1. Kontur
Kontur merupakan salah satu metode penyajian relief yang paling umum
digunakan untuk menyatakan perbedaan ketinggian antara puncak-puncak
bukit dengan dasar-dasar lembah ataupun dataran. Garis kontur adalah garis
yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama.
2. Sudut lereng
Prosentase Lereng dapat diukur berdasarkan perbedaan tinggi dua titik
dengan jarak datar dari kedua titik tersebut atau secara matematis :
t ( n 1 ) IC
S % Kelerengan = = (%)
dt dt x Skala
t
dt = Jarak datar
dt t = Beda tinggi
S = Slope
t
n = Jumlah garis kontur
Sudut lereng =Arc tg
dt IC = Interval kontur
@ Nuhung/Tugas 2015 1
Contoh beberapa klasifikasi sudut lereng :
Klasifikasi besar sudut lereng oleh Sampurno
Sudut lereng Beda tinggi Istilah Relief
02% <5m datar/hampi datar datar/hampir datar
37% 5 25 m miring landai bergelombang landai
8 13 % 25 75 m miring sedang bergelombang tajam
14 -20 % 75 200 m miring sekali berbukit bergelombang
21 55 % 200 500 m terjal berbukit tersayat tajam
56 -140 % 500 1000 m sangat terjal pegunungan berlereng terjal
> 140 % > 1000 m Curam pegunungan berlereng tajam
08 Datar Dataran
8 15 Landai Perbukitan berelief halus
15 25 Agak Curam Perbukitan berelief sedang
25 45 Curam Perbukitan berelief kasar
> 45 Sangat Curam Perbukitan berelief sangat kasar
865
A
B
( K 1 ) x I K x 100
% Sudut lereng =
dt x Skala
( 8 1 ) x 25 m x 100
= (2,3 x 50.000) cm
= 15,2 %
@ Nuhung/Tugas 2015 2
Beberapa contoh lereng dan bagaimana menentukan cara mengukur
kelerengan berdasarkan pola-pola kontur.
D
D D
B 640
800 800
C
20 0
i
sunga
C C
30 0
B
30 0
865
A A A
B
Nilai A -- B ditambah nilai C -- D dibagi dua
88 81 73 56 74 63 66 58 82 76 29
79 80 61 48 55 64 47 74 72 70 25
69 80 64 46 17 24 44 51 60 30 27
64 52 28 43 16 22 37 28 18 21 14
17 19 22 23 14 12 29 27 12 13 12
15 18 16 15 13 14 12 14 4 5 11
13 11 26 14 12 9 2 5 4 0 12
12 10 15 11 3 2 0 0 0 0 0
@ Nuhung/Tugas 2015 3
Dari klasifikasi lereng tersebut masing-masing kelas lereng dibedakan
berdasarkan
12 10 simbol
15 11warna
3 atau2 simbol
0 garis,
0 seperti
0 gambar
0 berikut
0 :
0 - 3 %
3 - 5 %
5 - 10 %
10 - 15 %
15 - 30 %
30 - 70 %
> 70 %
@ Nuhung/Tugas 2015 4
Instruksi :
2. Diatas peta kerja, tarik garis-garis grid ( 2cm x 2cm ), gunakan pensil.
3. Hitung % kemiringan lereng setiap kotak grid, dengan meletakkan nilai hasil
hitungan didalam masing-masing kotak grid, sampai seluruh kotak grid
selesai dihitung kemiringannya.
4. Dari hasil perhitungan kemiringan lereng, tarik garis kesamaan besar sudut
lereng (kontur kelerengan). klasifikasi besaran % sudut lereng, tentukan
sendiri dengan memilih salah satu dari klasifikasi lereng oleh : Mabery, Van
Zuidan, atau Sampurno (lihat buku ajar GTL)
Agar muka peta + Informasi tepinya (Judul, skala, keterangan dll) dapat
tercover, peta akhir dikerjakan dikertas A3.
@ Nuhung/Tugas 2015 5
Contoh Model Desain Peta Geomorfologi
JUDUL PETA
Arah Utara
SKALA PETA
(pakai skala angka dan skala garis)
LEGENDA (KETERANGAN)
MUKA PETA
Sumber :
Peta Topografi, Lembar CANI,
Nomor 76/XXXIV-A
Proyeksi Lambert Conical Orthomorphic
Spheroida Bessel
Pemetaan tahun 1929
Dimodifikasi dari skala 1 : 50.000,
ke skala 1 : 25.000 tanpa perubahan
interval kontur 25 meter
@ Nuhung/Tugas 2015 6
@ Nuhung/Tugas Kartografi 7