Disusun Oleh :
1. Lilik Effendi
2. Zaimul Umam A
3. Wiwik Ro’yatun N
4. Khoirul mustofa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kemudian tak lupa pula kami
mengirimkan salawat beriring salam pada Nabi besar Muhammad SAW karena beliau telah
berhasil membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti
saat ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak –pihak yang telah membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tak luput kami mengucapkan terima kasih kepada pihak –
pihak yang telah membantu saya dalam membuat makalah ini.saya menyadari bahwa penulisan
makalah yang berjudul “PENGARUH PENAMBANGAN PASIR TERHADAP EKOSISTEM
DI SEKITAR BENGAWAN SOLO” ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman judul…………………….………………………………………………………… i
Kata pengantar……………………………………………………………………………… ii
Daftar isi………………………………………………………………………………….… iii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………….1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………….2
C. Tujuan………………………………………………………………………..2
D. Manfaat ……………………………………………………………………...2
Bab II Pembahasan…………………………………………………………………………..3
A. Penyebab penambangan pasir yang berpengaruh terhadap ekosistem disekitar Bengawan Solo
…………………….……………………………….…………3
B. Dampak dari penambangan pasir Bengawan Solo ……………………..……...4
C. Cara menanggulangi pengaruh dari penambangan pasir di Bengawan Solo
……………………….…………………………………………………………...5
Bab III Penutup………………………………………………………………………………6
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...6
B. Saran………………………………………………………………………….6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bengawan Solo adalah sungai terpanjang dipulau jawa dengan dua hulu sungai yaitu dari
daerah pegunungan kidul, Wonogiri dan Ponorogo. Selanjutnya bermuara didaerah Gresik.
Bengawan dalam bahasa jawa berarti sungai yang besar. Dimasa lalu, sungai ini pernah
dinamakan wuluyu, wulayu dan semanggi (dieja semangi dalam bahasa belanda abad ke-17).
Sungai ini sudah mengalami banyak perubahan, baik perubahan menuju hal yang
baik maupun buruk ,namun perubahan ini banyak yang mengarah keperubahan yang buruk. Ini
diakibatkan karena adanya penambangan pasir. Meskipun sudah ada kebijakan dari pemerintah
tentang dilarangnya menambang pasir diBengawan. Para penambang pasir masih saja tidak
pernah memperhatikan kebijakan dari pemerintah tersebut. Penambangan pasir ini seperti sudah
menjadi industri bagi tentu pasti berdampak untuk makhluk hidup disekitar Bengawan Solo
tersebut,terutama pada ekosistem disekitar Bengawan Solo tersebut.
Ekosistem yang sejak lama terbentuk kini semakin berkurang karena tempat
mereka hidup untuk membentuk ekosistem telah rusak akibat dari penembangan pasir tersebut.
Meskipun penambangan pasir berdampak baik pada ekonomi dimasyarakat. Tetapi akan
berdampak buruk bagi ekosistem disekitar penambangan pasir. Semakin menarik lagi dengan
adanya penambangan pasir tersebut bisa mengurangi terjadinya banjir. Hal ini dikarenakan
penambangan pasir tersebut dapat menambah kedalaman bengawan solo tersebut.
Selisih dampak dari penambangan pasir itulah yang membuat kelompok kami tertarik
untuk melakukan penelitian, observasi tentang“PENGARUH PENAMBANGAN PASIR TERHADAP
EKOSISTEM DISEKITAR BENGAWAN SOLO”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyebab penambangan pasir yang berpengaruh terhadap ekosistem disekitar Bengawan Solo.
Penambangan pasir adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan
galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara
0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di
beberapa pantai tropis dan subtropisumumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa
tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki
warna sesuai dengan asal pembentukannya. Pasir juga penting untuk bahan bangunan bila
dicampur Semen.
Penambangan pasir bisa diartikan sebagai mengambil dari dangkal untuk dinaikkan
keatas dengan menggunakan alat atau mesin. Untuk penambangan pasir yang ada ini
menggunakan alat atau mesin yang sering disebut blower. Secara garis besar mesin ini
menggunakan bahan bakar solar, untuk pelumasnya menggunakan oli. Sebenarnya banyak yang
menjadi sebab penambangan pasir berpengaruh pada ekosistem sekitar bengawan solo. Namun
ada dua penyabab utamanya.Pertama, dari pelumas mesin blower.Ini dikarenakan ketika
pelumas sudah kotor dan sudah keruh pelumas sudah tidak bisa digunakan lagi, pelumas itu akan
dibuang kedalam bengawan, pembuangan pelumas itu akan mencemari air dibengawan. Jika air
sudah tercemar maka makhluk hidup air didalamnya akan mati, dengan matinya makhluk hidup
air komponen ekosistem berkurang, pastinya ekosistem diBengawan akan
berkurang. Kedua, tempat yang digunakan pasir setelah dinaikkan keatas membutuhkan tempat
yang cukup luas untuk menampung pasir yang telah ditambang. Yang seharusnya tempat itu
ditumbuhi rumput, namun karena digunakan sebagai tempat pasir, tempat itu menjadi tidak bisa
ditumbuhi rumput. Karena itu ekosistem sekitar penambangan pasir tidak bisa seimbang, bahkan
bisa merusak ekosistem sekitar penambangan pasir tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat
dampak positif dari penambangan pasir . Namun, sangat besar dampak negatifenya terhadap
ekosistem sekitar penambangan pasir. Sebaiknya bengawan solo dimanfaatkan kekayaan alam
yang terkandung didalamnya dengan tanpa merusak ekosistem sekitar bengawan tersebut.
Namun, karena penambangan pasir ini sudah membudaya masyarakatpun tidak bisa berfikir
untuk itu. Dan masih melakukan budaya mereka yang sebenarnya sangat buruk akibatnya.
C. SARAN
1. Sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang terkandung dengan tanpa merusak ekosistem
2. Harus bisa membuat/mencari lapangan pekerjaan lain yang tidak terlalu beresiko.
3. Menghentikan kegiatan penambangan pasir, karena cocok untuk sekarang tapi untuk kedepan akan terjadi banyak
bencana yang diakibatkan oleh penambangan pasir tersebut.