Anda di halaman 1dari 25

TES PIT (SUMUR PERCOBAAN)

 Tujuan Pemb uatan sumur percobaan adalah untuk


mengambil contoh tanah yang utuh dan tidak rusak
(Undisturbed Sample)
 Kedalaman sumur percobaan biasanya DANGKAL dengan
kedalaman < 7 meter
 Umumnya untuk kebutuhan pekerjaan pembuatan JALAN
RAYA, atau LANDASAN PESAWAT UDARA
 Contoh tanah yang diambil berupa bongkahan yang masih
mempertahankan keadaan asli tanah dan dapat dilihat
bagaimana keadaan asli profil tanah yang kemudian dapat
dipakai untuk membandingkannya dengan penyelidikan
yang dilakukan dengan menggunakan pemboran tanah.
Prosedur
 Pertama-tama yang dikerjakan adalah penggalian sumur dengan tetap
meninggalkan bagian tengah sumur dalam keadaan utuh.
 Bila kedalaman yang dikehendaki sudah dicapai, barulah dibentuk calon contoh
tanah yang diambil sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
 Pembentukan ukuran dikerjakan dengan pisau biasanya berukuran panjang antara
20-30 cm.
 Untuk menghindari adanya penguapan air yang terkandung didalam contoh
tersebut, contoh tanah dioles dengan parafin.
 Keuntungan : Contoh tanah berupa bongkah dapat berukuran lebih besar
SURVEY PERKERASAN (TES PITS)
LOKASI : KELUA – TANJUNG 18 km (STA 16+500)

Aspal (±0,00 s.d -0,10) m

Sirtu (-0,10 s.d -0,20) m


Aspal (-0,20 s.d -0,30) m

Stratigrafi Sirtu (-0,30 s.d -0,40) m


Lapisan Badan Aspal (-0,40 s.d -0,65) m
Jalan

Sirtu (-0,65 s.d -0,70) m


Aspal (-0,70 s.d -0,80) m
Sirtu (-0,80 s.d -0,90) m
Aspal (-0,90 s.d -1,10) m
Sirtu (-1,10 s.d -1,20) m

Tanah Dasar
BOR MESIN
Dilakukan selain untuk memperoleh sampel
tanah yang akan di uji di laboratorium, juga
untuk mengetahui kekuatan tanah
berdasarkan informasi dari uji Standard
Penetration Test (SPT)
Kelebihan Pemboran dengan menggunakan
MESIN adalah antara lain dapat mengambil
contoh tanah yang lebih DALAM.
Pengoperasian Dasar
 Membuat lubang dengan mengebor tanah
dan atau batuan, sampai kedalaman dimana
akan dilakukan pengambilan contoh tanah.
 Mengambil contoh tanah dan batuan
Pemilihan Metode Pemboran,
dengan pertimbangan :
 Aksesibilitas ke tempat (sehubungan dengan mobilisasi dan
demobilisasi)

 Kesiapan personil dan perlengkapan (termasuk suku cadang)


 Kondisi tanah dan air tanah (dari hasil survei pendahuluan)
 Dan kemungkinan ditemui adanya batuan.
Disamping hal diatas, penentuan metoda
pemboran harus sesuai dengan sasaran dan
peruntukannya.
Beberapa Kategori Metoda Pemboran di
Bawah ini diberikan sebagai alternatif :
1. Metoda Pemboran dengan Auger
Kegunaan :
Untuk memperoleh contoh tanah Disturbed Sample (DS) dari jenis kohesif yang
dilakukan dengan mengorek dari AUGER.

Cara kerjanya cepat dan TIDAK MEMERLUKAN AIR PEMBILAS.


Dengan tabung dapat digunakan untuk mengambil UDS

Batasan :
Terkadang lubang runtuh pada tanah lunak, juga
jenis auger tertentu tidak dapat menembus tanah
sangat padat
2. Metoda Wash Boring (Pemboran cara basah)
Kegunaan :
Untuk memperoleh contoh tanah bilasan Disturbed Sample (DS) yang digunakan
hanya untuk KLASIFIKASI UMUM

Metoda ini terdiri dari 2(dua) macam tatacara yang berbeda :


a. Pendugaan (pengujian SPT)
b. Pembuatan Lubang Bor untuk kedalaman interval pengambilan contoh yang
dilakukan dengan penyemprotan dan penggerusan oleh mata bor (BIT)

Batasan : Cara kerjanya LAMBAT


3. Metoda Percussion Drilling (Bor dgn Cara PUKUL)
Kegunaan :
Dengan mesin : Untuk pembuatan sumur air yang menggunakan peralatan besar,
dan tidak praktis serta mahal.
Dengan Tangan : Dapat menembus lapisan tanah cukup dalam, akan tetapi sangat
sulit untuk mendapatkan contoh tanah.

Batasan : Peralatan besar tidak praktis. JARANG SEKALI DIPAKAI DI INDONESIA

4. Metoda Rotary Drilling (Pemboran dengan cara


putaran)
Kegunaan :
Untuk memperoleh contoh tanah dari semua jenis tanah atau batuan guna
pengujian laboratorium sifat-sifat fisik dan mekanis, dan untuk identifikasi serta
digunakan untuk pengujian ditempat.

Batasan : Peralatan berat, senantiasa memerlukan air, biaya mahal


OPERASIONAL PEMBORAN SECARA UMUM
(1) Fragmentasi
Material di dalam lubang dipecah-pecahkan/diremukkan dikeluarkan dari lubang
dengan cara :
- Melakukan sirkulasi air (pembilasan) pada jenis material pasir lepas, lempung
lunak dan tanah organik.
- Melumatkan pada saat bit diputar dengan tangan (pada pemboran basah),
pemboran putar atau pemboran auger pada tanah agak kokoh.
- Meremukkan batuan atau pemboran putar dengan bit batuan untuk bongkahan
lepas.
- Pemboran putar atau penumbukkan pada material batuan
(2) Pengangkatan Material
Material dari dalam lubang dikeluarkan
atau diangkat untuk membentuk lubang
dengan cara antara lain :

Pembilasan
Dilakukan dari ujung pada dasar lubang.
Dengan air bersih (dengan casing / pipa
pelindung), atau dengan bubur lumpur
(tanpa casing), dengan tekanan udara .

Pembilasan
(3) Stabilisasi Lubang BOR
Masalah yang timbul pada saat pemboran umumnya yaitu : terjadi cekungan-
cekungan pada dinding lubang. Dan juga pada bagian dasar lubang yang umumnya
sering terjadi di bawah MAT pada saat air merembes ke dasar lubang dari
sekelilingnya yang mengakibatkan gangguan terhadap contoh tanah yang diambil.

Stabilisasi lubang bor antara lain dengan pemakaian pipa pelingung (CASING)

CASING
 Lubang bor harus diberi selubung (casing) bila sisinya diperkirakan akan rusak
 Selubung ini berupa pipa-pipa panjang disambung satu sama lain yang dipancang
atau didongkrak kedalam lubang tersebut. Selubung tersebut diambil kembali
dengan memakai dongkrak.
 Merupakan PIPA PELINDUNG TABUNG
 Berguna untuk menjaga tanah runtuh dan mencegah meresapnya air tanah
 Umumnya diameter casing 2,5 inc s.d. 4,5 inch
 Umumnya casing dimasukkan dengan cara diputar atau dibor.
Pemasangan CASING
CASING
Casing mempunyai sejumlah
kelemahan :
 Pada tanah kokoh, pemasangan dan
pencabutannya sulit.
 Hambatan seperti bongkahan tidak dapat
dipenetrasi.
 Tanah berbutir lepas dibawah MAT cenderung
untuk “MUNCUL” dalam casing selama
pengeluaran tanah, menjadikan casing tersumbat .
 Casing yang tersumbat dengan pasir atau kerikil
menghalangi penetrasi untuk pengambilan contoh
tanah UDS yang opetimal.
Selain menggunakan CASING, juga dapat
digunakan BUBUR LUMPUR (mud slurry)

 Dibuat secara alam dengan mencampur tanah


lempungan selama pemboran, atau dengan
menambah bentonit.
 Adalah metode yang cepat dan murah, dan cocok
untuk semua bentuk pengambilan contoh.
 Kelemahan : Pada tanah lunak mungkin terjadi
penutupan lubang, relatif diperlukan pompa besar
untuk sirkulasi slurry, terutama pada saat kedalaman
pemboran melebihi 10 meter, dan Biasanya lumpur
akan menembus tanah dan mencemari contoh.
PERALATAN UMUM PEMBORAN
 Mesin Penggerak
 Mesin Pompa Air
 Tiang
 Penderek (winch)
 Rig Pemboran
Contoh
HASIL
PENGEBORAN
Contoh
HASIL
PENGEBORAN
Pengambilan Sampel Batuan
Berdasarkan panjang dari sampel batuan yang didapat dari setiap pemboran,
harga-harga berikut dapat dipakai sebagai pedoman mutu batuan tersebut.

RQD = Rock Quality Designation

RQD = Jumlah panjang dari segmen-segmen batuan yang mempunyai panjang


sekurang-kurangnya 10 cm atau lebih.
Panjang dari tabung pengambilan sampel batuan

RQD = Jumlah panjang sampel utuh ≥ 10 cm


Panjang Pengeboran
RQD Kualitas Batuan
1,0 – 0,9 Sangat Baik
0,9 – 0,75 Baik
0,75 – 0,5 Lumayan
0,50 – 0,25 Buruk
0,25 – 0,0 Sangat Buruk
Sekian,
Terima Kasih
Bersambung
SPT Test, CPT Test dll

Anda mungkin juga menyukai