I. REFERENSI
1. ASTM C.40-79; “Organic Immpurities In Fine Aggregate for Concrete”.
2. SNI 03-2816-1992; Tentang Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk
Campuran Mortar atau Beton.
3. ASTM C.33-95 “Standard Specifications for Concrete Aggregates”
II. TUJUAN
Menentukan kandungan zat organik yang terdapat dalam agregat halus dengan cara
memperhatikan warna cairan NaOH dengan kadar 3% di atas permukaan agregat halus
dalam botol susu bayi berskala dan membandingkan warna dari larutan tersebut dengan
alat Standar Color Test.
Menurut metoda SNI untuk uji warna, apabila warna hasil uji terletak pada nomor 2 dan
3 maka dapat digunakan untuk beton normal, apabila terletak pada nomor 1 maka dapat
digunakan untuk beton mutu tinggi.
IV. PERALATAN DAN BAHAN
4.1 Perlengkapan K3
4.4 Bahan
Larutan NaOH
Untuk mengestrak agregat halus
2 dengan kadar 3%
dari kotorannya (zat organik).
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Gunakan perlengkapan K3 terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum.
2. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan serta pastikan semuanya dalam
dalam keadaan yang bersih dan layak untuk digunakan.
3. Ayak agregat halus yang lolos di saringan no. 4 (4,75 mm) aggregat halus yang
kering hasil sampling di ayak dengan ayakan 4,75 mm. (Lihat Gambar 1)
4. Masukan agregat halus yang lolos dari ayakan 4,75 mm ke dalam botol susu bayi
sebanyak ±130 ml. (Lihat Gambar 2)
5. Tambahkan larutan NaOH hingga mencapai ketinggian 200 ml kemudian lapisi
baiang atas botol menggunakan plastik dan tutup botol hingga rapat. (Lihat
Gambar 3 dan Gambar 4)
Gambar 5 Gambar 6
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, warna cairan yang berada di permukaan
agregat memiliki warna yang sama dengan no.1 pada standard color. Hal ini
menunjukan bahwa kadar zat organik dalam agregat halus adalah rendah atau agregat
bersih dari kandungan zat organik dan agregat tersebut memenuhi syarat untuk
digunakan sebagai bahan campuran pembuatan beton serta agregat tersebut dapat
digunakan dalam pembuatan campuran beton bermutu tinggi.