Anda di halaman 1dari 8

ABDI LAKSANA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 2

BAHAYA NARKOBA DAN STRATEGI PENCEGAHANNYA

Bachtiar, RR Dewi Anggraeni, Susanto, Samuel Soewita, Bambang Santoso


Loisa Diana Raya, Mardin Sipayung , Matheus Raditya Chrisputranto, Roberto Rossi ,
Hadi Sutopo, Wahyono
Dosen dan Mahasiswa Magister Hukum, Universitas Pamulang
Email : susanto@unpam.ac.id

Abstrak

Dewasa ini kasus narkoba sudah merebak ke seluruh komponen masyarakat tidak hanya golongan
masyarakat kelas atas yang tinggal diperkotaan melainkan sudah sampai dipelosok daerah Indonesia
yang sasarannya tidak pandang bulu, akibatnya makin banyak generasi muda yang terjerumus
dalam narkoba dan kehilangan masa depan. Jumlah pengguna narkoba di Indonesia terus
meningkat. sebagian besar penggunanya adalah para remaja. Dari masalah yang sudah banyak
terjadi sekarang ini, banyak penyalahgunaan narkoba yang sering menyebabkan ketergantungan.
Penggunaan narkoba ada berbagai alasan diantaranya untuk mengatasi stress, untuk bersenang-
senang, atau untuk bersosialisasi.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan keterangan yang
sejelas-jelasnya tentang dampak dari penggunaan narkoba dengan cara yang tidak tepat, bahkan
dapat menyebabkan kematian. Narkoba mempunyai dampak negatif yang sangat luas; baik secara
fisik, psikis, ekonomi, sosial budaya hankam, dan lain sebagainya. Banyak cara digunakan agar
pemakai narkoba dapat normal dan pulih kembali seperti biasanya.Sehingga kepada pemakai /
pengedar dalam ketentuan hukum pidana nasional diberikan sanksi yang berat. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sangat berarti.

Kata Kunci: Narkoba, Penyalahgunaan, Pencegahan

Abstract
Nowadays drug cases have spread to all components of society, not only the upper class people who
live in urban areas but have reached remote areas of Indonesia whose targets are indiscriminate,
as a result, more and more young people are falling into drugs and losing their future. The number
of drug users in Indonesia continues to increase. Most of the users are teenagers. Of the many
problems that have occurred today, many drug abuse often lead to dependence. There are various
reasons for using drugs, including to deal with stress, to have fun, or to socialize. This study aims to
provide clear information about the effects of using drugs in an inappropriate way, which can even
lead to death. Drugs have a very broad negative impact; physically, psychologically, economically,
socio-culturally, defense and security, and so on. Many ways are used so that drug users can return
to normal and recover as usual. So that users / dealers in the provisions of the national criminal
law are given severe sanctions. This research is expected to provide a very meaningful contribution.
Keywords: Drugs, Abuse, Prevention

A. PENDAHULUAN Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya.


Salah satu hal yang sejak dulu Terminologi Narkoba familiar digunakan
menjadi permasalahan dalam masyarakat oleh aparat penegak hukum seperti polisi
dan membutuhkan perhatian khusus adalah (termasuk di dalamnya Badan Narkotika
penyalahgunaan obat-obatan. Narkoba Nasional), jaksa, hakim dan petugas
merupakan singkatan dari Narkotika, Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan

377
lain yang menunjuk pada ketiga zat Menurut Laporan Badan PBB (2017)
tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, estimasi jumlah penyalahguna Narkoba
Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza Dunia sebesar 255 juta, jumlah mati over
biasanya lebih banyak dipakai oleh para dosis 520 per hari. Sedangkan menurut
praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan hasil Survey BNN dan UI (2017), di 34
tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua Provinsi, jumlah penyalahguna narkoba di
istilah tersebut tetap merujuk pada tiga Indonesia sebesar 3,3 juta, mati over dosis
jenis zat yang sama. Sedangkan menurut 30 per hari yg tersebar dalam 1)
UU No. 35 Tahun 2009, Narkotika adalah Lingkungan Kerja sebesar 2 jt (59,3%); 2)
zat atau obat yang berasal dari tanaman Lingkungan Pendidikan 800 ribu (23,7%)
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun dan 3) Lingkungan Masyarakat 573 ribu
semisintetis, yang dapat menyebabkan (17%). Karakteristik pecandu: 44,7%
penurunan atau perubahan kesadaran, pecandu ganja, 44% mencoba narkoba
hilangnya rasa, mengurangi sampai baru, 65% pernah dipenjara, 25% pernah
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat ditangkap, 20% pecandu adalah kurir, 25%
menimbulkan ketergantungan, yang pernah terlibat kejahatan, 29% pernah
dibedakan ke dalam golongan-golongan kecelakaan.
sebagaimana terlampir dalam Undang- Narkoba sendiri dapat dibedakan
Undang ini. menjadi 3 golongan, yaitu: Golongan I
Terdapat beberapa potret (hanya untuk pengembangan ilmu
permasalahan yang berkaitan dengan pengetahuan, tidak untuk terapi,
Narkoba di Indonesia antara lain: ketergantungan kuat, contoh: Heroin,
1) Geografis yang terbuka menyebabkan Kokain dan Ganja); Golongan II (Pilihan
Narkoba mudah masuk dan menyebar terakhir untuk terapi, ketergantungan kuat
di seluruh wilayah Indonesia; tetapi kurang dari gol. I, contoh: Morfin,
2) Demografis yang sangat besar (250 Petidin; dan Golongan III (sering untuk
juta jiwa) menjadi pasar potensial therapy, ketergantungan lebih ringan,
peredaran gelap Narkoba; contoh: Codein). Dari pembagian 3
3) Peredaran gelap Narkoba bukan hanya golongan di atas, sebenarnya Narkoba ada
menyasar orang dewasa dan remaja, yang menjadi obat legal yang digunakan
melainkan juga anak-anak; dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini
4) Minimnya fasilitas dan aksestabilitas Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan
layanan rehabilitasi pecandu Narkoba; kalangan muda tidak sedikit yang
5) Stigma terhadap Penyalah guna menggunakan narkoba. Banyak dari
narkotika sehingga takut melaporkan mereka yang menggunakan Narkoba
diri; dengan alasan untuk kesenangan batin,
6) Sistem penegakkan hukum yang namun sayangnya tidak banyak yang
belum mampu memberikan efek jera mengetahui bahaya narkoba. Oleh karena
kepada penjahat Narkoba; itu sosialisasi dan penyuluhan narkoba ini
7) Modus operandi dan variasi jenis bertujuan untuk memberikan informasi
Narkoba yang terus berkembang (41 betapa bahayanya Narkoba.
Jenis Baru); Penyalahgunaan narkotika dan obat-
8) Lapas yang bertransformasi menjadi obatan terlarang di kalangan generasi
pusat kendali peredaran gelap muda dewasa ini kian meningkat.
Narkoba; Maraknya penyimpangan perilaku generasi
9) Kerugian akibat penyalahgunaan muda tersebut dapat membahayakan
Narkoba sekitar 63,1 trilyun rupiah keberlangsungan hidup bangsa ini di
(biaya privat & sosial). kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus

378
ABDI LAKSANA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 2

bangsa, semakin hari semakin rapuh Depresan (tidak sadarkan diri), Adiktif
digerogoti zat-zat adiktif penghancur (kecanduan berat).
syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak 2) Menurut Jenisnya menimbulkan depresi
dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi berat, apatis, rasa lelah berlebihan,
harapan bangsa yang tangguh dan cerdas malas bergerak, banyak tidur, gugup,
hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari gelisah, selalu merasa curiga, denyut
penyebaran narkoba ini adalah kaum muda jantung bertambah cepat, rasa gembira
atau remaja. Penyuluhan ini bertujuan berlebihan, banyak bicara namun cadel,
Sebagai pengetahuan bagi para remaja rasa harga diri meningkat, kejang-
tentang jenis-jenis narkoba dan bahaya kejang, pupil mata mengecil, tekanan
narkoba bagi dirinya. darah meningkat, berkeringat dingin,
Penyebaran narkoba di Kabupaten mual hingga muntah,luka pada sekat
Bandung cukup tinggi bahkan cenderung rongga hidung, kehilangan nafsu
mengalami peningkatan dari tahun- makan, turunnya berat badan.
ketahun. Kasatnarkoba Polresta Bandung Dampak negatif penyalahgunaan
Kompol Dadang Garnadi mengatakan, narkoba terhadap anak atau remaja adalah
hingga juni 2021 ini, terdapat 46 laporan sebagai berikut: 1) Perubahan dalam sikap,
penyalahgunaan narkoba. Dari 46 perkara perangai dan kepribadian; 2) Sering
ini, Polresta Bandung mengamankan lebih membolos, menurunnya kedisiplinan dan
kurang 50 tersangka yang saat ini sedang nilai-nilai pelajaran; 3) Menjadi mudah
dalam proses. Barang bukti yang tersinggung dan cepat marah; 4) Sering
diamankan selama 6 bulan terakhir kata menguap, mengantuk, dan malas; 4) Tidak
Dadang adalah 2,8 kilogram ganja kering, memedulikan kesehatan diri; dan 5) Suka
204,49 gram sabu, 834 butir pil mencuri untuk membeli narkoba.
psikotropika, dan 879,75 gram tembakau Strategi dan kebijakan pencegahan
sintetis. Data tersebut menunjukkan jika narkoba ada 5, yaitu
penyalahgunaan narkoba di Kabupaten 1) Komitmen Diri (seluruh elemen
Bandung cukup tinggi. bangsa bertanggung jawab dan
Faktor yang menyebabkan seseorang berkomitmen menjaga diri, keluarga,
ingin mengkonsumsi narkoba adalah kelompok/komunitas, dan
Perpecahan unit keluarga misalnya lingkungannya dari penyalahgunaan
perceraian, keluarga yang berpindah- dan peredaran gelap narkoba);
pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di 2) Regulasi Antinarkoba (penerbitan
rumah dan sebagainya, Pengaruh media regulasi pencegahan penyalahgunaan
massa misalnya iklan mengenai obat- dan peredaran gelap narkoba di tingkat
obatan dan zat, Perubahan teknologi yang daerah, institusi, kampus, sekolah, dan
cepat, Kaburnya nilai-nilai dan sistem lingkungan masyarakat, dll);
agama serta mencairnya standar moral, 3) Konsolidasi Kekuatan (seluruh elemen
Meningkatnya waktu menganggur, berkonsolidasi dan berkontribusi
Ketidakseimbangan keadaan ekonomi bersama mendukung penanganan
misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi narkoba secara masif);
etno rasial, kemewahan yang 4) Bersih Narkoba (mewujudkan
membosankan dan sebagainya. lingkungan masyarakat, pemerintahan,
Bahaya Narkoba diantaranya: tempat kerja, kampus/sekolah bersih
1) Menurut Efeknya menimbulkan narkoba;
Halusinogen (halusinasi), Stimulan 5) Deteksi Dini (penyelenggaraan tes
(seorang pengguna lebih senang dan urine secara berkala di lingkungan
gembira untuk sementara waktu), instansi, organisasi, kampus, sekolah,
dan lingkungan masyarakat)

379
Tanah merupakan hal yang sangat tanah, yang pada akhirnya dapat
penting dalam kehidupan masyarakat di memberikan perlindungan hukum. Hal
Indonesia. Fakta pertama yang dapat tersebut termuat pada Pasal 19 Ayat (1)
diajukan sebagai pendukung kebenaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
pernyataan tersebut adalah banyaknya tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
masyarakat yang menggantungkan Agraria (UUPA) yaitu untuk menjamin
penghidupan sehari-harinya pada tanah, kepastian hukum oleh Pemerintah maka
baik untuk bertani, berkebun, maupun diadakan pendaftaran tanah di seluruh
usaha-usaha lainnya dengan memanfaatkan wilayah Republik Indonesia menurut
tanah yang dimiliki. Fakta kedua, cukup ketentuan yang diatur dengan Peraturan
banyak pula orang yang menggantungkan Pemerintah. Peraturan pemerintah yang
nasib hari depannya bahkan sampai dimaksud tersebut adalah PP No. 24 Tahun
kehidupan anak cucunya dengan 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
menjadikan tanah sebagai aset investasi. Pendaftaran tanah di seluruh wilayah
Alasannya sederhana yaitu harga tanah negara Republik Indonesia meliputi :
akan terus melambung akibat 1. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan
meningkatnya kebutuhan terhadap tanah;
ketersediaan tanah, sementara luasan tanah 2. Pendaftaran hak – hak atas tanah dan
yang tersedia tidak pernah bertambah. perolehan hak – hak tersebut
Masih banyak fakta-fakta lain yang 3. Pemberian surat – surat tanda bukti hak
menunjukkan betapa strategisnya peran (sertifikat) yang berlaku sebagai alat
tanah bagi kehidupan manusia. Akibat pembuktian yang kuat.
perannya yang penting tersebut, tidak Tujuan pendaftaran tanah ditetapkan
jarang nyawa pun sering kali dipertaruhkan dalam pasal 3 dan pasal 4 peraturan
demi mempertahankan/mendapatkan hak pemerintah No. 24 tahun 1997, yaitu :
milik atas tanah. Hanya saja sangat 1. Untuk memberikan kepastian hukum
disayangkan bahwa tingginya keberanian dan perlindungan hukum kepada
untuk mempertahankan /mendapatkan hak pemegang hak atas suatu bidang tanah,
milik atas tanah tersebut tidak sebanding satuan rumah susun dan hak – hak
dengan rendahnya kesadaran untuk lainnya yang terdaftar. Untuk itu kepada
melakukan pendaftaran tanah di Kantor pemegang hak yang bersangkutan
Pertanahan setempat. Keadaan diberikan sertifikat hak atas tanah.
demikianlah yang pada akhirnya menjadi 2. Untuk menyediakan informasi kepada
salah satu pemicu timbulnya pihak – pihak yang berkepentingan
sengketa/konflik terkait kepemilikan hak termasuk pemerintah agar dengan
atas tanah. mudah memperoleh data – data yang
Sedemikian pentingnya tanah bagi diperlukan dalam mengadakan
masyarakat sehingga dapat memicu konflik perbuatan hukum mengenai bidang –
pada masyarakat yang bersengketa bidang tanah dan satuan – satuan rumah
masalah pertanahan. Untuk mengurangi susun yang sudah terdaftar.
konflik tersebut diperlukan kepastian 3. Untuk terselenggaranya tertib
hukum. Untuk memperoleh jaminan administrasi pertanahan.
kepastian hukum dan kepastian hak atas Jaminan kepastian hukum sebagai
tanah, maka masyarakat perlu salah satu tujuan pendaftaran tanah
mendaftarkan tanah guna memperoleh meliputi :
sertifikat hak atas tanah. 1. Kepastian status hak. Dengan
Pendaftaran tanah merupakan salah pendaftaran tanah dapat diketahui
satu upaya Pemerintah untuk memberikan dengan pasti status hak yang terdaftar,
kepastian hukum terkait kepemilikan yaitu apakah hak milik, hak guna usaha,

380
ABDI LAKSANA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 2

hak guna bangunan, hak pakai, hak e. Memperkuat posisi tawar – menawar
pengelolaan ataukan hak milik atas apabila hak atas tanah diperlukan
satuan rumah susun. pihak lain untuk kegiatan
2. Kepastian subjek hak. Dengan pembangunan.
pendaftaran tanah dapat diketahui f. Bila dijadikan jaminan utang nilainya
dengan pasti siapa yang menjadi subjek lebih tinggi.
hak atau pemegang haknya, yaitu g. Penetapan besaran pajak bumi dan
perseorangan ataukah badan hukum. bangunan tidak mudah keliru.
3. Kepastian objek hak. Dengan
pendaftaran tanah dapat diketahui 2. Pemerintah
dengan pasti ukuran (luas) tanahnya, a. Dapat tercipta tertib administrasi
dan batas – batas tanahnya. pertanahan. Adanya sertifikat hak
Pendaftaran tanah sebagai suatu atas tanah membuktikan bahwa data
proses yang diakhiri dengan terbitnya tanah yang bersangkutan telah
sertifikat oleh kantor pertanahan kabupaten terdaftar dan tersimpan secara
atau kota, mempunyai manfaat bagi pihak lengkap pada kantor pertanahan.
– pihak yang berkepentingan. Berikut ini b. Dapat memperlancar dalam kegiatan
manfaat yang diperoleh dengan terbitnya pemerintahan yang berkaitan dengan
sertifikat hak atas tanah, bagi : tanah dalam program pembangunan.
1. Pemegang hak c. Data pertanahan ini sangat penting
a. Dengan mudah dapat membuktikan untuk pembangunan infrastruktur
bahwa dirinya sebagai pemegang seperti tol atau jaringan kereta api,
hak. Sebab, dibandingkan dengan perencanaan pipa – pipa irigasi,
alat bukti tertulis lain, sertifikat hak kabel telepon, penarikan pajak bumi
atas tanah merupakan alat bukti yang dan bangunan, dll.
kuat atas kepemilikan hak atas tanah. d. Dapat mengurangi sengketa di
Sebagaimana disebutkan dalam pasal bidang pertanahan.
19 ayat 2 huruf c Undang – Undang 3. Calon pembeli atau kreditur
Pokok Agraria (UUPA). Seseorang Calon pembeli atau kreditur dapat
atau badan hukum akan mudah memperoleh keterangan yang jelas dan
membuktikan dirinya sebagai pasti mengenai data fisik dan data
pemegang hak atas suatu bidang yuridis tanah yang akan menjadi objek
tanah apabila namanya jelas perbuatan hukum. Sertifikat hak atas
tercantum dalam sertifikat tanah tanah memberikan kepercayaan bagi
tersebut. Diapun dapat membuktikan pihak bank, lembaga keuangan non
mengenai keadaan – keadaan dari bank atau kreditor lainnya untuk
tanah tersebut seperti luas tanah, memberikan pinjaman uang kepada
batas – batasnya, bangunan – pemiliknya. Sehingga misalnya pemilik
bangunan yang ada, jenis hak beserta hak tanah adalah seorang pengusaha,
beban – beban yang ada pada hak maka ia dapat dengan mudah
atas tanah tersebut. mengembangkan usahanya dengan
b. Memperoleh jaminan kepastian adanya kemudahan dalam memperoleh
hukum dan perlindungan hukum. akses permodalan dengan menjaminkan
c. Memudahkan dan mempersingkat tanahnya.
proses peralihan hak atas tanah dan Dengan demikian, Sertifikat hak atas
pembebanan hak atas tanah. tanah memberikan rasa aman bagi
d. Harga tanah menjadi lebih mahal pemiliknya. Sifatnya pasti dan dapat
(tinggi). dipertanggungjawabkan secara hukum.
Semua keterangan yang tercantum dalam

381
sertifikat itu mempunyai kekuatan hukum yaitu : Metode Ceramah. Metode ceramah
dan harus diterima (oleh hakim) sebagai dipilih dipilih untuk memberikan
keterangan yang benar sepanjang tidak ada penjelasan tentang pentingnya pemahaman
bukti lain yang dapat membuktikan tentang Bahaya Narkoba serta bagaimana
sebaliknya. cara penanggulangannya. Selanjutnya,
Kalau ternyata apa yang termuat metode Tanya Jawab. Metode tanya jawab
didalamnya ada kesalahan, maka diadakan sangat penting bagi para peserta pelatihan.
perubahan dan pembetulan seperlunya. Metode ini memungkinkan peserta dapat
Dalam hal ini yang berhak mengadakan menggali sebanyak-banyaknya tentang
pembetulan itu bukan pengadilan, pentingnya pemahaman tentang Bahaya
melainkan Badan Pertanahan Nasional Narkoba serta bagaimana cara
(BPN) sebagai instansi yang membuat penanggulangannya . (Hadi Sutopo. Dkk,
sertifikat tanah. Pihak yang merasa 2021).
dirugikan karena kesalahan dalam
sertifikat tersebut dapat mengajukan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
permohonan ke BPN untuk melakukan Kegiatan Pengabdian Kepada
perubahan atas sertifikat yang di maksud Masyarakat (PKM) telah berjalan dengan
dengan melampirkan putusan pengadilan baik dan lancar sesuai dengan yang
yang menyatakan adanya kesalahan. direncanakan sebelumnya. Acara
Untuk memberikan kepastian hukum dilaksanakan pada :
dan perlindungan hukum sebagaimana Tanggal : 2 Oktober 2021
yang menjadi tujuan dari pendaftaran Waktu : 09.00 s/d Selesai
tanah, maka kepada pemegang hak atas Tempat : Gedung SD Insan Kamil
tanah yang bersangkutan diberikan Desa Ciluncat, Cangkuang
sertipikat. Sertipikat merupakan surat Kab. Bandung Barat.
tanda bukti hak yang kuat untuk hak atas Kegiatan Pengabdian Kepada
tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak Masyarakat ini memberikan penyuluhan
milik atas satuan rumah susun dan hak hukum dengan materi bahaya narkotika
tanggungan yang masing-masing sudah kepada apparat desa dan warga
dibukukan dalam buku tanah yang masayarakat Desa Ciluncat, kecamatan
bersangkutan. Cangkuang, Kab. Bandung Barat. dengan
menggunakan dasar materi hukum berupa
UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
B. METODE PELAKSANAAN dengan tujuan agar peserta kegiatan
KEGIATAN penyuluhan hukum dapat mengetahui
ancaman bahaya narkotika terutama bagi
Metode pelaksanaan pengabdian ini generasi muda sebagai generasi harapan
dilakukan dalam beberapa kegiatan yaitu penerus bangsa. Berdasarkan metode yang
(a). Tahap Persiapan meliputi : (1). Survey sesuai dengan kondisi masyarakat sehingga
awal (2) Pemantapan dan penentuan lokasi pelaksanaan pemberian materi penyuluhan
sasaran, (3). Penyusunan bahan/materi dapat diterima dan dipahami para peserta
pelatihan. (b). Tahap Pelaksanaan sehingga pelaksanaan kegiatan terkesan
Pelatihan. Tahap ini akan dilakukan interaktif dan menarik, hal tersebut terlihat
penjelasan mengenai pentingnya dari munculnya beberapa pertanyaan dan
penjelasan dan pemahaman tentang tanggapan dari peserta kegiatan dan
Bahaya Narkoba serta bagaimana cara pemateri. Lokasi pelaksanaan kegiatan
penanggulangannya (c) Metode Pelatihan. dilakukan di SD Insan Kamil Desa
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut Cilincat, Kecamatan Cangkuang,
digunakan beberapa metode pelatihan, kabupaten Bandung Barat yang mampu

382
ABDI LAKSANA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 2

menampung sejumlah peserta yang sudah


dipilih yaitu Kepala Desa dan arapaturnya
serta warga masyarakat lainnya. Kegiatan
penyuluhan hukum bahaya narkotika ini
memfokuskan pada kemampuan pemateri
yang dalam hal ini adalah Mahasiswa
Pascasarjana Magister Hukum Universitas
Pamulang, Tangerang Selatan yang
memiliki kompetensi di bidang tersebut
sehingga lebih mengetahui keadaan yang
terjadi dalam masyarakat. Pemateri
memberikan materi pada pentingnya
menjaga generasi muda terhadap bahaya Gambar 1 : Peserta Penyelenggara PKM
penyalahgunaan narkotika dan bagaimana
cara mencegah maraknya penyebaran Upaya yang dilakukan oleh civitas
narkotika khususnya para pemuda/pemudi akademika sebagai upaya untuk
warga masyarakat Desa Ciluncat, menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
kecamatan Cangkuang, Kab. Bandung oleh masyarakat yaitu memberikan solusi atas
Barat. Selanjutnya banyak peserta yang permasalahan tersebut. Berikut ini penjabaran
tidak mengetahui tentang apa saja dampak terkait solusi yang akan kami berikan kepada
yang muncul akibat penyalahgunaan masyarakat terkait bahaya penyalahgunaan
narkotika dan bagaimana mengetahui narkotika dan bagaimana penanggulangannya:
bahwa orang atau sekelompok orang 1. Kegiatan ini memberikan penyuluhan
sedang terpengaruh narkotika. Adapun dengan materi bahaya penyalahgunaan
dampak dari pelaksanaan kegiatan narkotika dan dampak hukum bagi
Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah penyalahguna narkotika sebagaimana
bertambahnya pengetahuan bagi para diatur dalam UU No. 35 Tahun 2009
peserta yang dalam hal ini adalah Kepala Tentang Narkotika.
Desa dan Aparaturnya serta warga 2. Pelaksanaan pemberian materi dapat
masyarakat yang secara langung mengikuti diterima dan dipahami peserta pelaksanaan
kegiatan ini tentang bahaya kegiatan hal tersebut dapat terlihat dari
penyalahgunaan narkotika serta dampak peserta yang interaktif, hal tersebut terlihat
hukum yang mengancam bagi para dari munculnya beberapa pertanyaan dan
penyalahguna narkotika. Selanjutnya para tanggapan dari peserta kegiatan dan
peserta kegiatan ini juga mengetahui pemateri
bagaimana tindak lanjut dalam melakukan
pencegahan maraknya penyebaran
narkotika terutama pada kalangan generasi
muda.

Gambar 2 : Penyampaian Materi

383
D. KESIMPULAN DAN SARAN F. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Penyalahgunaan Narkotika dan
Kesimpulan Obat-obatan Terlarang Di Kalangan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Remaja serta Akibat dan
pengabdian kepada masyarakat oleh Lembaga Antisipasinya. DPC Granat Surakarta.
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dirdjosisworo, Soedjono. 1990, Hukum
(LPPM) dan Dosen Magister Hukum Narkotika Indonesia, Bandung, PT.
Universitas Pamulang di adalah sebagai Citra Aditya Bakti
berikut: Hadiman. 1999. Narkoba, Menguak Misteri
1. Masih banyak kalangan masyarakat yang Maraknya Narkoba di Indonesia,
kurang memahami dan menyadari akan Jakarta, Badan Kerjasama Sosial
bahaya yang ditimbulkan dari Usaha Pembinaan Warga Tama
penyalahgunaan narkotika jenis apapun. (Bersama).
2. Masih kurangnya kegiatan penyuluhan Nadeak, Wilson. 1996, Korban dan Masalah
yang diadakan di wilayah desa tersebut Narkotika, Cetakan IV, Bandung,
dan sekitarnya oleh aparat yang Indonesia Publishing House.
berwenang tentang dampak dan bahaya Rahardjo, Satjipto. 1991. Masalah Penegakan
yang ditimbulkan dari penyalahgunaan Hukum, Bandung , CV. Sinar Baru.
narkotika tersebut. Soemitro, Ronny Hanitijo. 1985. Beberapa
Masalah dalam Studi Hukum dan
Saran Masyarakat, Bandung, Remadja
Berdasarkan hasil kesimpulan Karya.
didapatkan beberapa saran sebagai berikut: Sunarso, Siswantoro. 2004. Penegakan
1. Masih perlu ditekankan kembali tentang Hukum Psikotropika dalam Kajian
pentingnya peran serta seluruh lapisan Sosiologi Hukum. Jakarta, PT Raja
masyarakat mulai dari lingkup terkecil Grafindo Persada.
yaitu keluarga dan juga lingkungan serta Susanto, S., Darusman, Y. M., Bachtiar, B.,
aparatur desa dalam menyampaikan Gueci, R. S., & Santoso, B. (2021).
informasi terkait bahaya penyalahgunaan MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL
narkotika di kalangan anak dan remaja. RAMAH HUKUM. Jurnal ABDIMAS
2. Perlu adanya penyuluhan-penyuluhan Tri Dharma Manajemen, 2(1), 72-78.
hukum serupa bukan saja kepada aparatur Susanto, S., Darusman, Y. M., Bachtiar, B.,
desa, namun juga kepada masyarakat agar Gueci, R. S., & Santoso, B. (2021).
masyarakat dapat mengerti dan lebih MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL
memahami pentingnya pengetahuan RAMAH HUKUM. Jurnal ABDIMAS
tentang narkoba dan bahaya yang Tri Dharma Manajemen, 2(1), 72-78.
ditimbulkannya. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika.
Wresniwiro, M. 1999. Narkotika,
E. UCAPAN TERIMA KASIH Psikotropika dan Obat Berbahaya.
Penulis menghaturkan rasa terima kasih Jakarta, Yayasan Mitra Bintibmas.
yang tak terhingga kepada LPPM Universitas Zulfitra, Z., Susanto, S., Mubarok, A., Sutoro,
Pamulang, dan Aparatur perangkat Desa M., & Anwar, S. (2019). Manajemen
Ciluncat Kecamatan Cangkuang kabupaten Bisnis Sebagai Sarana Untuk
bandung Barat yang telah banyak Menumbuhkan Pengusaha-Pengusaha
memberikan izin dan dukungan untuk Baru (Studi Kasus pada PKBM Nurul
melakukan kegiatan PKM ini. Qolbi, Kota Bekasi, Jawa
Barat). Jurnal Abdi Masyarakat
Humanis, 1(1)..

384

Anda mungkin juga menyukai