Artikel Ilmiah
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S – 1 Jurusan Teknik Sipil
Oleh :
i
Artikel Ilmiah
Oleh :
AYU FITHROSYAM SULISTIA
F1A 011 019
1. Pembimbing Utama
2. Pembimbing Pendamping
Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Mataram
ii
Artikel Ilmiah
2. Penguji II
3. Penguji III
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Mataram
iii
ANALISIS PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TANAH
PONDASI TIANG PANCANG DENGAN METODE MEYERHOFF
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jembatan Panda,Desa Panda Bima
(ruas jalan Talabiu – Bima Kabupaten))
Analysis of Soil Bearing Capacity of Pile Foundation with Meyerhoff Method
(Case Study : Panda Bridge Construction Project, Panda village, Bima
(Talabiu – Bima District Road))
INTISARI
Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang
berfungsi untuk menyalurkan beban struktur ke lapisan tanah yang mempunyai kapasitas
daya dukung tinggi pada kedalaman tertentu. Tujuan dari studi ini untuk menghitung
daya dukung tiang pancang dari hasil Sondir, Standar Penetrasi Test (SPT) dan
parameter kuat geser tanah, membandingkan hasil daya dukung tiang dan menghitung
penurunan yang terjadi pada tiang. Pada perhitungan daya dukung tiang dilakukan
dengan menggunakan metode Meyerhoff.
Pembangunan Jembatan Panda, berada di desa Panda Bima. Lokasi Pengerjaan
jembatan ini ada pada Ruas jalan Talabiu - Batas Kota Bima- Bima (Kab). Geomorfologi
lokasi pemboran Geoteknik untuk Perencanaan Pembangunan Jembatan Panda Bima.
Morfologi daerah merupakan pedataran dengan kemiringan lereng 3º. Untuk lokasi titik
pemboran berada di muara sungai,
Berdasarkan data sondir, SPT dan parameter kuat geser tanah dengan metode
Meyerhoff diperoleh hasil sebagai berikut : daya dukung pondasi tiang pancang di dua
titik pengujian , untuk data sondir Qult = 300,57 ton dan 111,714 ton, data SPT diperoleh
Qult = 59,283 ton dan 41,867 dan dari data parameter geser tanah diperoleh Qult =
43,238 ton dan 43,647 ton. Penurunan tiang tunggal sebesar 22,597 mm dan penurunan
kelompok tiang sebesar 8,382 mm, jika dibandingkan dengan penurunan ijin sebesar
25mm, dapat disimpulkan penurunan tersebut aman dan memenuhi syarat. Dari hasil
perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat dari penggunaan
metode perhitungan maupun lokasi titik yang ditinjau. Dari hasil perhitungan dapat
disimpulkan daya dukung pondasi yang paling baik digunakan adalah daya dukung tiang
pancang dari data Sondir dengan menggunakan metode Meyerhoff .
Kata Kunci : pondasi tiang pancang, daya dukung tiang, Meyerhoff, efisiensi, kuat
geser,penurunan.
1
1. PENDAHULUAN jenis alat uji tersebut. Hasil dari
perhitungan tersebut akan dibandingkan
Pulau Sumbawa sebagai pulau yang dengan menggunakan metode perhitungan
ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang Meyerhoff. Sehingga akan diperoleh
beribu kota Mataram semakin berbenah perbedaannya dan juga diharapkan akan
diri dalam pembangunan di berbagai diperoleh nilai daya dukung pondasi yang
sektor meliputi drainase, pembangunan paling aman dari masing – masing
transportasi jalan raya, perumahan, penyelidikan dari lokasi tersebut sehingga
perkantoran, perhotelan, tempat hiburan, dapat diperoleh daya dukung yang baik
pusat perbelanjaan, dan sarana-sarana dimana hasilnya digunakan untuk desain
lainnya. Tidak hanya di kota Mataram, pondasi yang aman.
wilayah lainnya seperti halnya lokasi
penelitian yang dipilih berada di desa
2. DASAR TEORI
Panda kota Bima yang juga melakukan
pembangunan sarana dan prasarana Pondasi tiang digunakan untuk
Pembangunan Jembatan Panda. Pada mendukung bangunan bila lapisan tanah
proyek Pembangunan Jembatan Panda ini kuat terletak sangat dalam. Pondasi jenis
menggunakan pondasi tiang pancang. ini dapat juga digunakan untuk
Untuk hal ini penulis mencoba mendukung bangunan yang menahan gaya
mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini angkat ke atas, terutama pada bangunan-
kepada permasalahan pondasi, yaitu bangunan tingkat yang dipengaruhi oleh
dengan membandingkan daya dukung gaya-gaya penggulingan akibat beban
tanah pada penggunaan pondasi tiang angin.
pancang dari data tanah berupa data
lapangan berupa data sondir dan SPT, serta Pondasi tiang digunakan untuk beberapa
data Laboratorium berupa dara parameter maksud, antara lain:
kuat geser tanah, dengan menggunakan
metode Meyerhoff, dan juga 1. Untuk meneruskan beban bangunan
membandingkan daya dukung dari hasil yang terletak di atas air atau tanah
perhitungan yang diperoleh dari pihak lunak, ke tanah pendukung yang kuat;
Konsultan serta metode perhitungan yang 2. Untuk meneruskan beban ke tanah
digunakan. yang relatif lunak sampai kedalaman
tertentu sehingga bangunan mampu
Pondasi tiang pancang adalah memberikan dukungan yang cukup
batang yang relatif panjang dan langsing untuk mendukung beban tersebut oleh
yang digunakan untuk menyalurkan beban gesekan dinding tiang dengan tanah
pondasi melewati lapisan tanah dengan disekitarnya;
daya dukung rendah kelapisan tanah keras 3. Untuk mengangker bangunan yang
yang mempunyai kapasitas daya dukung dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas
tinggi yang relatif cukup dalam dibanding akibat tekanan hidrostatis atau momen
pondasi dangkal. penggulingan;
(Hardiyatmo, 2002).
Adapun tujuan dari tugas akhir ini
adalah untuk membandingkan hasil 2.1 Macam-macam Pondasi
penyelidikan lapangan dari data sondir dan Pondasi adalah bagian terendah
SPT, serta hasil penyelidikan laboratorium bangunan yang meneruskan beban
berupa parameter kuat geser tanah. bangunan ketanah atau batuan yang
Kemudian menghitung daya dukung tanah berada dibawahnya. Klasifikasi pondasi
pondasi tiang pancang dari hasil ketiga dibagi 2 (dua) yaitu:
2
1. Pondasi dangkal adalah pondasi mendirikan tiang pada pemandu rangka
yang mendukung beban secara pancang, membawa tiang pada titik
langsung pemancangan, mengatur arah dan
2. Pondasi dalam kemiringan tiang dan kemudian percobaan
Pondasi dalam adalah pondasi yang pemancangan. Setelah selesai, tahap kedua
meneruskan beban bangunan ke tanah adalah pemancangan tiang hingga mencapai
keras atau batu yang terletak jauh dari kedalaman yang direncanakan.
permukaan, seperti:
a. Pondasi sumuran yaitu pondasi yang 2.4 Penyelidikan Lapangan Dengan Dutch
merupakan peralihan antara pondasi Cone Penetrometer Test (DCPT)
dangkal dan pondasi tiang. Sondir
b. Pondasi tiang digunakan bila tanah
pondasi pada kedalaman yang normal Alat sondir adalah suatu alat yang
tidak mampu mendukung bebannya berbentuk silinder dengan ujungnya berupa
dan tanah kerasnya terletak pada suatu konus. Pembacaan tahanan ujung
kedalaman yang sangat dalam. konus dan hambatan lekatnya dilakukan
pada setiap kedalaman 20 cm. Selanjutnya
2.2 Pondasi Tiang Pancang (Pile dilakukan perhitungan bedasarkan rumus
foundation) sebagai berikut :
4
α = Koefisien adhesi antara tanah dan tiang Untuk mencari nilai cu (Undrained
, cohesion), dapat digunakan persamaan :
p = Keliling tiang (m) α* = 0,21 + 0,25 (pa/ cu) < 1 ...(2-12)
Li = Panjang lapisan tanah (m). dengan :
α* = Faktor adhesi = 0,4 ,
pa = Tekanan atmosfir
= 1,058 ton/ft2 = 101,3 (kN/m2).
Tabel 2.1 Hubungan Antara Kepadatan, Daya dukung selimut tiang (skin friction).
Relative Density, Nilai N SPT,qc dan Ø Qs = f i. Li . p..................(2-13)
Relatif Nilai Tekanan Sudut
Kepadatan Density N Konus qc Geser dengan :
(γd) SPT ( kg/cm2 ) (Ø)
fi = Tahanan satuan kulit (kg/m2),
Very Loose < 0,2 <4 < 20 < 30
Li = Panjang lapisan tanah (m),
Loose 0,2 – 0,4 4 – 10 20 – 40 30 – 35
Medium Dense 0,4 – 0,6 10 – 30 40,0 – 120 35 – 40
p = Keliling tiang (m),
Dense 0,6 – 0,8 30 – 50 120 – 200 40 – 45 Qs=Daya dukung selimut tiang (kg).
Very Dense 0,8 – 1,0 > 50 > 200 > 45
Sg = .......................(2-22)
dengan : q =
I = Faktor pengaruh = 1 - ≥0,5
Lg dan Bg = Lebar poor tiang kelompok.
qc = Kapasitas tahanan ujung tiang.
8
3. Menghitung kapasitas daya dukung 4.1 Menghitung kapasitas daya dukung
tiang pancang berdasarkan data tiang pancang dari data sondir.
laboratorium dengan menggunakan
Perhitungan kapasitas daya dukung
metode Meyerhoff. tiang pancang dari data sondir dengan
4. Menghitung kapasitas kelompok dan metode Meyerhoff.
efisiensi tiang. *Data sondir S-1 kedalaman 20 m :
5. Menghitung penurunan tiang - Luas tiang (Ap) = (¼) . π .d2= 1256 cm²
tunggal (single pile) dan penurunan - Keliling tiang (K11) = π x d = 125,6 cm
kelompok tiang (pile group). Dari persamaan (2-3) kapasitas daya
dukung pondasi tiang tunggal (Qultimate) :
3.5 Bagan Alir Penelitian QUlt = (qc x Ap ) + (JHL x K11)
= (92,308 x 1256) + (1470 x 125,6)
Mulai
= 300570,46 kg = 300,570 ton
10
= 1 x 133,33 x 1,256 x 1 8.0 Pasir 35.838 11.946
= 167,462 kN 9.0 Pasir 36.340 12.113
= 16746,67 kg = 16,746 ton 10.0 Pasir 36.843 12.281
11.0 Pasir 37.345 12.448
12.0 Pasir 37.847 12.616
Untuk kedalaman selanjutnya dapat 13.0 Pasir 38.350 12.783
dilihat pada Tabel : 14.0 Pasir 38.852 12.951
Titik Depth Soil Qult Qijin Titik Depth Soil Qult Qijin
SPT (m) Layer (ton) (ton) SPT (m) Layer (ton) (ton)
Dari persamaan (2-10) daya dukung ujung 4.4 Menghitung kapasitas kelompok
pondasi tiang pancang pada tanah kohesif tiang berdasarkan effisiensi grup.
di kedalaman 2m adalah :
Qp = Ap . cu . Nc* Dari persamaan (2-17), Efisiensi kelompok
Untuk mencari nilai cu digunakan tiang (Eg) :
persamaan (2-12) :
Eg = 1- θ
α* = 0,21+0,25 (pa/cu) < 1
0,4 = 0,21 + 0,25 (101,3 / cu) θ = Arc tg d/s = Arc tg (40/150) = 14,931°
cu = 133,289 kN/m2
n’ = 3 , m = 7
cu = 13595.478 kg/m2
Qp = Ap . cu . Nc* Eg = 1 – 14,931 = 0,7472
= 0,1256. 13595.478. 9
Dari persamaan (2-28), Kapasitas kelompok
= 36499,780 kg
tiang (Qg) : Qg = Eg . n . Qu
Dari persamaan (2-14) nilai tahanan
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel :
satuan skin friction pada tanah kohesif:
Tabel 4.5 Perhitungan kapasitas
12
kelompok tiang Untuk = =1.
Qult Qa Qg
Data Ttk Ket.
(ton) (ton) (ton) Untuk = = 50
1 300.570 73.573 4716.304 Aman
SONDIR Dari masing-masing grafik didapat :
2 111,714 30.204 1752.927 Aman
Io = 0,05 (untuk = 50 , = 1)
1 59.283 19.761 1032.559 Aman
SPT
2 41.867 `13.956 656.943 Aman Rk = 2,2 (untuk = 50 , K = 409,250
1 43.238 14,413 678.456 Aman Rμ = 0,93 ( untuk μs = 0,3 , K = 409,250
LAB
2 43.647 14,549 684.874 Aman
Rh = 0,2 (untuk = 50, = 1
Rb = 0,36 (untuk = 50, = 10
4.5 Menghitung penurunan tiang
tunggal,penurunan kelompok tiang a. Untuk tiang apung atau tiang friksi
dan penurunan ijin
I = Io . Rk . Rh . Rμ
4.5.1 Penurunan tiang tunggal = 0,05 x 2,2 x 0,2 x 0,93
2
Nilai qc = 131,88 kg/cm (titik 1) = 0,0430
Dari persamaan (2.21a), Modulus elastisitas
tanah di sekitar tiang pancang: S= =
Es = 3 x qc
= 1,238 cm = 12,38 mm
= 3 x 131,88
= 395,64 kg/cm2 b. Untuk tiang dukung ujung
= 39,564 MPa I = Io . Rk . Rb . Rμ
Menentukan modulus elastisitas tanah di
= 0,05 x 2,2 x 0,36 x 0,93
dasar tiang pancang :
Eb = 10 x Es = 0,0368
= 10 x 39,564 MPa
= 395,64 MPa S= =
Menentukan modulus elastisitas dari
bahan tiang pancang : = 1,145 cm = 11,45 mm
Dengan K-beban →K-250 Maka Perkiraan penurunan total sebesar
maka fc’ = 20,75 MPa 23,83 mm.
Ep = 4700
4.5.2 Penurunan yang diijinkan (Sijin)
= 4700
Sijin = 25 mm
= 21.409,519 MPa
Stotal ≤ Sijin
RA= Ap
23,83 mm< 25 mm
¼ π d2
Maka, perkiraan penurunan total tiang
= 1256
tunggal memenuhi syarat aman.
¼ π 40 =1
Menentukan faktor kekakuan tiang pancang 4.5.3 Penurunan kelompok tiang (Sg)
K= = = 541,136 Dari persamaan (2-22), Penurunan
kelompok tiang (Sg):
13
Sg = 1. Hasil perhitungan kapasitas daya
dukung dapat dilihat pada tabel
dengan : dibawah ini :
q= Tabel 4.7 Hasil perhitungan daya
dukung tiang pancang
= = 1,0265 kg/cm2
Titik Daya Data Data Data
I = 1- ≥0,5 Dukung Sondir SPT Lab
1 300,570 59,283 43,238
= 1- ≥0,5 = 0,625 2
Ultimit
111,714 41,867 43,647
Maka : 1 73,573 19,761 14,413
ijin
Sg = 2 30,204 13,956 14,549
Berdasarkan laporan perhitungan
Sg =
struktur Jembatan Panda Bima yang kami
Sg = 0,7128 cm = 7,128 mm < 25 mm peroleh dari pihak konsultan, perhitungan
(penurunan ijin)........aman. daya dukung tanah dihitung berdasarkan
data Laboratorium dan data SPT dengan
Hasil perhitungan Lokasi lainnya dapat menggunakan metode Thomlinson dan
dilihat pada Tabel : Meyerhoff. Didpatkan nilai daya dukung
Tabel 4.6 Penurunan tiang tunggal. ijin tiang pancang dengan metode
Thomlinson dari data laboratorium Qijin =
Penurunan 40,458 ton dan dari data SPT Qijin =
Titik total kelompok ijin Ket. 30,144 ton sedangkan dari perhitungan
(mm) (mm) (mm) diperoleh nilai daya dukung ijin dari data
1
23,83 7,128 25 Aman SPT Qijin = 16,858 ton.
2 21,365 9,637 25 Aman
2. Hasil perhitungan kapasitas daya
dukung tiang pancang berdasarkan
4.6 Pembahasan data sondir, SPT dan parameter kuat
Untuk menganalisa daya dukung geser tanah dapat dilihat pada
pondasi tiang pancang digunakan beberapa diagram dibawah ini :
data diantaranya, data lapangan berupa data
sondir dan data SPT sedangkan untuk data
laboratorium berupa data kuat geser tanah.
Dari ketiga data tersebut dilakukan
penghitungan menggunakan metode
Meyerhoff. Perbedaan daya dukung bisa
disebabkan karena jenis tanah dan
kedalaman tanah yang berbeda bahkan pada
jarak terdekat sekalipun.
Gambar 4.3 Grafik hasil perhitungan
daya dukung tiang pancang
14
Hasil perhitungan kapasitas daya dukung beberapa data tanah untuk mendapatkan
tiang pancang dengan kedalaman pondasi hasil yang lebih akurat.
pada jembatan sedalam 20 m diperoleh nilai
daya dukung ultimit tiang pancang dengan
5.. KESIMPULAN DAN SARAN
metode Meyerhoff dari data sondir pada 2
titik pengujian sebesar 300,57 ton dan 5.1 Kesimpulan
111,714 ton, untuk data SPT diperoleh daya
Berdasarkan hasil perhitungan pada
dukung ultimit sebesar 59,283 ton dan
41,867 ton, dan untuk nilai daya dukung Proyek Pembangunan Jembatan Panda,
dari data parameter kuat geser tanah Bima, dapat diambil kesimpulan sebagai
diperoleh nilai daya dukung sebesar 43,283 berikut :
ton dan 43,647 ton. 1. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung
tiang pancang diperoleh nilai daya
3. Hasil perhitungan penurunan tiang
dukung ultimit tiang pancang dari data
tunggal dan kelompok tiang (pile group)
sondir pada titik pengujian pertama
adalah sebagai berikut :
sebesar 300,57 ton dan pada titik
Tabel 4.8 Hasil perhitungan penurunan pengujian ke-dua sebesar 111,714 ton ,
pada tiang pancang untuk data SPT diperoleh daya dukung
Penurunan ultimit sebesar 59,283 ton pada titik
Titik total kelompok ijin Ket. pengujian pertama dan 41,867 ton pada
(mm) (mm) (mm)
titik pengujian ke-dua, dan untuk nilai
1
23,83 7,128 25 Aman daya dukung dari data parameter kuat
2 21,365 9,637 25 Aman geser tanah diperoleh nilai daya dukung
Dari hasil perhitungan penurunan diatas sebesar 43,283 ton pada titik pengujian
untuk penurunan tiang tiang tunggal dan pertama dan 43,647 ton pada titik
penurunan kelompok tiang lebih kecil dari pengujian ke-dua.
penurunan ijin sehingga dapat disimpulkan 2. Dari hasil perhitungan pada pondasi
penurunan tersebut aman dan memenuhi tiang pancang penurunan tiang tunggal
syarat. rata-rata sebesar 22,597 mm dan
penurunan kelompok tiang (pile group)
4. Tidak ada perbedaan yang cukup sebesar 8,382 mm jika dibandingkan
signifikan antara hasil analisa pada tugas dengan penurunan ijin sebesar 25 mm.
akhir ini dengan perencanaan, perbedaan Dapat disimpulkan penurunan tersebut
hanya pada metode yang digunakan dalam aman dan memenuhi syarat.
penghitungan daya dukung dimana pada 3. Dari data sondir, SPT dan parameter
laporan struktur Proyek Pembangunan kuat geser tanah daya dukung tiang
Jembatan Panda, Bima perhitungan daya pancang yang sebaiknya digunakan
dukung tanah yang digunakan hanya adalah berdasarkan data Laboratorium
metode Meyerhoff dari data SPT dan dengan menggunakan metode metode
metode Thomlinson dari data Meyerhoff Kelebihan metode ini
laboratorium, sedangkan dalam tugas dibandingkan metode lainnya adalah
akhir ini kami menggunakan metode ini membedakan perhitungan
perbandingan metode Meyerhoff pada daya dukung perlapisan tanah sesuai
15
dengan kondisi tanah (kohesif / non Anonim,2017 a, Laporan Hasil Analisis
kohesif). Struktur Pembangunan Jembatan
4. Perbedaan daya dukung dapat Panda Bima, Perencanaan dan
disebabkan karena jenis tanah dan sifat Pengawasan Jalan Nasional Nusa
tanah yang berbeda pada jarak yang Tenggara Barat, Mataram.
terdekat sekalipun pada lokasi penelitian
bisa yang menyebabkan perbedaan Anonim,2017 b, Laporan Hasil
Penyelidikan Tanah Perencanaan
kepadatan tanah sehingga mempengaruhi
daya dukung tiang. Pembangunan Jembatan Panda,
Laboratorium Geoteknik & Mekanika
5.2 Saran Tanah Fakultas Teknik Universitas
1. Berdasarkan hasil perhitungan daya Mataram, Mataram.
dukung pondasi tiang pancang untuk
pembangunan jembatan yang lokasinya Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2,
berada di muara sungai dengan jenis Edisi Kedua, Beta Offset,
tanah pasir lempung dan lanau pasiran Yogyakarta.
pondasi yang cocok digunakan pada
Hardiyatmo, H. C., 2006, Mekanika Tanah
pembangunan Jembatan Panda Bima
1, Edisi Keempat, Gadjah Mada
adalah pondasi tiang pancang, karena
University Press, Yogyakarta.
memberikan daya dukung yang cukup
tinggi hanya pada kedalaman 20 m. Hardiyatmo, H. C., 2008, Teknik Pondasi 2,
2. Untuk perhitungan daya dukung Edisi Keempat, Beta Offset,
pondasi, metode yang paling efektif Yogyakarta.
digunakan adalah metode Meyerhoff
dari data lapangan berupa data Sondir. Hardiyatmo, H. C., 2010, Mekanika Tanah
3. Dalam menentukan struktur mana yang 2, Edisi Kelima, Gadjah Mada
lebih cocok dalam pelaksanaan suatu University Press, Yogyakarta.
konstruksi pondasi, maka perlu adanya
Karisma, Nirwana, 2012. Tinjauan
tinjauan dan penelitian tidak hanya
Perencanaan Substruktur Gedung
terhadap data-data tanah proyek,
Universitas Patria Artha. Makassar:
ditekankan juga pada analisa kekuatan,
Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik,
metode pelaksanaan, kesulitan
Universitas Hasanuddin.
pelaksanaan, sehingga bisa bermanfaat
dan menunjang bagi peneliti Mahendra,Andi, 2015. Kajian Daya
berikutnya. Dukung Pondasi Abutmen Jembatan
Bawas Kabupaten Kubu Raya.
DAFTAR PUSTAKA
Pontianak : Jurusan Teknik Sipil,
Anonim,2008, Standar Nasional Indonesia Fakultas Teknik,Universitas
Cara Uji Penetrasi Lapangan Tanjungpura Pontianak.
Dengan Alat Uji Sondir, Badan
Sihotang Sulastri, E.I., 2009, Analisa Daya
Standarisasi Nasional, Jakarta.
Dukung Pondasi Tiang Pancang
Pada Proyek Pembangunan gedung
16
Kanwil DJP dan KPP SUMBAGUT I
jl.Sukamulia Medan. Medan : Jurusan
Teknik Sipil,Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
17