BAB I
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa
dewasa. Pada masa ini remaja merupakan penerus generasi keluarga dan
dirinya dapat berkembang pesat, sehingga akan tumbuh menjadi manusia yang
kemampuan dan keterampilan yang bermanfaat. Oleh karena itu penting bagi
hari pada remaja. Melalui surat kabar atau televisi dijumpai kasus-kasus
remaja usia dini sampai usia remaja seperti pelecehan baik itu pelecehan fisik,
verbal, mental bahkan pelecehan seksual pun sudah menimpa atau remaja.
Bentuk pelecehan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah dikenal
mendalam, juga sering kali menimbulkan luka secara fisik (Nirwana, 2017).
memiliki harga diri, martabat dan derajat yang setara dengan kaum pria.
masyarakat, namun lebih umum terjadi pada masyarakat yang lebih rendah.
remaja. Jenis kasus pelecehan yang sering terjadi pada anak dan remaja
kasus pelecehan pada remaja di dunia mencapai 120 juta, sedanhkan dinegara
Eropa bagian barat hampir satu dari tiga anak usia 6-15 tahun mengalami
atau UNICEF pada tahun 2019, tercatat dari 10 anak perempuan di dunia
kasus pelecehan seksual dengan jumlah korban mencapai 123 anak di satuan
pendidikan sepanjang tahun 2019. Korban mencapai 123 anak, terdiri atas 71
3
data KPAI menunjukkan bahwa satu pelaku bisa memperdaya banyak korban,
karena dari 21 pelaku kasus pelecehan itu korbannya mencapai hingga 123
sekolah sebanyak 10 persen. Selain itu, oknum pelaku yang merupakan guru
terdiri dari guru olahraga sebanyak 29 persen, guru agama 14 persen, guru
persen, guru Bahasa Inggris 5 persen dan guru kelas sebanyak 23 persen.
Lebih lanjut, Selain itu hasil pengawasan KPAI menunjukkan bahwa dari 21
perempuan dan anak di daerah itu sepanjang tahun 2018. Hal ini mengalami
peningkatan cukup besar dibandingkan jenis kasus yang sama tahun 2017
yang hanya 74 kasus. Menurut data dari Bidang Perlindungan Perempuan dan
Berikut data dari DPPPA Kota Pekanbaru terkait kasus pencabulan yang
2019).
dengan baik. Salah satu tugas tersebut adalah remaja dapat menerima peran
seks dewasa yang diakui masyarakat dan remaja tidak mengalami kesulitan
bertanggung jawab, sebagai calon suami dan calon ayah yang baik untuk
peran sesuai dengan jenis kelamin mereka, sehingga usaha untuk mempelajari
peran feminin saat dewasa dapat diakui oleh masyarakat dan masyarakat
seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang
benci, tersinggung, dan sebagainya pada diri individu yang menjadi korban
beragam, dari yang ringan seperti lelucon seksual hingga yang berat seperti
pernah dilakukan studi content analysis pada media massa di Jawa Timur
(1991), dan bila disimak lebih rinci, angka tertinggi-sekitar 62 persen dialami
identitas diri itu. Apalagi di Indonesia budaya yang patriakhi, masih tumbuh
(BKKBN, 2016).
sekelompok orang terhadap pihak lain, yang berkaitan langsung dengan jenis
harkat diri orang yang diganggunya. Perilaku ini bisa bersifat fisik dan
6
mental, serta bisa verbal ataupun non-verbal serta mengganggu aspek fisik,
seperti malu, marah, benci, dendam, trauma, merasa terhina, tersinggung, dan
tua, berpengaruh pada masalah hubungan, orangtua, dan seksual yang bisa
tahun, karena pada masa ini remaja putri masih belum memahami tentang
remaja yaitu remaja bisa menjadi rendah diri, tidak percaya diri bahkan
depresi. Selain itu dampak fisik adalah kehamilan yang tidak diinginkan
kejadian pelecehan seksual pada remaja yaitu, pengaruh teman sebaya seperti
ajakan teman untuk menggoda atau melecehakan seseorang. Selain dari pada
7
itu juga dapat disebabkan karena kurangnya pendidikan seks dari orang tua
Pekanbaru”
Pekanbaru.
Pekanbaru.
8
Pekanbaru.
Tampan Pekanbaru.
Pekanbaru.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pengetahuan juga diperoleh dari
pendidikan, pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain, media masa
2016).
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
tingkatan yaitu :
10
1. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang lebih
rendah.
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
5. Sintesis
baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
6. Evaluasi (evaluation)
penilaian suatu objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
3. Umur
Usia adalah individu yang terhidung mulai saat dilahirkan sampai berulang
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
kepercayaan masyarakat seorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang
belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
kematangan jiwa.
4. Faktor lingkungan
atau kelompok.
5. Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
penilaian dimana setiap jawaban benar dari masing-masing pertanyaan diberi nilai
1 dan jika salah diberi nilai 0. Penilaian dengan cara membandingkan jumlah skor
menjadi 3 kategori :
2.2.1 Pengertian
atau mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak
diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif
seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan sebagainya pada diri individu yang
Rentang pelecehan seksual ini sangat luas, yakni meliputi: main mata, siulan
nakal, komentar berkonotasi seksual atau gender, humor porno, cubitan, colekan,
tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang
mana saja, kapan saja, pada siapa saja dan tanpa memandang usia (Aluna, 2018).
yang tidak diharapkan, dan perilaku verbal dan fisik lainnya yang bersifat seksual
halus, seperti mencolek bagian tubuh pribadi, mengucapkan kata kotor kepada
dari yang ringan seperti lelucon seksual hingga yang berat seperti pemerkosaan.
1. Lelucon seks, menggoda secara terus menerus dengan kata-kata tentang hal-
3. Secara berulang berdiri dengan dekat sekali atau hingga bersentuhan badan
Ada 3 teori dalam menganalisa pelecehan seksual seperti yang dikatakan oleh
BKKBN (2018) :
A. Teori Biologis
B. Teori Sosiokultural
dibesarkan oleh suatu sistem yang menempatkan mereka sebagai dua pihak
C. Teori Organisasional
Teori ini berangkat dari asumsi bahwa dengan adanya perbedaan struktur
dalam dunia kerja (ada atasan dan bawahan), maka ada peluang bagi mereka
yang punya posisi atau hierarki lebih tinggi untuk memperlakukan mereka
pengalaman buruk di masa lalu. Pria yang melakukan pelecehan seksual sering
tidak menyadari bahwa tindakan mereka adalah tidak benar atau bahwa
adalah, bagi banyak pria, hubungan antara kekuasaan dan seks adalah bersifat
otomatis dan tanpa sadar. Di sisi lain, pertemuan dengan tayangan kekerasan
berjumpa dengan materi yang biasanya menimbulkan emosi yang kuat. Hal ini
berasal dari pelecehan seksual antara lain kecemasan, depresi, sakit kepala,
susah tidur, gangguan pencernaan, masalah berat badan, nausea, dan disfungsi
orang lain. Selain itu sekitar 54% remaja yang mengalami pelecehan seksual
menutup diri kepada orang lain dan 46% lainnya justru terlibat seks bebas, hal
1. Umur
Usia remaja dibagi menjadi tiga yaitu remaja awal (11-14 tahun), remaja
tengah (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-19 tahun). Pada usia ini
dipengaruhi oleh jenis kelamin, dimana pada masa remaja anak perempuan
2. Keterpaparan pornografi
Pada remaja dorongan seksual sangat kuat, selain itu rasa ingin tahu
tentang masalah seksual juga lebih tinggi hal ini membuat remaja sering
Sementara itu di media tersebut banyak situs porno yang beredar. Hal ini
menimbulkan rasa lebih penasaran yang lebih kuat pada remaja dan tidak
3. Pendidikan seks
berpakaian sopan, tidak keluar sendirian dan lainnya yang bertujuan agar anak
Pendidikan seks pada anak dapat diberikan sejak dini sesuai dengan umur
mereka. Ketika anak memasuki masa remaja, pendidikan seks yang sangat
tersebut orang tua mengajarkan pada anak tentang bentuk pelecehan seksual
tersebut dan juga mengajarkan bagaimana cara mencegah dan apa yang harus
orang tuanya.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual pada remaja
tersebut dapat berupa nasehat seperti tidak menggunakan pakaian seksi pada
saat keluar rumah, tidak keluar sendirian diwaktu malam hari, tidak mudah
terbujuk rayu oleh laki-laki yang tidak dikenal, dan memberitahukan kepada
dipegang dan lainnya. Dengan adanya pendidikan seks dari orang tua, maka
remaja sudah dibekali pengetahuan dan dapat melindungi dirinya sendiri dari
pelecehan seksual.
pendidikan seks akan menentukan perasaan anak pada masa yang akan
4. Teman sebaya
Pada remaja teman sebaya merupakan orang yang paling penting dalam
kehidupannya. Karena itu apapun yang dilakukan oleh temannya mereka mau
tidak mau akan ikut melakukannya juga demi solidaritas pertemanan mereka.
orang tua harus seleksi dalam memilih teman anak mereka, karena pada
yang baik dapat memberikan dampak yang baik untuk remaja, begitu
sebaliknya memiliki teman yang tidak baik dapat memberikan dampak yang
5. Sosial budaya
dan berikaitan dengan suku bangsa. Dalam masalah gender, biasanya laki-
itu adalah hal yang biasa, padahal secara hukum tindakan mereka sudah
2.3.1 Pengertian
Remaja disebut juga dengan puber atau adolesensi, yang merupakan transisi
masa anak-anak menjadi dewasa. Masa remaja termasuk masa yang sangat
menentukan karena pada asa ini anak-anak mengalami banyak perubahan pada
dikalangan remaja sehingga masa ini disebut sturm and drang yang berarti pada
masa ini mereka mengalami pernuh gejolak emosi dan tekanan jiwa sehingga
seorang anak telah mencapai usia 10-18 tahun untuk anak perempuan, dan 12-20
tahun untuk anak laki-laki. Menurut E.L Kelly remaja adalah masa ketika seorang
dikatakan remaja apabila telah mencapai usia 10-18 tahun (Nirwana, 2018).
Remaja merupakan masa peralihan antara tahap anak dan dewasa dengan
jangka waktu yang berbeda-beda tergantung faktor sosial dan budaya, fase ini
teman sebaya dan belum menikah. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa
terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif (Aluna, 2018).
1. Pertumbuhan fisik
2. Perkembangan seksual
sebagainya.
3. Cara berfikir
sambil berkata “pantang“. Andai yang dilarang itu anak kecil, pasti ia
akan menuruti perintah orang tuanya, tetapi remaja yang dilarang itu
keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa
marah sekali.
– kampung.
seorang remaja. Pada masa remaja awal ini perkembangan meliputi ciri
khas tahapan :
tengah ini keadaaan psikis menjadi labil. pada masa ini perkembangan
d. Berfikiran Abstrak
23
dewasa. Pada masa remaja awal ini perkembangan meliputi ciri khas
tahapan:
hubungan suatu teori dengan faktor‐faktor penting yang telah diketahui dalam
suatu masalah tertentu Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.1
Kerangka Teori
1. Umur
2. Keterpaparan pornografi
Pelecehan seksual
3. Pendidikan seks orang tua
4. Pengaruh teman sebaya
5. Sosial budaya
6. Pengetahuan
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
Sub variabel
Pengetahuan tentang 1. Pengertian
pelecehan seksual 2. Penyebab
3. Dampak
4. Pencegahan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun desain penelitian ini adalah secara deskriptif dimana penelitian ini hanya
Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan Januari hingga Juli tahun 2020
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti, jumlah
N
n=
1+ N ( d )2
Keterangan :
N : Populasi
n : Sampel
572
n=
1+572(0 , 05 )
572
n=
1+572(0 , 05 )
572
n=
1+572(0,05)
n=399 ,3
Jadi sampel dalam penelitian ini adlaah 399 orang
Hasil ini sangat penting pada saat keputusan sedang dibuat mengenai sesuai
N Defenisi Skala
Variabel Alat Ukur Hasil ukur
o Operasional Ukur
1. Pengetahaun Segala yang Kuesioner Ordinal 1. Baik, jika nilai
diketahui 76%-100%
responden
2. Cukup, jika
tentang
pelecehan nilai < 56-75%
seksual 3. Kurang, jika
nilai < 60%
diisi oleh responden. Data yang diolah secara komputerisasi. Setalah data
1. Mengedit (Editing)
daftar pertanyaan.
Data yang sudah terkumpul diklasifikasi dan diberi kode untuk masing-masing
baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisa univariat bertujuan untuk
(2019).
f
P= x 100
n
Keterangan :
P = Pesentase
f = Nilai frekuensi
n = Nilai total