Syahdinar, ST, MT
1
a. Koefisien Pengaliran C
Di pengaruhi banyak faktor :
o Intersepsi
o Infiltrasi
o Retensi dan depresi permukaan
Koefisien C : mencakup semua cara kehilangan air
Suatu lahan dapat terdiri dari beberapa macam penutup
permukaan, misalnya rumah-rumah, jalan, taman, pertokoan dll,
dapat dihitung C rata-rata sebagai berikut :
Macam Harga Luas
Lahan
penutup permukaan C (ha)
A Perumahan 0,70 3,50
B Jalan aspal 0,75 4,10
C Taman 0,25 1,20
D Pertokoan 0,90 5,20
Harga Crata-rata =
Ci Ai
=
Ai
0,70 3,5 + 0,75 4,1 + 0,25 1,2 + 0,9 5,2
= = 0,75
( 3,5 + 4,1 + 1,2 + 5,2)
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
2
Koefisien pengaliran C.
Komponen lahan Koefisien C ( %)
Jalan : - aspal 70 – 95
- beton 80 – 95
- bata/paving 70 – 85
Atap 75 – 95
Lahan berumput:
- tanah berpasir, 5 – 10
* landai (2%)
* curam (7%) 15 – 20
- tanah berat , 13 – 17
* landai (2%)
* curam (7%) 25 – 35
Untuk Amerika Utara, harga secara keseluruhan :
Koe. n total
Lahan C (%)
Daerah perdagangan 70 - 95
* penting, padat
* kurang padat 50 - 70
Area permukiman :
* perumahan tunggal
* perumahan kopel 40 - 60
Berjauhan
* perumahan kopel 60 - 75
Berdekatan
* perumahan pinggir kota 25 – 40
* apartemen 50 – 70
Area industri :
* ringan 50 - 80
* berat 60 - 90
Taman dan makam 10 - 25
Taman bermain 20 - 35
Lahan kosong/terlantar 10 - 30
CATATAN :
E
B
A B
o
P
C
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
3
Untuk tc = td
= tc*Qp
Untuk tc < td
td
tc
Qp
tb t
➢ Periode Ulang
Periode ulang saluran drainase dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan,
diantara-nya :
• Nilai urgensi dan nilai sosial ekonomi daerah yang dilalui saluran ybs.
• Lahan yang tersedia, biaya pembebasan lahan dan hambatan-hambatan lain
→ menentukan dimensi saluran.
→ perlu diingat fluktuasi debit saluran.
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
6
➢ Waktu Konsentrasi
tc = to + tf
to = waktu yang dibutuhkan untuk mengalir di
permukaan untuk mencapai inlet (overland
flow time, inlet time)
tf = waktu yang diperlukan untuk mengalir di
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
7
sepanjang saluran
Menentukan harga to :
o Untuk daerah urban 4 a’ 5 menit, atau coba taksir di
lapangan dgn. mengukur jarak dan kecepatan aliran.
o Untuk permukaan dengan penutup homogen pakai rumus
Kerby :
0.467
l
t o = 1,44 nd
s
o Rumus Kirpich
Tc = 0.0195 L0.77S-0.385
L = panjang saluran
V = kecepatan aliran di saluran
Menentukan tc
a
toA
toC C
A 1
tf1-2
toE
2
toB B E
toD 3
D
2
b t01 t02
Saluran
terbuka
A1, C1 A2, C2
to1 to2 tf
l1, n1, S1
l2, n2, S2
Saluran
1
Aliran searah
Dari lahan A1 → t01
Dari lahan A2 → t02
Masuk saluran t0 = t01 + t02 → tc = t0 + tf
C to2 A2, C2
to3 A3, C3
1 2
tf1-2
to1
A1, C1
0 1 2
Rumus Bayern :
0,6
H
W = 72 km/jam
L
di mana : W = kecepatan aliran
H = beda tinggi/elevasi antara titik terjauh di daerah pengaliran
dengan titik yang ditinjau (m)
L = panjang sungai
L
tc = km/jam
W
Contoh :
Suatu sungai melalui kota seperti pada gambar.
H = 10 m, jarak dari titik terjauh sampai dengan titik X di kota : L = 15 km.
Luas daerah aliran sungai terhadap titik X = 60 km2. Koefisien C rata-rata =
0,55. Hujan rencana R24 = 120 mm.
Hitung debit sungai di titik X.
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
14
Contoh :
Lahan terdiri dari rumput, panjang 200 m, C = 0,1, nd = 0,1, kemiringan 1% dan
luasan kedap air, panjang 50 m, C = 0,9, nd = 0,02, kemiringan 2%. Air mengalir
melalui lahan berumput selanjutnya mealalui lahan kedap sebelum masuk ke saluran.
Panjang saluran 600 m. n = 0,016.
Perhitungan coba2.
Check kembali cara kalian sudah tepat kah?
H b=2h A P R V Q To Tf tc tc I Q
(m) (m) (m2) (m) (m) S (m/dt) (m3/dt) (min) (min) min jam (mm/jam (m3/dt) Del Q
0.2 0.4 0.12 0.97 0.12 0.0004 0.31 0.037 20.7 32.3 52.9 0.88 37.7 0.785 -0.75
0.4 0.8 0.48 1.93 0.25 0.0004 0.49 0.237 20.7 20.4 41.1 0.68 44.6 0.930 -0.69
0.6 1.2 1.08 2.9 0.37 0.0004 0.65 0.699 20.7 15.4 36.1 0.60 48.7 1.014 -0.31
0.7 1.4 1.47 3.38 0.43 0.0004 0.72 1.055 20.7 13.9 34.6 0.58 50.1 1.043 0.01
0.9 1.8 2.43 4.35 0.56 0.0004 0.85 2.062 20.7 11.8 32.5 0.54 52.2 1.088 0.97
Dimensi :
B = 1,4 m, h = 0,7 m, z = 1, S = 0,0004, n = 0,016.
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
16
1
Q= C.C s .I . A
3,6
Q=
(P − 0.2S )2 Q = 0, apabila P < 0.2S
P + 0.8S
1000
Dimana S = − 10
CN
(inches)
Volume limpasan (runoff) akan diestimasi dengan menggunakan metode US SCS (United
States Soil Conservation Service). Dalam menggunakan cara SCS, runoff dari sebuah daerah aliran
(catchment) yang kejatuhan air hujan ditentukan berdasarkan ciri-ciri dari catchment-nya, yang
diukur dari peta atau penilaian pada saat pengamatan lapangan. Kunci parameter dari catchment
yang bersangkutan adalah luas, panjang dan kemiringan dari tapak aliran, serta tata guna lahan.
Parameter tata guna lahan meliputi neraca antara komponen-komponen yang kedap dan meresap air
serta jenis dari komponen yang meresap.
Diantara parameter catchment yang paling menentukan untuk runoff adalah persentase luas
yang kedap air dan Angka Kurva (CN Angka kurva yang lebih tinggi berarti runoff-nya juga lebih
tinggi, dengan batasan teoritis dari CN adalah = 100 yang berarti sama dengan runoff-nya 100%.
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
19
Panjang rata-rata dari aliran permukaan dan kemiringan lahan dapat dihitung dari peta. Panjang
aliran permukaan untuk catchment simetrik dapat dihitung dengan persamaan :
Luas
Panjang = (8.32)
2 xpanjangsaluran
Sedangkan untuk daerah aliran satu sisi, panjang aliran permukaan dapat dihitung :
Luas
Panjang = (8.33)
panjangsaluran
Kemiringan dari aliran permukaan adalah kemiringan rata-rata permukaan dari ujung daerah aliran
ke saluran utama. Ini tidak berarti bahwa kemiringan tersebut dihitung dari perbedaaan ketinggian
terbesar dari daerah aliran dibagi dengan panjang dari saluran drainase utama.
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
20
= 47 m
75m
96m
63m
24000
L = A/W = 192m
192
= 125 m
dimana :
Qp = Debit puncak (cfs)
q = rainfall excess/hujan efektif (inch)
A = Luas area (mil2)
Tp = Waktu debit puncak (jam)
dimana :
L = panjang over land flow (ft)
S = retensi maksimum (inchi)
S = 1000/CN – 10 (8.37)
CN = Curve Number, yang berisi pengaruh dari tanah, tata guna lahan, kondisi hidrologi dan
soil moisture.
Besarnya hujan yang menjadi aliran permukaan (rainfall excess/hujan efektif) dapat dihitung
dengan persamaan :
q=
(R − 0.2S )2 for R 0.2S (8.38)
R + 0.8S
dimana R = kedalaman hujan (inch).
Jika R 0.2S kita dapat mengasumsikan bahwa q =0 yang berarti semua air hujan yang jatuh
meresap kedalam tanah.
Zharin F. Syahdinar, ST, MT
22
Contoh 8.8.
Daerah Aliran Sungai Larangan adalah sebuah DAS yang simetrik dan
memiliki komposit Curve Number CN = 76.82, Panjang sungai L = 7085 m,
Kemiringan rata-rata lahan Y = 0.32 % dan luas DAS A = 12565327 m2.
Hitung debit puncak yang terjadi akibat hujan sebesar 140 mm selama 4 jam.
Penyelesaian :