Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA SEAMOLEC, 2009
Siklus Nitrogen
SIKLUS NITROGEN
Nitrogen memiliki beberapa bentuk yaitu amonia (NH3), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), Amina (NH2), amonium (NH4+), dan nitrogen diatomik (N2) (Jamieson, 1995). Amonia dilepaskan langsung ke udara melalui mekanisme penguapan gas diubah menjadi materi penyusun biomasa tanaman (N-organik) dioksidasi menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
N-organik berasal dari jaringan organisme yang sudah mati, kotoran/zat sisa, dan sisa pakan yang ditransformasi menjadi amonia melalui proses dekomposisi/mineralisasi oleh bakteri pengurai proteolitik.
SIKLUS NITROGEN
1.
2. 3.
Amonia berasal dari : Pelepasan langsung melalui mekanisme difusi dari darah ke air di membran insang Urea yang diekskresikan dan mengalami mineralisasi Materi organik lainnya seperti: - sisa pakan, - feses, - dekomposisi jaringan tumbuhan dan jasad hewani Amonia berada dalam dua bentuk yaitu amonia tidak terionisasi (NH3) dan amonia terionisasi (NH4+) secara setimbang ~ pH NH3 + H2O NH4+ + OH-
SIKLUS NITROGEN
Amonia berada dalam dua bentuk yaitu amonia tidak terionisasi (NH3) dan amonia terionisasi (NH4+) secara setimbang berubah pada laju yang tergantung pada pH NH3 + H2O NH4+ + OHPada pH < 7.0, amonia berada pada bentuk terionisasinya, kesetimbangan bergeser ke kanan (ion amonium); Pada pH > 7.0 sebagian besar amonia dalam bentuk tak terionisasinya, kesetimbangan bergeser ke kiri (amonia)
SIKLUS NITROGEN
Nitrifikasi di Perairan
Proses Nitrifikasi
Nitrosomonas: NH4+ + HCO3- + O2 + Phosphorous + trace elements bacterial biomass + NO2- + H+ (acid)
Proses Nitrifikasi
Nitrosomonas
Nitrobacter
Bakteri Nitrifikasi
Bakteri Nitrifikasi
Tumbuh optimum pada suhu 25-300 C Tidak aktif pada suhu 4 0 C Gram negatif Non motil (mayoritas) berkoloni pada permukaan media seperti kerikil, pasir atau media sintetik lain Berbentuk batang; panjang 0,6 4 mikron Obligat aerob Rasio reproduksi sangat lambat (waktu generasi 20 40 jam) Memerlukan oksigen untuk mengkonversi senyawa anorganik sebagai sumber energinya dan memerlukan CO2 sebagai sumber karbon
Genus Nitrosococcus (Nitrosococcus briensis, Nitrosococcus oceani) Genus Nitrosomonas (Nitrosomonas aestuarii, Nitrosomonas communis, Nitrosomonas europaea, Nitrosomonas eutropha, Nitrosomonas halophila, Nitrosomonas marina, Nitrosomonas nitrosa, Nitrosomonas oligotropha, dan Nitrosomonas ureae). Genus Nitrosospira (Nitrosospira briensis, Nitrosospira multiformis, Nitrosospira tenuis). Genus Nitrosolobus (Nitrosolobus multiformis) Genus Nitrosovibrio (Nitrosovibrio tenius)
Genus Nitrobacter (Nitrobacter alaklicus, Nitrobacter hamburgensis, Nitrobacter vulgaris, Nitrobacter winogradskyi). Genus Nitrococcus (Nitrococcus mobilis merupakan satu-satunya spesies yang termasuk Nitrococcus, dijumpai hanya diperairan laut). Genus Nitrospina (Nitrospina gracilis)
CuSO4.5H2 O 0,01 ppm; CoCl2 .6H2 O 0,001 ppm; NaNO2 207 ppm;
K2 HPO4 3,48 ppm akuades sampai volume 1 L
Kelarutan oksigen berkolerasi terbalik dengan suhu dan salinitas. Semakin tinggi suhu atau salinitas semakin rendah konsentrasi oksigen terlarutnya.
Suhu optimum untuk aktivitas bakteri 25 - 35oC Proses nitrifikasi terhenti pada saat suhu meningkat hingga 50oC. Bakteri produksi metan akan inaktif bila suhu turun menjadi 15oC. Bakteri autotrof nitrifikasi berhenti berfungsi pada suhu 5oC. Bakteri kemoheterotrof yang merombak materi berkarbon menjadi dorman apabila suhu air 2oC. Suhu optimum bagi proses nitrifikasi adalah 28oC (Scow, 2002).
Indikator yang menyatakan konsentrasi hidrogen di dalam medium. pH rendah menghambat pertumbuhan organisme nitrifikasi dan mendorong pertumbuhan organisme berfilamen.
pH optimum bagi bakteri nitrifikasi 7.2-9.0; 7.5-8,6 (Metcalf dan Eddy, 1991).
Nitrobacter lebih sensitif daripada Nitrosomonas terhadap perubahan pH. (Scow, 2002).
Besarnya jumlah substrat penghasil energi yang tersedia merupakan salah satu faktor pembatas yang menentukan kinerja biofilter secara umum.
Semakin besar amonia, nitrit, dan alkali semakin tinggi pula laju nitrifikasi dan semakin tebal pula biofilm yang terbentuk (Akbar, 2003).
Faktor-faktor Lain Waktu tinggal sel rata-rata (mean cell residence time/MCRT), Laju hidraulik Tingkat kompetisi dengan bakteri (nitrifikasi) heterotrof Rasio AOB/NOB Konsentrasi senyawa toksik/penghambat proses nitrifikasi seperti aseton, fenol, etilendiamin, kloroform, heksametilendiamin, etanol, seng, tembagam air raksa, krom, nikel, perak, kobalt, kadmium, dan logam berat lainnya
Filter hidup yang terdiri dari media tempat bakteri dapat hidup (Helfrich dan Libey, 2003).
Penambahan substrat CaCO3 ke dalam media tumbuh bakteri nitrifikasi harus dilakukan karena bakteri nitrifikasi secara kontinyu mengkonsumsi alkali (7 mg/mg TAN/total amonia-nitrogen yang teroksidasi menjadi nitrat) (Wilton dan Morey, 2000). Setiap mg amonia yang dioksidasi membutuhkan 8.64 mg HCO3(Metcalf dan Eddy, 1991). Karbonat juga berfungsi sebagai penyangga pH (buffer pH) agar tetap stabil mengingat proses nitrifikasi merupakan proses yang menghasilkan asam.