Anda di halaman 1dari 15

1

LAMPIRAN 3
ANALISA HIDROLOGI
UNTUK PERENCANAAN SALURAN DRAINASE

1. Perhitungan Debit Saluran


Rumus Rasional :
Q = 0,278 C i A m³/detik

a. Koefisien Pengaliran C
Di pengaruhi banyak faktor :
o Intersepsi
o Infiltrasi
o Retensi dan depresi permukaan
Koefisien C : mencakup semua cara kehilangan air
Suatu lahan dapat terdiri dari beberapa macam penutup
permukaan, misalnya rumah-rumah, jalan, taman, pertokoan dll,
dapat dihitung C rata-rata sebagai berikut :
Macam Harga Luas
Lahan
penutup permukaan C (ha)
A Perumahan 0,70 3,50
B Jalan aspal 0,75 4,10
C Taman 0,25 1,20
D Pertokoan 0,90 5,20

Harga Crata-rata = 
Ci  Ai

 Ai
0,70  3,5  0,75  4,1  0,25  1,2  0,9  5,2
=  0,75
( 3,5  4,1  1,2  5,2)
2

Koefisien pengaliran C.
Komponen lahan Koefisien C ( %)
Jalan : - aspal 70 – 95
- beton 80 – 95
- bata/paving 70 – 85
Atap 75 – 95
Lahan berumput:
- tanah berpasir, 5 – 10
* landai (2%)
* curam (7%) 15 – 20
- tanah berat , 13 – 17
* landai (2%)
* curam (7%) 25 – 35
Untuk Amerika Utara, harga secara keseluruhan :
Koefisien total
Lahan C (%)
Daerah perdagangan 70 - 95
* penting, padat
* kurang padat 50 - 70
Area permukiman :
* perumahan tunggal
* perumahan kopel 40 - 60
berjauhan
* perumahan kopel 60 - 75
berdekatan
* perumahan pinggir kota 25 – 40
* apartemen 50 – 70
Area industri :
* ringan 50 - 80
* berat 60 - 90
Taman dan makam 10 - 25
Taman bermain 20 - 35
Lahan kosong/terlantar 10 - 30

CATATAN :

E
B
A B

o
P
C
3

C gabungan atau Crata2 dihitung terhadap suatu titik yang dilalui


aliran.
Contoh Cgab di titik P mencakup lahan A, B, C.
Lahan E di luar system  harga C tidak digabungkan.

b. Intensitas hujan I (mm/jam)


- Lihat penjelasan berikut di bawah

c. Catchment Area A (km2)


- Penentuan batas CA
- Ditentukan oleh asal aliran air dan lokasi pembuangan akhir
- Penentuan stasiun hujan yg dipakai
- Ditentukan oleh stasiun2 yang berpengaruh pada kawasan yang distudi

2. Pemilihan rumus data hujan


Rumus tergantung pada macam data hujan yang ada.
 Data hujan harian R24 (jumlah hujan dalam 1 hari atau 24 jam)
Pakai rumus :
2/3
R24  24 
 Mononobe I   
: 24  t c  tc dalam jam

 Data hujan menitan (dari alat ukur otomatis), pakai rumus :


a
 Talbot : I tc dalam menit
t b
a
 Sherman : I n tc dalam menit
t
a
 Ishiguro : I tc dalam menit
t b
tc = waktu konsentrasi .
I = intensitas hujan (mm/jam)
R24 = tinggi hujan harian maksimum (mm)
4

Waktu konsentrasi tc » waktu yang diperlukan oleh titik air untuk


mengalir dari tempat yang hidrolis terjauh di daerah alirannya ke
suatu titik yang ditinjau (inlet), sehingga td = tc, dengan
pengertian pada saat itu seluruh daerah aliran memberikan
kontribusi aliran di titik tersebut » pada saat itu debit adalah
maksimum.

3. Hidrograf Rasional

Untuk tc = tr

Luas bidang segitiga = volume aliran

= tc*Qp

Untuk tc < td
tr

tc

Qp

tb t

Luas bidang trapesium = volume aliran

= ½*Qp*(tr-tc+tb) = ½*Qp*(tr-tc+tr+tc) = tr *Qp


5

Catatan : debit di titik outlet dihitung berdasar tc terpanjang !!!

4. Periode Ulang
Periode ulang saluran drainase dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan,
diantara-nya :
 Nilai urgensi dan nilai sosial ekonomi daerah yang dilalui saluran ybs.
 Lahan yang tersedia, biaya pembebasan lahan dan hambatan-hambatan lain
 menentukan dimensi saluran.
 perlu diingat fluktuasi debit saluran.
6

Periode ulang untuk perencanaan drainase


Tabel 2.1.11.Periode Ulang Hujan (PUH)
No Distribusi PUH (thn)
1 Saluran Mikro Pada Daerah :
- Lahan rumah, taman, kebun 2
- kuburan,lahan terlantar
- Kesibukan dan perkantoran 5
- Perindustrian :
* Ringan 5
* Menengah 10
* Berat 25
* Superberat/proteksi negara 50
2 Saluran Tersier :
- Resiko kecil 2
- Resiko besar 5
3 Saluran Sekunder :
- Tanpa resiko 2
- Resiko kecil 5
- Resiko besar 10
4 Saluran Primer (Induk) :
- Tanpa resiko 5
- Resiko kecil 10
- Resiko besar 25
Atau :
- Luas DAS (25 A 50) Ha 5
- Luas DAS (50 A 100) Ha (5-10)
- Luas DAS (100 A 1300) Ha (10-25)
- Luas DAS (1300 A 6500) Ha (25-50)
5 Pengendali Banjir Makro 100
6 Gorong-gorong :
- Jalan raya biasa 10
- Jalan by pass 25
- Jalan ways 50
7 Saluran Tepian :
- Jalan raya biasa (5-10)
- Jalan by pass (10-25)
- Jalan ways (25-50)
Pengertian : R24 = tinggi hujan dalam 24 jam (1 hari)
R5, R10 dst = tinggi hujan maksimum periode ulang 5, 10 tahun dst.

 Waktu Konsentrasi
tc = to + tf
to = waktu yang dibutuhkan untuk mengalir di
permukaan untuk mencapai inlet (overland
flow time, inlet time)
tf = waktu yang diperlukan untuk mengalir di
sepanjang saluran
7

Overlandflow, aliran di atas permukaan :


8

Menghitung to untuk aliran yang melalui luasan-luasan yang


berbeda penutup permukaannya :
to di hilir = to lahan hulu + to lahan hilir  aliran searah
Bila tidak searah jangan dijumlah.

Menentukan harga to :
o Untuk daerah urban 4 a’ 5 menit, atau coba taksir di
lapangan dgn. mengukur jarak dan kecepatan aliran.
o Untuk permukaan dengan penutup homogen pakai rumus
Kerby :
0.467
 l 
t o  1,44   nd  
 s

dengan  l< 400 m


di mana : l = jarak dari titik terjauh ke inlet (m)
nd = koefisien setara koefisien kekasaran
S = kemiringan medan
9

Tabel 2.1.12 Harga koefisien hambatan, nd


Jenis Permukaan nd
Permukaan impervious dan licin 0.02
Tanah padat terbuka dan licin 0.10
Permukaan sedikit berumput, tanah 0.20
dengan tanaman berjajar, tanah
terbuka kekasaran sedang
Padang rumput 0.40
Lahan dengan pohon-pohon musim 0.60
gugur
Lahan dengan pohon-pohon berdaun, 0.80
hutan lebat, lahan berumput tebal

o Rumus Kirpich
0.77 -0.385
Tc = 0.0195 L S

Dimana Tc = waktu konsentrasi (min)


L = panjang aliran maksimum (meter)
S = kemiringan DAS, beda elevasi antara hulu dan hilir dibagi panjang L.

o SCS Lag Formula


Tc = 0.00526 L0.8(1000/CN – 9)0.7 S-0.5

Dimana L = panjang DAS (ft), S = kemiringan DAS (ft/ft), CN = curve number


Contoh : Lahan berumput , panjang alur 200 m, kemiringan
medan 1%.
0.467
 200 
t o  1,44   0,4   = 32,7 min.
 0,01 

 to dapat diperoleh dengan grafik :


Harga tf = waktu utk mengalir di saluran
L
tf =
V
L = panjang saluran
V = kecepatan aliran di saluran
10

Menentukan tc

a
toA
toC C
1
A 1
tf1-2
toE
2

E
toB B

3
toD
D

Lahan Panjang alur (m) Kemiringan Koef. Hamb (nd)


A L1 i1 n1
B L2 i2 n2
C L3 i3 n3
D L4 i4 n4
E L5 i5 n5

Titik kontrol Lahan to tf tc tcmaks


1 A toA -- toA=tc1maks
2 B toB tf1-2 to2 + tf1-2
C toC tf1-2 to3 + tf1-2 tc2maks *)
A tcAmaks tf1-2 tc1maks + tf1-2
3 D toD tf2-3 to4 + tf2-3
E toE tf2-3 to5 + tf2-3 tc3maks *)
A,B,C tc2maks tf2-3 tc2maks + tf2-3

Pilih tc maks untuk titik kontrol ybs.


11

2
b t01 t02

Saluran
tf terbuka
A1, C1 A2, C2
to1 to2
l1, n1, S1

l2, n2, S2

tc2 = (t01 + t02) + t f1-2

Saluran
1

Aliran searah
Dari lahan A1  t01
Dari lahan A2  t02
Masuk saluran t0 = t01 + t02  tc = t0 + tf

C to2 A2, C2

to3 A3, C3
1 2
tf1-2
to1
A1, C1

Aliran tidak searah

Dari lahan kiri : to kiri = to2 + to3


tc = to kiri + tf1-2
Dari lahan kanan : to kanan = tc = to1
Misalnya to kiri > to kanan , maka tc = to kiri + tf1-2  tc = t0 + tf
12

A1, C1 A2, C2 A3, C3

0 1 2

Aliran dalam pipa

Di titik 0 : tc0 = toA1 = tc0max


Di titik 1 : tc1 = tc0max + tf 0-1
tc1 = toA2
Pilih yang terbesar → tc1max
Di titik 2 : tc2 = toA3
tc2 = tc1max + tf1-2
Pilih yang terbesar → tc2max
Di titik 3 : tc3 = tc2 max + tf2-3

 Estimasi debit sungai


Debit suatu sungai yang melalui daerah perkotaan / permukiman diestimasi
menggunakan metode :
 Gabungan Rasional-Weduwen untuk luas daerah aliran ≥ 100 km2
 Weduwen untuk luas daerah aliran < 100 km2
 Rasional untuk luas daerah aliran < 1 km2
 Rumus Bayern.
13

Rumus Bayern :
0,6
H
W  72    km/jam
L
di mana : W = kecepatan aliran
H = beda tinggi/elevasi antara titik terjauh di daerah pengaliran
dengan titik yang ditinjau (m)
L = panjang sungai
L
tc  km/jam
W
Contoh :
Suatu sungai melalui kota seperti pada gambar.
H = 10 m, jarak dari titik terjauh sampai dengan titik X di kota : L = 15 km.
Luas daerah aliran sungai terhadap titik X = 60 km2. Koefisien C rata-rata =
0,55. Hujan rencana R24 = 120 mm.
Hitung debit sungai di titik X.
Penyelesaian :
0,6 0,6
H  10 
W  72     72     0,895 km/jam
L  15000 
L 15
tc    16,8 jam
W 0,895
2/ 3
120  24 
I    6,342 mm/jam
24  16,8 
1
Q  0,55  6,342  60  58,13 m3/dt
3,6
14

Desain Hidrologi dan Hidrolika

Catatan : Perencanaan saluran drainase tergantung kondisi :


a) Area yang direncanakan masih baru, belum ada saluran dan
area akan ditimbun sesuai kebutuhan.
b) Pekerjaan rehabilitasi, jaringan saluran sudah ada dan akan
ditingkatkan kapasitasnya.

Pada kasus a) kecepatan aliran bisa direncanakan, dengan


mempertimbangkan elevasi muka air di pembuangan akhir.
Pada kasus b), jalur saluran sudah ada, yang berarti kemiringan
saluran sudah tertentu.

Metode di bawah ini dipakai untuk kasus b)

Hidrolika  dimensi saluran


 dimensi saluran ≥ debit rencana
Agar dimensi saluran tidak berlebihan, maka dihitung Q hidrologi ≈ Qhidrolika
1
Qhidrolika  .R 2 / 3 .S 1 / 2 . A *)
n
Qhidro log i  CIA **)
Subsitusikan Pers *) ke dalam Pers **) :
1
CIA  .R 2 / 3 .S 1 / 2
n
Qhidro log i .n
1/ 2
 A.R 2 / 3 ,
S
A = f(h), R = f(h) - suatu harga h dapat diperoleh dengan cara
coba-coba
15

Contoh :
Lahan terdiri dari rumput, panjang 200 m, C = 0,1, nd = 0,1, kemiringan 1% dan
luasan kedap air, panjang 50 m, C = 0,9, nd = 0,02, kemiringan 2%. Air mengalir
melalui lahan berumput selanjutnya mealalui lahan kedap sebelum masuk ke saluran.
Panjang saluran 600 m, n = 0,016.

(200 * 0,4  50 * 0,9)


Cgab  = 0,5.
250
200.0,1 0.467
to rumput = 1,44 * ( ) = 17,1 min
0,01
50.0,02 0.467
to lahan kedap = 1,44 * ( ) = 3,6 min
0,02

to total = 17,1 + 3,6 = 20,7 min

L
tf  .
V
saluran trapesium talud 1: 1 dengan b = 2*h

Perhitungan dengan cara coba-coba


HIDROLIKA HIDROLOGI
H b=2h A P R V Q To Tf tc tc I Q
(m) (m) (m2) (m) (m) S (m/dt) (m3/dt) (min) (min) min jam (mm/jam (m3/dt) Del Q
0.2 0.4 0.12 0.97 0.12 0.0004 0.31 0.037 20.7 32.3 52.9 0.88 37.7 0.785 -0.75
0.4 0.8 0.48 1.93 0.25 0.0004 0.49 0.237 20.7 20.4 41.1 0.68 44.6 0.930 -0.69
0.6 1.2 1.08 2.9 0.37 0.0004 0.65 0.699 20.7 15.4 36.1 0.60 48.7 1.014 -0.31
0.7 1.4 1.47 3.38 0.43 0.0004 0.72 1.055 20.7 13.9 34.6 0.58 50.1 1.043 0.01
0.9 1.8 2.43 4.35 0.56 0.0004 0.85 2.062 20.7 11.8 32.5 0.54 52.2 1.088 0.97

Dimensi :
B = 1,4 m, h = 0,7 m, z = 1, S = 0,0004, n = 0,016.

Anda mungkin juga menyukai