BAHAN AJAR
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
(GEOTECHNICAL
INVESTIGATION)
Pertemuan ke-1
23-27 Feb. 2015
Dr.Eng Agus S. Muntohar
Materi Kuliah Penyelidikan Geoteknik
2
Perencanaan
Pertemuan ke-2
Penyelidikan Lapangan
Pertemuan ke-3
Lingkup Pekerjaan Penyelidikan
Lapangan
Pertemuan ke-4
Pengambilan
Contoh Tanah dan Batuan
Pertemuan ke-5
s.d 7 Tanah Residu, Tanah Lunak, Tanah
Ekspansif
Pengujian
Pertemuan ke-8
s.d 10
Kekuatan Tanah Lapangan
Materi Kuliah Penyelidikan Geoteknik
3
Pertemuan ke-11
Penyusunan Laporan Penyelidikan
Geoteknik
Aplikasi
Pertemuan ke-12 : Kunjungan Lapangan, Tugas
s.d 14
Presentasi
Penyelidikan Geoteknik
4
Penyelidikan
Lapangan
(site
exploration)
Penyelidikan
Geoteknik
Pengujian
Laboratroium
(laboratory
tests)
Definisi
5
Memilih
jenis dan kedalaman fondasi yang sesuai
dengan rencana struktur,
Mengevaluasi kapasitas dukung fondasi.
Melakukan
estimasi kemungkinan penurunan
struktur.
Menentukan
potensi permasalahan pada fondasi
(misal: tanah ekspansif, collapsible soil, sanitary
landfill, dll).
Tujuan Penyelidikan Geoteknik
7
Memprediksi
tekanan tanah lateral untuk struktur
perkuatan tanah seperti dinding penahan tanah,
turap, dll.
Menentukan metode konstruksi terhadap
Ref.
Wesley, L.D. (2010)
9
PENYELIDIKAN LAPANGAN
Pertemuan ke-2
2-6 Maret 2015
Dr.Eng. Agus S. Muntohar
Penyelidikan Lapangan (site
10
exploration)
Tujuan pekerjaan penyelidikan lapangan :
Untuk menentukan lapisan-lapisan dan sifat-sifat tanah
di lapangan
Sifat-sifat tanah yang perlu diamati :
Kekuatan,
Deformasi, dan
Hidraulik
Penyelidikan tanah harus diprogramkan agar
diperoleh informasi yang maksikmal dan biaya
yang memadai.
Tahapan Penyelidikan Lapangan:
11
Stage 1
Menghimpun
semua informasi yang tersedia, meliput
dimensi, jarak kolom, jenis dan peruntukan struktur
bangunan, kebutuhan basement, dan bagian khusus lainnya
peraturan
tentang fondasi dan bangunan. Untuk struktur
jembatan, ahli geoteknik harus mengetahui informasi jenis
dan panjang bentang serta pembebanan pada pilar.
toleransi
penurunan dan estimasi beban pada fondasi.
kondisi tanah dari penyelidikan tanah yang pernah
dilakukan pada bangunan terdekat.
topografi dan kondisi geologi.
Tahapan Penyelidikan Lapangan:
12
Stage 2
Pengamatan
visual lapangan (reconnaissance) :
Berupa
kunjungan ke lapangan guna memperoleh
informasi tentang jenis dan perilaku struktur bangunan
di sekitarnya misalnya retakan, penurunan,
kemungkinan pintu/jendela yang tidak bisa dibuka
(karena gesekan dengan lantai/kusen).
Kemungkinan
pengaruh struktur bangunan yang diakan
dibangun terhadap bangunan sekitarnya, sehingga
diperlukan rencana penyelidikan untuk memilih jenis
fondasi pada bagian struktur yang berbatasan dengan
bangunan sekitarnya.
Tahapan Penyelidikan Lapangan:
13
Stage 3
Penyelidikan
lapangan permulaan (preliminary site
investigation) :
Melakukan
beberapa titik pengeboran atau test pit guna
mengetahui lapisan-lapisan tanah secara umum, jenis tanah
dan keberadaan muka air tanah.
Satu atau lebih pengeboran dilakukan untuk mengambil
batuan, apabila pada pengeboran permulaan ini dijumpai
tanah dalam kondisi lepas (loose) hingga mengalami
pemampatan yang tinggi (highly compressible).
Pengeboran
dapat tidak lakukan apabila informasi awal
dari penyelidikan lokasi terdekat secara utuh dapat
memberikan gambaran tentang profil tanah di lokasi.
Tahapan Penyelidikan Lapangan:
14
Stage 4
Detail penyelidikan lapangan :
Dilakukan
setelah pekerjaan penyelidikan awal.
Hasil
pengeboran dan data awal dijadikan sebagai
dasar untuk menentukan lokasi pengeboran tambahan,
dan pengambilan contoh tanah tambahan untuk
pengujian laboratorium sebagai konfirmasi hasil
pengamatan awal tersebut.
Tahapan Penyelidikan Lapangan:
15
Stage 5
Pengawasan pekerjaan di lapangan:
Terutama
untuk pekerjaan pengeboran dan pembuatan
log profil tanah (bor log).
Penyusunan
bor log harus diawasi pengaturannya
dalam sample box seperti pada Gambar berikut :
16
17
18
LINGKUP PEKERJAAN
PENYELIDIKAN LAPANGAN
Pertemuan ke-3 Dr.Eng. Agus S. Muntohar
9-13 Maret 2015
Lingkup Pekerjaan Penyelidikan
19
Lapangan
Pengeboran (boring) dan test pit
Uji Penetrasi (penetration test)
Pengeboran Tanah
20
Metode
terdahulu untuk memperoleh lubang pengujian
adalah dengan cara menggali suatu lubang serupa parit
dengan menggunakan peralatan tangan atau mesin.
K
arena pertimbangan keekonomian, cara yang dilakukan
sekarang ini adalah
menggunakan peralatan konstruksi seperti backhoe untuk
menggali parit,
kemudian
menggunakan peralatan tangan untuk membuang
gumpalan tanah atau meratakan lubang guna keperluan
pengujian lapangan.
Cara ini adalah metode yang paling baik untuk
memperoleh mutu yang baik dari contoh tanah tak-terusi
(undisturbed samples) atau untuk pengujian lainnya.
Pengeboran Tanah
21
Parit Uji (Test Pit)
22
Kedalaman Pengeboran
23
Kedalaman
yang diperlukan untuk pengeboran
sedapat mungkin diperkirakan sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
Perkiraan kedalaman dapat berubah selama
Penentuan
kedalaman Muka tanah
minimum Df
pengeboran Fondasi
Ds so’
Tegangan akibat
Tegangan akibat beban berat lapisan tanah
Metode Perkiraan Kedalaman
25
Pengeboran
Hitung
besarnya penambahan tegangan akibat beban
Dsdi bawah fondasi. Gambarkan distribusi
tegangnnya seperi pada Gambar 1.
Hitung
tegangan vertikal efektif akibat lapisan tanah
s‘v.
(overburden stress) terhadap kedalaman,
Tentukan kedalaman D 1, dimana
=D Ds
besarnya
=1/10 qu(net); (denganu(net)
q= tegangan netto fondasi
= qult– g.Df).
Tentukan kedalaman D = D Ds/ s‘v= 0,05.
2, dimana
Meskipun
diperoleh lapisan tanah keras (bedrock), nil
terkecil dari1and
D Ddigunakan
2 untuk menentukan
kedalaman minimum pengeboran yang diperlukan.
Kedalaman Minimum Pengeboran
26
Untuk Gedung
Tabel 2 berikut ini menyajikan kedalaman minimum
pengeboran untuk gedung bertingkat yang didasark
pada metode yang telah dijelaskan sebelumnya.
Tidak
aturan yang baku untuk menentukan jarak
Auger boring
Peralatan Pengeboran
32
Power drills
Peralatan
Pengeboran :
Wash Boring
33
Peralatan Pengeboran: Tabung
34
Pengambilan Contoh Tanah
Peralatan
Pengeboran: Tabung
Pengambilan Contoh
Tanah
35
Kondisi Air Tanah
36
Kondisi
muka air tanah dan potensi rembesan air
tanah adalah faktor penting dalam semua analisis
dan desain geoteknik.
Evaluasi
terhadap keberadaan kondisi air tanah
merupakan elemen dasar dari seluruh program
penyelidikan geoteknik.
Pengamatan
air tanah meliputi dua jenis berikut :
Penentuan
kedalaman muka air tanah dan tekanan,
Pengukuran
permeabilitas lapisan-lapisan tanah di
bawah permukaan tanah.
Kondisi Air Tanah
37
Air
tanah akan menyebabkan pengurangan kuat
dukung fondasi melalui dua mekanisme :
Penguranan nilai kohesi,
Peningkatan tekanan air pori.
Penyiapan Bor Log
38
Jumlah,
4. jenis dan lokasi pengeboran Number, type, and location of borin
5. Tanggal pengeboran
Susunan
6. lapisan-lapisan bawah permukaan tanah, yang diperoleh dari
pengamatan visual melalui tabung contoh tanah, dan lain-lain
Elevasi
7. muka air tanah dan tanggal pengamatan, penggunaan selubung
(casing) dan lain-lain,
8. Nilai dan kedalaman SPT,
Jika dilakukan pengeboran inti (rock coring), jenis mata bor yang
10.
diigunakan, dan panjang aktual pengeboran, panjang pengeboran yang
utuh (core recovery), dan RQD.
39