Fendi Ntobuo .
Email: fendintobuo@umgo.ac.id
ABSTRACT
ABSTRAK
Latar belakang: Perilaku negatif yang banyak dilakukan oleh remaja salah
satunya adalah perilaku bullying, perilaku ini marak terjadi dilingkup sekolah.
Secara garis besar faktor yang mempengaruhi perilaku bullying yaitu faktor
keluarga, faktor sekolah, faktor teman sebaya. Akan tetapi pada penelitian ini
peneliti lebih memfokuskan diri pada pengaruh pola asuh orangtua, sebab
terdapatnya korelasi antara pola asuh orang tua yang tidak tepat dan
pembentukan perilaku agresif pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan pola asuh orang tua terhadap perilaku bullying di SMA N 1
Bolangitan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan
menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah populasi yang diambil
adalah 48 responden. Hasil penelitian: menggunakan uji statistik Chi Square,
dimana terdapat hubungan yang bermakna antara Pola Asuh orang tua
terhadap perilaku bullying di SMA N 1 Bolangitan dengan nilai (ρ value : 0,000).
1
Kata kunci : Pola Asuh, Perilaku Bullying.
pada dirinya serta remaja dapat Pada tahun 2015, LSM Plan
remaja salah satunya adalah yang terlibat dalam riset ini berusia
2
Emergency Fund (UNICEF) pada sebanyak 31 kasus (19,3 %), anak
2016 ditemukan sekitar 253 kasus dari bullying mulai dari depresi,
menjadi korban dan 131 anak suicide bullying (bunuh diri karena
menjadi pelaku. Data ini tidak jauh dibully). Hal yang harus dilakukan
3
dilahirkan. Lingkungan pertama Secara garis besar faktor yang
yang akan dibentuk, oleh karena itu kepribadian anak, kepercayaan diri,
oleh remaja keseharian yang sangat Akan tetapi pada penelitian ini
membentuk kepribadian seseorang asuh orang tua yang tidak tepat dan
4
hukuman yang tidak konsisten, dan bullying juga kebanyakan berasal
pemanjaan yang secara berlebihan, dari anak yang tumbuh dari pola
berkaitan dengan perilaku agresif asuh yang kurang baik ataupun tidak
anak. Dengan kata lain remaja yang baik, misalnya pola asuh tanpa figur
kerap mendapat hukuman fisik dari ayah, tanpa orang tua lengkap
(2015) sebagian besar polah asuh Dengan konsep diri yang baik dan
berat. Hal ini menunjukkan ada bersama, bahwa pola asuh yang
tua dengan perilaku bullying remaja. yang baik pula pada anak. Dengan
Pola asuh otoriter adalah pola asuh begitu tercipta konsep diri yang baik
menjadi akrab dengan suasana yang yang baik pula, dan anak bisa
5
memperoleh panutan (model) yang didapatkan data bahwa 6 siswa
bisa ditiru dan sebagai salah satu mengatakan orang tua memberikan
Hasil survei pendahuluan yang yang diinginkan (pola asuh orang tua
658 siswa yang terdiri kelas X (laki- diberikan kebebasan tetapi harus
orang), kelas XII (laki-laki sebanyak (pola asuh orang tua secara
orang) dengan total jumlah siswa Enam dari 10 siswa tersebut juga
seperti saling mengejek antara siswi Dampak dari kasus perilaku bullying
memaki antara siswa senior dengan terdapat siswa sudah tidak masuk
6
dimediasi mengenai masalah pertimbangan waktu yang singkat
7
digunakan untuk mengetahui tentang variabel penelitian. Untuk
penelitian ini adalah pola asuh orang statistik dengan menggunakan uji
tahun)
Analisis yang digunakan dalam
Remaja Akhir (17-25 22 45.8
penelitian ini meliputi : analisis tahun)
8
responden (54,2 %). Sedangkan orang tua yang demokrasi yaitu
(N) (%)
Perempuan 14 29.2
Perilaku Bullying Tinggi 9 18.7
Total 48 100
Perilaku Bullying 12 25
(n) (%)
bullying tinggi sebanyak 9
Pola Asuh Otoriter 23 47.9 responden (18,7%).
Pola Asuh 25 52.1
Demokrasi
Total 48 100
9
Analisa Bivariat responden (18,7 %), dan terdapat 3
Pola Asuh 9 18.7 11 22.9 3 6.3 23 47.9 kemaknaan α = 0,05 atau interval
0,000
Otoriter
kepercayaan p < 0,05 dengan
Pola Asuh 0 0 1 2.1 24 50 25 52.1
10
Dari hasil penelitian fisik, sosial maupun psiko-sosial
orang tua yang demokrasi. Pada dan diterapkan orang tua dalam
pola asuh orang tua demokrasi ini pengasuhan terhadap anak sejak
masukan terhadap anak, pada siswa interaksi yang dilakuan oleh orang
11
Berdasarkan teori dan hasil dalam kategori rendah yaitu
akan belajar menjadi anak yang menunjukkan bahwa siswa dan siswi
baik/buruk maka anak akan menjadi (83,1%) dan sedang (18,7 %).
buruk seperti pola asuh yang telah Artinya siswa dan siswi SMA N 1
penganiayaan kedua orang tua dalam hal ini masih belum masuk
tua dengan konsep diri remaja dan tidak sopan, berkelahi, merusak,
12
memanggil pihak orang tua untuk memberikan masukan negatif pada
13
dalam kategori perilaku bullying perilaku bullying siswa, sehingga
responden yang memiliki pola asuh asuh yang baik yaitu pola asuh
yaitu sebanyak 9 responden (18,7 cukup jelas bahwa pola asuh orang
dilihat secara kasat mata dapat Hal ini didukung oleh teori
sedang yang sering dilakukan oleh pernah dialami baik dalam keluarga
lain, selain itu bullyng fisik yaitu perkembangan emosi dan sosial
semakin baik pola asuh orang tua memiliki social support sebagai
14
siswa sehingga perilaku agresif yang tinggi, percaya diri, memiliki
Selain itu faktor lain yang pola asuh ini dapat mengimbangi
adalah pola asuh orang tua. Orang proses anak dalam menimbulkan
kali ceria, bisa mengendalikan diri untuk pola asuh otoriter memberikan
stress. Anak juga cenderung untuk yang diterapkan orang tua dalam
(Yusuf, 2014). Anak yang dididik batas yang tegas. Dampak pola
15
memiliki sikap acuh, pasif, terlalu dan cenderung melampiaskan
patuh, kurang inisiatif, peragu, dan kepada hal negatif berupa perilaku
dua tingkat dimana terdiri dari uji Remaja SMK Negeri 1 Manado,
silang antara pola asuh otoriter dan menyatakan bahwa pola asuh
16
positif sebanyak 36 responden di lingkungan sekolah, karena
Agar hasil penelitian ini dapat diharapkan siswa dan siswi SMA N 1
datang. sekolah.
perilaku siswa dan siswi agar hal-hal penelitian lebih matang. Tentunya
17
DAFTAR PUSTAKA Apresiatif). Jakarta: Salemba
Humanika.
Astuti, P.R. (2015). Meredam
Bullying. Jakarta: Grasindo Korua. (2015). Hubungan Pola Asuh
Orang Tua Dengan Perilaku
Azwar,S. (2015). Sikap Manusia,
Bullying Pada Remaja SMK
Teori dan Pengukurannya.
Negeri 1 Manado. Jurnal
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kozier, B, Erb, G, Berman, A,
Carima, Farah. (2017). Perilaku Snyder, S. J. (2014). Buku Ajar
Bullying Pada Remaja ditinjau Fundamental Keperawatan
dari Pola Asuh Otoriter (Konsep, Proses dan Praktik).
Orangtua dan Jenis Kelamin. Edisi 7. Volume 2. Jakarta:
Jurnal EGC.
18
Potter, P.A. dan Perry, A.G.(2010). Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Buku Ajar Fundamental Nuha Medika.
Keperawatan Edisi 4.Volume
Wiyani, N.A. (2014). Save Our
1. Jakarta: EGC.
Chilldren From School
Sally, Febriyanti. (2015). Hubungan Bullying. Yogyakarta: Ar-Rus
Pola Asuh Orang Tua dengan Media.
Perilaku Bullying Pada Remaja
Wong, D.L. (2014). Buku Ajar
SMK Negeri 1 Manado. Jurnal
Keperawatan Pediatrik. Edisi
Santrock. (2017). Psikologi 6. Volume 1. Jakarta: EGC.
Pendidikan Edisi Kedua.
Yuliani, Mita. (2017). Dampak
Jakarta: Kencana Prenada
Perilaku Bullying Pada 2 Siswa
Media Group.
Di SMP Pangu di Luhur 1
Sarwono, S,W. (2015). Psikologi Klaten. Jurnal
Remaja. Jakarta: Rajawali
Yusuf,S. (2015). Psikologi
Press
Perkembangan Anak dan
Sejiwa. (2014). Bullying Mengatasi Remaja. Bandung:
Kekerasan di Sekolah dan Rosdakarya.
Lingkungan Sekitar Anak.
Yoga, Ratama. (2017). Hubungan
Jakarta : Grasindo
Pola Asuh Orang Tua Dengan
Setyobudi. (2015). Hubungan Pola Perilaku Bullying remaja
Asuh Orang Tua Dengan di SMP N 4 Gamping Sleman.
Perilaku Merokok Remaja Di
SMP N 3 Grabag Magelang.
Jurnal
19