Anda di halaman 1dari 4

Feisal Achdiansyah Budiman (171121041)

Mohamad Syah Febi Pragiska (171121049)

Terjun dari Lantai 20, Pekerja Proyek Tewas


Seorang pekerja, Agus Iding, 35, tewas seketika setelahterjatuh dari lantai 20 proyek
pengerjaan Apartemen Panghegar di JalanMerdeka, Kota Bandung, kemarin pukul
14.15 WIB.Namun disayangkan, pihak proyek tidak melaporkan ke kepolisian.Berdasarkan data
yang dihimpun di lapangan, korban yang bekerja sebagaimekanik leader konstruksi lift saat itu
hendak mengecek lift di lantai 20. Saatpintu terbuka, seketika itu korban terdorong dan pintu
tertutup otomatis dengancepat, sedangkan kotak lift berada di lantai dasar.Korban pun langsung
terjatuhhingga lantai GF. Salah seorang rekan kerja korban, Leman Nugraha, 20, mengatakan
bahwa korban terdorong sangat cepat.“Biasanya lift passenger ituselalu berada di lantai 20, ini
malah di lantai GF; jadi pas dibuka, kosong,” jelas Leman. Saudara korban, Dadang, mengaku
mendapat kabar kecelakaan tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.“Kalau keluarga dapat kabarnya
pukul tigaan, katanyakecelakaan,” ungkap Dadang di Rumah Sakit Bungsu, Jalan Veteran, Kota
Bandung, tadi malam.
Korban tewas warga Jalan Cikuda RT 02/11,Cibiru,Kota Bandung, itu mengalami luka
patah kaki dan mengeluarkan darah segar dari bibir, sertabeberapa bagian tubuhnya mengalami
pembengkakan. Korban langsungdilarikan ke RS Bungsu.Sementara itu,pihak pengembang hotel
bungkam ketikaditanya wartawan mengenai kejadian tersebut. “No comment, saya nggak tahu,”
ungkap beberapa pekerja dan pihak keamanan. Pihak kepolisian pun barumengetahuinya sekitar
pukul 17.30 dari pihak rumah sakit.
Tim identifikasi langsung meluncur ke lokasi kejadian,tetapi pihakpengembang terlihat
menutupnutupi. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Tubagus Ade Hidayat membenarkan
terkait kejadian tersebut.“Iya,kita baru tahusekitar pukul 17.30,” ungkap Tubagus ketika
dihubungi wartawan. Pihaknya pun saat ini memeriksa beberapa orang saksi yang mengetahui
kejadian tersebut.
Agus Iding (35) tewas setelah terjatuh dari lantai 20tempat ia bekerja, di projek
pembangunan Hotel dan Apartemen Panghegar, Jln.Merdeka, Rabu (23/3) siang. Agus adalah
pekerja bangunan di projek tersebut.sebagai mekanik leader konstruksi lift. Meskipun peristiwa
terjadi pukul 14.15WIB, tapi kepolisian baru mengetahui kejadian itu selepas pukul 17.30
WIB.Pasalnya, manajemen hotel tidak memberitahukannya ke kepolisian terdekatdan terkesan
menutup-nutupi peristiwa itu. Polisi mendapat informasi dari RSBungsu di Jln. Bungsu, yang
sempat merawat korban.
Berdasarkan sejumlah saksi mata yang dimintai keterangan polisi,menuturkan, saat itu
korban hendak mengecek lift di lantai 20. Lift baruterpasang pintunya saja. Sementara lift
passenger berada di lantai dasar. SaatAgus memencet tombol, pintu lift terbuka dengan cepat.
Agus kaget sehinggaterdorong ke dalam lift yang belum ada passenger lift-nya. Tubuh Agus
melayangdan terhempas dengan keras di lantai GF (ground floor). Leman Nugraha (20),rekan
kerja korban, mengatakan, peristiwa itu terjadi sangat cepat. "Biasanya,passenger lift, selalu ada
di lantai 20. Tidak tahu kenapa, hari itu kok ada dibawah. Jadi pas pintu terbuka, liftnya tidak
ada sehingga korban kaget dan jatuh," katanya kepada polisi.
Feisal Achdiansyah Budiman (171121041)
Mohamad Syah Febi Pragiska (171121049)
Sementara itu, saudara korban, Dadang, ditemui di RS Bungsu,mengatakan, dia
mendapat informasi tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.Sementara keluarga lainnya mendapatkan
informasi itu pukul 15.00 WIB.Berdasarkan identifikasi rumah sakit dan kepolisian, korban yang
merupakanwarga Jln. Cikuda, Cibiru Kota Bandung itu, mengalami luka patah
kaki,mengeluarkan darah segar dari bibir, dan sejumlah memar dan bengkak ditubuhnya. Kasat
Reskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Tubagus AdeHidayat menuturkan,
kepolisian baru mengetahui sekitar pukul 17.30 WIB. Polisipun telah memeriksa sejumlah saksi.
Namun kepolisian menyayangkan dengansikap manajemen hotel yang terkesan berusaha
menutup-nutupi peristiwa itudengan tidak segera melaporkan ke kepolisian.
Agus iding (35), tewas seketika setelah jatuh dari lantai 20proyek pembangunan Grand
Royal Panghegar Apartement, sekitar pukul 14.15WIB, Rabu (23/3/2011). Jenazah pekerja
proyek itu langsung dibawa ke RSBungsu, Jalan Veteran. Sebelum kejadian, Agus dan rekan
kerjanya, LemanNugraha (25), sedang mengecek lift ke lantai 20 bangunan tersebut. Agus
inibekerja sebagai mekanik leader konstruksi lift.
"Saat itu pintu lift dalam keadaan tertutup. Almarhum membuka pintu itumenggunakan
tangan, dia masuk dan pintu tiba-tiba pintu menutup. Ternyatapas dibuka melompong, enggak
ada boks liftnya," kata Leman ditemui di RSBungsu. Diketahui, kata dia, boks lift berada di
lantai bawah. "Biasanya juga liftpassenger itu setiap hari ada di lantai 20. Tapi tadi di bawah,"
ujarnya.
Leman menambahkan, Agus tewas seketika di lokasi kejadian. Lalu jenazahnya diboyong
ke RS Bungsu, "Kondisinya mulut berdarah, tubuh bengkakdan kaki patah," ungkapnya. Korban
merupakan warga Jalan Cikuda, RT 2 RW 11, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Dia sudah
bekerja di proyek ApartemenPanghegar sejak Maret 2010 lalu. Sementara itu, pihak keluarga
korban mengakudiberitahu pihak perusahaan dua jam setelah peristiwa tersebut. "Tadi
dikasihtahu jam empat. Kalau kejadiannya enggak tahu. Tapi dibilang jatuh," ujarDadang dari
pihak keluarga korban saat ditemui di RS Bungsu.
Pantauan detikbandung, sejumlah polisi yang diberi tahu oleh RS Bungsusekitar pukul
17.30 WIB, langsung mengidentifikasi data diri korban. Usaimeminta keterangan keluarga
korban dan rekan kerja, polisi meninggalkan RSBungsu sekitar pukul 19.30 WIB. Sementara
jasad korban dibawa keluarga sekitarpukul 20.00 WIB. Pihak proyek yang ditemui di lokasi
kejasian engganberkomentar soal kasus ini. Enggak tahu. No comment," ujar seorang petugas
proyek saat wartawan meminta konfirmasi.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Tubagus Ade Hidayatmembenarkan kejadian
tersebut. "Kami masih menyelidikinya. Sejumlah saksikami minta keterangan," ujarnya saat
dikonfirmasi wartawan via ponsel.Sementara itu dihubungi secara terpisah PR Panghegar
Restina Setiawanmengaku belum mendapat konfirmasi soal peristiwa itu. "Belum ada
konfirmasiapa-apa, saya tadi pulang duluan. Jadi belum bisa ngomong apa-apa. Mungkinbesok
saya bisa kasih keterangan," ujarnya.
Feisal Achdiansyah Budiman (171121041)
Mohamad Syah Febi Pragiska (171121049)

Analisis Kasus
Pada kasus kecelakaan ini penulis menggunakan model analisis kasusTeori Domino yang
berasal dari Heinrich (1930). Hal ini disebabkan karenakondisi kasus kecelakaan sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Heinrichini. Dalam Teori Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas
lima faktor yang salingberhubungan yaitu, kondisi kerja (environment), kelalaian manusia
(person),tindakan tidak aman (hazard), kecelakaan (accident) dan cedera/kematian(injury).
1. Identitas korban kecelakaan
Pada kasus ini dapat kita ketahui bahwa korban bernanma AgusIding. Ia adalah seorang
Pemimpin Konstruksi Lift dari proyekpembangunan Apartemen Panghegar di Jalan Merdeka,
Kota Bandung.Dari artikel tersebut dpat kita kategorikan bahwa korban berkerja padabidang
konstruksi bangunan dan sudah cukup berpengalaman karena iadiposisikan sebagai leader dalam
proyek pembangunan lift apartemen ini.
2. Identifikasi sumber bahaya
Dalam kasus ini korban melakukan tindakan yang tidak aman yaitutidak menggunakan
body harness/full body harness (Hazard yang berupaunsafe act). Sedangkan Menurut undang-
undang keselamatan kerja,bekerja di ketinggian ini memerlukan fix platform atau memakai
alatpelindung diri berupa full body harness. Selain itu, bila pekerjaandilakukan pada tempat yang
memiliki ketinggian lebih dari lima meter,diperlukan sebuah ijin khusus, yang mana ijin ini
diperlukan untukmenganalisa bahaya apa saja yang mungkin terjadi dan menyiapkan
alatpengaman yang cocok untuk meminimalisir resiko yang akan dihadapi bilabekerja pada
ketingian tersebut.Working at High atau sering disingkat WaH, memiliki arti dalambahasa
Indonesia adalah bekerja pada ketinggian. Kategori bekerja pada ketinggian adalah melakukan
pekerjaan yang memiliki ketinggian samadengan atau lebih dari 1,8 meter dari permukaan tanah.
Kemudian dapat kita ketahui pula bahwa kondisi kerja(environment) pada saat itu
mendukung terjadinya kecelakaan.Berdasarkan berita tersebut lift passanger biasanya berada di
lantai 20tempat korban berada, namun entah mengapa pada hari tersebut boxliftnya berada di GS
(Ground Floor). Dari deskripsi berita yang diberikandapat kita analisa bahwa korban melakukan
kesalahan (fault of person),selain tidak memakai alat pelindung diri, korban tidak berlaku hati-
hatiterhadap segala kemungkinan yang ada. Disini mungkin ia merasa amankarena seperti
biasanya box lift berada di lantai 20, namun kenyataannyatidak.
3. Kronologis kecelakaan kerja
Dalam kasus kecelakaan yang terjadi pada Agus Icing inimerupakan sebuah kasus
yang komplikatif. Artinya banyak penyebabyang dpat kita analisis didalamnya dan
membentuk sebuah kemungkinanterjadinya kecelakaan yang pada akhirnya menimbulkan
kerugian baiksecara langsung (direct cost) maupun tidak langsung (Indirect cost).
Pada kasus ini penulis akan menjelaskan kejadian berdasarkanteori yang dikemukaan
oleh Heinrich pada tahun 1930 yaitu teoriDomino. Teori domino merupakan visualitas
yang menggambarkanberbagai peluang dan sumber bahaya yang pada akhirnya
Feisal Achdiansyah Budiman (171121041)
Mohamad Syah Febi Pragiska (171121049)
mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Tahap-tahap kejadian pada kasus ini
berdasarkananalisa berita yaitu sebagai berikut.
A. Environment atau keadaan/kondisi kerja. Pada kasus inidigambarkan
kondisi kerja yang menimbulkan resiko terjadinyakecelakaan yaitu Working
at High atau WaH. Korban berada padaketinggian yang ditaksir lebih dari 40
meter karena berada pada lantai20 (estimasi 1 lantai = 2 meter).
B. Kemudian pada kartu yang kedua sesuai dengan teori DominoHeinrich
terdapat Fault of person (kelalaian manusia) yangbergerak/jatuh akibat dari
kondisi kerja yang memungkinkan (kartupertama). Pada kasus ini kesalahan
yang dilakukan korban adalahtidak berhati-hati pada setiap kondisi
lingkungan yang ada, sehinggakorban merasa jika dirinya sudah aman. Di
sumber berita disebutkan bahwa “Saat pintu terbuka, seketika itu korban
terdorong dan pintutertutup otomatis dengan cepat, sedangkan kotak lift
berada di lantai dasar” atau “Saat Agus memencet tombol, pintu lift terbuka
dengan cepat. Agus kaget sehingga terdorong ke dalam lift yang belum
adapassenger lift-nya”. Disini dapat kita pahami bahwa korban terkejutdengan
kondisi lift tidak berisi box-nya sehingga ia terdorong dan jatuh ke lantai
dasar. Penulis berpendapat bahwa korban setelahmembuka pintu, korban telah
bersiap dan segera memasuki box-lifttanpa melihat ada atau tidaknya box-lift
tersebut.
C. Kartu yang ketiga adalah Hazard. Hazard dalam model Heinrich inidapat
diartikan sebagai unsafe condition atau unsafe act. Berdasarkanberita selain
kondisi yang tidak aman karena berada pada ketinggianyang berisiko
menimbulkan kecelakaan, korban juga tidakmenggunakan APD seperti yang
telah diatur dalam undang-undangkeselamatan kerja, apabila melebihi
ketinggian 1,8 meter maka harus menggunakan alat pelindung diri yang
berupa body harness/full body harness.
D. Dari ketiga sumber bahaya tersebut yang saling berkolerasi dan
“menjatuhkan” kartu berdasarkan urutannya maka timbulah sebuah Accident
(kecelakaan) yang terjadi di Bandung pada tanggal 23 Maret2011 di Hotel
Panghegar pada pukul 14.15 WIB.
E. Dampak dari semua runtutan kartu di atas berdasarkan modelDomino
Heinrich menimbulkan sebuah kerugian (injury), dalam halini nyawa korban.
Kerugian ini dapat berupa biaya kompensasi untukkorban. Selain kerugian
langsung tersebut banyak lagi kerugian yangdi dapatkan pihak hotel
Panghegar yaitu kerugian tidak langsungseperti, kerugian jam kerja, kerugian
sosial, serta citra dankepercayaan pelanggan berkurang. Hal ini lebih
berdampak karenakorban adalah mekanik leader dalam proyek pembangunan
hoteltersebut

Anda mungkin juga menyukai