Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH TEKNIK PENGOLAHAN AIR DAN AIR LIMBAH

“NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI”

Disusun oleh:

Pandu Mulya Rajasa

(41119110196)

PROGRAM SARJANA TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MERCU BUANA
NITRIFIKASI
Nitrifikasi adalah proses pembentukan senyawa nitrat dari senyawa amonium. Proses ini merupakan
proses di mana ion ammonium dioksidasi menjadi ion nitrit, serta ion nitrit menjadi ion nitrat. Proses
ini dapat terjadi di tanah, air laut, maupun air tawar. Nitrifikasi muncul secara almiah di lingkungan
dengan keberadaan bakteri khusus nitrifikasi. Tingkat reaksi nitrifikasi sangat tergantung pada
sejumlah faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah substrat dan
konsentrasi oksigen, suhu, pH, dan adanya zat beracun atau zat yang menghambat proses
nitrifikasi. Semua bakteri nitrifikasi adalah bakteri yang sensitif terhadap temperatur. Perubahan
temperatur secara tiba-tiba tidak memengaruhi terhadap kecepatan pertumbuhan dari bakteri itu
sendiri sehingga tidak pula berpengaruh terhadap kecepatan reaksi nitrifikasi. Temperatur yang
sesuai dalam proses nitrifikasi ini adalah dari 0-20o C sebab pada suhu tersebutlah bakteri nitrifikasi
mengalami pertumbuhan yang maksimum sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kecepatan
proses nitrifikasi. Selain itu, konsentrasi oksigen pula memengaruhu kecepatan proses nitrifikasi. Hal
tersebut berkaitan dengan bakteri nitrifikasi yang membutuhkan oksigen. Kemudian, pH dari
lingkungan pula berpengaruh terhadap kecepatan reaksi nitrifikasi Reaksi nitrifikasi ini terjadi paling
cepat pada pH 8-9 Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan keberlangsungan hidup bakteri nitrifikasi,
sehingga kecepatan dari proses nitrifikasi ini sangat bergantung pada keberadaan bakteri nitrifikasi

DENITRIFIKASI
Denitrifikasi merupakan proses reduksi nitrat menjadi gas nitrogen. Nitrat (NO3-) yang digunakan
sebagai akseptor elektron alternatif dalam respirasi anaerobik direduksi menjadi gas-gas nitrogen
seperti (N2, NO, atau N2O). Bakteri yang berperan adalah Bacillus, Paracoccus, dan Pseudomonas.

Akan tetapi proses denitrifikasi diperlukan untuk pengolahan limbah cair. Dengan melepaskan nitrat
sebagai nitrogen yang mudah menguap, denitrifikasi dapat meminimasi fiksasi nitrogen sehingga
pertumbuhan alga ketika pengolahan limbah cair akan dilepaskan ke danau atau sungai.

Di sisi lain denitrifikasi merupakan proses yang merugikan. Contoh dalam lahan agrikultur yang
diberikan pupuk nitrat bila tergenang oleh air, maka akan terjadi kondisi anoksigenik dan denitrifikasi
dapat terjadi sehingga akan melepaskan unsur nitrogen ke udara. Produksi gas N2O dan NO oleh
denitrifikasi dapat menyebabkan konsekuensi pada lingkungan. N2O dapat dioksidasi menjadi NO
di atmosfer. NO dapat bereaksi dengan ozon membentuk NO2- dan kembali ke bumi menjadi asam
nitrit (HNO2). Lalu denitrifikasi berhubungan dengan rusaknya ozon sehingga sinar ultraviolet dapat
masuk ke bumi dan menyebabkan hujan asam, yang akan membuat tanah menjadi asam.[2] Tanah
yang asam akan mengubah struktur tanah serta komunitas mikrob.
SIKLUS NITROGEN

Sumber: http://www.id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai