
pengawas dengan cara orang tua dikarenakan norma yang berlaku; (b) faktor rumah tangga
orang tua belum bisa mengawasi pergaulan atau keluarga bahwa lingkungan keluarga
anak-anaknya dengan memantau aktivitas di yang dialami oleh remaja yang menyimpang
luar rumah kepada teman-temannya dan dikarenakan kondisi ekonomi sehingga
lingkungan sekitar; (e) sebagai teman bahwa mempengaruhi tingkat emosional yang di
orang tua sudah dianggap sebagai teman alami orang tua dan anak, dan kesibukan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 83
Anggrita Kusumaninggar

orang tua dalam bekerja sehingga waktu Sarlito W. S. (2006). Psikologi Remaja.
dengan anak hanya sedikit; (c) faktor dari Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
masyarakat bahwa pergaulan yang dialami
Lexy, J Moeloeng. (2005). Metodelogi
oleh remaja sangat rentan cenderung ke hal
Penelitian Kualitatif. Bandung:
negatif karena terpengaruh oleh lingkungan
Remaja Rosdakarya.
dan pergaulan dengan teman sebaya baik dan
buruk serta ditambah dengan sistem kontrol
diri yang lemah; (d) faktor dari sekolah bahwa
banyaknya teman ditemui di lingkungan
sekolah yang memiliki latar belakang
berbeda-beda menyebabkan remaja mudah
terpengaruh dengan perilaku menyimpang
yang dilakukan temannya.
Saran
1. Bagi pemerintah
Perhatian pemerintah terhadap remaja
perlu ditingkatkan terkait jumlah
kenakalan remaja yang semakin meningkat
dan perlu adanya pengarahan atau
sosialisasi untuk remaja.
2. Bagi orang tua
Agar dapat meningkatkan peranya untuk
membimbing anak untuk mencegah
terjadinya kenakalan remaja.
3. Bagi masyarakat
Peran aktif masyarakat sekitar perlu
ditingkatkan terkait kegiatan yang
melibatkan remaja terkait gotong-royong
dan kegiatan keagamaan maupun materi
untuk mendukung kegiatan remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sarlito W. (2002). Psikologi


Remaja. Jakarta: Rineke Cipta.

Anda mungkin juga menyukai