Anda di halaman 1dari 17

PENGOLAHAN DATA

EKSPLORASI BATUBARA

PEMBUATAN PETA-PETA
PERHITUNGAN SUMBER DAYA
Peta Isopach
• peta yang menggambarkan garis-garis yang menghubungkan
titik-titik suatu formasi/lapisan dengan ketebalan yang sama.
• Merupakan peta yang menunjukkan kontur penyebaran
ketebalan batubara .
• Data ketebalan pada peta ini merupakan tebal sebenarnya
yang dapat diperoleh dari data bor, uji paritan, uji sumuran,
atau dari singkapan.
• Peta ini juga dapat disusun dari kombinasi peta iso struktur.
• Tujuan penyusunan peta ini adalah untuk menggambarkan
variasi ketebalan batubara di bawah permukaan.
Peta Iso Kualitas

• Menunjukkan kontur hasil analisis


parameter kualitas batubara.
• Peta ini berguna untuk menentukan
daerah-daerah yang memenuhi syarat
kualitas untuk ditambang.
Peta Iso Overburden

Persyaratan dari Ditjen Pertambangan Umum:


• Sumberdaya terukur (measured resources) untuk daerah
yang mempunyai ketebalan tanah penutup 0 - 100 m
• Sumberdaya terindikasi (indicated resources) untuk
daerah yang mempunyai ketebalan tanah penutup 100 -
200 m
• Sumberdaya tereka (inferred resources) untuk daerah
yang mempunyai ketebalan tanah penutup 200 - 400 m
PERHITUNGAN
SUMBERDAYA BATUBARA
Metode Poligon

• Metoda konvensional yang diterapkan pada endapan-


endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri
yang sederhana.
• Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan
nilai conto yang berada di tengah-tengah poligon sehingga
metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah
pengaruh (areal of influence).
• Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara
dua titik conto dengan satu garis sumbu.
4
3
2

5
1
6
10

7
9 8

Andaikan ketebalan batubara di titik informasi 1 adalah T1, maka


volume batubara dalam lingkup Poligon 1 adalah V1 = L1 x T1 ,
dimana L1 adalah luas Poligon 1.
Metode Circular USGS-83

• Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk


perhitungan sumberdaya terukur dan daerah radius 400-1200 m
adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk (USGS/Wood
dkk., 1983).
• Teknik perhitungan tersebut hanya berlaku untuk kemiringan
lapisan lebih kecil atau sama dengan 300 (<300). Sedangkan
untuk batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar dari 300
(>300) caranya adalah mencari harga proyeksi radius lingkaran-
lingkaran tersebut ke permukaan terlebih dahulu.
KLASIFIKASI SUMBERDAYA BATUBARA

Sumber Daya
Kondisi
Kriteria
Geologi Hipo
Tereka Tertunjuk Terukur
tetik

Jarak titik
Seder informasi Tidak
1000 < X =1500 500 < X =1000 X = 500
hana (m) terbatas

Jarak titik
informasi Tidak
Moderat 500 < X =1000 250 < X = 500 X = 250
(m) terbatas

Jarak titik
informasi Tidak
Komplek 200 < X = 400 100 < X =200 X = 100
(m) terbatas

Versi BSNI

Versi USGS
Keterangan :
r : adalah jari-jari titik informasi
(Tereka,tertunjuk dan terukur)

 : Sudut kemiringan lapisan seam


batubara

r’ : adalah jari-jari panjang pada


model ellips : r’ = r / Cos 

Luas area pengaruh informasi


model setengah luas ellips : (r² x 
)/2
atau {(r² x  ) / 2} / Cos 

d : kedalaman =
Gambar : Ilustrasi proyeksi ½ lingkaran dan koreksi r’ Sin  = ( r / Cos ) x Sin 
kemiringan lapisan batubara untuk perhitungan
sumberdaya berdasarkan outcrop.
Secara teoritis jika perhitungan sumberdaya
dihitung hingga kedalaman 50 m, maka
jarak datar di permukaan bumi dapat
diperhitungkan berdasarkan besarnya
kemiringan lapisan batubara, yaitu dengan
rumus matematis :

Tan a = Kedalaman / Jarak Datar


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai