Anda di halaman 1dari 92

Soil Investigation

Pintor T. Simatupang, Dr. Eng.


Karl von Terzaghi, 1936

Unfortunately, soils are made by nature


and not by man, and the products of
nature are always complex
Site Investigation is the process by
which geological, geotechnical, and
other relevant information which might
affect the construction or performance
of a civil engineering or building
project is acquired.
Umum
 Penyelidikan tanah adalah mata rantai awal dari
seluruh proses perencanaan fondasi.
 Penyelidikan tanah sama pentingnya dengan
proses perencanaan pondasi yang lain.
 Harus dilakukan oleh personel yang trampil.
 Harus diawasi oleh ahli geoteknik.
Objective

 Stratifikasi lapisan tanah.


 Sifat indeks lapisan tanah.
 Sifat mekanis lapisan tanah (kuat geser
& kompresibilitas).
 Kondisi air tanah.
 Komposisi kimia air tanah (dampak
korosi)
Tahapan

 Inspeksi lapangan
 Penyelidikan awal
 Penyelidikan detil
 Penyelidikan tambahan
Batasan

 Batasan penyelidikan tanah tergantung pada


kondisi tanah dan jenis rencana bangunan
 Makin tinggi tingkat ketidakseragam tanah makin
banyak titik penyelidikan yang dibutuhkan
 Penting untuk melakukan penyelidikan sampai
kedalaman tanah yang dipengaruhi beban
bangunan di atasnya
Kedalaman Penyelidikan Tanah
Pengeboran:
Pengeboran:
 Pengeboran manual (Auger boring)
 Pengeboran bilas (Wash boring)
 Pengeboran inti (Core drilling)

Syarat umum Pengeboran:


 Menjaga keaslian struktur tanah
 Vertikal, kecuali dikehendaki miring.
 Hati2, tidak kasar.
 Bersih dari endapan.
 Lubang bor tidak runtuh atau mengecil.
 Tidak melebihi kedalaman yang diinginkan.
Pengeboran
(Exploratory Drilling)
Metoda Pengeboran:
 Hand/Machine Auger
 Wash boring
 Core drilling

18
Pengeboran (Exploratory
Drilling)
Metoda Pengeboran:
 Hand/Machine Auger

19
Pengeboran (Exploratory
Drilling)
Metoda Pengeboran:
 Wash boring

20
Pengeboran (Exploratory
Drilling)
 Core drilling

21
Alat-alat
Bor

Single
Core
Barrel

Casing

Stang Bor
22
Alat-alat Bor

Mata Bor Intan


Mata Bor Tungsten

23
Pengambilan
Contoh Tanah
Contoh Tanah Terganggu (disturbed samples):

24
Pengambilan Contoh Tanah
Contoh Tanah Tidak Terganggu (undisturbed samples):

Tabung Tipis Shelby (Thin Wall


Shelby Tube) – untuk tanah
lempung lunak - sedang
Tabung Tipis Denison

25
Pengambilan Contoh Tanah
Contoh Tanah Tidak Terganggu (undisturbed samples):

26
Pengambilan Contoh Tanah
Contoh Tanah Tidak Terganggu (undisturbed samples):

27
Denison Sampler (untuk tanah lempung sedang – keras)
Pengambilan Contoh Tanah Asli:

1. Piston sampler: Tanah liat sangat lunak - lunak dan


sensitif.
2. Open-drive thin wall: Tanah liat lunak - sedang.
3. Open-drive thick wall: Tanah liat sedang - keras.
4. Double tube: Tanah liat sedang - keras.
Pengambilan Contoh
Tanah Asli:
Syarat Umum Undisturbed Sampling:
 Kondisi sampler baik

 Lubang bor bersih dan tidak mengecil

 Tekanan konstan dan cepat

 Hindari over-driving untuk tanah sedang

Perlakuan Contoh Tanah:


 Dilindungi dari kekeringan

 Dilindungi dari getaran

 Hindari kesalahan labeling

 Segera diuji laboratorium


Pengambilan Contoh
Tanah Asli:
Rock Sampling:
 Single tube: batuan kuat dan intact
 Double tube: batuan lunak dan pecah
 Triple tube: batuan lunak dan pecah

Kwalitas sangat tergantung ketrampilan juru bor


dan pemilihan alat serta asesori yang tepat.
Pengambilan Contoh
Batuan
Jenis Batuan Jenis Core Barrel yg Digunakan
Batuan kuat, utuh, dan homogen Single Core Barrel
Batuan lunak, mudah pecah, Double Core Barrel
retak-retak, dan tidak homogen
Batuan lunak, mudah pecah, Triple Core Barrel
sangat retak-retak, dan tidak
homogen

38
Pengambilan
Contoh Batuan

39
Pengambilan
Contoh Batuan

40
Pengambilan
Contoh Batuan

Triple Core Barrel


41
Uji Lapangan

Uji Lapangan:
 Standard Penetration Test (SPT)

 Sondir (Cone Penetration Test, CPT)

 Field Vane Shear Test

 Pressuremeter Test

 Dilatometer Test

 Plate Bearing Test


Insitu Geotechnical Test
Uji Standard
Penetration Test (SPT)
SPT Hammer (63.5 kg)

Split Spoon Sampler

Stang Penghantar Palu SPT 44


Standard Penetration Test
SPT
1. Parameter: Nilai N
2. Korelasi ke sifat mekanis tanah:
 Identifikasi kepadatan pasir dan kekerasan
tanah liat.
 Sudut geser pasir
 Kuat geser tanah liat
 Perencanaan tiang pancang
3. Catatan:
 Rutin
 Evaluasi kwalitatif
 Perlu korelasi lokal
 Standarisasi energi
Standard Penetration Test
Standard Penetration Test
Standard Penetration Test
Boring
Log

50
Korelasi Antara Hasil SPT vs Sudut
Geser Dalam Pasir

51
Korelasi Antara Hasil SPT vs Sudut Geser
Dalam Tanah Non-Kohesif

SPT N-VALUE RELATIVE ANGLE OF INTERNAL FRICTION


DENSITY Peck Meyerhof
0-4 Very Loose < 28.5 < 30
4 – 10 Loose 28.5 – 30 30 – 35
10 – 30 Medium 30 – 36 35 – 40
30 – 50 Dense 36 – 41 40 – 45
50 Very Dense > 41 > 45

52
53
Garis miring dihitung berdasarkan Kapasitas Daya Dukung
dengan SF = 2 sedangkan garis mendatar untuk penurunan
pondasi kurang dari 25mm 54
55
Test Pit

Pengambilan contoh tanah untuk uji pemadatan

Uji Perkolasi untuk desain Septic Tank 56


Cone Penetration Test (Sondir)
Cone Penetration Test
(Sondir)
Cone Penetration Test
(CPT/Sondir)

59
Cone Penetration
Test (CPT/Sondir)

Bikonus 10 TonLuas Selimut = 150 cm2

Bikonus 2 Ton
Luas Selimut = 100 cm2

60
Grafik
Bacaan
Sondir

61
62
SONDIR:

1. Parameter: Nilai konus (qc) dan friksi lokal (fs).


Tegangan pori (u) untuk sondir elektrik.
2. Korelasi ke sifat mekanis tanah:
 Identifikasi jenis tanah serta kepadatan dan
kekerasan
 Korelasi qc /N
 Kuat geser tanah liat
 Koefisien konsolidasi dari Dissipation test
 Perencanaan tiang pancang
SONDIR:
Catatan:
 Rutin, evaluasi kwalitatif, tidak dapat lihat tanah.
 Untuk tanah liat sangat lunak : pakai sondir elektrik.
Jangan pakai sondir mekanik.
 Perlu korelasi lokal
 Letak filter sondir elektrik berpengaruh besar
 Tidak dapat dipakai pada tanah keras dan tanah
berkerikil
 Sondir harus diikuti boring
SONDIR:
Korelasi Sondir dengan Kuat Geser:

Sondir mekanik: su = (qc - vo) / Nc

Sondir elektrik: su = (qt - vo) / Nkt


qt = qc + u (1 - a)
atau: su = u / Nu
u = u - uo
dimana:
su = Undrained shear strength
qc = Nilai konus
qt = Nilai konus yang dikoreksi
vo = Tekanan tanah total
u = Tekanan air pori sewaktu penetrasi
uo = Tekanan air pori hidrostatik
u = Tekanan air pori ekses = u - uo
a = Rasio luas konus (tergantung pabrik) = Umumnya 0.6 sampai 0.9
Nc = Faktor konus mekanis = 16 untuk estimasi awal
Nkt = Faktor konus elektrik = 9 s/d 14 untuk estimasi awal
Nu = Faktor air pori = 7 s/d 8 untuk estimasi awal
Korelasi Antara Hasil Uji Sondir vs Kuat
Geser Tak Alir (Undrained Shear
Strength)

Tanah Lempung Jenuh, phi = 0

qc   vo
su 
N kt
Nkt = 16 untuk sondir mekanik
Nkt = 10 untuk sondir elektrik
vo = tekanan tanah vertikal total

66
Korelasi Antara Hasil Uji Sondir vs Jenis
Tanah

67
Cone Penetration Test
(Sondir)
Cone Penetration Test
(Sondir)
Field Vane Shear Test
 ASTM D2573
 Tanah lempung lunak
jenuh air
 Dikerjakan dalam
lubang bor

72
Field Vane Shear Test:
1. Parameter: Torsi

2. Sifat mekanis tanah:


 Field Vane Shear Strength (sfv)

3. Catatan:
 Sangat sesuai untuk tanah liat lunak
 Dipercayai lebih tidak ganggu tanah dibandingkan uji
laboratori
 Ukuran harus standrad
 Dianjurkan pakai Geonor Vane untuk tanah liat lunak.
 Single rod vane hanya dipakai pada tanah liat tidak sensitif
 Pakai faktor koreksi untuk mendapatkan kuat geser tanah
Field Vane Shear Test

74
Pressuremeter Test (PMT)

75
Pressuremeter Test (PMT)
 Parameter:
 Initial pressure (po)
 Yield pressure (py)
 Limit pressure (pl)
 Pressuremeter modulus (Epm)

 Penggunaan Parameter PMT


 Dapat digunakan langsung untuk menghitung daya
dukung dan penurunan pondasi
 Deformasi modulus
 Prediksi penurunan elastis lapisan tanah dalam

76
Pressuremeter Test :

3. Catatan:
 Diyakini menghasilkan deformasi modulus yang lebih
baik dari uji laboratorium
 Direkomendasikan untuk prediksi penurunan elastis
lapisan tanah dalam
 Hasil uji tergantung mutu lubang bor
 Perhitungan tergantung jenis alat

4. Alat yang populer:


 Menard pressuremeter, Perancis
 Lateral Load Tester (LLT), Jepang
 Camcometer = Self boring pressuremeter
Dilatometer Test (DMT) – Flat
Plate Dilatometer

78
Dilatometer Test:
1. Parameter:
 Modulus Dilatometer (ED)
 Indeks material (ID)
 Indeks tegangan lateral (KD)
 Indeks tegangan air pori (UD)
2. Korelasi ke sifat mekanis tanah:
 Identifikasi jenis tanah serta kepadatan dan kekerasan.
 Deformasi modulus
 Kuat geser tanah liat
 Sifat lain (, OCR), akurasi kurang baik
3. Catatan:
 Diyakini lebih tidak ganggu tanah dibandingkan pressuremeter
test.
 Diyakini menghasilkan deformasi modulus yang lebih baik dari
uji laboratorium
 Direkomendasikan untuk prediksi penurunan elastis lapisan
tanah dalam.
 Relatif baru, perlu korelasi lokal.
Dilatometer Test (DMT) –
Flat Plate Dilatometer

Identifikasi jenis tanah


serta kepadatan dan
kekerasan

80
The Bearing capacity Test
The bearing capacity of compacted soil be obtained by ASTM D
196 (Plate load test, using bearing plate of 30 cm diameter).
Plate Load Test
Plate Load Test
The plate load test presses a steel bearing plate into the
surface to be measured with a hydraulic jack. The
resulting surface deflection is read from dial micrometers
near the plate edge and the modulus of subgrade reaction
is determined by the following equation:

where: k = spring constant = modulus of subgrade reaction

P = applied pressure (load divided by the area of the 762 mm (30


inch) diameter plate)
Δ = measured deflection of the 762 mm (30 inch) diameter plate
Plate Bearing Test:
1. Parameter: Daya dukung tanah dan
penurunan
2. Sifat mekanis tanah:
 Modulus deformasi
 Kuat geser tanah liat
3. Catatan:
 Bentuk uji mensimulasi fondasi dangkal.
 Hasil uji realistis, tetapi hanya berlaku
sampai 2 x lebar pelat
 Perlu interpretasi dengan uji yang lain.
Bearing Capacity

K30 value (MN/m3)


110
100
Middlebrooks
80
70
60
CBR=0.642x10 3
0.115(K /10) 0
40

20

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
CBR in laboratory
Survey data from Nippon
Hodo Co Ltd
Bearing Capacity
K30 value (MN /m3 ) t ar y soil
se d imen
nic
Volca
100
siv e soil
oil Cohe
80 s
e ry
v
ra
60
G

Sandy soil
40

20

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

N value
Penyelidikan Air Tanah:
1. Yang dicari:
 Muka air tanah
 Sifat rembesan air tanah
2. Pemantauan Muka Air Tanah:
 Lubang bor
 Standpipe
 Piezometer
3. Penyelidikan Sifat Rembesan:
 Uji rembesan pada lubang bor
 Uji pompa pada lubang bor
 Uji pompa skala besar
Pemantauan Muka Air Tanah
di Lubang Bor:
1. Prosedur yang dianjurkan:
 Bor kering awal pengeboran
 Pemantauan rutin pagi dan sore
 Pemantauan jangka panjang pada bekas lubang bor
2. Catatan:
 Merupakan cara rutin
 Hasil perlu interpretasi seksama
 Perlu waktu stabilisasi muka air tanah
 Hasil berlaku pada saat penyelidikan
 Muka air tanah dapat berubah tergantung cuaca,
perubahan topography, pola konsumsi air tanah, dll.
Water Standpipe

1. Untuk pemantauan jangka panjang


2. Air diijinkan masuk pada semua lapisan
tanah
3. Lubang bor harus bersih sebelum
pemasangan
4. Hindari air hujan langsung masuk
5. Perlu dicek berfungsinya standpipe
Piezometer :
1. Untuk pemantauan jangka panjang
2. Air hanaya diijinkan masuk pada satu posisi
3. Lebih diutamakan untuk mencari tekanan air
pori
4. Terdapat beberapa macam:
 Casagrande open tube piezometer
 Pneumatic piezometer
 Hydrometer piezometer
 Vibration wire piezometer
5. Mahal (kecuali Casagrande) dan rumit
pemasangan.
6. Perlu pengawasan ketat ahli geoteknik untuk
menghindari kebocoran.
Uji Permeabilitas di
Lubang Bor:
1. Melibat massa tanah lebih besar dari uji
laboratorium. ---> Lebih representatif.
2. Terdapat 2 cara:
 Variable head
 Constant head
3. Terpengaruh bentuk lubang bor
4. Terpengaruh head loss, turbulensi dan
evaporasi.
Uji Pompa di Lubang Bor :
1. Melibat massa tanah lebih besar dari uji
permeabilitas ---> Lebih representatif.
2. Mendapat informasi lain:
 Permeabilitas
 kandungan air tanah
 Besaran penurunan muka air tanah
 Jauhnya penurunan muka air tanah
3. Dianjurkan untuk dilakukan pada proyek dengan
basement di metropolitan
4. Interpretasi sulit, terdapat banyak asumsi
5. Perlu ahli untuk melakukan dan interpretasi
Uji Pompa Skala Besar:
1. Semacam trial excavation.
2. Dianjurkan dilakukan bila kondisi
memungkinkan. (Lahan siap, ada alat berat,
cukup waktu.)
3. Mendapat informasi lain:
 Banyaknya air untuk desain kapasitas pompa
 Mengetahui kemungkinan kesukaran pada galian:
 Heave
 Stabilitas lereng
 Alat gali yang cocok
 pengaruh penurunan air tanah, bila digabungkan dengan
sumur observasi.

Anda mungkin juga menyukai