Sem ak/Belukar
Tegalan/Ladang
50
d1
Ci =( ------ x Ci )
d2
25
A B?
Jarak antara kontur A ke
A kontur B pada peta adalah 5
C
cm, sedangkan jarak antara
B? kontur B ke kontur C adalah
Selisih nilai
antara dua 3 cm. Titik kontur A
kontur di A
dan di C berketinggian 50 meter dan
titik kontur C berketinggian
C
25 meter. Skala peta adalah
A Jarak horisontal di peta x skala
1:50.000. Berapa
ketinggian kontur B pada
Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 5 cm,
sedangkan jarak antara kontur B ke kontur C adalah 3 cm.
Titik kontur A berketinggian 50 meter dan titik kontur C
berketinggian 25 meter. Skala peta adalah 1:50.000. Berapa
ketinggian kontur B pada peta tersebut?
Jawab:
Cari dahulu kontur intervalnya (CI)
CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 50.000
= 25 meter
d1= B-C = 3 cm
d2 = A-C = (B-C) + (A-B) = 3 + 5 = 8 cm
Kx = d1/d2 x CI + tc
= 3/8 x 25 meter + 25 meter
=75/8 x 25 meter
= 34,375 meter
CONTOH Menghitung
Kemeringan Lereng
100
Misal jarak B - C adalah 2 cm di
peta pada skala 50.000, maka
25 jarak di lapangan sama dengan 2
C cm x 50.000 = 100.000 cm= 1000
C m
Bentuk medan
Kenampakan di peta
dalam bentuk simbol
titik ketinggian
D. PENGETAHUAN TENTANG DASAR
PERENCANAAN BANGUNAN IRIGASI
1) Curah hujan
Analisis curah hujan dilakukan dengan maksud untuk menentukan:
- Curah hujan efektif untuk menghitung kebutuhan irigasi. Curah
hujan efektif atau andalan adalah bagian dari keseluruhan curah
hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air tanaman.
- Curah hujan berlebih (excess rainfall) dipakai untuk menghitung
kebutuhan pembuangan atau drainase dan debit (banjir).
Untuk analisis curah hujan efektif, curah hujan di musim kemarau dan
penghujan akan sangat penting artinya.
Untuk curah hujan lebih, curah hujan di musim penghujan yaitu
bulan-bulan turun hujan.
Untuk kedua tujuan tersebut data curah hujan harian akan dianalisis
untuk mendapatkan tingkat ketelitian yang dapat diterima.
Data curah hujan harian yang meliputi periode sedikitnya 10 tahun
akan diperlukan.
2) Evapotranspirasi
Analisis mengenai evapotraspirasi diperlukan untuk
menentukan besarnya laju evapotranspirasi tanaman yang akan
dipakai untuk menghitung kebutuhan air irigasi, dan kalau
perlu untuk studi neraca air di daerah aliran sungai. Studi ini
mungkin dilakukan bila tidak tersedia data aliran dalam jumlah
yang cukup.
4) Debit Andalan
Debit andalan (dependable flow) adalah debit minimum sungai untuk
kemung-kinan terpenuhi yang sudah ditentukan yang dapat dipakai
untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi ditetapkan 80% (kemungkinan
bahwa debit sungai lebih rendah dari debit andalan adalah 20%). Debit
andalan ditentukan untuk periode tengah – bulanan. Debit minimum
sungai dianalisis atas dasar data debit harian sungai. Agar analisisnya
cukup tepat dan andal, catatan data yang diperlukan harus meliputi
jangka waktu paling sedikit 20 tahun. Jika persyaratan ini tidak bisa
dipenuhi, maka metode hidrologi analitis dan empiris bisa dipakai.
Dalam menghitung debit andalan, harus dipertimbangkan air yang
diperlukan dari sungai di hilir pengambilan. Dalam praktek ternyata
debit andalan dari waktu kewaktu mengalami penurunan seiring dengan
penurunan fungsi daerah tangkapan air
b. Data Topografi
Data topografi lahan merupakan data penting yang sangat
menentukan keberfungsian jaringan irigasi permukaan.
Pengukuran dan pemetaan topografi merupakan kegiatan awal
yang harus dilakukan dalam perencanaan sistem irigasi
permukaan.