Anda di halaman 1dari 10

Metode Kontruksi Jembatan

Merancang = dari atas kebawah = beban diurut dari atas ke bawah

Membangun = dari bawah ke atas

Jenis jembatan :

1. Kelas A/I (Beban standar = terdapat di SNI 1725)


2. Kelas B/II (70% dari kelas A, 70% adalah beban kendaraan, sisanya masih beban 100%)
3. Kelas C/III (50% untuk beban kendaraannya)

Material :

1. Baja
2. Beton (Bertulang dan Prategang)

Box girder = statis tak tentu


Jembatan memungkinkan 2 hal :
1. Statis tertentu = mengerjakannya lebih cepat
2. Statis tak tentu

Fondasi =

1. Bor pile
2. Tiang pancang

STRUKTUR BAWAH
1. Pondasi dalam (tiang)
2. Pile Cap
koneksi

tertentu

Tak tentu

BORE PILE

-Tentukan koordinat (Marking) tiang bor

-pelaksanaan pengeboran :

a. pemasangan casing

b. proses pengeboran

-lihat kontruksi tanahnya. Kedalaman 4-6 meter memerlukan casing


-tanah keras = NSPT

-sondir efektif untuk kedalaman dibawah 10 meter

6m
(casing)

Bentonit = semacam semen, berfungsi untuk mengikat partikel-partikel tanah

NSPT ≥50
-Diperlukan jika sudut gesernya besar, untuk mencegah longsor

-Jika dari atas sampai bawah tanahnya pasir, pake casing dari atas
sampai bawah

c. Pengukuran kedalaman tiang bor

d. pemasangan tulangan

I - Tulangan longitudinal (memanjang), semakin bawah


8D25
semakin sedikit

-Tulangan transversal, semakin atas semakin rapat


6D25 II

4D25 III
Pipa Tremi

-Gunakan material (contoh : bola plastik) yang dapat


memisahkan lapisan atas dan bawah, sehingga air tidak
bisa naik

-jatuh bebasnya neton segar merupakan proses


pemadatan

-ujung tremi harus selalu tertanam di dalam air

Tahap 1
1-1,5 m
30-50 cm

-beton pertama yang masuk merupakan beton yang paling jelek karena sudah tercampur dengan
lumpur.

e. pemasangan tremi

f. pengecoran

g. pengukuran kedalam pengecoran

h. kondisi terakhir pengecoran

i. pengangkatan casing

Pengujian :

1. Slump test
2. Silinder
3. Kuat Tarik tulangan
Test =
1. Test PIT
2. Daya dukung
a. Pembebanan langsung = jarang digunakan
b. Pembebanan PDA (Pile Driving Analysis)

TIANG PANCANG

Jenis mesin =
a. Diesel drop hammer
b. Hydraulic static pile driver (HSPD)

Calendering = 10 kali pukulan 1 kali calendaring


3 kali calendaring = 1 tiang

PENGECORAN BOREPILE/TIANG PANCANG

3 2

Parapet

diafragma girder

pierhead H

super structure

pier (stuktur atas) M=0

40D

Fy=400 Mpa

Pile cap

Tiang Substructure
pancang (struktur bawah)

PIER

>400 Mpa = 45 D

Stressbar = kuat lelehnya > 400 Mpa

Tie rod termasuk stressbar

Bentuk pier = pejal, berongga

Sistem pelaksanaan =

1. Climbing
2. Sleepform
3. Climbing

V V V

Pgeser

pier Ptarik

Ptekan

Hasil uji Tarik didapatkan =

1. Beban putus
2.

I?
Sleepform

-digunakan untuk pier yang tinggi

-setiap 30 menit, cetakan naik 2 cm menggunakan jack

1. Pemasangan tulangan
2. Pengecoran
3. pemadatan

-bekerja selama 24 jam

PIERHEAD

3 Metode =

1. cor ditempat
2. sosro bahu (diputar)
3. precast

III I II

(Pre-cast)

Macam-macam shoring =

-PD.8

-PD.10

-Dll
GIRDER (Post-tension)

Struktur atas =

a. Girder (I)

chambers

Statis tertentu

Statis tak tentu


tendon

b. Box Girder

Statis tak tentu

-elongasi ±7%

Anchor block

wedges

-Sistem prategang =

1. 100% full prategang


2. 80% prategang + 20% baja tulangan

Fungsi grouting = menyatukan strand menjadi satu kesatuan

Persegmen

I II III

Jack =

1. Monojack = untuk satu strand


2. Monojack = untuk kumpulan strand (tendon)

DICOR

Perhitungan sambungan =

1. 100% ditahan tulangan


2. 0% tendon

±H

H
2

Step penarikan (stressing)

1. Tendon 1 = 100% UTS


2. Tendon 2 = 25 % UTS
3. Tendon 3 = 50% UTS
4. Tendon 2 = 50% UTS

UTS = 80

Anda mungkin juga menyukai