Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PEMBUATAN PETA GEOMORFOLOGI


BERDASAR PARAMETRIK KELERENGAN
(Pendekatan Morfometrik)

Tujuan : Mahasiswa akan terlatih :


menghitung besar sudut kemiringan lereng (%)
membuat peta geomorfologi.

Bahan / Alat : Peta (Guide map), skala 1 : 25000


Kertas kalkir
Alat gambar antara lain : Rapidograph, Pensil, mistar, karet
penghapus, lettering set, pewarna transparan (pensil warna /
stabillo), dll

Catatan singkat teori :

1. Kontur
Kontur merupakan salah satu metode penyajian relief yang paling umum
digunakan untuk menyatakan perbedaan ketinggian antara puncak-puncak
bukit dengan dasar-dasar lembah ataupun dataran. Garis kontur adalah garis
yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama.

2. Sudut lereng
Prosentase Lereng dapat diukur berdasarkan perbedaan tinggi dua titik
dengan jarak datar dari kedua titik tersebut atau secara matematis :

t ( n 1 ) IC
S % Kelerengan = = (%)
dt dt x Skala
t

dt = Jarak datar
dt t = Beda tinggi
S = Slope
t
n = Jumlah garis kontur
Sudut lereng =Arc tg
dt IC = Interval kontur

@ Nuhung/Tugas 2015 1
Contoh beberapa klasifikasi sudut lereng :
Klasifikasi besar sudut lereng oleh Sampurno
Sudut lereng Beda tinggi Istilah Relief
02% <5m datar/hampi datar datar/hampir datar
37% 5 25 m miring landai bergelombang landai
8 13 % 25 75 m miring sedang bergelombang tajam
14 -20 % 75 200 m miring sekali berbukit bergelombang
21 55 % 200 500 m terjal berbukit tersayat tajam
56 -140 % 500 1000 m sangat terjal pegunungan berlereng terjal
> 140 % > 1000 m Curam pegunungan berlereng tajam

Klasifikasi Lereng oleh Van Zuidan (1983)

KELERENGAN (%) DESKRIPSI SATUAN MORFOLOGI

08 Datar Dataran
8 15 Landai Perbukitan berelief halus
15 25 Agak Curam Perbukitan berelief sedang
25 45 Curam Perbukitan berelief kasar
> 45 Sangat Curam Perbukitan berelief sangat kasar

Di bawah ini contoh perhitungan % kemiringan lereng dan pembuatan peta


geomorfologi. Pada salah satu kotak grid :
Jarak datar A B = 2,3 cm pada peta skala 1 : 50.000
Interval kontur = 25 meter
A
500

865
A

B
( K 1 ) x I K x 100
% Sudut lereng =
dt x Skala

( 8 1 ) x 25 m x 100
= (2,3 x 50.000) cm

= 15,2 %
@ Nuhung/Tugas 2015 2
Beberapa contoh lereng dan bagaimana menentukan cara mengukur
kelerengan berdasarkan pola-pola kontur.

D
D D

B 640
800 800
C
20 0
i
sunga

C C
30 0
B
30 0
865
A A A

B
Nilai A -- B ditambah nilai C -- D dibagi dua

Menarik garis kesamaan kelerengan yang diperoleh dari hasil perhitungan


lereng, berdasarkan kelas-kelas lereng yang ditentukan.

Contoh berikut : Analisa morfologi berdasarkan peta sudut lereng (Mabery,


1972) membagi dalam 7 kelas lereng : 0 3 %, 3 5 %, 5 10 %, 10 15 %,
15 30 %, 30 75 % dan lebo dari 75 %.

88 81 73 56 74 63 66 58 82 76 29

79 80 61 48 55 64 47 74 72 70 25

69 80 64 46 17 24 44 51 60 30 27

64 52 28 43 16 22 37 28 18 21 14

17 19 22 23 14 12 29 27 12 13 12

15 18 16 15 13 14 12 14 4 5 11

13 11 26 14 12 9 2 5 4 0 12

12 10 15 11 3 2 0 0 0 0 0

@ Nuhung/Tugas 2015 3
Dari klasifikasi lereng tersebut masing-masing kelas lereng dibedakan
berdasarkan
12 10 simbol
15 11warna
3 atau2 simbol
0 garis,
0 seperti
0 gambar
0 berikut
0 :

0 - 3 %

3 - 5 %

5 - 10 %

10 - 15 %

15 - 30 %

30 - 70 %

> 70 %

Berdasarkan analisis kelerengan selanjutnya dibuat peta geomorfologi. Setiap


kelas lereng mewakili bentuk bentang alam (morfologi).

@ Nuhung/Tugas 2015 4
Instruksi :

Buat besar prosentase ( % ) sudut lereng, dengan cara :

1. Foto copy peta gude, ukuran A4 untuk peta kerja.

2. Diatas peta kerja, tarik garis-garis grid ( 2cm x 2cm ), gunakan pensil.

3. Hitung % kemiringan lereng setiap kotak grid, dengan meletakkan nilai hasil
hitungan didalam masing-masing kotak grid, sampai seluruh kotak grid
selesai dihitung kemiringannya.

4. Dari hasil perhitungan kemiringan lereng, tarik garis kesamaan besar sudut
lereng (kontur kelerengan). klasifikasi besaran % sudut lereng, tentukan
sendiri dengan memilih salah satu dari klasifikasi lereng oleh : Mabery, Van
Zuidan, atau Sampurno (lihat buku ajar GTL)

Buatlah peta Geomorfologi diatas kertas kalkir, dengan cara :

1. Peta kerja yang telah ditarik kontur kelerengannya, ditumpang


susun (overlapping) dengan kertas kalkir.

2. Diatas kertas kalkir, selanjutnya buat peta geomorfologi.


(buat dengan cara : setiap kelas lereng mewakili bentuk morfologi)

Agar muka peta + Informasi tepinya (Judul, skala, keterangan dll) dapat
tercover, peta akhir dikerjakan dikertas A3.

LENGKAPI DENGAN MEMBUAT LAPORAN SINGKAT TENTANG PETA


GEOMORFOLOGI

@ Nuhung/Tugas 2015 5
Contoh Model Desain Peta Geomorfologi

JUDUL PETA

Arah Utara

SKALA PETA
(pakai skala angka dan skala garis)

LEGENDA (KETERANGAN)

MUKA PETA

Sumber :
Peta Topografi, Lembar CANI,
Nomor 76/XXXIV-A
Proyeksi Lambert Conical Orthomorphic
Spheroida Bessel
Pemetaan tahun 1929
Dimodifikasi dari skala 1 : 50.000,
ke skala 1 : 25.000 tanpa perubahan
interval kontur 25 meter

@ Nuhung/Tugas 2015 6
@ Nuhung/Tugas Kartografi 7

Anda mungkin juga menyukai